Anda di halaman 1dari 6

PROPOSISI

Sebuah karya tulis akan selalu berisi ide atau konsep yang ditawarkan oleh penulisnya.
Untuk menghidangkan ide dan konsep itu seorang penulis menggunakan kata-kata yang disusus
sedemikian rupa untuk membentuk sebuah kalimat yang memiliki makna tertentu. Pada
kalimat-kalimat ini terdapat sebuah logika yang akan diterima oleh pembaca. Dalam peroses
penalaran ini pembaca akan menerima data atau fakta yang benar dan tentu saja akan menolak
data atau fakta yang belum jelas kebenarannya dan tidak dapat diterima logika.

Proposisi sendiri berarti data yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau
dibuktikan benar-tidaknya. Agar pembaca dapat menerima data secara benar maka data ini
harus dirumuskan dalam kalimat berita yang netral. Proposisi ini terbangun karena adanya
unsur yang disebut term.Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau
predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Dengan demikian, proposisi adalah pernyataan
tentang hubungan yang terdapat dalam subjek dan predikat. Sebagai contoh coba kita lihat
kalimat di bawah ini:
Semua kaca bisa pecah

Kalimat Semua kaca bisa pecah adalah sebuah bentuk proposisi, sedang
kalimatSemua kaca dan bisa pecah adalah term.Hal yang menjadi catatan adalah
bahwa proposisi harus berupa kalimat berita. Dalam kalimat ini pula harus dapat ditunjuk
kelompok kalimat subjek dan kelompok kalimat predikat.

Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :


1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas

Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :


a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung
satu pernyataan.
Contoh :
Semua petani harus bekerja keras.
Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
b) Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
Paman bernyanyi dan menari.

Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:


a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan /
memerlukan syarat apapun.
Contoh:
Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
Semua daun pasti berwarna hijau.
b) Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan
predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan
disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.

Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:


a) Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek
dan predikat.
Contoh:
Semua dokter adalah orang pintar.
Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
b) Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak mempunyai
hubungan.
Contoh:
Semua harimau bukanlah singa.
Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
Semua gajah bukanlah kera.
Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b) Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.

TERM

Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi verbal dari suatu
pengertian. Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat berfungsi
sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme.

Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau
kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan
ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai
subyek atau predikat dalam suatu proposisi.

Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata
kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup
(term majemuk).

Jenis-jenis Term:

Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya),dibedakan menjadi 3, yaitu :

o Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru, manager.
o Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait, pasar.
o Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap, sehat.

Dalam kaitan dengan jumlah kata:

o Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.- Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola,
CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
Term ditinjau dari luasnya,dibedakan menjadi 3,yaitu:

o Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu


o Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
o Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.

Berdasarkan sifatnya,dibedakan menjadi 2,yaitu:

o Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota


o Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan

Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme:

o Term subyek
o Term predikat
o Term menengah / terminus medius
PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini
disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum,
menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan
deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Contoh :

Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup
konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :

o Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah
rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

o Entimen

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya
dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Letak kalimat utama di awal paragraf

2) Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus

3) Diakhiri dengan penjelasan

PENALARAN INDUKTIF

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-


permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan
kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa
jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa
juga akibat sebab.

Contoh paragraf Induktif:

Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti breakdance,
Shuffle, salsa (dan Kripton), modern dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik
umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai
ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak
disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser
kesenian dan budaya tradisional.

Macam-macam penalaran induktif diantaranya :

o Generalisasi

Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan,
generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Contoh generalisasi:

Jika ada udara, manusia akan hidup.

Jika ada udara, hewan akan hidup.


Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Macam-macam generalisasi:

o Generalisasi sempurna

Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki.
Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja
yang belum diselidiki.

o Generalisasi tidak sempurna

Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku
bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

Paragraf berpola induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Letak kalimat utama di akhir paragraf

2) Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum

3) Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai