Anda di halaman 1dari 2

Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Eksposisi definisi
Eksposisi Proses
Eksposisi Klasifikasi
Eksposisi Ilustrasi
Ekskposisi Perbandingan
Eksposisi Laporan

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan


Gaya informasi yang mengajak
Penyampaian secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku
Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca
Fakta dibakai sebagai alat kontribusi dan alat kontritasi

Struktur Teks Eksposisi

Tesis (Pembukaan)
Argumentasi (Isi)
Penegasan Ulang (Penegasan ulang)

Tujuan Teks Eksposisi


Tujuan teks eksposisi adalah untuk memaparkan atau menjelaskan infomasi-informasi tertentu
sehingga pengetahuan para pembaca bertambah.

Contoh Teks Eksposisi


Mangga dan Agroklimat
Mangga adalah tanaman buah dengan tingkat ketergantungan yang tinggi pada agroklimat. Ada
tanaman buah yang tidak begitu tergantung pada faktor agroklimat, misalnya nangka dan alpukat.
Ada juga yang tingkat ketergantungannya pada agroklimat sangat tinggi, misalnya apel. Hampir tak
ada tanaman yang dapat seratus persen bebas dari faktor agroklimat, kecuali tanaman itu
dibudidayakan dalam green house yang tersolir dari udara luar dan lengkap dengan pengatur suhu
dan kelembapan. Mangga memang tanaman buah tropis, tetapi dia justru tidak menyukai kelembapan
dan curah hujan yang tinggi. Itulah sebabnya buah itu kemudian dibudidayakan di kawasan guru
seperti Meksiko, Mesir, dan Israel, atau di kawasan subtropis seperti Australia dan Taiwan. Pokoknya,
semakin kering dan panas suatu kawasan, tanaman mangga semakin menyukainya. Di Indonesia pun
mangga hanya dapat tumbuh baik di dataran rendah dengan curah hujan sedikit seperti Indramayu,
Pasuruan, dan Probolinggo
Advertisement

Meskipun menyukai kawasan kering dengan udara panas, mangga tetap memerlukan banyak air.
Unsur utama untuk membentuk buah memang air, udara (CO2) dan unsur hara. Dari tiga unsur
tersebut, air diperlukan tanaman mangga dalam jumlah paling banyak. Oleh sebab itu, meskipun
udara di Pasuruan dan Probolinggo cukup panas dan kering, air tanahnya cukup dangkal sehingga
cocok untuk tanaman mangga. Di luar Jawa, kawasan yang agroklimatnya seperti itu antara lain di
daerah lembah palu.

Di dataran rendah yang kering, tanaman mangga dapat menerima sinar matahari selama 12 jam
penuh sepanjang tahun. Sinar matahari berperan untuk pembentukan buah. Semakin intensif sinar
matahari, semakin manis buah yang dihasilkan. Itulah sebabnya kawasan gurun dapat menghasilkan
buah mangga yang cukup manis. Dengan sinar matahari penuh selama 12 jam, tanaman mangga
dapat leluasa membentuk karbohidrat dan gula.
Indonesia yang terletak di kawasan tropis memang mempunyai banyak variasi agroklimat. Ada
kawasan yang ekstrem kering, ada juga yang ekstrem basah. Ada dataran tinggi yang dingin, ada
pula dataran rendah yang panas. Kontur basah yang menggelombang dan berbukit-bukit juga
menguntungkan karena memudahkan sistem pengairan dengan menggunakan sistem gravitasi-namun
menggunakan mesin-mesin yang berat. Akan tetapi, secara keseluruhan, agroklimat di Indonesia
sangat menguntungkan bagi pengembangan agrobisnis modern.

Kondisi agroklimat yang menguntungkan itu kadang-kadang justru bisa berbalik menjadi ancaman.
Selama ini kita selalu membanggakan tanah air kita yang subur dan makmur. Kita juga
membanggakan jumlah koleks plasma nutfah mangga kita yang mencapai peringkat nomor dua di
dunia setelah India. Akan tetapi, diam-diam Thailand, Mesir, Taiwan, dan Australia mengebunkannya.
Di Australia tersedia lahan yang sangat luas, modal yang sangat besar, teknologi yang sangat
canggih, dan agroklimat yang cocok untuk mangga. Oleh sebab itu, kita akan ketinggalan kalau hanya
mengandalkan kondisi agroklimat yang "subur makmur"

Anda mungkin juga menyukai