Disusun Oleh :
Herning Ivan Sabastian
15/379923/TK/43188
1. Mendownload shapefile dan template indikator Tissot daerah yang akan di visualisasikan
distorsinya di blog ArcGIS
2. Membuka software ArcMap 10.3.
6. Pilih projected coordinate system , lalu apply pada file .Shp dan template indikator tissot yang
telah di inputkan
a. Untuk setiap jenis proyeksi peta yang Anda pilih, jelaskan sifat yang dipertahankan
dari proyeksi tersebut (konform, ekuidistan, atau ekuivalen).
1. Polyconic
Lokasi : Seluruh Dunia
Lokasi : Russia
Proyeksi Polyconic memiliki sifat konformal, Ekuivalen, dan Ekuidistan pada daerah meridian
Greenwich. Semakin menjauhi meridian Greenwich, nilai distorsi semakin besar. Terlihat pada
gambar lingkaran indikator Tissot yang berubah bentuk, arah, maupun luasnya.
2. Mercator
Lokasi : Seluruh Dunia
3. Robinson
Lokasi : Seluruh Dunia
4. Stereographic
Lokasi ; Seluruh Dunia
5. Sinusoidal
Lokasi : Seluruh Dunia
6. Bonne
Lokasi : Seluruh Dunia
b. Bedasarkan konsep apakah ArcGIS dalam membuat indikator Tissot? Kenapa hal
tersebut dapat dilakukan?
ArcGIS dapat membuat indikator Tissot karena bentuk dan geometri dari lingkaran
yang didapat dari hasil buffer titik-titik pertemuan longitude dan latitude memiliki nilai
yang mendefinisikan sumbu salib utama. Karena titik-titik perpotongan tersebut telah
diproyeksikan dengan model matematis tertentu, pada suatu sistem koordinat dan
menggunakan sistem proyeksi tertentu, maka terjadi perubahan (distorsi) yang dapat
dimodelkan oleh template indikator Tissot yang telah dibuat. Permodelan tersebut didapat
dari nilai faktor skala dan orientasi dari garis-garis parameter utama yaitu garis paralel
dan garis meridian. Sehingga dari proyeksi sat uke proyeksi yang lain dapat diketahui
indikator tissotnya, sehingga dapat disimpulkan apakah proyeksi tersebut bersifat
ekuidistan, ekuivalen, ataukah konform.
c. Untuk jenis proyeksi peta yang bersifat konform, jelaskan pola spasial dari indikator
Tissot yang terjadi (baik bentuk, ukuran, maupun orientasinya).
Konform memiliki bentuk yang sama. Sedangkan ukuran dan orientasinya berubah.
Indikator Tissot yang terjadi adalah jika nilai factor skala sepanjang meridian 0 sama
dengan factor skala sepanjang meridian 90 (m0 = m90 ).
d. Untuk jenis proyeksi peta yang bersifat ekuivalen, jelaskan pola spasial dari
indikator Tissot yang terjadi (baik bentuk, ukuran, maupun orientasinya).
Untuk ekuivalen yang dipertahankan adalah luas. Berarti bentuk, ukuran, dan
orientasinya bisa saja berubah. Indikator tissotnya jika Factor skala meridian 0 dikali
dengan factor skala meridian 90 akan sama dengan 1 (m0 x m90 = 1). Sehingga akan terjadi
perubahan bentuk bola menjadi ellips.