PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

DINAS KESEHATAN
UPT.DINAS KESEHATAN KEC. GALESONG UTARA
Jl. Bauru Dg. Gau No 45, Email: pkm.galut@gmail.com. Kpode Pos. 92255. Takalar

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBINAAN KELOMPOK SADAR GIZI

1. PENDAHULUAN
Dalam upaya menganggulangi masalah gizi sebagai dampak krisis ekonomi yang terjadi sejak
tahun 1997, pemerintah mencanangkan Gerakan Penanggulangan masalah pangan dan gizi,
gerakan tersebut dilaksanakan melalui 4 strategi utama yaitu pemberdayaan keluarga,
pemberdayaan masyarakat, pemantapan kerja sama lintas sektor serta meningkatkan mutu dan
cakupan layanan kesehatan
Kerangka acuan ini disusun untuk membantu petugas dalam menjalankan kegiatan pembinaan
kadarsi.
2. LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang prima, diperlukan kerja keras sekaligus terobosan.
dalam menumbuhkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih merefleksikan kesadaran gizi
yang baik, antara lain ditunjukkan oleh pola konsumsi makanan yang baik melalui gerakan nasional
sadar gizi menuju manusia Indonesia Prima. Dalam visi Indonesia sehat 2010 ditetapkan bahwa
80% keluarga menjadi kadarzi dengan prinsip bahwa keluarga memiliki nilai yang sangat strategi
dan menjadi inti dalam pembangunan seluruh masyarakat serta menjadi tumpuan pembangunan
manusia seutuhnya. Kadarzi merupakan suatu gerakan yang berkaitan dengan program kesehatan
keluarga dan gizi yang merupakan bagian dari usaha perbaikan gizi keluarga (UPEK) dan keluarga
yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggota
keluarganya serta keluarga yang mampu memantau keadaan gizi seluruh anggota keluarga dan
mampu mengambil langkah pemecahan masalah sesuai dengan patokan yang ada di indikator
kadarzi.
Pada umumnya masyarakat belum mengetahui atau belum mengerti apa itu sebenarnya kadarzi
sehingga perilaku konsumsi pangan masyarakat, baik individu maupun keluarga belum mengarah
pada keseimbangan gizi sehingga timbul masalah gizi kurang dan gizi lebih, serta penyakit
degeneratif yang banyak terjadi sekarang ini, hal ini terjadi karena kurang memasyarakatnya kadarzi
dan masyarakat masih belum menerapkan indikator dan kadarzi itu secara keseluruhan.
3. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan Umum
- Untuk mengetahui penerapan kadarzi pada keluarga

Tujuan Khusus

Mampu memantau keadaan gizi seluruh anggota keluarga dan mampu mengambil langkah
pemecahan sesuai dengan di indicator kadarzi

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pembinaan kelompok kadarzi meliputi :
- Melakukan pertemuan setiap 4X setahun dengan kelompok kadarzi.
- Menyusun dan merencanakankegiatan kelompok kadarzi.
- Mencatat dan mengevaluasi setiap kegiatan kelompok kadarzi.
5. CARA PELAKSANAKAN KEGIATAN
- Persiapan kegiatan pembinaan kadarzi.
- Pelaksanakan kegiatan pembinaan kadarzi.
- Monitoring hasil kegiatan pembinaan kadarzi.
- Pelaporan dan pencatatan hasil kegiatan pembinaan KGM.
6. SASARAN KEGIATAN

Dari semua RT yang ada di wilayah kerja memiliki kelompok kadarzi 72 kelompok dari 180 RT.

7. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal kegiatan pembinaan kelompok kadarzi
Nama
N Jenis Rincian Tanggal/bulan thn 2015 lokasi petugas
o kegiatan kegiatan Januari april agustus nopember
23 22 29 30 4 bongaya Hj rusdiana
4 bongaya Iti sarawati
7 pa baeng-
baeng
8e pa baeng-
baeng

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

- Evaluasi pelaksanaan kegiatan di lakukan setiap 4 kali sebulan
- Pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan ke dinas kesehatan.
9. PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
- Jumlah sasaran pembinaan kelompok kadarzi adalah 72 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok
terdiri 10 orang, yang setiap kali setahun, turun pembinaan sebanyak 4 kali.
- Jumlah yang sudah terbentuk dan terbina sampai dengan agustus 2015 sebanyak 72 kelompok
kadarzi.
- Hasil dan kegiatan tersebut di catat dalam buku kegiatan .
- Setiap kegiatan yang dilakukan di laporkan setiap bulan ke dinas kesehatan kota
- Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 4 kali setahun dalam kegiatan minilokakarya yang diadakan
di puskesmas dengan melibatkan lintas sektor.

Demikian kerangka acuan kerja ini di buat untuk di pergunakaan sebagaimana mestinya.