Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau


membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.

Resistor adalah komponen yang paling sering di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika.
Karena itu anda harus mampu mempelajari bagaiman menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di
gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor.Dan anda harus mampu
mengetahui rangkaian eekronika yang mengantung suatu resistor yang rusak atau terbakar..

Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah
satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu
resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega ().

Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain
seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang
berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian
elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan.
Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian
elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan
transistor daan kondensator (kapasitor)
Simbol Resistor
Berikut adalah simbol resistor dalam bentukgambar ynag sering digunakan dalam suatu desain
rangkaian elektronika.

Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan
dengan huruf R. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan
huruf R, resistor variabel disimbolkan dengan huruf VR dan untuk resistorjenis
potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf VR dan POT.

Kapasitas Daya Resistor

Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan
oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor
dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar.
Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak
karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk
efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.

Nilai Toleransi Resistor

Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan
resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor
merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor
tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi
kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan
toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).

Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun
kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna
pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar.
Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.

Jenis-jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor
kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.

1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang


dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai
resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan.
Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang
besar.

2. Resistor Arang (Carbon Resistor)

Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang


dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor
karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan
banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita
jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2
Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.

3. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal
film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida
logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini
dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik
resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna
dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor
tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga
diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt,
1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan
pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.

Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap
(Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
1. Resistor tetap(Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah
atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika
sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian
elektronika. Resistor tetap dapat kita temui
dalam beberpa jenis, seperti :

Metal Film Resistor


Metal Oxide Resistor
Carbon Film Resistor
Ceramic Encased Wirewound
Economy Wirewound
Zero Ohm Jumper Wire
S I P Resistor Network

2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :

Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai


resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol.
Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan
Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu
(obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut
dengan istilah Trimer Potensiometer atau VR
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti
suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih
detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya
akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.

gambar potensio gambar trimpot

gambar LDR
RESISTOR TETAP (RESISTOR CARBON)
Resistor Carbon memiliki kode warna yang melingkar seperti cincin pada
fisiknya. Warna warna yang melingkar tersebut merupakan kode kode
untuk mengetahui nilai resistansi pada Resistor tanpa melakukan
pengukuran dengan Ohm Meter.

CARA MEMBACA RESISTOR CARBON/RESISTOR TETAP

RESISTOR VARIABEL/ TIDAK TETAP

Resistor tidak tetap ( R. Variabel ) adalah Resistor


yang nilai hambatannya dapat diubah ubah sesuai
dengan kebutuhan dengan besar hambatan 0 Ohm
sampai dengan nilai maksimal hambatan yang tertera
pada resistor Variabel tersebut. Resistor Variabel
memiliki kemampuan daya yang relative lebih kecil
dibandingkan dengan resistor tetap. Hal ini karena
resistor Variable terbuat dari serbuk karbon.
RESISTOR DIPASANG DI RANGKAIAN

RESISTOR DIPASANG SERI : RESISTOR DIPASANG PARALEL :

RESISTANSI DAN HUKUM OHM

Berbunyi :

Besarnya Tegangan Listrik Sebanding Dengan Kuat Arus dan Tahanan

Jika ditulis dalam bentuk matematika seperti ini : V = I x R

Dimana,

V : tegangan listrik

I : arus listrik

R : Resistansi atau tahanan.

Semua barang elektronik memiliki resistansi. Contohnya lampu, misalkan lampu ini membutuhkan
tegangan 6V dan arus sebesar 0,5A, maka untuk mencari tahanannya adalah 12

Pada suatu rangkaian tertutup :

Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R,
atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/ R

Daya (P) :
P=IxV
P=IxIxR
P = I2 x R
R=V/IxE
I=V/R

Menghitung Nilai Resistor


Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor
dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan
kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui
pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.

Kode Warna Resistor


Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin
warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi
resistor dengan kode warna yaitu :

1. Resistor dengan 4 cincin kode warna

Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor
pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor dengan 5 cincin kode warna

Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan
faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.

3. Resistor dengan 6 cincin warna

Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna
dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu
temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.

Kode Huruf Resistor

Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia
resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf
memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf
digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.

Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :

R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)

Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :

F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%

Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronika yang harus diingat selain
menentukan nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas daya dan toleransinya. Hal ini
berkaitan dengan harga jual resistor dipasaran dan luas area yang dibutuhkan dalam meletakan
resistor pada rangkaian elektronika.
Langkah-langkah Mengukur Resistansi Tetap

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.


Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil
penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama
dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.

Langkah-langkah Mengukur Resistansi Variabel (VR)

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.


Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.
Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil
penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.
Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor
dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.

Pengukuran Resistansi
a. Berdasarkan Satuan Resistor dan Cara Penulisannya

1R = 1 Ohm
R33 = 0,33 Ohm
2R2 = 2,2 Ohm
1K = 1 Kilo Ohm (1.000 Ohm)
1,5K = 1,5 Kilo Ohm (1.500 Ohm)
1M = 1 Mega Ohm (1.000 K Ohm atau 1.000.000 Ohm)
4K7 = 4,7 Kilo Ohm (4.700 Ohm)
4M7 = 4,7 Mega Ohm

b. Berdasarkan Kode Warna


Untuk mengetahui nilai resistor (Ohm) digunakan alat ukur Ohm Meter atau
dengan cara melihat gelang-gelang warna (strips) pada fisik resistor yang umumnya
terdiri dari 4 atau 5 warna. Nilai resistansi untuk daya besar pada umumnya tidak
ditentukan dengan gelang warna tetapi dengan notasi yang ditulis langsung pada fisik
resistor.
Warna-warna resistor secara berurutan :

1. Hitam 4. Jingga / Orange 7. Biru 10. Putih


2. Coklat 5. Kuning 8. Ungu 11. Emas
3. Merah 6. Hijau 9. Abu 12. Perak

Penjelasan
a. Resistor 4 Warna
=> Warna kesatu dan kedua adalah nilai, warna ketiga adalah faktor pengali, warna
keempat adalah toleransi (emas 5% dan perak 10%)
b. Resistor 5 Warna
=> Warna kesatu, kedua, dan ketiga adalah nilai, warna keempat adalah faktor
pengali,
warna kelima adalah toleransi (coklat 1%; merah 2%; hijau 0,5%; biru
0,25;
ungu 0,1%; abu 0,05%; emas 5%; perak 10%)

Gambar 1. Kode Warna Resistor 4 dan 5 Pita Warna

c. Berdasarkan Penggunaan Alat Ukur AVO Meter


Alat ukur untuk mengetahui besarnya resistansi tahanan (resistor) adalah AVO
meter (Ampere, Volt, Ohm meter) atau biasa disebut dengan multimeter. Ada dua tipe
multimeter yang dapat digunakan untuk mengukur besaran-besaran lisrtrik dan
elektronik yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
Jika pengukuran dilakukan dengan multimeter analog, hasil pengukuran dapat
dilihat melalui pergerakan jarum meter di atas skala yang sesuai dengan selector yang
dipilih. Usahakan jarum positif dan jarum negatif pada multimeter analog jangan sampai
terbalik saat pengukuran tegangan DC (Direct Current), disamping itu pemilihan
selector dan skala pun harus tepat karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur
tersebut.
Multimeter digital, meskipun lebih mahal tetapi relatif lebih aman saat probe
terbalik atau saat selector berada pada nilai terendah. Hasil pengukuran pun lebih
mudah terlihat karena tampil pada display 7 segment seperti halnya calculator.

Pengukuran Resistor
Cara mengukur resistansi sebuah resistor atau gabungan resistor adalah dengan
menempelkan probe positif dan negatif multimeter di setiap ujung sebuah resistor atau
gabungan resistor yang tersusun seri, paralel, atau seri paralel. Sebelum pegukuran,
pastikan selector berada pada posisi Ohm Meter. Untuk pengukuran resistansi, jarum
positif dan negatif multimeter dapat dipasang bolak-balik.

Perhitungan Resistor
Untuk mengetahui resistansi sebuah resistor tentu sangat mudah, cukup dengan
melihat kode warna atau notasi yang tertulis pada fisik resistor. Apabila resistor tersebut
sudah dikombinasikan dengan resistor lain dalam sebuah rangakaian seri, paralel, atau
seri-paralel harus menggunakan beberapa rumus sebagai dasar perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai