Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN
(Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman)

Disusun oleh :
Nama : EKO WIDODO
Nim : F1071151060
Prodi : PENDIDIKAN BIOLOGI
Kelompok : 5 ( EMPAT )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam kehidupan ini kita sebagai manusia saling membutuhkan satu sama lain dan
juga saling melengkapi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan, kedua jenis makhluk hidup
ini dalam kehidupannya saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain dengan sesama
jenisnya.Makhluk hidup tidak dapat ini tanpa saling melengkapi satu sama lain. Seperti
hubungan antara produsen dan konsumen.Pada siklus karbon terdapat juga hubungan antara
produsen dan konsumen, hal ini mutlak adanya dan hal ini berguna untuk menjaga
kestabilannya tersebut. Pada siklus karbon ini baik produsen maupun konsumen memilki
peran masing-masing yang tentu saja sangat penting dalam proses terjadinya hubungan antara
produsen dan konsumen. Untuk dapat mengetahuinya kita dapat mempelajarinya.Proses di
alam sudah tertata rapi. Setiap tahap dari suatu proses seluruhnya berjalan dengan peranan
tertentu yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup mahluk di alam.
Ekosistem merupakan suatu sistem dialam dimana didalamnya terjadi hubungan
timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya, juga dengan keadaan
lingkungannya.Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukurannya tetapi lebih terdiri dari
komponen abiotik dan biotik.Adapun komponen abiotik yaitu tanah dan iklim, sedangkan
komponen biotik yaitu produsen dan konsumen.
Percobaan ini dilakukan praktikum ekosistem yang lebih lebih ditujukan ke daur
karbon yaitu proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas
perubahan dan pergerakan utama karbon. Adapun tujuan praktikum ini untuk mempelajari
hubungan antara produsen dan konsumen didalam suatu ekosistem.Praktikum ini digunakan
siput sebagai konsumen, hydrilla sp.sebagai konsumen.

B. Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daur karbon ?
2. Bagaimana klasifikasi Lymnaea sp. Dan Hydrilla verticillata ?
3. Mengapa Lymnaea sp. Dan Hydrilla verticillata harus disimpan ditempat yang berbeda ?
4. Bagaimana perbandingan hasil perlakuan ditempat gelap dan terang ?
5. Apakah terjadi perbedaan antara perlakuan ditempat terang dan tempat gelap ?
6. Mengapa bahan praktikum menggunakan Lymnaea sp. Dan Hydrilla verticillata?
7. Apa fungsi dari bromthymol blue ?
C. Tujuan
1. Mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di dalam ekosistem

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Suatu ekosistem terdiri dari semua organisme yang hidup dalam suatu komunitas dan
juga semua faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengan organisme tersebut. Sebagai
tingkatan yang paling inklusif dalam hirarki organisasi biologis, suatu ekosistem melibatkan 2
proses yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya pada tingkat yang lebih rendah, yaitu aliran
energi dan siklus kimia.( Jumin,1989).
Karbon merupakan salah satu unsur yang penting bagi kehidupan organisme, karena
konfigurasi semua molekul organik berbasiskan unsur ini.Karbon beredar di dalam biosfer
dalam bentuk karbondioksida (CO2) yang berupa gas, sehingga siklusnya tergolong ke dalam
sikluis tipe gas.( Campbell,2004).
Karbon tersimpan dalam bentuk molekul karbondioksida (C2) dan oksigen dalam
betuk molekul oksigen yaitu O2. Karbon diikiat oleh tanaman dalam proses fotosintesis dan
dihasilkan bahan organik. Bila bahan ini dioksidasikan akan menghasilkan kembali
karbondioksida. Dari proses fotosintesa diatas selain dihasilkan bahan organik berupa
karbohidrat juaga dihasilkan oksigen. Bahan organik hasil fotosintesa berpindah ke herbivore
dan pemangsa dan kembali ke cadangan melalui respirasi dan kegiatan bakteri. Sisa bahan
organik yang tidak dilapuk melalui proses-proses geologicklainnya akan membentuk gambut,
batu bara dan minyak bumi. Gambut dan batu bara mengandung karbon terikat, besarnya
kandungan tergantung pada tingkat pelapukannya. Bahan tambang ini akan menghasilkan
karbon ke udara bebas setelah dibakar.( Umaira,2012).
Dalam garis besarnya terdapat 3 sumber karbon utama yaitu di dalam atmosfer (dalam
bentuk karbondioksida), di dalam lautan (dalam bentuk terlarut) dan di dalam bumi (batuan
kapur atau minyak fosil). Proses peredaran unsur ini mencakup wilayah yang sangat luas yang
meliputi atmosfer, bumi dan lautan. Sirkulasinya dikenal sebagai siklus biogeokimia, karena
dalam sirkulasinya melibatkan organisme hidup (biotik) dan juga unsur abiotik di dalam
sistem biosfer.
Daur karbon merupakan bagian dari daur energy. Reaksi fotosintesis sangat esensial
untuk daur karbon maupun daur energy, melalui proses fotosintesis tersebut karbon dioksida
berhubungan dengan mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan
dalam daur karbon, karbon diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energy matahari dan
pigmen klorofil. Reaksi tersebut biasanya terjadi dihutan-hutan padang rumput dan juga
dirumput laut dilautan. Dalam daur karbon,karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan yang
kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan dan manusia untuk kebutuhan sel dan energy.
Proses daur karbon dialam pertama kali diusulkan pada tahun 1938 oleh fisikawan
Hans Bethe. Menurut beliau daur karbon atau daur cc (carbon cycle) adalah salah satu dari
dua reaksi fusi yang mengubah hidrogen menjadi helium di dalam inti bintang, reaksi lainnya
adalah reaksi rantai proton-proton.
Reaksi rantai proton-proton terutama terjadi di dalam bintang-bintang seukuran
Matahari atau lebih kecil, namun reaksi pertama dari rantai proton-proton yang melibatkan
dua proton memiliki penampang nuklir (cross section) yang kecil. Pada energy yang lebih
tinggi bottleneck tersebut dilalui dengan memanfaatkan atom-atom karbon sebagai katalis
dalam reaksi. Pada kondisi suhu inti Matahari, hanya 1,7% 4He yang diproduksi melalui
mekanisme daur karbon ini, tetapi di dalam bintang-bintang yang lebih berat daur karbon
menjadi sumber energy utama.
Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.
Karbondioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi
ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan
untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air
berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air
adalah seimbang dengan jumlah CO2 di air.( Wirakusumah,2003)
Hidrilla sp. Adalah tanaman hijau yang hidup di air.Tumbuhan air sangat berpengaruh
terhadap zat-zat makanan untuk orgsnisme hidup.Tumbuhan juga memegang peranan penting
dalam transfor oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lain melalui badan air dan dalam
pertukaran gas-gas tersebut pada bidang persentuhan antara air-atmosfir.(Anshory,1984).

BAB III
METODELOGI
A. WaktudanTempat
Hari,Tanggal : Kamis, 12 Oktober 2017
Waktu : 15.00 17.00 WIB
Tempat : LaboratoriumPendidikanBiologi FKIP Untan
B. Alat dan Bahan
Alat :
1. 8 tabung/botol biakan tertutup
2. Kamar gelap
3. Alat tulis
4. Plastik ukuran kg
Bahan :
1. 4 ekor Siput kecil
2. Sumber Cahaya
3. Hydrilla Sebagai Produsen
4. Larutan Bromthymol blue
5. Air

C. Cara Kerja
1. Disiapakan percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari 4 tabung/ botol biakan
tertutup. Tabung-tabung tersebut diberi tanda dengan kode A1, A2, A3, A4, dan B1,
B2, B3, B4. Untuk setiap percobaan dibuat 3 kali ulangan.
2. Setiap tabung diisi dengan jumlah air yang sama sampai permukaan air kira-kira
20mm di bawah mulut tabung.
3. Setiap tabung ditambahkan 3 s/d 5 tetes Bromthymol Blue
4. Pada tabung A1 dan B1 dimasukkan siput/ikan kecil, tabung A2 dan B2 dimasukkan
siput/ikan kecil dan Hydrilla sp., tabung A3 dan B3 dimasukkan Hydrilla sp., dan
hanya air dimasukkan ke dalam tabung A4 dan A4 sebagai kontrol.
5. Semua tabung biakan ditutup rapat agar kedap udara
6. Untuk percobaan A diletakkan di tempat terang (terkena cahaya matahari) dan
percobaan B di tempat gelap.
7. Tabung biakan tersebut diamati setelah 24 jam kemudian dan dicatat semua warna
indikator dari setiap tabung (dibuat dalam tabel), serta perubahan yang mungkin
terjadi dengan siput dan Hydrilla sp.
8. Setelah itu tabung biakan A (tempat terang) dipindahkan ke tempat terang dan tabung
biakan B (tempat gelap) dipindahkan ke tempat terang. Lalu perubahannya dicatat
setelah 24 jam dipindahkan. Perpindahan ini diulangi selama 7 hari.
9. Setelah pengamatan selama 7 hari, diambil kesimpulan bagaimana proses daur karbon
yang terjadi pada percobaan ini.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan
1. Tabel perubahan warna air

A B
Hari
Perlakuan
ke-
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4

1 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

2 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

3 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

Gelap Kh/Ku Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

4 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

5 Terang Kh/Ku Kh/HH/Hj Hh/Hj Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Jernih Jernih

6 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Hj Jernih

7 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Jernih Jernih

KETERANGAN :
Keong Hidup : KH
Keong Mati : KM
Hydrilla Hidup : HH
Hydrilla Mati : HM
1. Tabel pengamatan kondisi siput dan Hidrilla sp. Hari ke-7 (06 Oktober 2017)
A B

A1 A2 A3 B1 B2 B3

Keong hidup Keong hidup Hydrilla hijau Keong hidup Keong hidup Hydrilla hidup

Hydrilla habis Hydrilla habis

B. Pembahasan
Pada percobaan ini yaitu tentang ekosistem daur karbon. Daur karbon adalah proses
timbal balik antara fotosintesis dan respirasi seluler yang bertanggung jawab atas perubahan
dan pergerakan utama karbon. Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%.
Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik,
pembakaran batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan
oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu
yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi
sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara.

Hidrilla sp. Adalah tanaman hijau yang hidup di air. Tumbuhan air sangat
berpengaruh terhsdsp zat-zat makanan untuk orgsnisme hidup. Tumbuhan juga memegang
peranan penting dalam transfor oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lain melalui badan air
dan dalam pertukaran gas-gas tersebut pada bidang persentuhan antara air-atmosfir
(Rukaesih,2004).
Klasifikasi Hydrilla verticillata
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle
Nama umum : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle
Indonesia : Ganggang, Ganggeng ( Jawa )
Inggris : Water thyme (Welka, 2013).
Pada praktikum ini digunakan Lymnaea sp. dan Hydrilla verticillata. Penggunaan
tumbuhan dan hewan ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa daur karbon yang terjadi pada
suatu bentuk ekosistem buatan yang sederhana yakni dalam tabung biakan tertutup. Hydrilla
sp. melakukan proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen (O2) dan glukosa (C6H12O6),
dimana O2 tersebut akan dimanfaatkan oleh siput untuk berespirasi dan glukosa sebagai
sumber energi. Percobaan dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di tempat terang dan di
tempat gelap. Hal itu dimaksudkan untuk melihat perbedaan proses fotosintesis dan respirasi
yang dilakukan oleh Hydrilla sp. serta proses respirasi dan metabolisme yang dilakukan oleh
siput pada tempat yang berbeda, dimana pada tempat terang cahaya matahari didapat untuk
melakukan proses fotosintesis Hydrilla sp. serta untuk membandingkan apakah cahaya
berpengaruh terhadap siklus karbon pada ekosistem aquatik. Penggunaan Bromthymol Blue
sebagai larutan indikator dari asam dan basa, terbentuknya warna kuning menunjukan kalau
larutan bersifat asam (kadar CO2 yang tinggi) dan berwarna biru bila larutan bersifat basa
(kadar O2 berlebih).
Adapun hal hal yang diamati pada percobaan ini yaitu warna air, kondisi atau keadaan
keong serta jumlah atau kadar Hydrilla sp. yang digunakan. Adapun hasil pengamatan yang
didapat yaitu pada toples A2 dan B2 (Air + Hydrilla sp. + Siput ) warna air mengalami
perubahan menjadi berwarna kehijauan, jumlah Hydrilla sp. berkurang secara terus menerus
hingga habis dan keong pada toples B2 mengalami kematian. Perubahan warna air menjadi
warna kehijauan menunjukkan bahwa pada toples ini terjadi proses daur karbon dimana
didalamnya terdapat proses panjang yang terjadi tanpa henti. Dalam peristiwa ini Hydrilla sp.
memerlukan CO2 untuk proses fotosintesis yang didapat dari hasil respirasi yang dilakukan
oleh keong. Hasil fotosintesis berupa O2 tersebut kemudian akan digunakan oleh keong untuk
proses respirasi. Berkurangnya jumlah Hydrilla sp. diakibatkan karena keong memakan
Hydrilla sp. yang ada didalam toples tersebut. Sedangkan keong yang mati disebabkan karena
ketidaktersediannya kadar O2 yang dihasilkan oleh Hydrilla sp. sehingga keong tidak dapat
melakukan proses respirasi.

Pada tabung A3 dan B3 (Air + Keong) warna air mengalami perubahan menjadi warna
kehijauan. Perubahan air menjadi warna kehijauan diakibatkan dari kadar CO2 yang
dikeluarkan oleh keong dari proses respirasi dan tetap berada didalam toples tanpa ada yang
menikat sehingga toples penuh dengan CO2 sehingga keong tidak dapat bertahan lama dan
menyebabkan keong menjadi mati.
Pada tabung A4 dan B4 (Air + Hydrilla sp. ) hasil pengamatan yang didapat air menjadi
berwarna biru dengan jumlah Hydrilla sp. yang tetap sama. Warna biru dari air berasal dari
warna Bronthimol Blue yang diteteskan pada air. Pada tabung ini Hydrilla sp. tidak dapat
melakukan proses fotosintesis karena ketidaktersediaanya CO2 dalam air , selain itu hasil dari
fotosintesis yang dilakukan oleh Hydrilla sp. tidak ada yang mengikat sehingga kadar O2
didalam air menjadi banyak sehingga Hydrilla sp. sulit untuk melakukan proses respirasi.

Pada toples A1 dan B1 merupakan toples yang dijadikan kontrol percobaan sehingga
kondisi atau warna air dari awal percobaan hingga akhir memiliki bentuk yang sama.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekosistem merupakan suatu sistem dialam dimana didalamnya terjadi hubungan timbal
balik antara organisme dengan organisme lainnya, juga dengan keadaan lingkungannya.
2. Ekosistem berdsarkan komponennya dibedakan atas ekosistem lengkap dan ekosistem
tidak lengkap.
3. Daur karbon merupakan bagian dari daur energy. Reaksi fotosintesis sangat esensial
untuk daur karbon maupun daur energy, melalui proses fotosintesis tersebut karbon
dioksida berhubungan dengan mahluk hidup.
4. Komponen abiotik pada ekosistem terdi dari produsen dan konsumen.
5. Hydrilla sp. sebagai produsen karena dapat membuat makanannya sendiri dengan
bantuan matahari.
6. Siput sebagai konsumen dikarenakan tidak dapat mebuat makanannya sendiri.
7. Bromthymol blue merupakan larutan indikator yang berwarna biru dalam larutan basa
dan kuning kemerahan dalam larutan asam.
8. Gas Co2 akan membentuk asam apabila dilarutkan dalam air dan terurai menjadi ion
bikarbonat.
9. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri
mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
B. Saran
Sebaiknya praktikan bergantian mengecek keadaan air setiap harinya dan diwaktu yang sama
agar hasil data yang didapat jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Anshory, I. 1984. Biologi umum.Bandung : Genesa Exact.


Campbell, et al. 2004.Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga
Jumin.H.B.1989.Ekologi Tanaman.Rajawali Press: Jakarta
Umaira. 2012. Daur Karbon. (online).
(http://http://umairacumay.blogspot.co.id/2012/01/daur-karbon-umaira-a1c408010-
dosen.html). Diakses 18 Oktober 2017.
Rukaesih, Achmad. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: Yogyakarta Andi.
Wirakusumah, S. 2003. Dasar- Dasar Ekologi. Jakarta: UI Press
Welka. 2013. Klasifikasi Daun Hydrilla sp. (online) (http://farmasismudague.
blogspot.co.id/2013/11/klasifikasi-daun-hydrilla.html. (Diakses tanggal 18 Oktober
2017).
LAMPIRAN
1. Laporan Sementara
2. Tabel perubahan warna air

Hari Perlakuan A B
ke-
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4

1 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

2 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

3 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

Gelap Kh/Ku Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

4 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Hj Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

5 Terang Kh/Ku Kh/HH/Hj Hh/Hj Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Jernih Jernih

6 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Jernih Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Hj Jernih

7 Terang Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Ku Jernih

Gelap Kh/Hj Kh/Hh/Ku Hh/Jernih Jernih

2. Tabel kondisi siput air dan hidrilla

A B

A1 A2 A3 B1 B2 B3

Keong hidup Keong hidup Hydrilla hijau Keong hidup Keong hidup Hydrilla hidup

Hydrilla habis Hydrilla habis

Anda mungkin juga menyukai