Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia baik negara

maju maupun negara berkembang. Hipertensi disebut juga silent killer karena

pada sebagian kasus tidak menunjukkan gejala apapun. Perkembangan hipertensi

berlangsung secara lambat-laun sehingga sering tidak disadari. Hipertensi adalah

peningkatan tekanan darah di arteri yang bersifat sistemik dan berlangsung terus-

menerus untuk jangka waktu yang lama. Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba,

melainkan melalui proses yang berlangsung cukup lama. Hipertensi didefinisikan

sebagai rata-rata tekanan sistolik 140 mmHg, dan tekanan darah diastolik yaitu

90 mmHg.1

Menurut World Health Organization (WHO) 2011, sekitar 1 juta

penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi dimana dua pertiganya

terdapat di negara-negara berkembang. Hipertensi menyebabkan 8 juta

penduduk di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya, dimana hampir 1,5

juta penduduk diantaranya terdapat di kawasan Asia tenggara. WHO

mencatat pada tahun 2012 terdapat 839 juta kasus penderita hipertensi dan

diperkirakan akan meningkat menjadi 1,15 juta pada tahun 2025.2

WHO 2010 menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia

cukup tinggi yaitu sebesar 41%. Prevalensi tertinggi terdapat di Kalimantan

Selatan sebanyak 39,6% sedangkan provinsi Jawa Barat memiliki prevalensi

1
2

sebesar 29,3% lebih tinggi dibandingkan dengan DKI Jakarta sebesar 28,8

%.3

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara tahun 2007

diketahui bahwa kasus hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga

kesehatan adalah 5,8%, dan hampir sama dengan hipertensi yang

berdasarkan diagnosis obat 5,9%.4

Menurut penelitian Lina (2016) tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan tingkat hipertensi di wilayah kerja puskesmas demak

II, menyatakan bahwa rata-rata umur responden adalah 48,54 12,975

tahun, umur terendah 28 tahun dan umur tertinggi 72 tahun, riwayat

keluarga responden sebagian besar mempunyai riwayat hipertensi sebanyak

29 responden (74,4%), aktivitas fisik responden sebagian besar terkatagori

rendah sebanyak 23 responden (59,0%), asupan garam responden mayoritas

normal sebanyak 32 responden (87,1%), Kondisi responden obesitas

sebanyak 19 responden (48,7% ), dan sebanyak 20 responden (51,3%) yang

tidak obesitas.5

Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi adalah factor

genetik, umur, jenis kelamin, obesitas, asupan garam, kebiasaan merokok,

dan aktifitas fisik. Individu dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai

resiko 2 kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang

tidak menderita hipertensi. Hipertensi meningkat seiring dengan

pertambahan usia, dan pria memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita

hipertensi lebih awal. Obesitas juga dapat meningkatkan kejadian hipertensi,


3

hal ini disebabkan lemak dapat menimbulkan kesumbatan pada pembuluh

darah, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Asupan

garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran kelebihan dari hormon

natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah.

Kebiasaan merokok berpengaruh dalam meningkatkan resiko hipertensi

walaupun mekanisme timbul hipertensi belum diketahui secara pasti.6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut peneliti merumuskan masalah penelitian ;

Bagaimana Gambaran Faktor Resiko Pada Penderita Hipertensi di

Puskesmas Pagar Jati Tahun 2016?.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran faktor resiko pada penderita hipertensi

rawat jalan di Puskesmas Pagar Jati Tahun 2016

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui angka prevalensi penderita hipertensi rawat jalan di

Puskesmas Pagar Jati tahun 2016.

2. Mengetahui angka prevalensi berdasarkan jenis kelamin penderita

hipertensi rawat jalan di Puskesmas Pagar Jati tahun 2016.

3. Mengetahui angka prevalensi berdasarkan umur penderita

hipertensi rawat jalan di Puskesmas Pagar Jati tahun 2016.

4. Mengetahui angka prevalensi berdasarkan IMT penderita

hipertensi rawat jalan di Puskesmas Pagar Jati tahun 2016.


4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat memberikan informasi ilmiah tentang faktor resiko pada

penderita hipertensi rawat jalan di Puskesmas Pagar Jati tahun 2016

1.4.2 Manfaat Aplikatif

1. Mahasiswa dan Mahasiswi

Diharapkan karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan

pemahaman tentang gambaran faktor resiko kejadian hipertensi di

Puskesmas Pagar Jati Tahun 2016.

2. Untuk Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Sebagai bahan masukan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya dibidang penelitian kedokteran, baik yang

telah ada maupun yang belum dipublikasikan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1. Judul Penelitian

Judul pada penelitian ini adalah gambaran faktor resiko pada

penderita hipertensi rawat jalan di Puskesmas Pagar Jati Sumatera Utara

Tahun 2016.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2017.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Puskesmas Pagar Jati Kabupaten

Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.


5

4. Materi Penelitian

Materi yang akan di kaji adalah gambaran faktor resiko pada

penderita hipertensi di Puskesmas Pagar Jati.

5. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang

terdiagnosa hipertensi di Puskesmas Pagar Jati tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai