Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan
diri dengan bentuk wadah atau tempatnya dan dapat digolongkan ke dalam
cairan atau gas. Fluida memiliki sifat-sifat yang beranekaragam, seperti
kerapatan massa, viskositas(kekentalan), kapilaritas, tekanan,dll.
Tekanan adalah suatu satuan fisika yang dinyatakan dalam gaya
persatuan luas. Tekanan pada fluida dipancarkan dengan kekuatan yang
sama ke semua arah dan bekerja tegak lurus pada suatu bidang .dalam
bidang datar yang sama, kekuatan tekanan tekanan dalam suatu cairan
adalah sama. Pengukuran-pengukuran satuan tekanan dilakukan dengan
berbagai macam instrumen pengukuran.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur dan menunjukkan
besaran suatu fluida disebut dengan alat ukur fluida. Dalam mengukur
tekanan suatu fluida, terdapat beberapa instrumen yang dapat digunakan,
diantaranya venturimeter dan manometer.
Venturimeter merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang
bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi
dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga
besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Venturimeter ada yang dilengkapi
dengan manometer dan ada yang tidak dilengkapi dengan manometer.
Manometer adalah alat ukur tekanan yang digunakan secara luas pada audit
energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan.
Dalam pabrik-pabrik yang menggunakan fluida dalam proses
pengolahannya,baik fluida cairan maupun gas, atau pabrik-pabrik yang
menghasilkan fluida, tekanan fluida merupakan salah satu variabel yang
harus dikontrol agar jalannya produksi maksimal dan mendapatkan produk
yang diinginkan. Berdasarkan pentingnya pengukuran tekanan fluida, maka

1
penulis melakukan penelitian mengenai instrumen pengukuran tekanan
fluida, yaitu venturimeter dan manometer.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa pengertian venturimeter dan manometer ?
b. Bagaimana persamaan dalam pengukuran laju alir dengan venturimeter
dan manometer?
c. Apa saja jenis-jenis venturimeter dan manometer ?
d. Bagaimana prinsip kerja dari venturimeter dan manometer ?
e. Bagaimana cara menghitung laju alir dari alat venturimeter dan
manometer?
f. Bagaimana aplikasi dari barometer dan manometer?

1.3. Tujuan Penelitian


a. Untuk mengetahui pengertian venturimeter dan manometer.
b. Untuk mengetahui persamaan dalam pengukuran laju alir dengan
venturimeter dan manometer.
c. Untuk mengetahui jenis-jenis venturimeter dan manometer.
d. Untuk mengetahui prinsip kerja dari venturimeter dan manometer.
e. Untuk mengetahui cara menghitung laju alir dari alat venturimeter dan
manometer.
f. Untuk mengetahui aplikasi dari barometer dan manometer.

1.4. Manfaat Penelitian


a. Meningkatkan pengetahuan mengenai alat ukur tekanan.
b. Mengetahui pengertian venturimeter dan manometer.
c. Mengetahui persamaan dalam pengukuran laju alir dengan
venturimeter dan manometer.
d. Mengetahui jenis-jenis venturimeter dan manometer.
e. Mengetahui prinsip kerja dari venturimeter dan manometer.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Venturi Meter


2.1.1. Pengertian Venturimeter
Venturimetermerupakan sebuah pipa yang memiliki penampang
bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi
dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada
sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini
luas penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas
daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar
daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang
penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki
penampang yang lebih sempit, dengan demikian, maka akan terjadi
perubahan kecepatan.

Gambar 2.1. Venturimeter


Untuk sebuah venturimeter tertentu dan sistem manometer tertentu,
kecepatan aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan
aliran berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar untuk memberikan
pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan
aliran maksimum yang baru.

3
Untuk Venturimeter ini dapat dibagi 3 bagian utama yaitu :
a. Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti
diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan
pada bagian ini.
b. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
c. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini
berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau
menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan
diteruskan ke bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik
pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan
mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone
yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat.
Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempat
pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar.
Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet
cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada
pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan,
maka tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis
dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam
jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat
permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan
sempurna pada outlet cone.Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga

4
kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah meteran yang
dirancangan dengan tepat.
Alat ukur venturi dimasukkan ke dalam aliran cairan, yang rapat
massanya . Alat ini terdiri dari pipa seperti di tunjukkan pada gambar
di bawah. Penampang pipa di bagian pinggir yang lebar adalah A1
sedangkan penampang pipa di bagian penyempit adalah A2. perhatikan
titik (1) dan (2) pada gambar. Di titik (1) kecepatan aliran adalah v1 ,
luas penampang A1 ,sedangkan Di titik (2) kecepatan aliran adalah v2 ,
luas penampang A2.Perbedaan ketinggian (1) dan (2) adalah sama
dengan 0 atau h1=h2. Alat (pipa) dilengkapi pipa U yang diisi dengan
cairan yang rapat massanya (misal air raksa).

.
. Gambar 2.2. venturimeter dengan manometer
2.1.2 Jenis-Jenis Venturimeter
a. Venturimeter Tanpa Manometer
Prinsip kerja venturimeter tanpa manometer ini berdasarkan pada
Asas Bernoulli yang berbunyi Pada pipa mendatar (Horizontal),
tekanan fluida yang paling besar adalah pada bagian kelajuan alirnya
paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian kelajuan
alirnya paling besar.

5
P 1 A1 v2 P 2 A2
v1

Gambar 2.5. Venturi tanpa manometer

Air dengan massa jenis mengalir memasuki pipa berpenampang


besar dengan kecepatan v1 menuju pipa berpenampang kecil dengan
kecepatan v2 dimana v2 v1. Kecepatan fluida mengalir pada pipa
sebelah kanan, maka tekanan pada pipa sebelah kiri lebih besar.
Perbedaan tekanan fluida di dua tempat tersebut diukur oleh manometer
yang diisi dengan fluida dengan massa jenis dan manometer
menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan fluida di kedua
sisi adalah H. Terjadi perbedaan ketinggian air (h) pada kedua pipa
vertikal. Dalam hal ini berlaku h1 = h2 sehingga g h1 = g h2.

Berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut.


p1 + v12 + g h1 = p2 + v22 + g h2
p1 + v12 = p2 + v22
p1 p2 = v22 v12
p = (v22 v12)
gh = (v22 v12)
gh = (v22 v12)

Untuk menentukan laju aliran zat cair pada pipa di atas. Kita
gunakan persamaan efek venturi yang telah diturunkan sebelumnya.
Jika, hendak mencari laju aliran zat cair di penampang besar (v1).
Kita gantikan v2 pada persamaan 1 dengan v2 pada persamaan 2.

6
Jika perbedaan massa jenis fluida sangat kecil, maka kita bisa
menggunakan persamaan ini untuk menentukan perbedaan tekanan pada
ketinggian yang berbeda, dengan demikian menjadI.

b. Venturimeter dengan Manometer

7
v1
v2
P1 P2

Gambar 2.6. Venturi dengan manometer


Venturimeter dengan manometer adalah aplikasi gabungan antara
venturimeter dan tabung pitot. Fungsinya untuk mengukur laju fluida.
Air dengan massa jenis mengalir memasuki pipa berpenampang
besar dengan kecepatan v1.
Menuju pipa berpenampang kecil dengan kecepatan v2 dimana v2
v1. Kecepatan fluida mengalir pada pipa sebelah kanan, maka tekanan
pada pipa sebelah kiri lebih besar terjadi perbedaan ketinggian (h)
raksa dengan massa jenis r pada kedua pipa manometer. Dalam hal ini
berlaku h1 = h2 sehingga g h1 = g h2.
Berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut.
p1 + v12 + g h1 = p2 + v22 + g h2
p1 + v12 = p2 + v22
p1 p2 = v22 v12
P = (v22 v12)
(r ) g h = (v22 v12)
Dengan menggunakan persamaan kontinuitas A1.v1 = A2.v2 untuk
mendapatkan hubungan antara v2 dan v1, maka v1 dapat dihitung.

2.1.3 Prinsip Kerja Venturimeter


Fluida yang mengalir dalam pipa mempunyai massa jenis .
Kecepatan fluida mengalir pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada

8
pipa sebelah kiri lebih besar. Perbedaan tekanan fluida di dua tempat
tersebut diukur oleh manometer yang diisi dengan fluida dengan massa jenis
dan manometer menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan
fluida di kedua sisi adalah H.
Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan
aliran udara. Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian
tengah) berkurang dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2
= 0. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di
titik 2 (P2).
Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu
besar) sehingga bisa diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang
menggunakan prinsip efek venturi. Mirip seperti si venturi meter, bedanya si
tabung petot ini dipakai untuk mengukur laju gas alias udara. Karenanya,
kita tetap menggunakan persamaan efek venturi.

2.1.4 Penerapan Hukum Bernoulli dalam Venturimeter


Suatu fluida bergerak dari titik A yang ketinggiannya h1 dari
permukaan tanah ke titik B yang ketinggiannya h2dari permukaan tanah.
Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah mempelajari Hukum Kekekalan
Energi Mekanik pada suatu benda. Misalnya, pada benda yang jatuh dari
ketinggian tertentu dan pada anak panah yang lepas dari busurnya. Hukum
Kekekalan Energi Mekanik juga berlaku pada fluida yang bergerak, seperti
pada .Penerapan Hukum Bernoulli dapat diperhatikan pada gambar di
bawah ini:

Gambar 2.8.Penerapan Hukum Bernoulli

9
Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya
yang berbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya
berubah dari v1 ke v2. Di ujung pipa satu, mengalir air dengan volume V,
bila kerapatan air adalah maka massa pada volume tersebut adalah m =
V. Tenaga potensial yang dimiliki massa adalah U = mgh. Fluida tak
termampatkan maka pada ujung yang lainnya keluar air dengan volume
yang sama dan massa yang sama. Ujung kedua memiliki ketinggian yang
berbeda dengan ujung pertama. Dengan demikian, tenaga potensialnya
berbeda meskipun massanya sama. Jika massa m bergerak dari ujung 1 ke
ujung 2 maka massa mengalami perubahan tenaga potensial sebesar,

Perubahan tenaga kinetik massa:

Saat fluida di ujung kiri fluida mendapat tekanan P1dari fluida di sebelah
kirinya, gaya yang diberikan oleh fluida di sebelah kirinya adalah F1= P1A1.
Kerja yang dilakukan oleh gaya ini adalah:

Pada saat yang sama fluida di bagian kanan memberi tekanan kepada fluida
ke arah kiri. Besarnya gaya karena tekanan ini adalah F2= -P2A2. Kerja yang
dilakukan gaya ini.

10
Kerja total yang dilakukan gaya di sebelah kiri dan sebelah kanan ini
adalah:

Masih ingatkah dengan teorema kerja dan energi:

Setelah dimasukan akan diperleh:

kita bagi kedua ruas dengan V kita memperoleh:

kita bisa mengubah persamaan tersebut menjadi:

Secara lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan,


energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume
memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal.
Persamaan matematisnya, dituliskan sebagai berikut.

p + v2 +gh =konstan

atau

11
dengan: p = tekanan (N/m2),
v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
= massa jenis fluida.

2.1.5 Penerapan Persamaan Hukum Bernoulli dalam Venturimeter


Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraian mengenai cara kerja
beberapa alat yang menerapkan Hukum Bernoulli.
Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran
untuk mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu zat cair dengan massa jenis
mengalir melalui sebuah pipa dengan luas penampang A1 pada daerah (1).
Pada daerah (2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung
manometer (pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis
dipasang pada pipa. Perhatikan Gambar 8. Kecepatan aliran zat cair di
dalam pipa dapat diukur dengan persamaan.

Gambar 9. Penampang pipa menyempit di 2 sehingga tekanan di bagian pipa


sempit lebih kecil dan fluida bergerak lebih lambat.

12
2.1.6 Penerapan Venturimeter dalam kehidupan
1) Venturimeter biasa digunakan untuk pengaturan aliran bensin dalam
system pengapian pada kendaraan bermotor.
2) Digunakan untuk mengukur debit dalam pipa.
3) Sekarang juga digunakan untuk menghitung kecepatan darah dalam
Arteri.
4) Menghitung laju alir suatu fluida dalam sebuah tabung.

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Venturimeter

Gambar 2.7. Venturi Meter


a. Kelebihan
Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada
orifice atau flow nozzle
Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan
padatan (solids).
b. Kekurangan
Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
Harga relatif mahal

2.2 Manometer
2.2.1 Pengertian Manometer
Manometer adalah alat ukur tekanan. Manometer digunakan secara
luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang
berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi

13
manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan
setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran
dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi
karena atmosfir) diterapan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian
cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan
langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran. Manometer
kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak
terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir).

2.2.2 Jenis-Jenis Manometer


a. Manometer Pipa-U
Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi
manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U (yang diisi
cairan setengahnya biasanya berisi minyak, air atau air raksa)
dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara
tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada
tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan
tekanan yang diterapkan.

Gambar 10. Manometer Pipa U

14
b. Manometer Bejana Sumur

Gambar 11. Manometer Bejana Sumur


Suatu manometer bejana sumur seperti ditunjukkan dalam gambar
mempunyai kelebihan dibandingkan setiap manometer bejana-U yakni acuan
nol tetap telah ada dan beda tekanan dapat dibaca secara langsung. Agar
memperkecil kesalahan akibat perubahan tinggi permukaan cairan dalam
bejana sumur harus cukup besar. Untuk keseimbangan statis : = h

(1+ ) dimana : dan : .

c. Manometer Bejana Miring.

Gambar 8. Manometer Bejana Miring


Suatu modifikasi dari manometer bejana sumur ditunjukkan dalam
gambar. Manometer bejana miring ini dapat mengukur tekanan yang lebih
peka. keseimbangan statis menunjukkan : = Lh (sin+ / ),
dengan L : panjang skala yang sesuai dengan tinggi dan : sudut ke-n.

d. Manometer Mac Leod


Manometer Mac Leod digunakan untuk mengukur tekanan udara
yang lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer ini pada
prinsipnya sama seperti manometer raksa ujung tertutup. Jika selisih

15
tinggi raksa di pipa S dengan pipa E adalah h cmHg, maka tekanan
yang terukur sebesar.
P = 1 / 10.000 x h cmHg

Gambar 12. Manometer Mac Leod

e. Manometer Logam (Bourdon)


Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang
sangat tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap, juga seperti uap
dalam pembangkit listrik tenaga uap. Di masyarakat, secara umum alat
ini digunakan untuk memeriksa tekanan udara dalam ban oleh para
penambal ban.

Gambar 10. Manometer Logam


Cara kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang
bergerak naik turun bila ada perubahan tekanan. Gerak ujung plat logam
diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala. Beberapa manometer logam
antara lain manometer Bourdon, manometer Shaffer Budenberg, dan
manometer ban.

16
2.2.3 Prinsip Kerja Manometer

Gambar 13. Manometer Pipa U

Prinsip kerja manometer adalah sebagai berikut :


Gambar a. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi
cairan setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama
tinggi.
Gambar b. Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung,
cairan ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung
yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian, h, merupakan penjumlahan hasil
pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan adanya
tekanan.
Gambar c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan
akan meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya.
Perbedaan ketinggian h merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas
dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.

2.2.4 Aplikasi Manometer dalam Kehidupan


a. Mengukur tekanan udara pada ban mobil atau motor.
Di bengkel-bengkel mobil, kita sering melihat orang mengukur tekanan
udara dalam ban mobil dengan alat pengukur tekanan ban. Alat ini
termasuk manometer logam. Adapun prinsip kerjanya adalah Jika lubang
pada alat tersebut ditempelkan pada pentiI ban kemudian ditekan, pentil
ban terbuka. Akibatnya, udara dalam ban masuk ke alat tersebut. Hal ini
menyebabkan silinder berskala pada alat tersebut terdorong keluar.

17
Semakin besar tekanan gas yang masuk ke alat tersebut, semakin panjang
bagian silinder skala yang terdorong keluar. Besarnya tekanan gas dalam
ban ditunjukkan oleh nilai skala yang berimpit dengan tepi tabung alat
tersebut.
b. Mengukur tekanan gas yang sangat tinggi.
Misalnya tekanan gas dalam ketel uap, juga seperti uap dalam
pembangkit listrik tenaga uap. Di masyarakat, secara umum alat ini
digunakan untuk memeriksa tekanan udara dalam ban oleh para penambal
ban.

18
BAB III
SOAL DAN PEMBAHASAN

3.1. Contoh soal venturimeter

1. Air mengalir melalui sebuah Venturimeter 300 mm x 150 mm pada laju


sebesar 0.04 m3/detik dan meteran diferensialnya menyimpang 1 m,
seperti diperlihatkan dalam Gambar 9-5 dibawah. kerapatan relatif dari
cairan meteran adalah 1.25. Tentukanlah koefisien meteran tersebut.

Jawab :

Koefisien dari sebuah Venturimeter adalah sama seperti koefisien


pembuangannya (ce = 1.00 dan sehingga c = cv). Koefisien aliran K tidak boleh
dikacaukan koefisien c dari meteran tersebut.Akan dibuat penjelasan di akhir
soal ini.

Dengan menetapkan persamaan Bernoulli, A ke B, kejadian ideal, didapat :


2 2
( +
2
+ 0 ) tanpa head turun = (

+
2
+0)

dan V2A = ( / )2 2 .

2( )

Penyelesaian, VB = (tanpa head (tinggi tekan) turun)
1( )2

19
Kecepatan sebenarnya (dan karena itu harga sebenarnya dari aliran Q) akan
diperoleh dengan mengalikan harga idealnya dengan koefisien c dari meteran
tersebut. Jadi :


2( )

Q = ABVB = AB C
(1)
1( )2

Untuk memperoleh perbedaan head tekanan yang telah ditunjukkan diatas, harus
digunakan prinsip meteran diferensial :
pc = pc,
(pA / pg z) = pB / pg (z + 1) + 1.25(1) atau (pA / pg pB / pg) = 0.25 m

dimasukkan ke (1), 0.04 = 4 (0.15)2c(2 x 9.81(0.25)/(1 1/16) dan c = 0.99

Catatan : Persamaan (1) kadang-kadang ditulis Q = KA2(2(/) dimana K


disebut koefisien aliran.

K= 2
atau
1(2 ) 4
1 1( 2
1)

Tabel-tabel atau karta-karta yang memberi harga K sudah dapat digunakan untuk
memperoleh c jika diinginkan demikian, Diagram-diagram dalam buku ini
memberikan harga-harga c, faktor-faktor konversi untuk memperoleh harga K
untuk peralatan dengan perbandingan garis tengah tertentu, ditunjukkan pada
beberapa diagram dalam Apendikss

2.Air mengalir ke atas melalui sebuah Venturimeter tegak 300 mm x 150 mm


yang koefisiennya 0.980. Simpangan meteran diferensialnya adalah 1.18 m cairan
dengan kerapatan relatif 1.25, seperti diperlihatkan pada gambar 9-6. Tentukan
alirannya dalam m3/detik.

20
Jawab :

Melihat ke persamaan Bernoulli dalam soal 17 yang menunjukkan bahwa,


untuk soal ini zA = 0, dan zB = 0.475 m. Maka :

2 (
0.457
)
Q = cAB "

1 4
1 ( )
2

dengan menggunakan prinsip meteran diferensial untuk memperoleh p/,

pc / pg = pD / pg (m satuan air)

pA / pg + (n + 1.18) = pB / pg + m + 1.25(1.18)
[(pA / pg pB / pg) (m n)] = 1.18(1.25 1.00)
[[(pA / pg pB / pg) 0.457] = 0.295 m air.
1
Dimasukkan ke persamaan aliran, Q = 0.980(1/4)(0.15)2 2(0.295)/(1 16)

= 0.043 m3/detik.

2. Sebuah Venturimeter 200 mm x 100 mm digunakan untuk mengukur


aliran karbondioksida pada 20oC. Simpangan kolam air dalam meteran

21
diferensialnya adalah 1923 mm dan Barometernya terbaca 762 mm air
raksa. Untuk tekanan mutlak sebesar 124174 Pa di jalan masuk, hitunglah
aliran massanya.

Jawab :

Rapat 1 dari karbondioksida tersebut adalah

124174
1 = = 2.25 kg/m3
187.8(293)

Perbedaan tekanannya = 1.823 x 9.81(1000 2.25) = 17843 Pa.

Sehingga tekanan mutlak di leher = p2 = 124174 17843 = 106331 Pa.


106 331
Untuk memperoleh kerapatan p2 , kita gunakan 2 = 124 174 = 0.856
1

dan
2
= (0.856)1/ (lihat Bab 1)
1

Jadi,
2 = (2.25)(0.856)1/1.30 = 1.996 kg/m3.

= 1KA2Y 2 ( ) dalam kg/detik.
1

Dengan menggunakan k = 1.30, d2 / d1 = 0.50 dan p2 / p1 = 0.856, = 0.856,


Y (Tabel 8) = 0.909 dengan interpolasi, Dengan memisalkan c = 0.895, dari
diagram E, dan mengingat bahwa K = 1.032c, kita mempunyai :
1
m =(2.25)(1.032 x 0.985) x 4 (0.1)2 x 0.909(2(17843/2.25) = 2.056

kg/dtk

Untuk memeriksa harga c yang dimisalkan, tentukan bilangan


Reynolds dan gunakan kurva yang cocok pada diagram E

4 4(2.056)
RE = = 101700 = 1.9 x 106
2 2 (0.1)(8.45 x124174)106 x 1.996

22
Dari diagram E, c = 0.984. dihitung kembali, = 2.05 kg/detik.

3. Untuk Venturimeter yang diperlihatkan dalam Gambar 6-11, simpangan


air raksa dalam meteran diferensialnya 0.36 m. Tentukanlah aliran air
melalui V-meter tersebut jika tak ada energi yang hilang antara A dan B.

Jawab :

Gunakan persamaan Bernoulli A ke B, datum A.

2 2
( +
2
+0 ) 0=(

+
2
+ 0.75 )

dan
2 2

(
-

) = ( - + 0.75 )
2 2

150
Persamaan kontinuitas memberikan AAVA = ABVB atau VA = (300)2
1 1
VB = 4 VB dan V2 = 16 V2 . Untuk meteran itu, head tekanan di L = head tekanan

di R (m air).
pA / pg + z + 0.36 = pB / pg + 0.75 + z + (0.36)(13.6)
darimana (pA / pg - pB / pg) = 5.3 m air. Dimasukkan ke (1), kita peroleh VB = 9.8
1
m/detik dan Q = 4(0.15)2 x 9.8 = 0.17 m3/detik.

23
3.2 Contoh soal manometer
1. Sebuah manometer digunakan untuk penurunan tekanan dari suatu fluid yang
melintas orifice. Fluida B adalah air raksa dengan spgr 13,6 sedangkan fluida A
adalah air garam dengan spgr 1,6. Berapakah besar angka yang ditunjukkan
manometer ?
Penyelesaian :

2
P1 = 2 x 144 = 288
2 2
2


2
P2 = 10 x 70,7 = 707
2

3
A = 13 x 62,37 = 848
3 3
3

3
A =1,6 x 62,37 = 99,792
3 3
3

maka

P1 P2 = . Rm (A B)

288 707 = 1 Rm (848 99,792)
Rm = -0,559

24
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan tentang venturimeter dan manometer, dapat disimpulkan
bahwa :
Pengertian pipa venturi: Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang
memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan
mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk
mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan
dapat diperhitungkan.

Jenis-jenis venturimeter: venturimeter tenpa manometer dan


venturimeter dengan manometer.
Persamaan yang digunakan dalam venturi meter yaitu:

Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan

persamaan.
Penerapan venturimeter: Venturimeter biasa digunakan untuk
pengaturan aliran bensin dalam system pengapian pada kendaraan
bemotor dan juga Digunakan untuk mengukur debit dalam pipa.
Manometer merupakan alat yang digunakan secara luas pada audit
energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang
berlawanan.
Jenis-jenis manometer yaitu manometer pipa-U, manometer mc
Leod, manometer bejana sumur,mnometer bejana miring,
manometer logam,dll.

25
Dalam kehidupan sehari-hari manometer digunakan untuk
mengukur tekanan udara pada ban mobil atau motor dan mengukur
tekanan gas yang sangat tinggi.
4.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat lebih
memahami alat-alat ukur tekanan fluida yaitu venturimeter dan manometer,
sebagai salah satu unit dalam transportasi fluida (cair dan gas) sehingga
ketika mahasiswa terjun kedalam dunia industri, mahasiswa telah memiliki
pemahaman secara konsep teoritis maupun dalam prakteknya mengenai
transportasi fluida.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ranald,V Giles.1993. Mekanika Fluida dan Hidraulika. Jakarta:Erlangga


Ruseffendi. 1992. Alat-Alat Ukur Zat Cair. Jakarta: Depdikbud.
Saputra, Arikunto.1999. Mekanika Fluida. Jakarta: Rineka Cipta.
Wijaya, C. dan Rusyan, T.1997. VenturiMeter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
https://www.scribd.com/document/332856375/Makalah-Alat-Pengukuran-Laju
Aliran-Fluida diakses pada Oktober 2017.

27

Anda mungkin juga menyukai