PENDAHULUAN
1.2.3 Berapa dosis pupuk organik yang terbaik untuk penamanan tanaman
kangkung?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptana Poir.
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah
6. Biji
2 Protein 3 gr
3 Lemak 0,3 gr
4 Karbohidrat 5,4 gr
5 Kalsium 73 mg
6 Fosfor 50 mg
7 Zat Besi 3 mg
8 Vitamin A 6300 IU
9 Vitamin B1 0,07 mg
10 Vitamin C 32 mg
4. Mencegah Insomnia
Kangkung memiliki sifat sedatif, sehingga sering dikatakan sebagai
penyebab ngantuk. Kangkung juga berpotensi bisa mengendurkan saraf.
Semakin kendur saraf-saraf kita, maka tidur pun akan semakin nyenyak dan
lelap. Dengan kata lain kangkung dapat membantu mengatasi insomnia dan
membantu untuk dapat tidur lebih pulas.
5. Menajamkan Penglihatan
Kangkung kaya akan vitamin A , sehingga Kangkung bisa menjaga
kestabilan penglihatan mata. Vitamin A yang terdapat pada kangkung
sebesar 6300 IU, sedikit lebih banyak dibanding bayam yang hanya 6100
IU. Hal tersebut dapat dilihat dari warna daunnya, semakin hijau daunnya
maka kandungan betakarotin juga semakin tinggi.
6. Menghilangkan Ketombe
Caranya: Ambilah seikat daun Kangkung. Rendam daun ini
semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air
rendaman. Lakukan setiap hari, niscaya ketombe akan hilang.
1. Syarat Iklim
2. Syarat tanah
2. Persiapan Tempat
Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur,
kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya
memperoleh sinar penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30
cm serta panjang sama keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30 cm.
Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran dengan kapur kalsit
atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk
kandang dengan dosis 20.000 kg/ha. Untuk starter ditambahkan pupuk
anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada usia 10 hari sesudah tanam.
Supaya pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk
organik lalu diberikan dengan cara larikan disamping barisan tanaman,
bila butuh imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 serta 2
minggu sesudah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan. Buat
lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2 - 5 biji
kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system
garitan (baris).
5. Pemeliharaan
Yang butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tidak turun
hujan mesti dikerjakan penyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian
gulma saat tanaman tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan
hama serta penyakit.
7. Panen
Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam, lewat
cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian pangkal
tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah.
8. Pasca Panen
Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran
kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yg baru dipanen
ditempat yg teduh atau merendamkan sisi akar dalam air serta pengiriman
product secepat-cepatnya.
B. Penyakit
A. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan.
Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah
hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing,
sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa
berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang
mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat banyak
mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium.
Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya
kalsium,magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.
Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar
dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
diuraikan secara perlahan olehmikroorganisme sehingga tidak
menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran
sapi, kerbau, dan babi.
Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan
panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda,
dan ayam.
B. Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau
berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu
masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa
sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus
sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman
paku air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau
diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang
relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman
lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga
penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk
meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah,
sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang
selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan
ketahanan tanah terhadaperosi.
C. Kompos
D. Humus
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian serta penanaman dilaksanakan di lahan pertanian milik
Politeknik Negeri Jember di daerah.. Waktu yang digunakan untuk
penanaman sekitar 1 bulan, dimulai sejak minggu ketiga bulan Oktober sampai
minggu ketiga bulan November. Proses penelitian diadakan setiap seminggu
sekali pada pukul 14.00 s.d. 16.00 di hari Jumat.
Penanaman Benih
Persiapan Tempat
Pemupukan
Penanaman
Pemeliharaan
Panen