Anda di halaman 1dari 9

3.

1 Antiasma dan Bronkodilator

Obat-obat yang digunakan dalam tata laksana asma antara lain teofilin, agonis adrenoseptor
beta-2 (3.1.2.1), bronkodilator antimuskarinik (3.1.3), kortikosteroid (3.2), kromoglikat dan
nedokromil, dan antagonis reseptor leukotrien (3.3).

Cara pemberian obat asma


Inhalasi Sediaan inhalasi diberikan langsung ke saluran napas, dosis yang digunakan lebih
kecil dari obat yang diberikan secara oral sehingga efek samping dapat dikurangi. Inhalasi
dosis terukur bertekanan merupakan metode pemberian yang efektif dan nyaman sebagai obat
asma. Spacer devices dapat memperbaiki penerimaan obat terutama pada penderita yang
mengalami kesulitan menggunakan inhalasi dosis terukur bertekanan dan anak-
anak; spacer juga mengurangi efek samping lokal yang tidak diinginkan akibat kortikosteroid
inhalasi. Juga tersedia breath actuated inhaler dan serbuk inhalasi.
Larutan untuk nebulisasi digunakan pada asma akut berat. Obat ini diberikan selama sekitar
10 menit dengan menggunakan nebuliser; nebulisasi di rumah sakit biasanya menggunakan
oksigen. Sedangkan kompresor elektrik sesuai untuk penggunaan di rumah.
Oral Rute pemberian oral digunakan untuk pasien yang tidak dapat menggunakan cara
inhalasi. Efek samping sistemik pada pemberian oral lebih sering muncul dibanding inhalasi.
Obat yang diberikan secara oral antara lain agonis adrenoseptor beta-2, kortikosteroid,
teofilin dan antagonis reseptor leukotrien.
Parenteral Injeksi agonis adrenoseptor beta-2, kortikosteroid, dan aminofilin digunakan
untuk asma akut berat jika pemberian nebulasi tidak memadai atau tidak sesuai. Jika pasien
dirawat di rumah, segera dibawa ke rumah sakit.

Tata laksana Asma Kronik pada Dewasa dan Anak, lihat Tabel 3.1.
Tata laksana Asma Akut Berat pada Dewasa dan Anak, lihat Tabel 3.2.

Kehamilan dan Menyusui


Penting untuk diingat bahwa asma harus dikontrol dengan baik selama kehamilan, supaya
tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan, atau janin. Obat asma sebaiknya diberikan secara
inhalasi untuk meminimalkan pajanan pada janin.
Eksaserbasi berat asma dapat berefek buruk pada kehamilan dan harus segera diobati dengan
pengobatan konvensional, termasuk kortikosteroid secara oral atau parenteral dan nebulisasi
agonis beta-2 selektif. Prednisolon merupakan kortikosteroid terpilih untuk pemberian oral
karena kadar prednisolon yang mencapai fetus sangat rendah. Oksigen segera diberikan untuk
menjaga saturasi agar oksigen arteri tetap di atas 95% dan mencegah hipoksia pada ibu dan
janin. Inhalasi teofilin dan prednisolon dapat digunakan seperti biasa pada masa menyusui.

Asma akut berat


Asma berat dapat berakibat fatal, dan harus segera diobati semaksimal mungkin. Keadaan ini
ditandai dengan dispnea persisten yang tidak dapat diatasi dengan bronkodilator, kelelahan,
nadi cepat (lebih dari 110/menit), dan puncak arus ekspirasi sangat rendah. Pada asma yang
semakin parah, bising napas mungkin tidak terdengar. Pasien- pasien seperti ini harus diberi
oksigen (bila tersedia) dan salbutamol atau terbutalin secara nebulisasi dan diikuti
kortikosteroid dosis tinggi-untuk dewasa prednisolon peroral 30-60 mg atau hidrokortison
injeksi intravena 200 mg (sebagai Na suksinat); untuk anak, prednisolon peroral 1-2 mg/kg
bb (1-4 tahun maksimal 20 mg, 5-15 tahun maksimal 40 mg) atau hidrokortison injeksi

1
intravena 100 mg; jika muntah, pemberian awal disarankan secara parenteral. Lihat Tabel 3.2
Tata laksana Asma Akut Berat pada Dewasa dan Anak.
Bila respon tidak begitu baik, perlu dipertimbangkan pemberian ipratropium nebulisasi (lihat
3.1.2). Sebagian besar pasien tidak memerlukan atau tidak mendapat manfaat dari
penambahan intravena aminofilin atau agonis beta-2, karena efek samping yang lebih besar
dibanding nebulisasi agonis beta-2. Pada pasien yang belum menerima teofilin, pemberian
aminofilin infus intravena lambat mungkin akan membantu.

Pengobatan selanjutnya untuk pasien seperti di atas lebih aman dilakukan di rumah sakit,
dimana peralatan resusitasi tersedia. Pengobatan tidak boleh ditunda dengan alasan untuk
penelitian, pasien tidak boleh diberi penenang dan kemungkinan adanya pneumotoraks perlu
dipertimbangkan.

Bila kondisi pasien memburuk walaupun pengobatan farmakologik telah diberikan, mungkin
diperlukan ventilasi tekanan positif secara intermiten.

Penyakit paru obstruksi kronik


Berhenti merokok mengurangi progresivitas penurunan fungsi paru pada penyakit paru
obstruksi kronis (PPOK, bronkhitis kronis atau emfisema). Infeksi menyebabkan komplikasi
penyakit paru obstruksi kronis dan dapat dicegah dengan vaksinasi (vaksin pneumonokokal
dan vaksin influenza).
Dosis tinggi kortikosteroid inhalasi atau kortikosteroid oral perlu dicobakan pada pasien
dengan obstruksi saluran napas derajat sedang untuk menjamin bahwa asma tidak diabaikan.

Penyakit paru obstruksi kronis dapat ditolong dengan inhalasi agonis beta-2 atau
bronkodilator antimuskarinik kerja pendek seperlunya.

Jika obstruksi saluran napas semakin parah, inhalasi bronkodilator antimuskarinik secara
reguler harus ditambahkan. Pada pasien yang tetap simtomatik atau yang mengalami dua kali
atau lebih eksaserbasi dalam setahun, perlu ditambahkan agonis beta-2 kerja panjang.
Teofilin dapat digunakan jika gejala masih ada setelah pemberian bronkodilator kerja pendek
atau agonis beta-2 kerja panjang atau bronkodilator antimuskarinik kerja panjang atau jika
pasien tidak dapat menggunakan terapi inhalasi.

Mukolitik dapat digunakan pada pasien dengan batuk produktif yang kronis.

Pada penyakit paru obstruksi kronis derajat sedang atau berat sebaiknya dicoba kombinasi
agonis beta-2 kerja panjang dan kortikosteroid inhalasi. Pengobatan kombinasi perlu
dihentikan jika setelah 4 minggu tidak ada perbaikan. Terapi oksigen jangka panjang
memperpanjang ketahanan hidup (survival) pada pasien penyakit paru obstruksi kronis berat
dan hipoksemia.
Pada eksaserbasi penyakit paru obstruksi kronis dapat digunakan nebulisasi bronkodilator
dengan penambahan oksigen jika diperlukan. Penggunaan kortikosteroid oral jangka pendek
perlu diberikan jika peningkatan gangguan bernapas mengganggu aktivitas sehari-hari. Terapi
antibakteri perlu diberikan jika sputum purulen atau jika ada tanda-tanda infeksi lain.

Croup
Croup ringan pada umumnya sembuh sendiri, tetapi kortikosteroid dosis tunggal (misalnya
deksametason oral 150 mcg/kg bb) secara oral bisa bermanfaat. Croup yang lebih parah

2
(atau croup ringan dengan komplikasi) sebaiknya dibawa ke rumah sakit, dan sebelumnya
diberikan dosis tunggal kortikosteroid (misalnya deksametason oral 150 mcg/kg bb). Pada
saat di rumah sakit, pemberian deksametason 150 mcg/kg bb secara oral atau injeksi atau
budesonid 2 mg secara nebulisasi akan mengurangi gejala, jika diperlukan dosis dapat
diulang setelah 12 jam. Pada croup berat yang tidak dapat diatasi dengan kortikosteroid, perlu
diberikan larutan adrenalin 1:1000 (1 mg/mL) dengan dosis 400 mcg/kg bb (maksimum 5
mg) dengan pemantauan yang ketat dan diulang setelah 30 menit jika perlu. Efek adrenalin
secara nebulisasi ini akan bertahan 2-3 jam dan pasien anak perlu dipantau dengan hati-hati
terhadap obstruksi berulang.

Tabel 3.1: TATA LAKSANA ASMA KRONIK PADA DEWASA DAN ANAK
Asma kronik: dewasa dan anak usia sekolah Asma kronik anak di bawah 5 tahun
Tahap 1: Kadang bisa diatasi
dengan bronkodilator
Agonis beta-2 kerja pendek seperlunya
(tidak lebih dari 1 kali sehari)

Tahap 1: Kadang bisa diatasi Catatan: Jika dimungkinkan


dengan bronkodilator penggunaan inhalasi (pemberian
Inhalasi agonis beta-2 kerja pendek seperlunya melalui mulut kurang efektif dan lebih
(sampai 1 kali/hari) banyak efek samping); awasi
kepatuhan, teknik dan ketepatan alat
Catatan: Pindah ke tahap 2 jika dibutuhkan 3 kali inhaler
seminggu atau lebih atau jika terjadi gejala pada
malam hari lebih dari 1 kali seminggu atau Pindah ke tahap 2 kebutuhan menjadi 3
eksaserbasi pada 2 tahun terakhir yang kali seminggu atau lebih atau jika
memerlukan kortikosteroid sistemik atau terjadi gejala malam hari lebih dari 1
nebulisasi bronkodilator, periksa kepatuhan dan kali seminggu atau terjadi eksaserbasi
teknik pemakaian inhalasi pada 2 tahun terakhir

Tahap 2: Terapi pencegahan dengan


inhalasi rutin
Inhalasi agonis beta-2 kerja pendek
seperlunya

Tahap 2: Terapi pencegahan dengan inhalasi ditambah


rutin inhalasi rutin kortikosteroid dengan
Inhalasi agonis beta-2 kerja pendek seperlunya dosis standar,

ditambah atau (jika kortikosteroid tidak dapat


inhalasi rutin kortikosteroid dosis standar digunakan) antagonis reseptor
leukotrien atau teofilin
Tahap 3: Inhaler kortikosteroid + inhaler Tahap 3: Tambahan pengobatan
agonis beta-2 kerja panjang Anak 2-5 tahun
Inhalasi agonis beta-2 kerja pendek seperlunya Inhalasi agonis beta-2 kerja pendek
seperlunya
ditambah

3
inhalasi rutin kortikosteroid dosis standar ditambah
Inhalasi rutin kortikosteroid dosis
ditambah standar
inhalasi rutin agonis beta-2 kerja panjang
(salmeterol atau formoterol) hentikan pemakaian ditambah
jika tidak ada respon Antagonis reseptor leukotrien

Jika asma tidak terkontrol Anak di bawah 2 tahun rujuk pada


Tingkatkan dosis kortikosteroid inhalasi sampai spesialis anak
dosis standar tertinggi
Jika asma masih tidak terkontrol
Tambahkan salah satu dari:
Antagonis reseptor leukotrien
Teofilin oral lepas lambat
Agonis beta-2 oral lepas lambat
Tahap 4: Inhalasi kortikosteroid dosis tinggi + Tahap 4: Asma yang tidak
bronkodilator rutin terkendali Rujuk dokter spesialis
Inhalasi agonis beta-2 kerja pendek seperlunya anak
Bersama dengan
Penurunan bertahap
Pemantauan ulang secara teratur
Inhalasi rutin kortikosteroid dosis tinggi
dibutuhkan untuk memantau
keberhasilan pengobatan.
ditambah
Inhalasi agonis beta-2 kerja panjang
1. Dosis standar kortikosteroid inhalasi
ditambah (diberikan dengan inhaler dosis
Pada dewasa yang mengalami 6 minggu terukur) adalah beklometason
pengobatan: dipropionat atau budesonid 100-400
mcg (anak:100-200 mcg) 2 kali sehari
dapat digunakan salah satu atau lebih dari atau:
pengobatan berikut: Anak di bawah 2 tahun: 50-100 mcg
Antagonis reseptor leukotrien Teofilin oral lepas dua kali sehari
lambat Agonis beta-2 oral lepas lambat Anak 2-5 tahun: 100-200 mcg dua
kali sehari
Anak 5-12 tahun: 100-200 mcg dua
kali sehari
Tahap 5: Tablet kortikosteroid rutin Anak 12-18 tahun: 100-400 mcg dua
Inhalasi agonis beta-2 kerja pendek seperlunya kali sehari
bersama dengan atau flutikason propionat 50-200 mcg
Inhalasi rutin kortikosteroid dosis tinggi dan (Anak: 50-100 mcg) 2 kali sehari
1 atau lebih bronkodilator aksi panjang (lihat Anak di bawah 5 tahun: 50-100 mcg
tahap 4) dua kali sehari
Anak 5-12 tahun: 50-100 mcg dua
ditambah kali sehari
Tablet prednisolon rutin (sebagai dosis Anak 12-18 tahun: 50-200 mcg dua
tunggal/hari) kali sehari
atau mometason furoat (diberikan
Catatan: pada penambahan prednisolon rutin, sebagai serbuk inhaler)

4
dilanjutkan inhalasi kortikosteroid dosis tinggi( Anak 12-18 tahun: 200 mcg dua kali
kecuali pada kasus di mana dosis yang diijinkan sehari
berlebih). Pasien seperti ini harus dirujuk ke
klinik asma 2. Dosis tinggi kortikosteroid inhalasi
adalah beklometason dipropionat atau
budesonid 0,8-2 mg perhari (dalam
dosis terbagi) atau flutikason
propionate 0,4-1 mg perhari (dalam
dosis terbagi), menggunakan spacer
volume besar beklometason
diproprionat atau budesonid:
Anak di bawah 2 tahun: sampai
dengan 200 mcg dua kali sehari
Anak 2-5 tahun: sampai dengan 400
mcg dua kali sehari
Anak 5-12 tahun: sampai dengan 400
mcg dua kali sehari
Anak 12-18 tahun: 0,4 1 mg dua
kali sehari atau flutikason proprionat
sampai 200 mcg 2 kali sehari
Anak di bawah 5 tahun: 100-200 mcg
dua kali sehari
Anak 5-12 tahun: 100-200 mcg dua
kali sehari
Anak 12-18 tahun: 200-500 mcg dua
kali sehari Mometason Furoat
(diberikan sebagai serbuk inhaler)
sampai 800 mcg sehari (dalam 2 kali
dosis terbagi)
Anak 12-18 tahun: sampai dengan
400 mcg dua kali sehari

3. Alternatif inhalasi kortikosteroid


adalah antagonis reseptor leukotrien,
Penurunan bertahap teofilin, dan pada dewasa kromoglikat
Tinjau ulang terapi setiap 3 bulan. Jika dapat rutin, dan pada anak di atas 5 tahun
terkontrol, dimungkinkan penurunan tahap terapi. nedokromil rutin

Gunakan dosis kortikosteroid terendah; kurangi 4. Pengamatan fungsi paru tidak


dosis inhalasi kortikosteroid secara bertahap dapat digunakan sebagai petunjuk
(penurunan dosis hingga 50% dilakukan setiap 3 penatalaksanaan pada anak di bawah 5
bulan) hingga dosis terendah yang masih dapat tahun
engendalikan asma.

Tabel 3.2 TATA LAKSANA ASMA AKUT BERAT PADA DEWASA DAN ANAK
Eksaserbasi asma sedang Asma akut berat pada Asma yang mengancam

5
dewasa dan anak nyawa pada dewasa dan anak
Arus puncak > 50- Dewasa
75% dari nilai Tidak dapat Dewasa
prediksi atau nilai menyelesaikan kalimat Silent chest
terbaik dalam satu tarikan Sianosis
Tidak ada tanda asma napas Usaha bernapas sangat
akut berat Nadi 110 kali/menit lemah
Peningkatan gejala Respirasi 25 kali/ Bradikardi, kelelahan,
menit aritmia, hipotensi,
Arus puncak 33-50% kebingungan atau koma
Diterapi di rumah tapi dari nilai prediksi atau Peak flow < 33% dari nilai
respon terapi harus dinilai nilai terbaik prediksi atau nilai terbaik
oleh dokter Saturasi oksigen arteri <
92% Persiapkan masuk
Terapi: Jika terdapat satu atau lebih rumah sakit SEGERA
Berikan oksigen aliran tanda di atas Terapi:
tinggi, jika ada. pertimbangkan untuk Prednisolon oral 40- 50 mg
Salbutamol atau masuk rumah sakit sehari selama paling sedikit 5
terbutalin melalui spacer hari (atau hirokortison
volume besar (4-6 Terapi: intravena 400 mg/hari dalam 4
hirupan masing-masing Oksigen aliran tinggi (bila dosis terbagi) (segera).
dihirup terpisah, diulang tersedia)
tiap 10-20 menit jika Nebulisasi yang dijalankan
perlu) atau nebulisasi Salbutamol atau terbutalin oleh oksigen ambulans
melalui spacer volume
Monitor respon 15-30 besar (4-6 hirupan masing- Nebulisasi agonis beta-2
menit setelah nebulisasi masing dihirup terpisah, bersama nebulisasi
diulang tiap 10-20 menit ipratropium
Berikan prednisolon oral jika perlu) atau nebulisasi
40 50 mg sehari selama (yang dijalankan oleh DAMPINGI PASIEN
paling sedikit 5 hari dan oksigen jika ada) SAMPAI AMBULANS
dinaikkan menjadi dosis DATANG
biasa Tindak lanjut: Prednisolon oral 40-50 mg
sehari selama paling sedikit Jika tidak tersedia nebuliser,
Monitor gejala dan arus 5 hari (atau hidrokortison berikan 1 puff agonis beta-2
puncak. Buat rencana 400 mg intravena dalam 4 menggunakan spacer volume
pengobatan asma dosis terbagi) besar dan ulangi 10-20 kali

Tinjau perlunya tindakan Monitor respon 15-30


bedah dalam 48 jam menit sesudah nebulisasi
Penting: pasien dengan
Modifikasi terapi sesuai Jika beberapa tanda asma serangan asma berat atau
dengan petunjuk akut menetap mengancam nyawa mungkin
Tatalaksana untuk asma tidak stres dan mungkin tidak
kronik Persiapkan untuk masuk menunjukkan semua
rumah sakit abnormalitas di atas; adanya
gejala apa saja perlu
Saat menunggu ambulans diwaspadai oleh dokter

6
Penting: Anggap setiap ulangi nebulisasi agonis
konsultasi darurat sebagai beta-2 dan berikan bersama
asma akut berat sampai nebulisasi ipratropium 500 Anak
dipastikan bukan g Anak: Bawa ke rumah sakit
Kegagalan mendapatkan segera. Pemberian oksigen
respons yang adekuat Sebagai alternatif jika menggunakan masker
pada setiap saat gejala telah membaik, atau prongs hidung
memerlukan rujukan respirasi dan nadi teratur memperbaiki saturasi oksigen
segera ke rumah sakit dan peak flow > 50% dari di atas 92%.
nilai prediksi atau nilai Pengobatan inhalasi larutan
terbaik, tingkatkan terapi nebulasi agonis beta-2 kerja
biasa dan lanjutkan pendek salbutamol 2,5 mg
prednisolon paling sedikit atau terbutalin 5 mg. Dosis
5 hari diulangi setiap 20-30 menit
jika perlu lalu diturunkan
Tindak lanjut: frekuensi pemberiannya
tergantung respon. Jika respon
Monitor gejala dan arus buruk, tambahkan ipatropium
puncak, buat rencana bromide 125-250 mcg setiap
pengobatan asma 20-30 menit untuk 2 jam
pertama, kurangi
Tinjau perlunya tindakan frekuensi pemberian jika
bedah dalam 24 jam, kondisi membaik. Berikan
modifikasi terapi sesuai prednisolon oral 1-2 mg/kg bb
dengan petunjuk untuk (maksimum 40 mg) sekali
Tatalaksana asma kronik sehari untuk 3-5 hari atau jika
pemberian oral tidak
mungkin, gunakan
hidrokortison intravena
(dalam bentuk natrium
Anak
suksinat). Jika perlu,
Anak di bawah 2 tahun:
pindahkan anak ke ICU Anak
Beta-2 agonis kerja pendek
untuk penanganan agonis
dari inhaler dosis terukur
beta-2 kerja pendek secara
melalui spacer volume
parenteral atau aminofilin.
besar (dengan masker
wajah pada anak yang
sangat kecil) sampai 10
semprot (1 semprot setiap
15-30 detik) dan diulangi
setiap 20-30 menit jika
perlu. Jika respon kurang
baik atau terjadi relaps
antara 3-4 jam, bawa
secepatnya ke rumah sakit
untuk penanganan lebih
lanjut
Anak di bawah 18 bulan:
seringkali memberikan
respon yang buruk

7
terhadap bronkodilator,
nebulasi beta-2 agonis
terkait dengan
bronkospasme paradoksial
dan saturasi oksigen
transien yang memburuk,
respon terhadap
prednisolon juga kurang
baik pada anak pada usia
ini.

Anak 2-18 tahun:


Beta-2 agonis kerja pendek
dari inhaler dosis terukur
melalui spacer volume
besar (dengan masker
wajah pada anak di bawah
5 tahun), sampai 10
semprot (1 semprot setiap
15-30 detik) dan diulangi
setiap 20-30 menit jika
perlu.

Pada semua kasus


diberikan prednisolon oral
1-2 mg/kg bb sekali sehari
(maksimum 20 mg sehari
untuk anak di bawah 5
tahun, untuk anak 5-18
tahun maksimum 40 mg
sehari) selama 3-5 hari

Pertolongan pertama Tanda asma akut pada anak


episode akut atau Asma akut berat
eksaserbasi asma pada
anak Kehabisan napas untuk bicara
Asma ringan atau sedang Kehabisan napas untuk makan
Respirasi > 50 kali/menit (> 30 kali/menit pada anak di
Agonis beta-2 kerja atas 5 tahun)
pendek dari inhaler Nadi > 130 kali/menit (> 120 kali/menit pada anak di atas
dosis terukur melalui 5 tahun)
spacer volume besar Pada anak yang lebih kecil, penggunaan otot-otot
(dengan masker pernapasan asesori
wajah pada anak yang Pada anak yang lebih besar, arus puncak 50 % dari nilai
sangat kecil) sampai prediksi atau nilai terbaik
10 puff (1 puff setiap Kondisi yang mengancam nyawa
15-30 detik) sebagai

8
alternatif berikan Sianosis, silent chest atau usaha bernapas yang buruk
dengan nebuliser Kelelahan, agitasi, hipotensi, bingung, penurunan kesadaran
Jika respon baik atau koma
(kecepatan respirasi
berkurang, Pada anak yang lebih besar, arus puncak < 33 % dari nilai
penggunaan otot prediksi atau nilai terbaik
asesori berkurang,
pola tingkah laku
membaik) ulangi
inhalasi agonis beta-2
jika diperlukan
Mulailah pemberian
prednisolon oral
jangka pendek selama
3 hari (di bawah 2
tahun 10 mg, 2-5
tahun 20 mg, di atas 5
tahun 30-40 mg
sehari; anak yang
sudah mendapat
prednisolon, tablet 2
mg/kg bb sampai
maksimal 60 mg)
Pertimbangkan
pemberian
hidrokortison
intravena bagi mereka
yang tidak dapat
mempertahankan
prednisolon oral
Jika terapi tidak
responsive atau
kambuh dalam 3-4
jam
Rujuk ke rumah sakit
segera
Berikan nebuliser
beta-2 agonis dengan
ipratropium 250 mcg
setiap
20-30 menit
Berikan oksigen
aliran tinggi melalui
masker

Anda mungkin juga menyukai