Anda di halaman 1dari 3

1.

TEKS BERITA 1

Assalamualaikum Wr.Wb.

Selamat pagi,pemirsa! Bertemu lagi dengan saya xxxx dalam acara Berita Dalam Mancaksa.
Selama 30 menit ke depan saya akan menemani anda. Topik yang kita bahas kali ini adalah
yang pertama Pencabutan Paku Ramai-ramai oleh Para Aktivis, yang kedua Limbah Oli Yang
Membanjiri Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan yang terakhir Sungai Besar di Kanada
Tercemar Pemanis Buatan. Mari kita melaju ke topik utama kita:

Pencabutan Paku Ramai-ramai oleh Para Aktivis

Puluhan aktivis di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Penyelamatan Alam dan Kebudayaan (Tapak), Senin, aksi
damai dengan mencabut paku yang menempel di pepohonan di jalan-jalan protokol kota
setempat.Aksi cabut paku yang didukung pula dari aktivis yang tergabung dalam Masyarakat
Reksa Bumi (Marem) Kudus itu, dimulai pukul 10.00 WIB, dimulai dari sejumlah pohon di
kawasan GOR Wergu Kudus.

Menurut Koordinator Tapak, Agus Sunarto di Kudus, Senin, sasaran aksi damai pencabutan
paku di pohon selain di kawasan GOR Wergu Kudus, yakni di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan
Hos Cokroaminoto, Jalan Tit Sudono, Jalan Pramuka, dan Jalan Agus Salim.

Pencabutan paku di pepohonan yang berfungsi sebagai penghijauan tersebut, sebagai bentuk
rasa keprihatinan para pegiat lingkungan karena banyak pohon yang dipaku secara
sembarangan untuk menempelkan berbagai poster. Dengan adanya kegiatan ini, dia berharap
masyarakat tidak secara sembarang memasang poster atau benda lainnya di pohon
menggunakan paku.

Sekretaris Marem, Suparmin Keceng menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat pepohonan yang berfungsi sebagai
penghijauan di kawasan perkotaan.

Adapun jumlah relawan yang diterjunkan untuk melakukan pencabutan paku, kata dia, sekitar
130-an orang. Aksi ini sekaligus untuk menghindari kerusakan pada pepohonan, karena
pohon yang ditempeli paku bisa mengalami pembusukan sehingga mengalami pelapukan,
ujarnya dikutip antara.

Selain itu, kata dia, menancapkan paku di pohon juga menghambat pertumbuhan pohon dan
mengurangi nilai ekonomis suatu pohon. Sebelum menggelar aksi pencabutan paku di
pepohonan, para aktivis juga menggelar diskusi soal lingkungan yang dihadiri nara sumber
dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Daryatmo Mardiyanto dan Deputi Empat Kementerian
Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Jika ada salah kata saya mohon maaf. Terima kasih dan
sampai jumpa.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

2. TEKS BERITA 2
Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi pemirsa. Bertemu kembali bersama saya xxxx dalam acara Lintas
Berita. Dalam edisi 26 Februari 2014 ini, seperti biasa kami akan menyajikan
informasi yang aktual, fakta, dan terpercaya. Adapun beberapa topik yang akan
kami ulas hari ini sebagai berikut:

1. Pembangunan hotel dan beberapa gedung pencakar langit masih


berlangsung di Yogyakarta berakibat pada perubahan tata kota dan
menurunnya kondisi air tanah. Jika pasokan air terus berkurang, warga
Yogyakarta akan terancam kekeringan.
2. Warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang,
mengeluhkan sumur dan sungai di sekitar permukiman mereka tercemar
limbah pabrik. Air sumur menjadi berbau menyengat dan keruh sehingga tak
layak minum. Sebagian warga juga mengalami infeksi saluran pernafasan
akut.
3. Utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk
Perubahan Iklim sekaligus Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim
(DNPI), Rachmat Witoelar, mengaku akan membawa persoalan seperti
polusi udara, pembalakan liar dan lain-lain masih saja terjadi di Indonesia ke
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhir 2014 ini.

Baik pemirsa, kita mulai topik utama kita:

Pembangunan gedung pencakar langit

Pembangunan hotel dan beberapa gedung pencakar langit di Yogyakarta masih


berlangsung. Selain terjadi perubahan tata kota, kondisi air tanah pun perlu
diperhatikan. Warga Yogyakarta akan terancam mengalami kekeringan jika
pasokan air terus berkurang.

Menurut Halik Sandera, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia


(WALHI)kebutuhan air bagian dalam semakin tersedot jika pembangunan
dilakukan secara besar-besaran. Cadangan air tersebut sebenarnya diperuntukkan
sebagai back up (cadangan) air tanah dangkal yang sering dikonsumsi warga.

Ia menjelaskan air tanah yang diambil dalam skala besar dan dalam waktu lama
menyebabkan permukaan tanah perlahan turun. Hal ini juga yang bias
menyebabkan banjir.

Gedung-gedung yang menggunakan pondasi kokoh dan tempat parkir yang berada
di bagian bawah (basement) akan menyekat proses distribusi tanah dangkal. Lalu,
persediaan air di permukaan mengalami penurunan.
Namun, jika pembangunan masih dilanjutkan, ia menyarankan agar pemerintah
memperketat proses perijinan dan dilakukan amandemen peraturan yang kini
dirasanya masih lemah.

Ia menambahkan, selain menyelesaikan ijin Upaya Pengelolaan Lingkungan


Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), hotel yang akan
berdiri juga mengurus Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Ia juga berharap masyarakat bisa terlibat aktif dalam upaya penyelamatan


lingkungan yang salah satunya dengan mengontrol tempat-tempat usaha di
sekitarnya.

Ya pemirsa, topik utama tersebut menutup perjumpaan kita kali ini. Untuk dua
topik selanjutnya dapat Anda ikuti dalam acara Berita Sore yang akan hadir
menemani Anda 30 menit mendatang. Baik pemirsa, saya xxxx dan segenap kru
TV mohon undur diri. Terima kasih atas perhatiannya. Selamat beraktivitas
kembali. Sampai jumpa dan Salam Mancaksa.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai