Anda di halaman 1dari 5

Ayahku Sayang Ayahku Malang

Karya : Nada Amatullah Husnun

Ayah..

Dia adalah lelaki kuat bak baja dan sabar bak karang yang dihempas ombak

Lelaki yang selalu menjadi peminmpin bak raja dihutan

Lelaki yang selalu menjadi bahu untuk kerapuhan jiwaku

Begitu ku tahu berat tugasmu

Pergi pagi pulang pagi demi sesuap nasi

Ayah..

Ketika kulihat engkau sakit

Imgin ku teriak pada dunia

Betapa pedih dan pilu hati ini

Menahan air mata akan kekhawatiran atas dirimu

Ayah..

Sosok kuat dalam hidupku

Ku yakin kau punya kekuatan

Kau bisa menahan sakit itu

Doa kan selalu ku lantunkan

Teruntuk ayah ku saying


4 Lebih Baik

Karya : Nada Amatullah Husnun

Pukul 05.30 pagi, kulihat ponsel yg berbunyi bising. bikin telinga pecah kalau tiap pagi
bunyi alarm segede ini suaranya ucapku kesal sambil membersihkan liur yang ada dipipi.
Dengan berjalan malas aku mengambil handuk menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, aku
berkemas dan memakai baju seragam yang selalu rutin 3 tahun aku mengenakannya.

Yap! 3tahun aku berada di SMA9 dan 3 tahun sudah aku mengenal mereka. Mereka, teman,
sahabat, keluarga dan bagai badan tanpa tulang, tulang bagai kerangka, kerangka tanpa engsel.
TIDAK LENGKAP! Mereka adalah Fitria, Melly, dan Okta. Ohya, namaku Nada Amatullah
Husnun. Teman-teman biasa memanggil ku Nada atau Ucun. Kalau dirumah aku dipanggil
Adek, namanya juga anak bungsu.

Pertemanan kami dimulai dari kelas 1 SMA. Dimana masa paling indah buatku, mengenal
arti kata remaja, guru killer, dengan kakak kelas, cinta monyet dan berjumpa dengan teman yang
sesungguhnya. Aku suka bergaul, awal masuk sekolah, aku tak mengenal siapapun termasuk
mereka. Mereka masuk dengan malu dan aku sangat membenci anak baru. Entah apa sebabnya
intinya aku tidak suka dengan anak baru. Jadi jabatan ku waktu itu adalah sekretaris, setiap
murid yang baru masuk harus mendaftarkan namanya dibuku absen yang aku pegang.

Buat yang baru masuk, silahkan daftar namanya dibuku absen ke sekretaris ya! kata buk yeti.
Lalu mereka berjalan ke arahku.

Nama siapa nama? ucapku angkuh. Fitria Aryanti, yang ini Melly Cerlia katanya pelan.

Setelah mengisi nama diabsen, kami belajar seperti biasa. Mereka yang baru saja aku kenal
mengakrabkan diri dengan bertanya jawaban padaku. baik juga pikirku. Selama jam pelajaran,
aku dipuji pintar oleh teman sebangku dan juga mereka. Semakin hari aku semakin akrab dengan
mereka, tiba saat dimana kami akan mengadakan PKL ke Kota Kampar. Selama diperjalanan,
kami seru-seruan bareng, makan bareng, yang sakit rawat bareng. Pokoknya persahabatan kami
mulai terlihat dari PKL itu.

Kami berawal dari 10 orang, saling mengisi, tapi karena satu orang kelahi dengan kami,
akhirnya dia memutuskan untuk keluar dan tinggalah 9 orang. Setahun berlalu, kami naik
kekelas 2 dan akan belajar dengan jurusan yang kami pilih. Kami terpisahkan dengan jurusan. 4
orang temanku masuk jurusan ipa, yaitu Via, Fitri, Tya, dan Yoyo. Sedangkan aku, Melly, Okta,
Ica dan April jurusan ips.
Aku, Melly dan Okta, sekelas dengan kelas 11ips2. Sedangkan Fitria kelas 11ipa2, karna ia
ingin sekelas dengan kami, kami menyuruhnya pindah dan ia pun pindah ke kelas ips2. Dikelas
ips2, kami saling membantu dan saling berbagi. Kami suka berbagi makanan, jika Okta
membawa makanan, ia tak segan-segan untuk memberikannya kepada kami. Tentu saja kami tak
segan-segan pula untuk menghabiskannya.

Karena kami telah berpisah, aku hanya dekat dengan mereka bertiga,bukan berarti aku kami
9 orang tidak beteman lagi.

Satu per satu aku mulai mengenal kawan-kawanku. Yang pertama Fitria Aryanti. Gadis
dengan badan yang berisi, dengan ketawa yang besar dan juga lucu. Ia tempat bersandar karna
bagiku ia adalah sosok pendengar yang baik jika kita memerlukan tempat untuk berbagi. Ia
penyemangat jika aku malas belajar dan mencatat. Dia selalu memotivasiku dan terkadang aku
sangat suka menjahilinya hingga ia dia geram lalu menggigitku sampe biru. Ia kakak bagi ku
selama 3 tahun ini. Karna aku duduk sebangku dengannya, jadi dia adalah yang paling dekat
dekatku tapi bukan berarti yang lainnya tidak dekat juga denganku.

Yang kedua, ber nama Melly Cerlia, gadis yang gak punya malu, jahil nya luar biasa, dia
selalu ada cara menghibur kami, tapi dia sangat penurut jika ia tau itu baik buat dirinya. Satu hal
yang harus diketahui, jangan pernah macam-macam dengannya kalau gak mau dijahili sampai
kesal dan nangis.

Dan yang terakhir, Okta Dwi Nurhasanah. Si gembul yang suka melucu sendiri ketawa
sendiri. Yang selalu bilang diri dia bodoh padahal sebenarnya dia pintar. Jika ia diganggu orang,
selalu mengadu ke aku karna Cuma aku yang berani labrak orang langsung hari itu juga tanpa
mikir panjang. Bukan nge-sok, tapi kalau udah salah ya tetap salah. Gak ada yang salah dengan
yang namanya membela teman.

Setahun berlalu, kami naik kekelas 2 dan akan belajar dengan jurusan yang kami pilih. Aku,
Melly dan Okta, sekelas dengan kelas 11ips2. Sedangkan Fitria kelas 11ipa2, karna ia ingin
sekelas dengan kami, kami menyuruhnya pindah dan ia pun pindah ke kelas ips2. Dikelas ips2,
kami saling membantu dan saling berbagi. Kami suka berbagi makanan, jika Okta membawa
makanan, ia tak segan-segan untuk memberikannya kepada kami. Tentu saja kami tak segan-
segan pula untuk menghabiskannya.

Kami selalu berempat, kemana-mana berempat. Sekelompok harus ber-empat, makan ber-
empat, ke wc ber-empat bahkan kena hukum pun ber-empat. Sampai-sampai kawan sekelas yang
lainnya mengatakan bahwa kami menjauhi diri dari mereka. Padahal sebenarnya tidak, kami
yang dijauhi oleh mereka. Mereka tak pernah membuka diri untuk kami. Tapi aku tak mau
mereka beranggapan jelek ke kawan-kawanku. Aku mulai mendekatkan diri dengan mereka, dan
mereka pun menjadi temanku juga.
Dan pada waktu itu, aku berkelahi dengan 3 kawanku itu. Aku lebih memilih mereka yang
baru saja kukenal daripada kawan lamaku. Aku berjalan-jalan dengan teman yang lainnya tanpa
mengajak temanku Fitria, Melly dan Okta. Tentu saja, kami jadi bermusuhan. Teman lama ku ini
beranggapan bahwa aku lebih memilih berteman dengan mereka yang kaya daripada mereka
yang gak berpunya. Mereka ngatakan aku lebih suka bermain dengan mobil daripada motor.
Bahkan digrup sosial media yang kami punya, mereka menyindirku.

Aku yang tak pernah memikirkan untuk memilih kawan karena sosialitas jadi merasa sedih
dan bersalah. Lalu hari itu, mereka mengajakku untuk berbicara, karena mereka juga tidak ingin
kehilangan aku sebagai kawan mereka dan begitu juga aku yang tidak ingin mereka tinggalkan.

Kami saling membicarakan uneg-uneg dan lalu saling memaafkan satu sama lain. Aku
memperbaiki kesalahan ku dengan mengajak mereka juga berteman dengan teman-teman yang
lainnya.

Kenaikan kelas 12 pun telah tiba. Aku, Fitria, Melly, dan Okta sangat khawatir tidak bisa
sekelas lagi karna kami saling membutuhkan. Kami sampai ingin berdemo dengan kepsek jika
kami dipisahkan XD

Dan ternyata, kami sekelas lagi. Gak dipisah, tetap dikelas yang sama. Dikelas 12, kami
makin berkuasa tapi kami tak semena-mena. Jika salah satu diganggu, kami semua bergerak
buat membela.

Suatu hari, kami megadakan nilai tambahan ekonomi tanpa guru. Guruku memberi tanggung
jawab ke temanku yang pintar ekonomi. Jadi Fitria sangat ingin maju untuk mendapatkan nilai
tambahan, tapi teman laki-laki ku yang berinisial K, sangat egois. Ia ingin maju duluan daripada
Fitria, dan menyuruh kawannya yg lain agar tidak mau mengalah pada Fitria. Jadi kami
mengerjainya dengan melempar sandal ke arahnya. Yak!! Tepat mengenai sasaran, mukanya.
Kami dengan berpura-pura bodoh dan memasang muka tidak bersalah.

Ia kesal dan marah tapi tak tau harus dengan apa dan pada siapa harus ia marah. Lalu kami
ber-emapt keluar kelas dan tertawa terbahak-bahak. Kami tidak bermaksud jahat, tapi ingin
memberi pelajaran agar tidak boleh sebusuk itu pada teman.

Kami setiap tahun rutin merayakan ulangtahun satu sama lain. Kami menaktir dan juga
membelikan hadiah. Itu adalah waktu yang sangat berharga untuk kami berempat. Karna selain
disekolah, diluar kami juga tersenang-senang.

Tak hanya bersenang-senang, kami juga jalan-jalan bersama, tidur dan makan satu tempat.
Membawa makanan lebih kesekolah untuk dibagi-bagi.

Pada tanggal 14 Oktober 2017, kami mengadakan pkl lagi khusus kelas 12ips. Kami ber-
empat telah mempersiapkan apa saja yang akan dibawa. Tak lupa kami membawa banyak
makanan untuk diperjalanan.
Sebelum berangkat PKL, kami harus berkumpul dulu di mtq, aku dan Okta menumpang
dengan melly karena orangtua kami tak bisa mengantar ke mtq. Setelah sampai di mtq, Fitri udah
sampai duluan dan menunggu kami di dalam mobil nya. Kami berjalan bersama-sama menuju
bis khusu kelas kami. Kami duduk ditempat duduk yang sudah kami bincangka ber-empat. Kami
memilih duduk didepan tapi tidak terlalu didepan.

Selama diperjalan, kami menghidupkan lagu dangdut dan bernyanyi bersama. Kami juga
menikmati cemilan pagi yang disediakan oleh travel bis. Tujuan pertama kami adalah PT. RAPP
yang terletak dikerinci, setelah sampai di pabrik, kami belajar dan juga menambah wawasan.
Setelah selesai belajar, kami makan siang dan juga berfoto bersama.

Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Istana Siak yang terletak di Siak. Selama diperjalanan,
kami semua tertidur karna ke kenyangan. Sesampainya kami di Istana siak, aku, Fitria dan Melly
telah sesak pipis. Karna sudah tak tahan, kami pipis bertiga di satu kamar mandi. Setelah selesai
pipis, kami melanjutkan ke istana lalu banyak belajar. Melihat-lihat benda pusaka peninggalan
kerajaan siak, mulai dari Mahkota kerajaan, baju permaisuri, guci, meja makan, alat-alat makan
dan juga pedang-pedang.

Kami berempat juga mengabdikan momen kebersamaan kami selama PKL. Kami sempat
sedih, memikirkan masa depan kami, dan juga perpisahan jika tamat nanti. Kami tidak akan
merasakan masa-masa itu lagi. Tapi kami sama-sama berdoa agar menjadi orang yang sukses dan
bisa berkumpul selalu jika udah dewasa nanti. Mereka adalah teman yang tidak akan aku
lupakan.

Anda mungkin juga menyukai