Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Puskesmas Batu X
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri pada buah zakar kanan sejak 1 hari SMRS
Keluhan serupa (-), Infeksi saluran kemih (-), Alergi (-), riw keluar nanah & darah
lewat kemaluan (-), Riw Trauma(-)
B. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Berat Badan : 67 kg
KU : Tampak Nyeri
Nadi : 80 kali/menit
Kulit
Lembab/Kering : Lembab
Keringat : Biasa
Turgor : Baik
Kepala
Mata
Telinga
Mulut
Leher
Tampak leher membengkak pada daerah submandibular kanan dan kiri, kemerahan dan
nyeri tekan(+)
Dada
Paru Paru
Depan Belakang
Inspeksi Kanan Simetris saat statis dan Simetris saat statis dan
dinamis dinamis
Palpasi Kanan Tidak teraba benjolan, sela iga Tidak teraba benjolan, sela iga
normal, nyeri tekan (-) normal, nyeri tekan (-)
Kiri Tidak teraba benjolan, sela iga Tidak teraba benjolan, sela iga
normal, nyeri tekan (-) normal, nyeri tekan (-)
Perkusi Kanan Sonor di bagian bawah lapang Sonor di bagian bawah lapang
paru paru
Palpasi Ictus cordis teraba pada 1cm lateral dari midclavicular sinistra
Perut
Perkusi : Timpani
Testis : testis kanan membesar ukuran 7 x 4 cm, warna kemerahan. Nyeri tekan (+)
Neurologis
Lengan
Tungkai
Kekuatan 5 5 5 5
Klonus - - - -
Reflek patologis - - - -
Tanda meningeal - - - -
C. Diagnosa Banding
- Orchitis
- Tumor testis
- Hernia skrotalis
- Hidrokel
- Epididimitis
- Torsio testis
D. Diagnosis
E. Usulan Pemeriksaan
- Darah Rutin
- Analisa urin
- Kultur urin
- VDRL
- USG testis
F. Penatalaksanaan
Ciprofloxacin 2 x 500mg
Dexamethasone 2 x 0,5mg
I. Progosis
Ad Sanationam:Dubia ad bonam
1. Anatomi testis
Testis merupakan sepasang struktur organ yang berbentuk oval dengan
ukuran 4x2,5x2,5 cm dan berat kurang lebih 20 gr. Terletak di dalam scrotum
dengan axis panjang pada sumbu vertical dan biasanya testis kiri lebih rendah
diabnding kanan, Letak anatomis testis adalah caudolateral dan craniomedial.
Testis diliputi oleh tunica albuginea pada 2/3 anterior kecuali pada sisi dorsal
dimana terdapat epidiymis dan pedikel vaskuler. Sedangkan epididymis
merupakan organ yang berbentuk kurva yang terletak di sekeliling bagian dorsal
dari testis. Suplai darah arteri pada testis dan epididimis berasal dari arteri renalis.
Fungsi utama dari testis adalah memproduksi sperma dan hormone androgen
terutama testoteron. Sperma dibentuk di dalam tubulus seminiferus yang memiliki
2 jenis sel yaitu sel sertoli dan sel spermatogenik. Diantar tubulus seminiferus
inilah terdapat jaringan stroma tempat dimana sel leydig berada.
Jaringan ikat testis dibagi menjadi 250 lobus pada bagian anterior dan lateral
testis dibungkus oleh suatu lapisan serosa yang disebut tunica vaginalis yang
meneruskan diri menjadi lapisan parietal. Lapisan ini langsung berhubngan dengan
kulit terutam skrotum. Di sebelah posterolateral testis berhubungan dengan
epididimis, terutama pada pool atas dan bawahnya.
Definisi Orchitis
infeksi. Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong, namun
virus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis. Orchitis (inflamasi pada testis)
dapat disebabkan oleh bakteri atau akibat septicemia. Biasanya kedua testis
terkena, dan jika terjadi bilateral kemandulan sering diakibatkannya, steril tidak
Etiologi
Orchitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus. Virus yang paling
Epidemiologi
dan terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15 tahun atau
pada pria lebih tua dari 50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak (BPH).
Faktor resiko
Instrumentasi dan pemasangan kateter merupakan factor resiko yang umum
untuk epididimis akut. Urethritis atau prostatitis juga bisa menjadi factor resiko.
Refluks urin terinfeksi dari urethra prostatic ke epidiymis melalui saluran sperma
dan vas deferens bisa dipicu melalui valsava atau pendesakan kuat.
disebabkan oleh kuman neiserria gonorrheae yang menyerang uretra pada laki-laki
Patofisiologi
Peradangan pada testis bisa disebabkan oleh berbagai virus ataupun bakteri.
Hal ini akan menimbulkan proses inflamasi pada testis yang meliputi kalor, rubor,
dolor, tumor, dan function laesa. Orchitis paling umum disebabkan oleh infeksi
bakteri. Virus maupun trauma. Infeksi virus (mumps) bisa menginfeksi secara
Manifestasi klinis
Tanda dan gejala Orchitis dapat berupa demam, semen mengandung darah,
keluar nanah dari penis, pembengkakan skrotum, testis yang terkena terasa berat,
membengkak, dan teraba lunak, serta nyeri ketika berkemih, buang air
nyeri.
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
Anamnesis
Sebagian besar pasien dengan orchitis datang dengan keluhan nyeri dan
bengkak pada testis. Keluhan biasanya disertai dengan demam. Keluhan
tambahan berupa nyeri dan panas saat berkemih. Kadang disertai pembesaran
getah bening.
Pemeriksaan fisik
Pada inspeksi ditemukan tanda-tanda radang pada testis yaitu: testis berwarna
kemerahan, suhu raba terasa hangat, bengkak dan nyeri saat dipalpasi.
Laboratorium
Pada orchitis yang disebebabkan oleh bakteri dan virus terjadi peningkatan
leukosit.
Ultrasonografi
Differensial Diagnosis
1. Torsio Testis
Torsio testis adalah terpuntirnya funikulus spermatikus, sehingga terjadi
hambatan aliran darah ke testis, sehingga apabila 5-6 jam (golden period) tidak
mendapatkan terapi akan terjadi atrofi testis. Karena perfusi oleh vasa spermatika
interna menurun. Torsio paling sering terjadi pada usia pubertas. Torsi dimulai dari
kontraksi testis sebelah kiri, dimana testis kiri berputar berlawanan dari arah jarum
jam sehingga terjadi oedem testis dan funikulus spermatikus akibatnya terjadi
iskemia.
Gambaran klinis torsio testis, biasanya pasien mengeluh nyeri hebat di
daerah skrotum, yang sifatnya mendadak dan diikuti pembengkakan pada testis.
Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal.
Pada pemeriksaan fisik tampak testis membengkak, letaknya lebih tinggi
dan lebih horizontal daripada testis kontralateral. Kadang-kadang pada torsio yang
baru aja terjadi. Dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus spermatikus.
Keadaan ini biasanya tidak disertai dengan demam. Pemeriksaan sedimen urine
tidak menunjukkan adanya leukosit dalam urine dan pemeriksaan darah tidak
menunjukkan tanda inflamasi. Pada torsio testis tidak didapatkan adanya aliran
darah ke testis sedangkan pada keradangan akut testis lainnya terjadi peningkatan
aliran darah ke testis.
Terapi torsi testis: (1) detorsi manual, yaitu dengan mengembalikan posisi
testis ke asalnya dengan memutar testis kea rah berlawanan dengan arah torsio,
dengan local anastesi (lidokain 1%) pada funikulus spermatikus di annulus 10-20
ccbila gagal dilakukan operasi. (2) operasi, tujuannya adalah untuk
mengembalikan testis kea rah yang benar. Bila testis viabeldilakukan
orkidopeksi pada tunica dartos, dilanjutkan orkidopeksi sisi kontralateral pada 3
tempat. Bila testis nekrosisdilakukan orkidektomi disusul orkidopeksi sisi
kontralateral.
2. Epididimitis
Epididimitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada epididimis. Reaksi
inflamasi ini dapat terjadi secara akut atau kronis. Diduga reaksi inflamasi ini
berasal dari bakteri yang berada di dalam buli-buli, prostat atau uretra yang secara
ascending menjalar ke epididimis. Dapat pula terjadi refluks urine melalui duktus
ejakulatorius atau penyebaran bakteri secara hematogen atau langsung ke
epididimis. Mikroba penyebab infeksi pada pria dewasa muda (<35 tahun) yang
tersering adalah chlamidia trachomatis atau neisseria gonorhoika, sedangkan pada
anak-anak dan orang tua yang tersering adalah E.coli atau ureoplasma ureolitikum.
Biasanya pasien datang dengan keluhan nyeri mendadak pada daerah skrotum
diikuti dengan bengkak pada kauda hingga caput epididimis. Tidak jarang disertai
demam, malese, dan nyeri dirasakan hingga ke pinggang. Pada pemeriksaan
menunjukkan pembengkakan pada hemiskrotum dan kadang kala pada palpasi sulit
memisahkan antara epididimis dengan testis. Reaksi inflamasi dan pembengkakan
dapat menjalar ke funikulus spermatikus pada daerah inguinal. Gejala klinis
epididimitis akut sulit dibedakan dengan torsio testis. Pada epididimitis akut jika
dilakukan elevasi (pengangkatan) testis, nyeri akan berkurang; hal ini berbeda
dengan torsio testis.
3. Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukkan cairan yang berlebihan di antara lapisan
parietalis dan visceralis tunica vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang
berbeda di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara
produksi dan reabsorbsi oleh system limfatik disekitarnya. Hidrokel bisa
disebabkan oleh (1) belum sempurnanya penutupan processus vaginalis atau (2)
belum sempurnanya system limfatik di daerah skrotum dalam melakukan
reabsorbsi cairan hidrokel. Keluhan utama pada hidrokel adanya benjolan yang
tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong
skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan
menunjukkan adanya transiluminasi.
A. Penatalaksanaan
Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi skrotum. Yang paling
penting adalah membedakan orchitis dengan torsio testis karena gejala klinisnya
hampir mirip. Tidak ada obat yang diindikasikan untuk pengobatan orchitis karena
virus.
Contoh antibiotik:
1. Ceftriaxone
Sefalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, aktivitas gram-negatif;
efikasi lebih rendah terhadap organisme gram-positif. Menghambat pertumbuhan
bakteri dengan cara mengikat satu atau lebih penicillin-binding proteins. Dewasa
IM 125-250 mg sekali, anak : 25-50 mg / kg / hari IV; tidak melebihi 125 mg / d
2. Doxycycline
Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara
mengikat 30S dan kemungkinan 50S subunit ribosom bakteri.
Digunakan dalam kombinasi dengan ceftriaxone untuk pengobatan gonore.
Dewasa cap 100 mg selama 7 hari, Anak: 2-5 mg / kg / hari PO dalam 1-2 dosis
terbagi, tidak melebihi 200 mg / hari
3. Azitromisin
Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh strain rentan
mikroorganisme. Diindikasikan untuk klamidia dan infeksi gonorrheal pada
saluran kelamin. Dewasa 1 g sekali untuk infeksi klamidia, 2 g sekali untuk
infeksi klamidia dan gonokokus. Anak: 10 mg / kg PO sekali, tidak melebihi 250
mg / hari
4. Trimetoprim-sulfametoksazol
Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam
dihydrofolic. Umumnya digunakan pada pasien > 35 tahun dengan orchitis.
Dewasa 960 mg q12h untuk 14 hari. Anak 15-20 mg / kg / hari, berdasarkan TMP,
PO tid / qid selama 14 hari
5. Ciprofloxacin
Fluorokuinolon dengan aktivitas terhadap pseudomonas, streptococci,
MRSA, S epidermidis, dan gram negatif sebagian besar organisme, namun tidak
ada aktivitas terhadap anaerob. Menghambat sintesis DNA bakteri dan akibatnya
pertumbuhan bakteri terhambat. Dewasa tab 500 mg PO selama 14 hari. Anak
tidak dianjurkan
B. Komplikasi
Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat
atrofi testis.
Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah
untuk mengurangi tekanan dari tunika.
Abscess scrotalis
Infark testis
Rekurensi
Epididymitis kronis
Impotensi tidak umum setelah epididymitis akut, walaupun kejadian
sebenarnya yang didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam kualitas
sperma biasanya hanya sementara.
Yang lebih penting adalah azoospermia yang jauh lebih tidak umum, yang
disebabkan oleh gangguan saluran epididymal yang diamati pada laki-laki
penderita epididymitis yang tidak diobati dan yang diobati tidak tepat. Kejadian
kondisi ini masih belum diketahui.
C. Prognosis
Sebagian besar kasus orchitis karena mumps menghilang secara spontan dalam
3-10 hari.
Dengan pemberian antibiotik yang sesuai, sebagian besar kasus orchitis bakteri
dapat sembuh tanpa komplikasi.
D. Kesimpulan
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi,
penyebab orchitis adalah virus (mumps) dan bakteri (e.coli, N.gonorrea,
chlamidia,klebseilla, pseudomona dll). Gejala yang ditimbulkan adalah bengkak
dan nyeri pada testis dan kadang disertai demam. Penatalaksanaan orchitis adalah
dengan terapi suportif yaitu bed rest dan elevasi skrotum. Terapi spesifik yaitu
dengan pemberian antibiotic.
Tinjauan Pustaka
1. Sjamsuhidayat R, De Jong W. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta :
EGC
2. http://uda.ac.id/jurnal/files/Jurnal%206%20-%20MENDA%20II.pdf
3. http://www.ddc.musc.edu/public/symptomsDiseases/diseases/pancreas/gallstone
s.cfm
4. http://jpkc.fudan.edu.cn/picture/article/186/12/38/f59739554eef9f2138151116a
918/76222bdb-1ca5-4f3b-aef4-596c05f3d0b6.pdf