Ikterus adalah deskolorasi kuning pada kulit, membran mukosa, dan sklera
akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Pada neonatus penampakan
kuning terjadi bila kadar bilirubin serum > 5 mg/dl, Sedangkan dikatakan
hiperbilirubinemia bila kadar bilirubin dalam serum > 13 mg/dl. (1)
Ikterus terbagi atas 2 yaitu :
a. Ikterus fisiologis
Terjadi setelah 24 jam pertama. Pada bayi cukup bulan nilai puncak 6-8
mg/dl biasanya tercapai pada hari ke-3-5. Pada bayi kurang bulan nilainya 10-
12 mg/dl bahkan sampai 15 mg/dl. Peningkatan/akumulasi bilirubin serum <
5 mg/dl/hari. Kadar bilirubin direk > 2 mg/dL.
b. Ikterus patologis (non fisiologis)
Terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan . Peningkatan/akumulasi bilirubin
serum > 5 mg/dl/hari. Bilirubin total serum > 17 mg/dl pada bayi yang
mendapat ASI . Ikterus menetap setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau
setelah 14 hari pada bayi kurang bulan. Bilirubin direk > 2 mg/dl.
I. Identitas
Nama : Bayi N
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 19 September 2017
Tanggal Pemeriksaan : 25 September 2017
II. Anamnesis
Bayi perempuan usia 6 hari perawatan hari ke 6 tampak kuning pada seluruh
tubuh, terlihat katarak pada mata sebelah kanan dan terdapat caput succedaneum
pada kepala. Demam (-), merintih (-), sesak (-), muntah (-). BAB biasa, BAK
lancar.
Bayi ini lahir secara sectio atas indikasi kala II lama + ketuban pecah dini +
gawat janin. Lahir tanggal 19 september 2017 pukul 09.47 Wita. Lahir tidak
langsung menangis (+), ketuban putih keruh, sianosis (+) sesak (-) apnoe (+).
Dilakukan resusitasi 4 menit, Anpal (+), apgar score 3/5, berat badan lahir 3400
gram, panjang badan 50 cm.
Riwayat maternal:bayi lahir dari ibu G2P1A0, usia ibu saat hamil 29 tahun
dan ayah 24 tahun. Menurut ibu anak pertama lahir secara spontan dibantu oleh
bidan dengan usia kehamilan 38 minggu, saat ini anak berusia 2 tahun dan sehat,
tidak ada riwayat kuning pada anak sebelumnya. Ibu bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Selama kehamilan ibu mengaku tidak teratur melakukan antenatal care.
Nafsu makan ibu baik selama kehamilan dan ibu mengaku tidak pernah sakit
selama hamil. Tidak ada riwayat merokok, mengkonsumsi alkohol, maupun
menggunakan obat-obatan terlarang.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 111 x/menit
Suhu : 36,60C
Respirasi : 38 x/menit
CRT : < 2 detik
Berat Badan : 3300gram
Panjang Badan : 52 cm
Lingkar kepala : 39 cm
Lingkar dada : 31 cm
Lingkar perut : 30 cm
Lingkar lengan : 10 cm
Sistem neurologi :
Aktivitas : aktif
Kesadaran : compos mentis
Fontanela : datar
Sutura : belum menyatu
Refleks cahaya : +/+
Kejang :-
Tonus otot : normal
Sistem pernapasan
Sianosis : tidak ada
Merintih : tidak ada
Apnea : tidak ada
Retraksi dinding dada : tidak ada
Pergerakan dinding dada : simetris, kanan = kiri
Pernapasan Cuping hidung : tidak ada
Bunyi pernapasan : bronchovesikular +/+
Bunyi tambahan : wheezing -/-, rhonchi -/-.
Skor Down
Frekuensi Napas :0
Merintih :0
Sianosis :0
Retraksi :0
Udara Masuk :0
Total skor : 0 (tidak ada gawat napas)
Sistem hematologi :
Pucat : tidak ada
Ikterus : seluruh tubuh (Kremer V)
Sistem kardiovaskuler
Bunyi Jantung : SI dan SII murni reguler
Murmur : tidak ada
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : tidak ada
Muntah : tidak ada
Diare : tidak ada
Residu lambung : tidak ada
Organomegali : tidak ada
Peristaltik : positif, kesan normal
Umbilikus
Pus : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Edema : tidak ada
Sistem Genitalia.
Kelainan : tidak ada
RESUME
Bayi perempuan usia 7 hari perawatan hari ke 7 tampak kuning pada seluruh
tubuh, terlihat katarak pada mata sebelah kiri dan terdapat caput suksadenum pada
kepala. Demam (-), merintih (-), sesak (-), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar.
Bayi ini lahir secara sectio secarea atas indikasi kala II lama + ketuban pecah
dini + gawat janin. Lahir tanggal 19 september 2017 pukul 09.47 Wita. Lahir
tidak langsung menangis (+), ketuban putih keruh, sianosis (+) sesak (-) apnoe
(+). Dilakukan resusitasi 4 menit, Anpal (+), apgar score 3/5, berat badan lahir
3300 gram, panjang badan 50 cm. caput succedeaneum (+), kelainan pada mata
(+)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : keadaan umum sakit , aktivitas aktif,
kesadaran compos mentis. Denyut jantung 111 x/menit, suhu 36,60C, respirasi 52
x/menit, berat badan 3300gram, panjang badan 53 cm. Tampak katarak pada mata
sebelah kanan, ikterus seluruh badan (kremer V) dan caput suksadenum (+).
DIAGNOSIS
Hiperbilirubinemia + Caput succedaneum + Katarak kongenital
GULA DARAH
Glukosa Sewaktu 100 mg/dl
Tanggal 23 September 2017
FAAL HATI
Bilirubin total 16,04 mg/dl
Bilirubin direk 0,16 mg/dl
Bilirubin indirek 15,88 mg/dl
TERAPI
1. Jaga kehangatan
2. IVFD Dextrosa 10% 6 Tpm
3. Inj. Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv
4. Inj. Gentamicin 10 mg/12 jam/iv
5. Foto terapi
ANJURAN PEMERIKSAAN
1. Golongan darah dan Rh ibu dan bayi
2. Darah Lengkap
FOLLOW UP
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Retraksi dada (-)
- Sianosis (-)
- Sesak (+)
- Caput
- Ikterus (-)
- Muntah (-)
- BAB/ BAK (+/+)
P - Jaga kehangatan
- Rawat tali pusat
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv (I)
- Inj. Gentamicin 10 mg/24 jam/iv (I)
- O2 0,5 Lpm
Tanggal : 21September 2017 (Usia 3 Hari, Perawatan Hari 3 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Retraksi dada (-)
- Sianosis (-)
- Ikterus (-)
- Muntah (-)
- Caput (+)
- BAB/ BAK (+/+)
P - Jaga kehangatan
- Rawat tali pusat
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv (II)
- Inj. Gentamicin 10 mg/12 jam/iv (II)
- O2 0,5 Lpm
Tanggal : 22September 2017 (Usia 4 Hari, Perawatan Hari 4 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Sianosis (+) bila lepas O2
- Ikterus (-)
- Kejang (-)
- BAB/ BAK (+/+)
O Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda Tanda Vital :
Denyut Jantung : 128 x/menit
Pernapasan : 47 x/menit
Berat badan : 3250 gram
Suhu : 36,50C
CRT : < 2 detik
A Bayi Aterm + Caput Suksedanum
P - Jaga kehangatan
- Rawat tali pusat
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv (III)
- Inj. Gentamicin 10 mg/12 jam/iv (III)
- O2 0,5 Lpm
Tanggal : 23September 2017 (Usia 5 Hari, Perawatan Hari 5 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Sianosis (-)
- Ikterus (+) kremer V
- Caput (+) menurun
- Kejang (-)
- BAB/ BAK (+/+)
O Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda Tanda Vital :
Denyut Jantung : 128 x/menit
Pernapasan : 45 x/menit
Berat badan : 3200 gram
Suhu : 36,60C
CRT : < 2 detik
A Bayi Aterm + Caput Suksedanum+ Ikterus neonatorum +
katarak congenital + TTN
P - Jaga kehangatan
- Rawat tali pusat
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv (IV)
- Inj. Gentamicin 10 mg/12 jam/iv (IV)
- Periksa Bilirubin Lengkap
- Konsul mata
Tanggal : 24September 2017 (Usia 6 Hari, Perawatan Hari 6 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Sianosis (-)
- Ikterus (+) kremer V
- Caput (+) menurun
- Kejang (-)
- BAB/ BAK (+/+)
O Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda Tanda Vital :
Denyut Jantung : 110 x/menit
Pernapasan : 40 x/menit
Berat badan : 3300 gram
Suhu : 36,40C
CRT : < 2 detik
Hasil Laboratorium
FAAL HATI
Bilirubin Total : 16,04 mg/dl
Bilirubin direk : 0,16 mg/dl
Bilirubin indirek : 15,88 mg/dl
A Bayi Aterm + Caput Suksedanum+ Hiperbilirubinemia + TTN
P - Jaga kehangatan
- Rawat tali pusat
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv (V)
- Inj. Gentamicin 10 mg/12 jam/iv (V)
- Fototerapi
Tanggal : 25September 2017 (Usia 7 Hari, Perawatan Hari 7 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Sianosis (-)
- Ikterus (+) kremer V
- Caput (+) menurun
- Kejang (-)
- BAB/ BAK (+/+)
O Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda Tanda Vital :
Denyut Jantung : 111 x/menit
Pernapasan : 38 x/menit
Berat badan : 3300 gram
Suhu : 36,60C
CRT : < 2 detik
A Bayi Aterm + Caput Suksedanum+ Hiperbilirubinemia + TTN
Jawaban dari dr. Spesialis Mata :
Kesan : Ulkus kornea + perforasi spontan
P - Jaga kehangatan
- Rawat tali pusat
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv (stop)
- Inj. Gentamicin 10 mg/12 jam/iv (stop)
- Fototerapi
- Terapi dokter spesialis mata
1. Lfx ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
2. Lyteers ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
Tetesan pertama jeda 5 menit baru tetesan kedua
Tanggal : 26September 2017 (Usia 8 Hari, Perawatan Hari 8 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Sianosis (-)
- Ikterus (+) kremer V
- Caput (+) menurun
- Kejang (-)
- BAB/ BAK (+/+)
O Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda Tanda Vital :
Denyut Jantung : 121 x/menit
Pernapasan : 38 x/menit
Berat badan : 3300 gram
Suhu : 36,60C
CRT : < 2 detik
A Bayi Aterm + Caput Suksedanum+ Hiperbilirubinemia + TTN
+ Ulkus kornea + perforasi spontan
P - Jaga kehangatan
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Terapi dokter spesialis mata
1. Lfx ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
2. Lyteers ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
Tetesan pertama jeda 5 menit baru tetesan kedua
- Fototerapi
Tanggal : 27September 2017 (Usia 9 Hari, Perawatan Hari 9 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Sianosis (-)
- Ikterus (+) kremer V
- Caput (+) menurun
- Kejang (-)
- BAB/ BAK (+/+)
O Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda Tanda Vital :
Denyut Jantung : 107 x/menit
Pernapasan : 42 x/menit
Berat badan : 3250 gram
Suhu : 36,70C
CRT : < 2 detik
A Bayi Aterm + Caput Suksedanum+ Hiperbilirubinemia + TTN
+ Ulkus kornea + perforasi spontan
P - Jaga kehangatan
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Fototerapi
- Terapi dokter spesialis mata
1. Lfx ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
2. Lyteers ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
Tetesan pertama jeda 5 menit baru tetesan kedua
Tanggal : 28September 2017 (Usia 10 Hari, Perawatan Hari 10 )
S - Demam (-)
- Merintih (-)
- Sianosis (-)
- Ikterus (+) kremer V
- Caput (+) menurun
- Kejang (-)
- BAB/ BAK (+/+)
O Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda Tanda Vital :
Denyut Jantung : 122 x/menit
Pernapasan : 38 x/menit
Berat badan : 3300 gram
Suhu : 36,70C
CRT : < 2 detik
Hasil Laboratorium
FAAL HATI
Bilirubin Total : 17,22 mg/dl
Bilirubin direk : 1,84 mg/dl
Bilirubin indirek : 15,38 mg/dl
A Bayi Aterm + Caput Suksedanum+ Hiperbilirubinemia +
TTN + Ulkus kornea + perforasi spontan
P - Jaga kehangatan
- ASI on demand
- IVFD Dextrosa 5 % 8 tpm
- Fototerapi
- Terapi dokter spesialis mata
1. Lfx ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
2. Lyteers ED 6 x 1 tts OD (mata kanan)
Tetesan pertama jeda 5 menit baru tetesan kedua
DISKUSI
Pada kasus ini, ikterus pada bayi mulai nampak pada hari ke-5 dan
peningkatan kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dl setelah 24 jamsehingga menurut
pembagiannya ikterus yang terjadi pada bayi ini adalah ikterus fisiologis. Pada
hari ke-5 ikterus yang nampak pada bayi secara kasar dinilai mencapai kremer V,
sehingga dilakukan pemeriksaan penunjang yang menghasilkan kadar bilirubin
totalnya adalah 16,04 mg/dL, dengan bilirubin indirek 15,88 mg/dL dan bilirubin
direct 0,16 mg/dL. Dari hasil pemeriksaan bilirubin yang didapatkan maka
dilakukan fototerapi sebanyak tiga siklus.
Indikasi fototerapi2:
Standar indikasi dilakukannya fototerapi mengikuti grafik peningkatan
kadar bilirubin total menurut American Academy of Pediatric.
Usia Kadar bilirubin Kadar bilirubin
(Bayi cukup Bulan) (Bayi kurang Bulan
Hari 1 Setiap ikterus yang terlihat Setiap ikterus yang
terlihat
Hari 2 15 13
Hari 3 18 16
Hari 4 dst 20 17
Panduan fototerapi pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu atau lebih,
menurut American Academy of Pediatric:
Komplikasi hiperbiliribunimea.
Komplikasi hiperbilirubinemia ada 2 yakni ensefalopati bilirubin dan kern ikterus.
Definisi
Trauma lahir pada kepala merupakan trauma mekanik selama proses
kelahiran akibat dari kekuatan kontraksi kompresi ketika memasuki jalan lahir.
Trauma lahir pada kepala terdiri atas ekstrakranial dan intrakranial. Trauma
ekstrakranial antara lain caput succedaneum, sefalhematoma, dan perdarahan
subgaleal, fraktur tengkorak; sedangkan trauma intrakranial yaitu perdarahan
intrakranial seperti perdarahan subarachnoid, perdarahan subdural, dan perdarahan
intraventrikuler.9
Caput succedaneum adalah benjolan lunak, batas tidak tegas, tidak
berfluktuasi, dapat melampaui sutura akibat tekanan yang keras pada kepala saat
di jalan lahir biasanya terjadi penekanan serviks pada kulit kepala sehingga
terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan aliran limfe, benjolan ini dapat dengan
cepat hilang dengan sendirinya 3-6 hari. 10
Faktor Predisposisi
Faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian trauma lahir antara
lain : 9
Makrosomia (berat lahir> 4000 gram)
Primipara
Oligohidramnion
Persalinan ganda
Malpresentasi
Presentasi ganda
Disproporsi kepala panggul
Kelahiran dengan tindakan
Persalinan lama
Persalinan presipitatus (dipercepat)
Distosia bahu
Patofisiologi
Prognosis
Trauma kepala lahir pada ekstrakranial memiliki prognosis yang baik,
selama diagnosis dan tatalaksana cepat dilakukan dan komplikasi yang
terjadi minimal atau tidak ada karena pada umumnya trauma ekstrakranial
dapat sembuh dengan sendirinya kecuali adanya komplikasi yang
memburuk. 11,12
Prawiroharjo, 2008.
IDAI, 2008.
2012.
104. 2008.
8. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Obstetri williams edisi 23 volume 1. Jakarta : EGC; 2014.
12. Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR. Manual of neonatal care sixth edition.
USA : Lippincott Williams & Wilkins; 2008.