Vol. 3 No. 3
ISSN 2338 3240
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang konsistensi siswa dalam pemecahan masalah
fisika untuk urutan pertanyaan termodifikasi. Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMA Swasta di Kota Palu.
Subyek penelitian pada siswa kelas XII C yang terdiri 30 siswa. Data diperoleh melalui lembar jawaban siswa,
rekaman thinking-aloud dan wawancara. Pemberian TSR terdiri atas 20 butir untuk menentukan responden
empat orang. Tes pemecahan masalah terdiri atas 4 butir yang dikerjakan responden sebanyak dua kali. Satu
kali melalui aktivitas thinking-aloud. Data penelitian dianalisis melalui pendekatan deskriptif-kualitatif dengan
merujuk pada tahapan pemecahan masalah menurut Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsisten
siswa dalam pemecahan masalah fisika untuk urutan pertanyaan termodifikasi sangatlah kurang. Pengaruhnya
menyebabkan tahap-tahap penyelesaian untuk memecahkan masalah fisika yang dimiliki oleh siswa masih
kurang. Baik dari segi memahami permasalahan, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan
pemecahan masalah dan mengecek kembali pemecahan masalah.
mengenai konsistensi dengan mengembangkan rata dan standar deviasi tersebut, Responden
metode yang melibatkan analisis urutan yang terpilih untuk terlibat thinking-aloud dan
pertanyaan. Ia menyimpulkan bahwa terdapat wawancara berdasarkan kategori disajikan pada
ketidakkonsistenan siswa dalam penalaran Tabel 1.
untuk memecahkan masalah fisika hal ini dilihat
Tabel 1 Kode dan Kategori Responden
dari proses penalaran siswa dalam
Inisial
menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang No Kategori
Responden
saling berkaitan yang menunjukan bahwa siswa 1 R-30 Tinggi
juga mengalami kesulitan dan kekurangan 2 R-29 Tinggi
dalam pemahaman konseptual [5]. 3 R-19 Sedang
4 R-03 Rendah
Pernyataan ini mendorong peneliti untuk
menyelidiki kosistensi siswa dalam Tes disusun dengan struktur pertanyaan
memecahkan masalah fisika untuk urutan yang berbeda sehingga menghasilkan dua tipe
pertanyaan yang termodifikasi pada konsep tes yaitu tes untuk TA-I yang asli dan tes untuk
fluida dinamik. Penelitian dilakukan dengan TA-II yang dimodifikasi urutan pertanyaannya.
menggunakan struktur pertanyaan yang Hal ini dilakukan agar dapat lebih jelas
berbeda yakni bentuk soal terikat dan soal tidak penggambaran sikap konsistensi responden
terikat. Penggunaan struktur pertanyaan inilah dalam memecahkan masalah fisika. Berikut ini
yang membedakan dengan penelitian lainnya. susunan urutan pertanyaan pada kedua tes
Pemberian tes diberikan sebanyak dua kali pada Tabel 2.
dengan struktur pertanyaan yang berbedaan Tabel 2 Korelasi urutan pertanyaan tes TA
yang dilaksanakan dengan prosedur tes untuk Nomor Urutan Pertanyaan Soal
thingking aloud. Soal Tes TA-I Tes TA-II
1 abc acb
II. METODE PENELITIAN 2 abc cab
3 ba ab
Penelitian ini menggunakan pendekatan
4 abc bac
deskriptif-kualitatif yang datanya berupa fakta-
fakta yang ada. Subyek dalam penelitian ini
adalah 30 siswa SMA Kelas XII C di sebuah III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
sekolah di Kota Palu Tahun Ajaran 2015/2016. Topik utama penelitian menitikberatkan
Responden dalam penelitian ini sebanyak 4 pada gambaran konsistensi siswa pada urutan
(empat) orang siswa berdasarkan skor tes jawaban tes TA-I dan tes TA-II dalam problem
seleksi responden (TSR) untuk mengerjakan tes solving. Dalam hal konsistensi siswa untuk
untuk thinking-aloud (TA) dalam memecahkan urutan pertanyaan, peneliti tidak melihat aspek
permasalahan fisika dan terlibat dalam sesi kebenaran atau kesalahan jawaban dari
wawancara. responden pada pengerjaan tes untuk TA.
TSR sebanyak 20 butir soal diberikan Peneliti hanya mengungkapkan dan
kepada 30 siswa. Data dari hasil TSR, dihitung mendeskripsikan dari segi konsistensi siswa
skor rata-rata dan standar deviasi. Skor pada urutan jawaban TA-I dan TA-II dalam
tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori problem solving. Penentuan peneliti kepada
tinggi, sedang dan rendah. Responden yang siswa yang konsistens pada urutan jawaban
terpilih diberi tes thinking-aloud sebanyak 4 TA-I dan TA-II dalam problem solving bukan
butir soal yang memiliki dua jenis soal yakni menunjukkan bahwa siswa tersebut dianggap
soal terikat dan soal tidak terikat. Konteks soal benar dalam problem solving. Sebaliknya sikap
berisi materi fluida dinamik. Tes TA diberikan tidak konsisten bukan berarti menunjukkan
sebanyak dua kali dengan perbedaan soal pada siswa tersebut salah. Cara siswa menjawabnya
urutannya yang telah dimodifikasi. Hasil lembar berdasarkan urutan pertanyaan yang ada di
jawabannya dibandingkan antara urutan pada kedua soal tersebut yang dapat
tes TA-I dan tes TA-II untuk melihat konsistensi menggambarkan karakteristik siswa dalam
siswa. Proses pemecahan masalah yang memecahkan masalah fisika yang dapat
digunakan dianalisis dengan merujuk pada dikatakan konsistensi untuk urutan pertanyaan
tahap pemecahan masalah menurut Polya[2]. termodifikasi. Setelah itu proses pemecahan
Hasil pengelolaan data, skor rata-rata masalahnya dianalisis berdasarkan tahapan
yang diperoleh adalah 31,33 dan nilai standar yang dikemukakkan oleh Polya[2].
deviasi adalah 14,80. Berdasarkan skor rata-
7
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 3
ISSN 2338 3240
8
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 3
ISSN 2338 3240
Responden dengan kategori tinggi lainnya ketinggian [dicoret] sekarang tujuannya adalah
adalah R-29. Hasil jawaban menunjukan bahwa mencari v2 jadi disini P1nya 100 ditambah 1/2
dari empat soal tidak ada yang konsisten. dikali 1,2 dikali 150 kuadrat dikurang 70 ini yang
P2 langsung saya pindah ruaskan sama dengan
Proses pemecahan masalah yang dilakukan
1/2 dikali 1,3 dikali v22 terus supaya duanya
telihat beberapa persamaan yang digunakan hilang saya kalikan 2 semua 200 ditambah 1,3
tidak tepat untuk menyelesaikan soal. dikali 150 kuadrat itukan 22500 dikurang 140
Salah satu soal yang dikerjakan R-29 sama dengan 1,3 v22. Ini kurang jadi 60
tidak konsisten dalam menjawab soal mengenai ditambah 1,3 kali 22500 per 1,3 sama dengan
gaya angkat pesawat pada TA-I dan TA-II v22. ini 60 per 1,3 ditambah 22500 sama dengan
berdasarkan urutan pertanyaan termodifikasi. v22 {---} 46,15 ditambah 22500 sama dengan
Urutan jawaban ditunjukan pada potongan v22 dijumlahkan v2 sama dengan akar 22546,15
lembar jawaban pada Gambar 3 dan Gambar 4. sama dengan 150, 15 m/s didapat kecepatan
aliran udaranya {--}
9
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 3
ISSN 2338 3240
Gambar 6 Kutipan jawaban R-19 No.3 tentang gaya angkat Gambar 7 Kutipan jawaban R-03 No.3 tentang gaya angkat
pesawat pada TA-II pesawat pada TA-I
10
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 3
ISSN 2338 3240
11
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 3
ISSN 2338 3240
sistematis
4 Tidak Konsisten Persamaan kurang tepat Persamaan kurang tepat
Satuan salah dan persamaan
1 Tidak Konsisten - - Konversi satuan salah
kurang tepat
Penggunaan persamaan tidak Penggunaan persamaan tidak
2 Tidak Konsisten -
R-19 tepat untuk mencari waktu tepat untuk mencari waktu
3 Tidak Konsisten - - - Persamaan salah Persamaan salah
Persamaan untuk beda Persamaan untuk beda
4 Tidak Konsisten - -
ketinggian tidak tepat ketinggian tidak tepat
Persamaan kontuinitas tidak
1 Konsisten - - - - Persamaan kurang tepat
tepat
R-03 2 Tidak Konsisten - - - - Persamaan salah Persamaan salah
3 Konsisten - - - - Persamaan salah Persamaan salah
4 Tidak Konsisten - - - - Persamaan salah Persamaan salah
1 : memahami permasalahan
2 : merencanakan pemecahan masalah
Ket: 3 : melaksanakan pemecahan masalah (solusi) berdasarkan rencana
4 : memeriksa kembali hasil pemecahan masalah (solusi)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dan jenis soal yakni beberapa siswa
konsistensi siswa dalam pemecahan masalah mengerjakan soal menggunakan persamaan
fisika untuk urutan pertanyaan termodifikasi yang tidak tepat. Selain itu, siswa juga
masih sangat kurang. Hal ini telihat bahwa mengalami kebingungan ketika mengerjakan
responden lebih banyak tidak konsisten pada soal. Hasil penelitian ini berbeda dengan
urutan pertanyaan termodifikasi. Selain itu, penelitian sebelumnya [4] yang menyelidiki
tahap pemecahan masalah yang dilakukan dampak atau pengaruh perbedaan struktur
untuk tahap memahami permasalahan, pertanyaan pada mahasiswa semester
merencanakan pemecahan masalah, pertama di Universitas Cambridge, Cavendish
melaksanakan pemecahan masalah dan Laboratory. Hasil penelitian menunjukkan
mengecek kembali pemecahan masalah masih bahwa bentuk pertanyaan scaffolding dapat
kurang. memperbaiki secara cepat kemampuan
pemecahan masalah karena sebelumnya
Hasil penelitian ini sama dengan mahasiswa memiliki kesalahan matetatika
penelitian yang dilakukan oleh Prihastuti [1]
pada saat menyelesaikan pemecahan masalah
yang mengungkapkan bahwa sikap konsistensi fisika.
antara pandangan dan perilaku untuk
memecahkan masalah fisika yang dimiliki oleh IV. KESIMPULAN
siswa masih kurang, baik dari segi memahami Hasil penelitian menunjukan bahwa
penyelesaian, merencanakan penyelesaian, struktur pertanyaan dapat mempengaruhi
menerapkan penyelesaian dan mengecek konsistensi siswa. Dampak perbedaan struktur
kembali solusi penyelesaian. pertanyaan yakni pada soal terikat dan soal
Penggunaan sturuktur pertanyaan juga tidak terikat dapat mempengaruhi konsistensi
dapat mempengaruhi konsistensi siswa untuk siswa terbukti dengan masih banyak siswa
urutan pertanyaan termodifikasi. Hal itu juga tidak konsisten pada kedua bentuk soal.
dapat mempengaruhi proses pemecahan Namun, pada soal tidak terikat menunjukan
masalah yang dilakukan siswa saat siswa lebih banyak tidak konsisten.
mengerjakan soal. Perbedaan jenis soal yang Konsistensi yang dimiliki siswa masih
diberikan ternyata memeberika pengaruh sangatlah kurang berdasarkan struktur
terhadap konsistensi siswa dan pemecahan pertanyaan. Hal ini menyebabkan proses
masalah pada soal. Penelitian ini pemecahan masalah yang digunakan pun
menggunakan dua jenis soal yaitu soal terikat berbeda-beda. Oleh karena itu, dapat
dan tidak terikat serta ada perbedaan urutan disimpulkan struktur pertanyaan dapat
pertanyaan pada TA-I dan TA-II. Perbedaan mempengaruhi konsistensi siswa dalam
jenis soal dan urutan pertanyaan tidak menyelesaikan soal sehingga dapat
disadari oleh siswa sehingga dampak siswa mempengaruhi proses pemecahan masalah
banyak tidak konsisten dalam menjawab soal. siswa.
Dampak pada proses pemecahan masalah
DAFTAR PUSTAKA
karena adanya perbedaan urutan pertanyaan
12
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 3
ISSN 2338 3240
13