Anda di halaman 1dari 12

1

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


INTERAKTIF PADA KOMPETENSI SISTEM
PERNAPASAN MANUSIA KELAS VIII DI SMPN 1
GONDANG TULUNGAGUNG
Umar Kadafi, Umi Lestari, Endang Suarsini
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang
E-mail: umar.kadafi@yahoo.com

Abstrak: Penggunaan media pada mata pelajaran biologi yang


tepat akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran serta
penyampaian pesan dan isi pelajaran biologi. Selain
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan
pemahaman dan mudah menerima informasi baru.
Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan (Research
and Development). Penelitian pengembangan adalah penelitian
yang mencatat, menulis, dan mengadakan penyempurnaan
seperlunya terhadap semua kejadian yang berhubungan dengan
proses belajar dan mengajar, sehingga akhirnya ditemukan
prototipe metode penyampaian dengan menggunakan Software
Autoplay (Arikunto, 2006:13). Sedangkan menurut Sugiyono
(2011:2) metode penelitian dan pengembangan adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur pengembangan
mengikuti prosedur pe-ngembangan Borg dan Gall yang meliputi
10 tahap pe-ngembangan. Namun, dalam penelitian ini hanya
dilakukan pada 8 tahapan saja seperti berikut (1) Riset dan
pengumpulan informasi termasuk mengkaji pustaka dan observasi
lapangan. (2) Perencanaan bentuk pengembangan multimedia pem-
belajaran interaktif. (3) Mengembangkan produk multimedia
pembelajaran sesuai perencaan. (4) Validasi para ahli dengan
menggunakan 1 ahli media dan 2 ahli Materi. (5) Revisi ran-cangan
produk berdasarkan evaluasi para ahli (hasil rancangan berupa
produk awal). (6) Validasi siswa yang terdiri dari 15 siswa, uji
validasi ini menggunakan kuesioner kemudian di analisa. (7)
Revisi produk berdasarkan evaluasi angket dari siswa (8). Uji coba
kelayakan produk berdasarkan Pretest dan Postest dari 15 siswa.
Hasil penelitian pengembangan berupa CD multimedia
pembelajaran interaktif kompetensi sistem pernapasan manusia.
Produk telah divalidasi dan layak digunakan sebagai salah satu
alternatif media pembelajaran biologi di sekolah, dengan hasil
validasi dari ahli media rata-rata sebesar 94,6%, ahli materi
memberikan nilai rata-rata sebesar 93%, dan hasil validasi siswa
100%.

Kata Kunci: Multimedia Pembelajaran Interaktif, Sistem


Pernapasan Manusia, Autoplay
2

Abstract: The use of right media in Biology will make the


teaching and learning process go more effectively. Besides
arousing students motivation and interest in learning, the media
will also help the students to understand the lesson deeper and
make them easier to accept new information.
This research is categorized as research and development.
Research and development is a research that record, write, and
improve all the things related to teaching and learning process,
so that in the end can be formulated the prototype of teaching
method using Software Autoplay (Arikunto, 2006:13). While
according to Sugiyono (2011:2) research and development
method is a research method which is used to generate a certain
product and to test the effectiveness of the product. This
research is developed using the modification of research and
development methodology by Borg and Gall which actually has
10 steps. However, this research only used eight steps. The eight
steps in the research and development cycle included: (1)
research analysis, literature review, and classroom observation;
(2) product planning and design the development of interactive
learning multimedia; (3) preliminary product development; (4)
Expert validation (1 media expert and 2 Biology experts); (5)
product revision based on the experts evaluation; (6) main field
testing, involving 15 students filling out questionnaire; (7) the
final product revision based on students evaluation; and (8)
product feasibility testing based on Pretest and Post-test of 15
students.
The research product is interactive learning multimedia of
human resporatory system in a CD. The product which has been
validated is feasible to be used as one of biology learning media
at school. It is highly recommended because the average
percentage as the result of validation from media expert is
94,6%, from Biology expert is 93%, and from students is 100%.

Key words: Interactive Learning Multimedia, Human


Respiratory System, Autoplay
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkunganya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,keterampilan,
atau sikapnya (Arsyad, 2009:1). Pelaksanaan pembelajaran yang baik hendaknya
dikembangkan berdasarkan prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, beragam, terpadu, serta tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Mulyasa,
2007:152). Sedangkan, prinsip pelaksanaan KTSP dengan menggunakan
3

multistrategi dan multimedia, sumber belajar, dan teknologi yang memadai serta
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar (Mulyasa, 2007:248).
Siswa seringkali merasa kesulitan untuk memahami pelajaran biologi yang
diberikan oleh guru. Keadaan ini terjadi karena masih banyak guru biologi yang
mengajar dengan metode konvensional yang belum memaksimalkan penggunaan
media dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran konvensional, guru
menggunakan buku teks dan gambar sebagai media pembelajaran. Proses
pembelajaran seperti ini membuat siswa menjadi pasif dan siswa menjadi tidak
termotivasi untuk belajar (Sudjana, 1995:2).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada 15 siswa
kelas 3 SMPN 1 Gondang pada tanggal 3 Maret 2013, diperoleh data bahwa siswa
cenderung pasif saat mengikuti matapelajaran biologi di kelas, siswa tidak pernah
bertanya dan menjawab setiap kesempatan yang diberikan oleh guru di kelas.
siswa (66,6%) merasa kesulitan memahami materi sistem pernapasan, hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai biologi yang berada di bawah KKM, menurut pengakuan
siswa, bahwa selama ini siswa masih merasa sulit memahami materi karena guru
mengajar hanya menggunakan media gambar dan torso. Hasil observasi pada guru
IPA Biologi SMPN 1 Gondang Tulungagung menunjukkan bahwa guru mengajar
sistem pernapasan hanya menggunakan LKS, media gambar dan torso dan
sebagian besar siswa di kelas VIII kesulitan memahami perbedaan pernapasan
dada dan pernapasan perut. Selama ini, guru sudah mengetahui bahwa multimedia
pembelajaran sangat penting sebagai media pembelajaran, namun guru masih
mengalami kesulitan pada cara pembuatan multimedia pembelajaran serta fasilitas
LCD yang masih kurang memadai di sekolah.
Penggunaan multimedia pembelajaran interaktif sebagai alat bantu
diharapkan dapat melengkapi media gambar dan torso yang sudah digunakan
sebelumnya, sehingga membuat suasana belajar menjadi lebih variatif dan
menarik dan materi proses sistem pernapasan manusia menjadi lebih mudah
dipahami. Saat ini, banyak ditemukan di internet media pembelajaran berupa
video dan gambar animasi, namun guru harus mencari suatu pilihan atau solusi
media yang benar-benar baik dan sesuai konsep agar proses belajar dapat
dilakukan efektif, efisien dan menyenangkan (Bahri,S, 2010:130).
Berdasarkan kendala yang dialami siswa dalam materi pernapasan di
SMPN 1 Gondang Tulungagung beserta keunggulan yang dimiliki oleh media
pembelajaran multimedia interaktif maka perlu dikembangkan media
pembelajaran multimedia interaktif pada kompetensi sistem pernapasan manusia
untuk siswa kelas VIII SMPN 1 Gondang Tulungagung. Pembelajaran dengan
multimedia interaktif inilah yang diharapkan akan dapat menyelesaikan
permasalahan yang selama ini dialami dalam pembelajaran mengenai sistem
pernapasan manusia.

METODE
Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan (Research and
Development). Penelitian pengembangan adalah penelitian yang mencatat,
menulis, dan mengadakan penyempurnaan seperlunya terhadap semua kejadian
yang berhubungan dengan proses belajar dan mengajar, sehingga akhirnya
ditemukan prototipe metode penyampaian dengan menggunakan Software
Autoplay (Arikunto, 2006:13). Sedangkan menurut Sugiyono (2011:2) metode
4

penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk


menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur
pengembangan mengikuti prosedur pengembangan Borg dan Gall yang meliputi
10 tahap pengembangan. Namun, dalam penelitian ini hanya dilakukan pada 8
tahapan saja.
Tahap pertama merupakan tahap pengumpulan informasi dan penelitian atau
analisa kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan observasi
dan wawancara kepada guru biologi SMPN 1 Gondang Tulungagung yang
merupakan lulusan sarjana, dan siswa SMPN 1 Gondang yang telah menempuh
pelajaran sistem pernapasan manusia.
Tahap kedua yaitu tahapan yang meliputi kegiatan melakukan identifikasi
dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran,
menentukan uji ahli dan uji skala kecil.Tahapan ini dilakukan melalui observasi
ketrampilan siswa, analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, membuat
Flowchart, mengembangkan naskah isi media dan evaluasi, serta menyusun
storyboard.
Tahap ketiga dari prosedur pengembangan ini adalah tahap pengembangan
jenis/bentuk produk awal. Tahapan ini adalah melakukan penyusunan materi
menggunakan autoplay berdasarkan indikator kompetensi yang diharapkan.
Tahapan keempat merupakan tahapan pelaksanaan uji validasi oleh 1 orang
ahli media dan 2 orang ahli materi. Ahli media berasal dosen Teknik Komputer
Universitas Negeri Malang, sedangkan ahli materi berasal dari dosen biologi
Universitas Negeri Malang dan Guru Sarjana Biologi di SMPN 1 Gondang
Tulungagung yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun mengajar.
Tahapan kelima adalah revisi terhadap produk utama.tahap ini meliputi
kegiatan revisi terhadap produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil
uji validasi media dan materi.
Tahapan keenam adalah Uji Validasi siswa dilakukan untuk mengetahui
tingkat kelayakan multimedia pembelajaran interaktif. Pelaksanaan uji Validasi
dilakukan dengan cara mempresentasikan multimedia pembelajaran kepada 15
siswa kelas VIII SMPN 1 Gondang Tulungagung kemudian siswa mengisi angket
yang diberikan peneliti.
Tahapan ketujuh adalah revisi terhadap produk utama.Tahap ini meliputi
kegiatan revisi terhadap produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil
uji validasi media dan materi.
Tahapan ke delapan adalah uji coba kelayakan produk. Tahap ini dilakukan
dengan cara menyebar soal pretest dan posttest kepada siswa yang pernah
mendapatkan kompetensi sistem pernapasan manusia, yaitu kelas VIII sejumlah
15 orang. Pretest diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran, sedangkan
posttest diberikan setelah kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia
pembelajaran interaktif.
Subjek uji coba produk multimedia interaktif adalah subjek ahli yang me
liputi subjek ahli media, ahli materi, ahli praktisi lapangan (ahli materi II) dan
siswa. Subjek uji coba sebagai ahli media yaitu Bapak Heru Wahyu Herwanto,
S.T., M. Kom Subjek uji coba selaku ahli materi yaitu Dr. Umie Lestari, M.Si.
Subjek uji coba selaku ahli praktisi lapangan yaitu guru Biologi SMPN 1
Gondang Tulungagung ibu Suci Hidayati S.Pd Siswa yang menjadi subjek uji
5

coba adalah 15 siswa SMPN 1 Gondang Tulungagung kelas VIII tahun ajaran
2012/2013.
Jenis data dalam pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia
interaktif ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan adalah lembar validasi untuk para subjek ahli. Lembar validasi ini
terdiri dari 2 bagian yaitu berupa lembar penilaian dan lembar tanggapan.
Analisis data tentang kesesuaian multimedia pembelajaran dengan teori
pengembangan multimedia pembelajaran interaktif (validasi ahli) dapat dilakukan
secara deskriptif. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk menentukan sebuah
multimedia pembelajaran dinyatakan valid (layak) atau tidak valid (tidak layak)
untuk digunakan. Rumus untuk analisis deskriptif menurut Akbar dan Sriwiyana
(2010: 213) sebagai berikut:

TSEV
V= 100%
S max

Keterangan:
V = Validitas
TSEV = Total skor empirik validator
S max = Skor maksimal yang diharapkan

Setelah data dianalisis, hasil analisis tersebut dicocokkan dengan kriteria


validitas. Karakterisitik instrumen yang disusun terdiri dari empat kategori pilihan
sehingga terdiri dari empat kriteria validitas. Kriteria validitas (deskriptif)
menurut Akbar dan Sriwiyana (2010: 212) disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1 Kriteria Validitas Analisis Deskriptif


Kriteria Tingkat Validitas Keterangan
75,01% - 100,00% Sangat valid Dapat digunakan tanpa revisi
50,01% - 75,00% Cukup valid Dapat digunakan degan revisi kecil
25,01% - 50,00% Tidak valid Tidak dapat digunakan
00,00% - 25,00% Sangat tidak valid Terlarang digunakan

HASIL

Data penelitian pengembangan merupakan data kualitatif dan kuantitatif yang


berasal dari subjek ahli dan siswa melalui pengisian angket validasi, data kualitatif
berupa masukan berupa saran dan masukan terhadap perbaikan media, sedangkan
kuantitatif berupa rata-rata nilai presentase skor. Hasil validasi ahli media, ahli
materi I, ahli materi II dan siswa ditunjukkan pada gambar 1.
6

Series 1
100

presentase
Ahli Media
80
60 Ahli Materi I
40 Ahli Materi II
20
Siswa
0
Ahli Ahli Ahli Siswa
Media Materi I Materi II
Validator

Gambar 1. Diagram Hasil V alidasi Produk

Data kuantitatif diperoleh dari ahli media melalui 17 aspek penilaian yang
berupa pernyataan, meliputi: tampilan desain media pembelajaran menarik,
Tampilan media pembelajaran mudah dipahami,
dipahami tampilan multimedia bersifat
komunikatif, gambar pada media sudah sesuai dengan materi media
pembelajaran, variasi warna yang digunakan sudah sesuai ukuran, teks sudah
proporsional, pemilihan
emilihan warna teks dan backround mudah dah dipahami
dipahami, tombol
navigasi mudah digunakan, Penyajian materi dalam bentuk animasi mudah
digunakan, penyajian materi berupa video mudah dipahami, materi secara
keseluruhan mudah dipahami, bahasa yang digunakan mudah dimengerti, jenis
teks yang digunakan mudah dibaca, penggunaan kalimat pada media sudah jelas,
media pembelajaran merupakan media yang menarik, media pembelajaran dapat
dioperasikan di berbagai komputer. Berdasarkan hasil analisa butir angket
terhadap data validasi yang bersumber dari ahli mediamedia diperoleh skor validasi
akhir 94,6%. Berdasarkan Tabel 1 tentang kriteria validasi analisis presentase
pada halaman 2, maka multimedia pembelajaran interaktif pada aspek media
tergolong sangat valid.
Data Kuantitatif yang bersumber dari ahli materi I dann ahli materi II
diperoleh melalui 13 aspek penilaian berupa pernyataan, meliputi: Kebenaran
materi sesuai teori dan konsep, Ketepatan menggunakan istilah dalam bidang
keilmuan, kedalaman materi sesuai dengan kompetensi siswa, kontekstualitas
materi, kejelasan
asan tujuan pembelajaran, kemudahan memahami materi, video
animasi mendukung materi, gambar mendukung materi, relevansi tujuan
pembelajaran dengan kurikulum, sistematika penyusunan materi runut dan jelas,
tulisan mudah dibaca, suara video terdengar sangat jelas, multimedia
pembelajaran cocok untuk digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil
analisa butir angket terhadap data validasi yang bersumber dari ahli materi I
diperoleh skor validasi akhir 92,3%, sedangkan data validasi yang bersumber dari
ahli materi
ateri II sebesar 94.2%, sehingga berdasarkan Tabel 1 tentang kriteria
validasi analisis presentase pada halaman 2, maka multimedia pembelajaran
interaktif pada aspek materi tergolong sangat valid.
Data Kuantitatif yang bersumber dari siswa diperoleh melalui
melalu 10 aspek
penilaian berupa pernyataan, meliputi: Media membantu siswa lebih semangat
7

belajar, tampilan media secara keseluruhan menarik, materi mudah dipahami,


warna yang digunakan menarik, ukuran teks sudah proporsional, materi yang
disampaikan dengan video sudah jelas, materi yang disampaikan dengan animasi
sudah jelas, bahasa yang digunakan mudah dipahami, penggunaan kalimat pada
media sudah jelas, suara terdengar jelas. Berdasarkan hasil analisa butir angket
terhadap data validasi yang bersumber dari siswa diperoleh skor validasi akhir
100%, sehingga berdasarkan Tabel 1 tentang kriteria validasi analisis presentase
pada halaman 2, maka multimedia pembelajaran interaktif pada aspek siswa
tergolong sangat valid.
Selain hasil data kuantitatif, hasil penelitian pengembangan ini juga berupa
data kualitatif yang berasal dari saran dan masukan dari subjek ahli. Saran dan
masukan dari subjek ahli menjadi acuan peneliti untuk melakukan revisi terhadap
produk multimedia pembelajaran interaktif. Saran dan masukan ahli media
sebelum dan setelah direvisi ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 2 Saran dan masukan ahli media sebelum dan setelah direvisi
Validator Kritik dan Saran Setelah direvisi

Ahli a. Menggunakan ukuran font yang a. Ukuran font telah dibuat lebih besar
Media lebih besar agar mudah dibaca sehingga mudah dibaca, dan
dan merubah warna font agar pewarnaan telah disesuaikan
siswa tidak jenuh saat membaca menggunakan prinsip kejelasan dan
materi. kemenarikan.
melaksanakannya.
b. Menggunakan video dan gambar b. Video dan gambar telah diganti
yang berhubungan dengan dengan gambar dan video yang
materi. berhubungan dengan materi.
c. Mengganti Backround kuis agar c. Backround kuis telah diganti dengan
tidak mengganggu tulisan soal Backround yang lebih transparan
dan jawaban soal. sehingga tulisan mudah dibaca.
d. Ruangan Materi sedikit d. Ruangan untuk materi telah diperbesar
diperbesar, yaitu dengan dengan memperkecil tombol dan judul
memperkecil judul dari media materi.
pembelajaran.

Saran dan masukan ahli materi I sebelum dan setelah direvisi ditunjukkan
pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Kualitatif Hasil Validasi Ahli Materi I


Validator Kritik dan Saran Setelah direvisi

Ahli Materi I a. Gunakan gambar dan foto orisinil a. Gambar dan foto telah
hasil jepretan sendiri. Materi harus diganti dengan hasil karya
ada unsur orosinil karya sendiri, sendiri.
tidak semua video atau gambar
diambil di internet.

b. Materi sesuaikan dengan b. Materi telah


kompetensi siswa SMP harus di disederhanakan kembali
edit lagi. Materi Respirasi tidak sesuai kompetensi siswa
perlu diberikan terlalu dalam. SMP.
c. Gambar pernapasan perut dan c. Gambar Pernapasan perut
8

pernapasan dada sebaiknya diganti dan dada telah diganti


atau dikombinasikan dengan dengan video animasi
animasi atau video agar lebih jelas. karya sendiri.
d. Epiglotis terletak pada laring d. Keterangan gambar dan
bukan pada faring. video yang salah tunjuk
telah dibetulkan.
e. Simulasi yang baik untuk e. Simulasi pernapasan perut
pernapasan perut adalah saat tidur telah diperbaiki, dengan
atau berbaring, dan di video merekam sendiri objek saat
dengan posisi miring. berbaring.
f. Simulasi untuk pernapasan dada f. Simulasi untuk pernapasan
bisa dengan berdiri, dan video dada diambil dari samping
diambil dari samping bukan dari dan sangat jelas
depan. Agar siswa bisa lebih jelas memperlihatkan proses
melihat. pernapasan dada.
g. Tulisan pada materi organ g. Tulisan pada keterangan
pernapasan tidak terbaca gambar telah diperbesar
sesuai proporsionalnya.

Saran dan masukan ahli materi II sebelum dan setelah direvisi ditunjukkan
pada Tabel 4.

Tabel 4. Data Kualitatif Hasil Validasi Ahli Materi II


Validator Kritik dan Saran Setelah direvisi

Ahli Materi II a. Respirasi sel hanya dijelaskan a. Respirasi sel telah


pengertian, tempat terjadinya dan dijelaskan pengertian,
reaksi kimianya saja tempat terjadinya dan reaksi
kimianya saja.
b. Ada beberapa tulisan materi yang b. Tulisan telah diperjelas
tidak terbaca ukuran dan pewarnaannya.
c. Video animasi sebaiknya c. Video animasi telah
disesuaikan dengan materi SMP disederhanakan sesuai
kompetensi

Saran dan masukan ahli media sebelum dan setelah direvisi ditunjukkan
pada Tabel 5.

Tabel 5. Data Kualitatif Hasil Validasi Siswa


Validator Kritik dan Saran Setelah direvisi

Siswa a. Suaranya kurang jelas. a. Suara suara laptop kurang


b. Musiknya kurang menarik, diganti jelas untuk siswa dalam
musik dangdut,dll satu kelas, sehingga
c. Tulisan dalam video paru-paru memerlukan loudspeaker
kurang jelas. tambahan.
b. Karena fungsi musik untuk
pembelajaran maka
permintaan siswa perlu
diakomodir.
c. Tulisan pada video paru-
paru telah diperjelas.

Setelah proses revisi akhir produk multimedia pembelajaran interaktif


telah dilakukan dan valid, maka dilakukan ujicoba kelayakan produk pada 15
9

siswa dengan melakukan penyebaran soal pretest dan posttest. Data hasil uji coba
kelayakan produk ditunjukkan pada gambar 2 dibawah ini.

100
N
80
I
60
L Pretest
A 40
20 Posttest
I
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
SISWA
Gambar 2. Diagram Hasil Uji Coba Kelayakan Produk

Berdasarkan
arkan Gambar 1 yang berisi hasil perolehan nilai dari evaluasi
formatif melalui penyebaran soal pretest dan posttest kepada 15 siswa kelas VIII,
diperoleh data bahwa nilai siswa pada posttest lebih tinggi daripada nilai pretest,
sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan multimedia pembelajaran interaktif
kompetensi sistem pernapasan manusia mampu meningkatkan hasil belajar siswa
berdasarkan perbedaan nilai pretest dan posttest tersebut dan modul multimedia
pembelajaran interaktif layak untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas.

PEMBAHASAN
Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa media
pembelajaran yang berbantuan komputer (Computer
(Computer Assisted Instruction
Instruction) pada
mata pelajaran Biologi. Komputer dipilih karena dapat mengintegrasikan antara
teks, gambar, audio, dan video secara bersama-sama
bersama sama sehingga dapat
menyampaikan pesan dengan lebih interaktif dan lebih baku. Menurut Idris
(2008:52) terintegrasinya berbagai media dalam satu tampilan
ampilan penyajian dapat
merangsang satu atau lebih indra manusia. Teori Koehnert mengatakan bahwa
semakin banyak indra yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar
tersebut akan menjadi lebih efektif. Semakin efektif proses belajar maka
diharapkan
kan hasil belajar semakin meningkat Materi yang dikembangkan dalam
media ini mengacu pada Kompetensi Dasar 1.5 1. Mendeskripsikan sistem
Pernapasan manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Kemudian, materi yang
akan disajikan dalam media pembelajaran berbasis
berbas multimedia interaktif ini
mengacu beberapa indikator kompetensi antara lain sebagai
berikut: (1) Membedakan pengertian bernapas dan respirasi
respirasi; (2) Menjelaskan alat
alat-
alat pernapasan pada manusia;
manusia (3) Menjelaskan proses pernapasan pada manusia
Menjelaskan macam volume udara pernapasan;
pernapasan (4) Menjelaskan mekanisme
pertukaran gas oksigen dan karbondioksida;
karbondioksida (5) Mengidentifikasi kelainan dan
penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan.
pernapasan
Peneliti mengembangkan produk dengan mengacu pada prosedur
pengembangan yangg dilakukan oleh Borg dan Gall yang dibatasi hanya pada 8
tahap pengembangan. Multimedia pembelajaran interaktif ini diawali dengan
melakukan penelitian pendahuluan dengan cara mengidentifikasi permasalahan
yang dijumpai dalam pembelajaran berupa keterbatasan
keterbatasan materi pelajaran jika
hanya dijelaskan secara verbal serta identifikasi ketersediaan biaya, alat, dan
10

ruang untuk penggunaan media berbasis komputer. Media kemudian


dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan cakupan materi yang menyesuaikan
pada kompetensi dasar ingin dikembangkan.
Multimedia pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan software
Autoplay Media Studio 8 dengan menggabungkan teks, gambar, dan video dalam
penyajian materinya. Menurut Masruri (2011:5) Autoplay Media Studio
merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk membuat suatu
presentasi secara professional. Software ini didukung dengan tampilan yang
sederhana tetapi mampu mengintegrasikan teks, gambar, video dengan
baik.Pengembangan media ini juga ditunjang oleh beberapa software lainnya
seperti Camtasia Studio 8 yang digunakan untuk membuat tampilan video,
Macromedia flash yang digunakan untuk membuat animasi, Format Factory
untuk mengolah audio dan video, dan Quiz Creator yang digunakan untuk
membuat kuis dan latihan soal pada media.Sebelum menjalankan media
pembelajaran ini pengguna hendaknya perlu menginstal software Flash Player
atau Macromedia Flash dan software pemutar video seperti Media Player Classic
yang sudah dijadikan satu paket CD interaktif bersama multimedia pembelajaran
interaktif. Pengembang memperoleh materi dalam bentuk video, suara dan
animasi dalam media ini berasal dari hasil pengambilan sendiri melalui kamera
samsung Galaxy Ace 5MP dan hasil modifikasi dari situs youtube. Modifikasi
dilakukan dengan mengganti suara dan teks yang bahasa inggris menjadi bahasa
indonesia.
Media yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh validator
untuk dinilai kelayakannya. Validator yang memvalidasi media ini terdiri
validator ahli media, validator ahli materi dan validasi oleh siswa SMPN 1
Gondang Tulungagung kelas VIII tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 15 orang.
Setelah dilakukan validasi dilanjutkan dengan pelaksanaan revisi dan Uji
Kelayakan Produk. Menurut Borg dan Gall tahap ini meliputi kegiatan revisi
terhadap produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan
tahap awal (hasil validasi). Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh
beberapa validator dan siswa media direvisi agar semakin layak digunakan dalam
pembelajaran. Salah satu revisi yang dilakukan yaitu mengganti gambar video
karya orang lain menjadi gambar video karya sendiri. Contoh revisi media yang
telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 6. Revisi dilakukan berulang kali (lebih
dari 3 kali) hingga didapatkan media yang valid dan layak. Hal baru yang
disajikan dalam media dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu media
ini tidak 100% berasal dari rujukan karya orang lain, melainkan sebagian besar
gambar dan video merupakan hasil karya sendiri
11

Tabel 6. Penyajian Produk Sebelum Revisi dan Setelah Revisi


Produk sebelum direvisi Produk setelah direvisi
Simulasi yang baik untuk pernapasan perut Simulasi pernapasan perut telah diganti dengan
adalah saat tidur atau berbaring, rekam video video pengembang sendiri saat berbaring.
sendiri.

Multimedia pembelajaran interaktif yang telah dikembangkan ini memiliki


beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang dimiliki oleh media
pembelajaran ini adalah sebagai berikut, antara lain: (1) Berdasarkan hasil validasi
ahli media, tampilan multimedia pembelajaran interaktif ini sangat komunikatif
karena melalui kombinasi warna yang sesuai, dan penyajian gambar, video serta
animasi yang mudah dipahami; (2) Multimedia Pembelajaran interaktif ini
dibandingkan dengan multimedia pembelajaran yang bersifat tutorial, lebih mudah
digunakan oleh guru dalam pembelajaran meskipun tanpa petunjuk penggunaan;
(3) Multimedia Pembelajaran ini tersusun dari video, gambar, suara, musik, dan
animasi 70% karya pengembang sendiri, dan 30% berasal dari internet yang telah
di modifikasi. Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti suara dan teks
berbahasa inggris dengan menggunakan bahasa Indonesia, dan mengedit ulang
animasi dan video yang tidak sesuai dengan konsep ahli materi.
Multimedia pembelajaran interaktif ini memiliki kekurangan antara lain:
(1) Musik pengantar pada backround tidak dapat berhenti secara otomatis ketika
suara video dan animasi diaktifkan bersamaan, sehingga mengganggu saat proses
penggunaan; (2) Program ini menggunakan komputer atau notebook yang bebas
dari infeksi virus komputer, karena seringkali terdeteksi sebagai virus oleh anti
virus; (3) Program Autoplay Media Studio 8 tidak berjalan baik pada komputer
dengan spesifikasi di bawah Pentium IV.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Prosedur pengembangan media pembelajaran yang dikembangkan
mengikuti prosedur pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall yang
dibatasi pada 8 tahap. Multimedia Pembelajaran interaktif ini dibuat dengan
menggunakan program softwareAutoplay yang ditunjang dengan menggunakan
beberapa software lainnya seperti Camtasia Studio 7, format factory, macromedia
flash, dan Quiz Creator. Materi yang dibuat pada Multimedia pembelajaran
interaktif mengacu pada Kompetensi Dasar 1.5 yaitu Mendeskripsikan sistem
Pernapasan manusia dan hubungannya dengan kesehatan, kelas VIII SMP
sederajat.
12

Multimedia pembelajaran interaktif kompetensi sistem pernapasan


manusia yang telah divalidasi layak digunakan sebagai salah satu alternatif media
pembelajaran biologi di sekolah. Didukung oleh hasil validasi dari ahli media
dengan rata-rata persentase sebesar 94,6%, ahli materi memberikan nilai rata-rata
sebesar 93%, dan hasil validasi siswa 100%.

SARAN
a. Multimedia Pembelajaran ini sebaiknya dijalankan pada komputer beresolusi
1280x800 pixel, karena resolusi tersebut merupakan resolusi terbaik dari
multimedia pembelajaran ini.
b. Multimedia pembelajaran interaktif ini berfungsi optimal apabila guru
melakukan kombinasi dengan media pembelajaran lain, seperti gambar, torso
dan LKS, serta melakukan kegiatan praktikum dan demonstrasi alat.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S dan Sriwiyana, H.2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik.Edisi Revisi
VI. Jakarta: PT. RinekaCipta.
Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bahri, S dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Didik, WS. 2001. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. (online)
Volume 5 nomor 2 ISSN 147438540 (http://research.pps.dinus.ac.id/lib/jurnal/
Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia.pdf, diakses tanggal 23
Juli 2013).
Faizin, Mohammad Noor. 2009. Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia
Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa, (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/19470417
1973032mohammad_noor_faizin/35_penggunaan_model_pembelajaran_mult
imedia_interaktif_(mmi).pdf, diaksestanggal 26 Juli 2013).
Idris, Husni. 2008. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer.
Jurnal Iqra. (Online), Volume 1, No. 5, (Pengembangan multimedia
pembelajaran berbantuan komputer jurnaliqro.files.wordpress.
com/2008/08/05-husni-48-57-final.pdf, diakses tanggal 26 Juli 2013).
Masruri, H. 2011. Presentasi Interaktif dengan Autoplay Media Studio.Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo
Sudjana, N & Rivai, A.2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai