DAN MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
Prof. Dr.Sumarno,M.Pd.
D
Oleh:
SAULINA MEI ERNI AMBARITA 5173311016
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Tugas ini adalah suatu referensi untuk mencapai pembelajaran di jenjang
perguruan tinggi sehingga tercapailah apa-apa yg di harapkan.
Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
kepemimpinan. Disamping itu,Saya tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah kepemimpinan bapak Prof.Dr.Sumarno,M.Pd.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kesimpulan ..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akantercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat di lakukan oleh seorang pemimpin
yang bijaksana. Seorang pemimpin harus memiliki keahlian dalam memimpin, dapat menyikapi
sebuah permasalahan atau pendapat dalam suatu kelompok ataupun individu dengan baik, dan
seorang pemimpin harus memiliki pendirian yang tetap yang nantinya dapat di contoh oleh
anggotanya. Bukan cuman itu pemimpin juga harus aktif dalam organisasi ataupun sebuah
perkumpulan seperti membuat rencana-rencana,mengkoordinasi, melakukan percobaan dan
memimpin pekerjaan untuk mencapaitujuan bersama-sama (Panji Anogara).
Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Sedangkan manajemen
adalah seni dalam mengelola dan mengatur. Seni tersebut menjadi krusial dalam rangka menjaga
kestabilan sebuah entitas bisnis atau perusahaan dan organisasi. Dan di jelaskan lagi bahwa
manajemen itu adalah bagian dari pemimpin, karna jika sebuah manajemen tidakada pemimpin
maka manajemen itu tidak akan berjalan lancar.
Motivasi orang untuk berperilaku ada dua macam, yaitu motivasi ekstrinsik danmotivasi
intrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal bukan dari diri sendiri melainkan
dari lingkunyan yang mendorongnya untuk berperilaku yang baik sebagai contohnya motivasi
dari seorang pemimpin. sedangkan motivasi internal berasal dari diri sendiri yang mendorong
diri kita untuk berperilaku yang baik sama halnya dengan seorang pemimpin yang harus
memiliki perilaku baik yang nantinya akan di contoh oleh anggotanya.
Kepemimpinan akan berhasil apabila pemimpin dan juga anggota (kelompok) serta
manajemen dapat melakukan kerjasama yang baik, yang natinya akan berbuahkan hasil yang di
inginkan bersama
B. Rumusan Masalah
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang defenisi kepemimpinan beserta
rujukannya?
2. Simpulkan defenisi kepemimpinan menurut saudara berdasarkan defenisi
yang di deskripsikan di ata (no. 1 )!
3. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang defenisi manajemen beserta
rujukannya?
4. Simpulkan defenisi manajemen menurut saudara berdasarkan defenisi yang di
deskripsikan di ata (no. 3)!
C. Tujuan
1. Dapat mendiskripsikan pendapat ahli tentang kepemimpinan
2. Dapat menyimpulkan defenisi kepemimpinan
3. Dapat mendiskripsikan pendapat ahli tentang manajemen
4. Dapat menyimpulkan defenisi manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen ialah perencanaan dan pengendalian dari setiap kegiatan dari setiap organisasi yang
sebelumnya sudah menetapkan setiap tujuan dan sasaran kerja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan dan manajemen merupakan sesuatu yang tidak dapat di pisah kan, karena
jika sebuah manajemen tidak memiliki pemimpin maka manajemennya tidak akan berjalan
dengan lancar begitu juga sebaliknya jika seorang pemimpin tidak memiliki manajemen maka
seorang pemimpin itu tidak akan berkembang.
PERBEDAAN PEMIMPIN
DAN MANAJER
KEPEMIMPINAN
Prof. Dr.Sumarno,M.Pd.
D
Oleh:
SAULINA MEI ERNI AMBARITA 5173311016
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan RahmaNya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Tugas ini adalah suatu referensi untuk mencapai pembelajaran di jenjang
perguruan tinggi sehingga tercapailah apa-apa yang di harapkan.
Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
kepemimpinan. Disamping itu,Saya tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah kepemimpinan bapak Prof.Dr.Sumarno,M.Pd.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................................
Kesimpulan ..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diskursus tentang perbedaan pemimpin (leader) dan manajer memang tidak ada
habisnya. Salah satu sebabnya adalah satu peran tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa
keberadaan peran lain. Pemimpin yang tidak bisa mengelola (to manage) akan gagal dalam
kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa memimpin (to lead) akan gagal dalam
aktivitas manajerialnya. Namun sesungguhnya pemimpin (leader) dan manajer merupakan dua
konsep yang berbeda dan terdapat perbedaan diantara keduanya.
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang sifat dan prinsip pemimpin beserta
rujukannya
2. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang sifat dan prinsip manajer beserta
rujukannya
3. Simpulkan pebedaan pemimpin dan manajer berdasarkan deskripsi pada no 1 dan no 2
C. Tujuan
1. Dapat mendiskripsikan pendapat ahli tentang sifat dan prinsip pemimpin beserta
rujukannya
2. Dapat mendiskripsikan pendapat ahli tentang sifat dan prinsip manejer beserta
rujukannya
3. Dapat menyimpulkan perbedaan pemimpin dan manejer
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sifat-Sifat Kepemimpinan
Edwin Ghiselli
a. Kekuatan
b. Sabilitasi emosi
Pemimpin memiliki pengetahuan tentang sifat,watak ,dan perilakubawahan agar bisa menilai
kelebihan,kelemahan bahawansesuai dengan tugas yang di berikan.
d. Kejujuran
Pemimpin yang harus mempunyai kejujuran yang tinggi baik kepadadiri sendiri maupun ke
pada bawahan.
e. Obyektif
Pemimpin harus obyektif mencari bukti-bukti yang nyata dan sebab musabab dari suatu
kejadian dan memberikanb alasan yang rasional atas penolakan.
f. Dorongan pribadi
Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin harus muncul dari dalam hati daan iklas
B. Sifat Menejer
Robert katz
Griffin
- Intregrita/kejujuran
Untuk hal ini saya berpendapat seseorang manejer harus mempunyaii dasar sifat
kejujuranuntuk dapat dipercaya oleh bawahan /karyawan
- Kepemimpinan
Seorang manejer dalam memimpin bawahanntya amamtlah penting karena sifat ini
adalah sifat paling dasar bagi seorang manejer
- Bertanggung jawab
Tanggung jawab seorang manejer perlu tekankan pada diri seseorang yang kelak akan
seorang manejer harus ditekankan,karena manejer menggambil keputusanyang nanti akan
dipertanggung jawabkan.
- Memiliki motivasi
Motivasi sangat perlu bagi manejer dikarenakan demi mencapai tujuan seorang manejer
harus bermotivasi.
- Disiplin
Sikap disiplin perlu diterapkan dalam diri manejer sebab dia adalah contoh bagi
bawahan/karyawanya.
- Kemampuan analisis
Kemampuan analisis yang dimiliki nseorang manejer termasuk hal yang sangat
dibutuhkan untuk demi menganalissi suatu permasalahan.
- Kreativitas
Kreativitas seorang manejer harus lebih baik dibandingkandengan orang laindi karnakan
seorang manejer dipili agar mampu menciptakan suatu hal yang jauh lebih baik dari pada
sebelumnya
- Kemampuan berkomunikasi
- Seorang manejer harus dapat berkomunikasi dengan baik agar muda di pahami bawahan
atau orang lain
- Teamwork.
Kemampuan teamwork adalah harus dimiliki manejer agar ter capainya tugas jikalau ikut
seta dalam pekerjaan kelompok tersebut
- Mudah bergaul
Mudah bergaul yang harus dimiliki manejer harus mampu menciptakan suasan
menyenaangkan dengan bawahannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan dan manejer yang telah dipapar kan ke 4 ahli di atas tersebut dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan dan manejer adalah satu kesatuan yang berkaitan dalam satu
hal yang lain.kepemimpinandan manejer membahas beberapa aspek sifat seperti
,kejujuran,bertanggung jawanb,dan sebagainya,ahli memaparkan agar para pemimpin dan
manejer untuk melakukan dengan baiki agar pekerjaan dan berkomunikasi dengan bawahan
terjalin dengan baik dan pekerjaanpun dikeerjakan dengan aspek teamwok atau kerjasama antatra
manejer dan bawahanya.
PERKEMBANGAN MODEL DAN
TEORI KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
Prof. Dr.Sumarno,M.Pd.
D
Oleh:
SAULINA MEI ERNI AMBARITA 5173311016
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Tugas ini adalah suatu referensi untuk mencapai pembelajaran di jenjang
perguruan tinggi sehingga tercapailah apa-apa yg di harapkan.
Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
kepemimpinan. Disamping itu,Saya tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah kepemimpinan bapak Prof.Dr.Sumarno,M.Pd.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
PEMBAHASAN
A. Model Kepemimpinan
Teori kontingensi Fiedler menunjukkan hubungan antara orientasi pemimpin atau gaya
dan kinerja kelompok yang berbeda di bawah kondisi situasional. Teori ini didasarkan pada
penentuan orientasi pemimpin (hubungan atau tugas), unsur-unsur situasi (hubungan pemimpin-
anggota, tugas struktur, dan kekuasaan pemimpin posisi), dan orientasi pemimpin yang
ditemukan paling efektif karena situasi berubah dari rendah sampai sedang untuk kontrol tinggi.
Fiedler menemukan bahwa tugas pemimpin berorientasi lebih efektif dalam situasi kontrol
rendah dan moderat dan hubungan manajer berorientasi lebih efektif dalam situasi kontrol
moderat.
Variabel Situasional Hubungan antara LPC pemimpin dan efektivitas tergantung pada
sebuah variabel situasional yang rumit disebut keuntungan situasional atau situational
favorability atau kendali situasi. Fiedler mendefinisikan kesukaan sebagai batasan dimana
situasi memberikan kendali kepada seorang pemimpin atas para bawahan. Tiga aspek situasi
yang dipertimbangkan meliputi : 1. Hubungan pemimpin-anggota: Adalah batasan dimana
pemimpin memiliki dukungan dan kesetiaan dari para bawahan, pemimpin mempengaruhi
kelompok dan kondisi di mana ia dapat melakukan begitu. Seorang pemimpin yang diterima oleh
anggota kelompok adalah dalam situasi yang lebih menguntungkan daripada orang yang tidak. 2.
Kekuasaan Posisi : Batasan dimana pemimpin memiliki kewenangan untuk mengevaluasi kinerja
bawahan dan memberikan penghargaan serta hukuman. 3. Struktur Tugas: Batasan dimana
terdapat standar prosedur operasi untuk menyelesaikan tugas, sebuah gambaran rinci dari produk
atau jasa yang telah jadi, dan indicator objektif mengenai seberapa baiknya tugas itu
dilaksanakan.
Fiedler (1973, 1977) telah menjawab kecamasan, dan perdebatan mengenai validitas
model ini masih berlanjut. Namun, ketertarikan dalam teori ini telah melemah seiring waktu
disaat teori situasional yang lebih baik dikembangkan. Sebagai teori kepemimpinan situasional
yang pertama, paling tidak model ini telah memberikan kontribusi sebagai pendorong
ketertarikan yang lebih besar pada variabel situasional dalam menjelaskan efektivitas seorang
pemimpin.
Dasar dari model kontingensi Fiedler terlibat menilai pemimpin potensial dengan skala
gaya kerja mulai dari tugas yang berorientasi pada salah satu ujungnya, untuk berorientasi pada
hubungan di ujung lainnya. Kemudian tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat stres dalam
organisasi, jenis pekerjaan, fleksibilitas dari kelompok berubah, dan penggunaan teknologi,
koordinasi disesuaikan sumber daya, orang, tugas dan gaya manajemen yang benar dapat
diterapkan.
B. Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan menurut Sarwono a (2003:112-114) menyebutkan bahwa ada tujuh teori
tentang kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
1. Teori Keseimbangan
Teori ini mengatakan bahwa dalam diri seorang pemimpin haruslah terdapat berbagai
kemampuan dan sifat yang saling mengimbangi. Seorang pemimpin haruslah agresif tetapi juga
penuh pertimbangan, ia harus keras tetapi juga harus dapat mengerti persaan orang lain dan
seterusnya.
Menurut teori ini, seorang pemimpin adalah orang biasa, dengan kelemahan-kelemahan dan
tidak mempunyai bakat yang istimewa. Tetapi orang ini mau bekerja keras dan memusatkan
seluruh energinya kepada suatu bidang kemampuan tertentu, sehingga dalam bidang itu ia
mengunggulu orang-orang lain.
Berbeda dengan pemusatan energi psikis yang diuraikan di atas, teori ini justru menekankan
pentingnya faktor bakat. Teori ini mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin berkat
kemampuankemampuannya yang khusus yang sudah merupakan bakatnya. Tentunya
kemampuan khusus ini harus sesuai dengan keadaan kelompok disekitarnya, sehingga kelompok
tersebut mau menganggapnya sebagai pemimpin. Juga orang yang berbakat ini harus melatih dan
mengembangkan bakatnya itu. Kalau kedua syarat itu tidak dipenuhi, maka orang yang
bersangkutan tidak akan menjadi pemimpin
3. Teori Supportif
Disini pemimpin ingin mengambil sikap bahwa para pengikut melaksanakan usaha
mereka sebaik-baiknya dan memimpin mereka sebaiknya dilakukan denga cara mensupport
(membantu) usaha-usaha mereka. Untuk maksud tersebut pemimpin menciptakan suatu
lingkungan kerja yang membantu merangsang keinginan setiap pengikut untuk melaksanakan
usaha sebaik mungkin menurut kapasitas masing-masing, bekerja sama dengan pihak lain serta
mengembangkan keteram pilan dan kemampuanya sendiri.
Pemimpin melakukan pengawasan menejerial secara umum dan mendorong bawahanya
untuk untuk menggunakan kreativitas dan inisiatif mereka dalam hal mengerjakan detail
pekerjaan mereka.
Ada yang mengatakan teori supportif sebagai teori partispatif karena pemimpin
mendorong para pengikutnya untuk turut berpartisipasi dalam keputusan-keputusan yang
diambil. Ada juga yang menyebut dengan teori kepemimpinan demokratis karena keuntungan
teori tersebut adalah bahwa membantu pengikut dan memperlakukan mereka sebagai seorang
individu sesuai dengan harkat dan hak-hak manusia, menyebabkan pegawai menjadi kooperatif
dan puas.
4. Teori Sosiologis
Kepemimpinan adalah usaha-usaha kerja yang membantu aktivitas-aktivitas para
pengikut dan berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisator antar para
pengikut.pemimipin menetapkan tujuan dan pengikut berpartisipasi dalam bidang pembuatan
akhir, identifikasi tujuan memberikan arah yang diprlukan oleh para pemgikut.
5. Teori Psikologis
Approach ini tehadap kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi pokok seorang
pemimpin adalah mengembangkan system motivasi yang baik. Pemimpin menstimulir
bawahannya untuk membantu pencapaian sasaran-sasaran organisator maupun memuaskan
tujuan-tujuan pribadi mereka sendiri. Pemimpin seperti ini sangat memperhatikan sifat-sifat
bawahan seperti : pengkuan, kepastian emosional dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan keinginan kebutuhan orang. Progam untuk memuaskan menjadi tantangan bagi
pemimpin psikologis.
6. Teori Otokratis
Kepemimpinan berdasarkan teori ini menekankan perintah, paksaan dan tindakan yang
agak arbitrer pada hubungan pemimpin yang bersangkutan dengan pihak bawahan. Pemimipin
ini cenderung memusatkan perhatianya pada pekerjaan. Struktur organisasi formal selalu ditaati
yang mana sudah digariskan kepastian ekonominya. Pemimpin otokraris menggunakan perintah-
perintah disertai sanksi-sanksi dimana disiplin merupakan yang terpenting.
Kesimpulan Dari Teori Kepemimpinan
Seperti yang kita ketahui berbagai definisi tentang kepemimpinan sangat
bervariasi.Cukup banyak definisi kepemimpinan yang ditawarkan para ahli di bidang organisasi
dan manajemen. Masing-masing memiliki perspektif dan metodelogi pembuatan definisi yang
cukup berbeda, bergantung pada pendekatan (epistemologi) yang mereka bangun guna
menyelidiki fenomena kepemimpinan.Salah satu pendapat dari para ahli yang bisa mengartikan
definisi dari kepemimpinan. Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri
perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang
historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin,
tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dasar dari model kontingensi Fiedler terlibat menilai pemimpin potensial dengan skala
gaya kerja mulai dari tugas yang berorientasi pada salah satu ujungnya, untuk berorientasi pada
hubungan di ujung lainnya. sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama
pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.asikbelajar.com/2014/02/sifat-sifat-kepemimpinan.html
http://lusysaycin07.blogspot.co.id/2014/04/40-pengertian-kepemimpinan-menurut-para.html
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kepemimpinan-menurut-para.html