JURNAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2016
DAMPAK PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP
KAPASITAS SALURAN DRAINASE DI SUB DAS KLANDASAN
KECIL SUNGAI KLANDASAN KECIL KOTA BALIKPAPAN
ABSTRAK
Pembangunan yang kian berkembang pesat, secara langsung akan mengalihkan fungsi tata
guna lahan dari yang bersifat tembus air seperti semak belukar dan hutan menjadi
pemukiman yang merupakan tata guna lahan tidak tembus air. Hal ini akan berpengaruh
terhadap perubahan limpasan permukaan yang terjadi. Tujuan dilakukannya kajian ini adalah
untuk mengetahui besarnya perubahan tata guna lahan yang terjadi, terhadap perubahan
limpasan permukaan akibat adanya perubahan koefisien pengaliran dan akibatnya terhadap
kapasitas saluran eksisting. Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan perubahan
nilai koefisien pengaliran dari 0,8770 pada tahun 2006 menjadi 0,8866 pada tahun 2014 dan
mengalami peningkatan hingga 0,9048 pada tahun 2020. Hal ini mempengaruhi jumlah
limpasan permukaan tiap tahun pengamatan Sub DAS Klandasan Kecil Kota Balikpapan.
Peningkatan jumlah limpasan permukaan akibat air hujan dan pertumbuhan penduduk yang
menyumbang peningkatan debit air kotor menyebabkan beberapa saluran eksisting tidak
memenuhi kapasitasnya. Sehingga menyebabkan genangan pada ruas saluran dan makin
meluas seiring peningkatan debit total yang terjadi. Konsep perencanaan drainase yang
direkomendasikan untuk saat ini yang dapat dilakukan adalah dengan menambah kapasitas
saluran dengan menambah dimensi saluran.
ABSTRACT
Development which is growing rapidly, will directly change the function of land use from
such as shrubs and forests into residential land use which is not impermeable to water. This
will affect the changes in surface runoff that occurs. The purpose of this study was to
determine the magnitude of the change in land use that occurred, to changes in surface
runoff due to changes in flow coefficient and consequently the capacity of the existing
channel. From the calculations that have been done, brings about changes in the value of
flow coefficient from 0,8770 in 2006 to 0,8866 in 2014 and has increased to 0,9048 by 2020.
This affects the amount of surface runoff every year observation in Klandasan Kecil Sub
Watershed, Balikpapan City. The increase in the amount of surface runoff due to rain
water and population growth which contributes to the increased of discharge dirty
water and then caused some existing channels do not meet capacity. Thus causing a
puddle on the sections of the channel and more pervasive as the increasing of total debit
occurs. The concept of the drainage which is recommended for now is to add channel
capacity by adding the dimension of the channel.
210,9 cm
perubahan koefisien pengaliran
206,6 cm
memberikan pengaruh terhadap h2 h3
113 cm
peningkatan debit banjir rencana. Untuk
kala ulang R5thn debit banjir rencana pada h1
tahun 2006 sebesar 4,9715 m3/det.,
kemudian meningkat pada tahun 2014
menjadi 5,0255 m3/det dan tahun 2020 300 cm
mengalami peningkatan menjadi 5,1299
m3/det.
Tabel 3. Perkembangan Debit Banjir
Untuk Kala Ulang 5Th Tabel 4. Hasil Perhitungan Kinerja
Debit Saluran Kala Ulang 5Th
Koefisien Banjir Tahun
Tahun
Pengaliran ( C ) Rancangan 2006 2014 2020
(m3/det) Luas
2006 0,8770 4,9715 Catchment 33,4500 33,4500 33,4500
(ha)
2014 0,8866 5,0255
Koef.
2020 0,9048 5,1299 Limpasan 0,8770 0,8866 0,9048
(C)
Kapasitas Drainase Intensitas
Perubahan tata guna lahan juga Hujan 52,6223 52,6223 52,6223
berpengaruh terhadap debit limpasan yang (mm/jam)
dihasilkan oleh daerah studi.
Debit Air
Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa di
Hujan 4,9678 5,0220 5,1250
Saluran Sekunder Telaga Sari Bawah
(m3/det)
pada tahun 2006 debit rencana mencapai
Debit
4,9715 m3/det., kemudian meningkat pada
Rancangan 4,9715 5,0255 5,1299
tahun 2014 menjadi 5,0255 m3/det dan 3
(m /det)
tahun 2020 mengalami peningkatan
Total
menjadi 5,1299 m3/det.
Debit 9,8526 9,9596 10,1676
Dilihat pada Gambar 1, h2 > h1 dan
(m3/det)
h3 > h2. Dapat diasumsikan bahwa dari
tahun 2006, 2014 dan 2020 terjadi
perubahan lahan yang cukup besar dan Rekomendasi Perbaikan Saluran
Pada studi ini perbaikan saluran
lebih bersifat kedap air sehingga limpasan
drainase dilakukan dengan menambah
permukaan yang dihasilkan semakin
kedalaman maupun dengan menambah
besar.
lebar saluran drainase. Untuk perhitungan
perbaikan saluran digunakan metode trial
and error sehingga didapatkan dimensi
saluran yang ekonomis.
Pada Gambar 2 didapatkan dimensi
yang sesuai untuk menampung debit pada
tahun yang telah terlewati yaitu tahun Berikut adalah beberapa rekomendasi
2014 maupun tahun 2020 yang akan untuk kedepannya :
datang. 1. Perubahan tata guna lahan akan
mengakibatkan dampak bagi
Gambar 2. Perbaikan Saluran lingkungan khususnya mengenai
kelestarian sumber daya air, maka perlu
kiranya dari semua pihak terkait untuk
mengusahakan dan mengantisipasi
dampak tersebut, seperti usaha
pelestarian dan penambahan ruang
240 cm
210,9 cm
206,6 cm
180 cm
h3
h2
terbuka hijau kota dan usaha-usaha
lainnya yang didukung dengan adanya
peraturan pemerintah dan penyuluhan
360 cm terhadap masyarakat. Sehingga tercipta
perkembangan wilayah yang dinamis
tanpa merugikan faktor lingkungan.
KESIMPULAN 2. Semakin kompleksnya permasalahan
Dari hasil pembahasan dan analisa drainase yang ada di kota Balikpapan,
yang telah dilakukan pada bab maka diperlukan perencanaan dan
sebelumnya dapat diambl sebuah penanganan yang lebih komprehensif
kesimpulan sebagai berikut : dan berkelanjutan menegenai drainase,
1. Perubahan tata guna lahan akan sebagi bagian yang tidak terpisahkan
mempengaruhi nilai koefisien limpasan dari Rencana Tata Ruang Wilayah,
permukaan dari tiap-tiap variasi tata yang nantinya diharapkan akan
guna lahan. Nilai koefisien ini memeberikan solusi dan menjadi
cenderung meningkat dari tahun ke pedoman bagi perencanaan drainase
tahun, yang diakibatkan oleh fenomena baik skala kota maupun pada skala
pesatnya pembangunan fisik di kota yang lebih mikro, sekaligus dapat
Balikpapan. Pada tahun 2006 nilai mengkonservasi sumber daya air yang
koefisiennya adalah 0,8770, tahun ada di Kota Balikpapan.
2014 meningkat menjadi 0,8866 dan
tahun 2020 semakin meningkat DAFTAR PUSTAKA
menjadi 0,9048. Limantara, Lily Montarcih. 2010.
2. Perubahan tata guna lahan di kawasan Hidrologi Praktis. CV. Lubuk
Sub DAS Klandasan Kecil Kota Agung, Bandung.
Balikpapan telah berdampak pada Soetopo, Widandi., Lily, Montarcih. 2011.
meningkatnya debit banjir rencana (Q Statistika Hidrologi (Dasar). Citra
Renc) di kawasan tersebut. Dengan Malang, Malang.
perubahan tata guna lahan tahun 2006- Sosrodarsono, Suyono., Takeda, Kensaku.
2020, memberikan konstribusi 1978. Hidrologi Untuk Pengairan.
terhadap peningkatan debit banjir Pradnya Paramita, Jakarta.
rencana yang relatif besar, sehingga Sriwati, Meny, 2014, Studi Pengaruh
fungsi drainase tidak mampu Perubahan Tata Guna Lahan
menampung debit banjir yang ada. Terhadap Infrastruktur Jaringan
Kondisi ini berdampak pada terjadinya Drainase Kota Rantepao, Jurnal
genangan di kawasan Sub DAS Forum Bangunan, Vol. 12, No. 2, Juli
Klandasan Kecil Kota Balikpapan. 2014.
Subarkah, Imam. 1980. Hidrologi Untuk
Perencanaan Bangunan Air. Idea
Dharma, Bandung.
Suhardjono. 1984. Drainasi. Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya,
Malang.
Susilowati. 2006, Analisis Perubahan
Tata Guna Lahan dan Koefisien
Limpasan Terhadap Debit Drainase
Perkotaan. Media Teknik Sipil
Januari 2006.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan
yang Berkelanjutan. Andi,
Yogyakarta.
Wesli. 2008. Drainase Perkotaan. Graha
Ilmu, Yogyakarta.