Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdarahan subarakhnoid merupakan perdarahan yang terjadi di rongga subarakhnoid

dimana diagnosa ini cenderung mempunyai konotasi sebagai sindrom klinis daripada

diagnosa patologi. Perdarahan ini kebanyakan berasal dari perdarahan arterial akibat

pecahnya suatu aneurisma pembuluh darah serebral atau malformasi arterio-venosa yang

rupture, di samping juga ada sebab-sebab lainnya. Perdarahan yang menumpuk dalam ruang

subarachnoid dapat mencetuskan terjadinya stroke, kejang dan komplikasi lainnya.

(Satyanegara, 2014.)

Perdarahan Subarachnoid disebabkan oleh rupture aneurisma vaskular intracranial dan

20% disebabkan oleh trauma kepala. Aneurisma terjadi apabila terdapat gangguan pada

Lamina Elastis Interna atau dinding arterial yang bisa menyebabkan ruptur. Kebanyakan

pasien yang mengalami ruptur berusia di antara 35 hingga 65 tahun. Aneurisma sering terjadi

pada Bifurcatio Arteri Serebri atau cabangnya. 85% aneurisma terletak pada Sirkulasi

Anterior dan 15% aneurisma terletak pada Sirkulasi Posterior. Aneurisma multipel di

identifikasi pada 15% hingga 20% pasien. Arteri Serebri terletak di dalam Ruang

Subarachnoid maka apabila terjadi ruptur dapat menyebabkan Perdarahan Subarachnoid

(Bernstein, 2007).

Di Jepang perdarahan ini menyebabkan 25 kematian/100.000 populasi/tahun (6,6% dari

seluruh kematian mendadak) sedangkan angka kematiannya di Amerika adalah 16/100.000

populasi, dalam hal ini tampaknya ada faktor-faktor diet, herediter dan keadaan ekonomi

yang berperan dalam patogenesisnya (Satyanegara, 2014).

1
Jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga

kesehatan (Nakes) diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0), sedangkan berdasarkan

diagnosis Nakes/gejala diperkirakan sebanyak 2.137.941 orang (12,1). Berdasarkan

diagnosis Nakes maupun diagnosis/ gejala, Provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah

penderita terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang (7,4) dan 533.895 orang (16,6),

sedangkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penderita paling sedikit yaitu sebanyak

2.007 orang (3,6) dan 2.955 orang (5,3) (Kemenkes RI, 2014).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka disini penulis akan membahas laporan kasus

yang berjudul Sub Arachnoid Hemoragic.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini

yaitu : apa definisi SAH, apa penyebab SAH, bagaimana perjalanan penyakit SAH,

bagaimana tatalaksana dalam SAH, bagaimana prognosis dan komplikasi dari SAH.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi SAH

2. Untuk mengetahui apa penyebab SAH

3. Untuk mengetahui bagaimana perjalanan penyakit pada SAH

4. Untuk mengetahui bagaimana tatalaksana SAH

5. Untuk mengetahui bagaimana prognosis dan komplikasi SAH

Anda mungkin juga menyukai

  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Edit Fix
    Daftar Pustaka Edit Fix
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Edit Fix
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • DAPUS
    DAPUS
    Dokumen2 halaman
    DAPUS
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • BAB I Gilut
    BAB I Gilut
    Dokumen3 halaman
    BAB I Gilut
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Lapsus
    Kata Pengantar Lapsus
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Lapsus
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Cover SMP 1 Tabanan
    Cover SMP 1 Tabanan
    Dokumen1 halaman
    Cover SMP 1 Tabanan
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Bunga
    Bunga
    Dokumen2 halaman
    Bunga
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • ASI Eksklusif
    ASI Eksklusif
    Dokumen4 halaman
    ASI Eksklusif
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Cerpen International
    Cerpen International
    Dokumen3 halaman
    Cerpen International
    devyhandayani
    Belum ada peringkat
  • Cerpen International
    Cerpen International
    Dokumen3 halaman
    Cerpen International
    devyhandayani
    Belum ada peringkat