Kelompok 4
Kelompok 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan
Undang-Undang. Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang
pendidikan, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan
pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesenian, perkembangan masyarakat, serta
kebutuhan pembangunan. Dengan berlakunya Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka
Kurikulum Sekolah Menengah Umum perlu disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Kurikulum 1994?
2. Apa saja permasalahan yang muncul pada kurikulum 1994?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Kurikulum 1994.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang muncul dalam kurikulum 1994 dan
solusinya.
D. Manfaat Pembelajaran
1. Untuk menambah wawasan pembaca tentang Analisis Kurikulum 1994 dan
Suplemen Kurikulum 1999.
2. Sebagai bahan acuan untuk pembuatan makalah yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
B. IPA
Jumlah Jam
Mata Pelajaran Kelas
III
Umum
Pancasila dan Kewarganegaraan 2
Pendidikan Agama 2
Bahasa dan Sastera Indonesia 3
Sejarah Nasional dan Dunia 2
Bahasa Inggris 5
Olah raga dan Pendidikan Kesehatan 2
KHUSUS
Fisika 7
Biologi 7
Matematika 8
Total 42
C. IPS
Jumlah Jam
Mata Pelajaran Kelas
III
Umum 2
Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan Agama 2
Bahasa dan Sastera Indonesia 3
Sejarah Nasional dan Dunia 2
Bahasa Inggris 5
Olah raga dan Pendidikan Kesehatan 2
KHUSUS
Ekonomi 10
Sosiologi 6
Sistem Pemerintahan 6
Antropologi 6
Total 42
A. Kesimpulan
Kurikulum 1994 lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum
sebelumnya, yaitu ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan
Kurikulum 1984, antara pendekatan proses. Namun, perpaduan tujuan dan
proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai
terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal
disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah
kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-
kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam
kurikulum.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu
pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat
menerima materi pelajaran cukup banyak. Walhasil, Kurikulum 1994
menjelma menjadi kurikulum super padat.