Anda di halaman 1dari 2

Billy Yansa Latief Imama

I0416020

Termodinamika 2

PERBANDINGAN EFISIENSI MESIN DIESEL DAN MESIN OTTO.

Mesin bensin

Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan
bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode
pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi
untuk proses pembakaran.

Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke
ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung
ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang
ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan
sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi di luar silinder,
tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut
EFI.

Mesin diesel

Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan
sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir
langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara
jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara
dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Mesin S80ME-C7 milik MAN yang bermesin diesel mengkonsumsi 155 gram (5,5 oz) bahan
bakar per kWh dan menghasilkan efisiensi sebesar 54.4%, sehingga menjadikannya konversi
bahan bakar tertinggi menjadi tenaga untuk mesin pembakaran dalam maupun luar manapun
(The efficiency of a combined cycle gas turbine system can exceed 60%.) Hal ini berarti mesin
diesel lebih efisien daripada mesin bensin untuk keluaran tenaga yang sama, sehingga konsumsi
bahan bakar lebih irit. Contoh lainnya adalah koda Octavia, di mana mesin bensinnya
mengkonsumsi bahan bakar 62 L/100 km (4,6 mpg-imp; 3,8 mpg-US) untuk tenaga 102 bhp (76
kW) sedangkan mesin dieselnya hanya mengkonsumsi 44 L/100 km (6,4 mpg-imp; 5,3 mpg-US)
untuk keluaran tenaga 105 bhp (78 kW).

Keefisienan mesin diesel disebabkan karena bahan bakar diesel lebih padat dan
kandungan energinya lebih banyak 15% berdasarkan volume. Meskipun nilai kalornya sedikit
lebih rendah daripada bensin (diesel 45,3 MJ/kg (megajoule per kilogram, bensin 45.8 MJ/kg),
namun karena densitasnya lebih tinggi, maka massanya lebih besar.

Selain itu, mesin diesel juga lebih irit karena rasio kompresi yang lebih tinggi, terutama
pada putaran rendah dan kondisi mesin diam. Tidak seperti mesin bensin, mesin diesel tidak
memiliki butterfly valve/throttle pada sistem inlet yang menutup pada kondisi mesin diam. Hal
ini menimbulkan kerugian dan menurunkan adanya udara masuk, sehingga efisiensi mesin bensin
menurun. Di banyak penggunaan, seperti kapal laut, pertanian, dan kereta, mesin diesel
dibiarkan menyala diam berjam-jam. Kuntungan ini banyak digunakan pada lokomotif kereta (liat
dieselisasi).

Mesin diesel pada bus, truk, dan mobil-mobil baru bermesin diesel dapat mencapai
efisiensi maksimum sekitar 45% dan sedang ditingkatkan sehingga mencapai 55%. Meskipun
begitu, rata-rata efisiensinya tidak selalu sama, tergantung pada kondisi dan penggunaan.

Anda mungkin juga menyukai