multistrategi dan multimedia, sumber belajar, dan teknologi yang memadai serta
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar (Mulyasa, 2007:248).
Siswa seringkali merasa kesulitan untuk memahami pelajaran biologi yang
diberikan oleh guru. Keadaan ini terjadi karena masih banyak guru biologi yang
mengajar dengan metode konvensional yang belum memaksimalkan penggunaan
media dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran konvensional, guru
menggunakan buku teks dan gambar sebagai media pembelajaran. Proses
pembelajaran seperti ini membuat siswa menjadi pasif dan siswa menjadi tidak
termotivasi untuk belajar (Sudjana, 1995:2).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada 15 siswa
kelas 3 SMPN 1 Gondang pada tanggal 3 Maret 2013, diperoleh data bahwa siswa
cenderung pasif saat mengikuti matapelajaran biologi di kelas, siswa tidak pernah
bertanya dan menjawab setiap kesempatan yang diberikan oleh guru di kelas.
siswa (66,6%) merasa kesulitan memahami materi sistem pernapasan, hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai biologi yang berada di bawah KKM, menurut pengakuan
siswa, bahwa selama ini siswa masih merasa sulit memahami materi karena guru
mengajar hanya menggunakan media gambar dan torso. Hasil observasi pada guru
IPA Biologi SMPN 1 Gondang Tulungagung menunjukkan bahwa guru mengajar
sistem pernapasan hanya menggunakan LKS, media gambar dan torso dan
sebagian besar siswa di kelas VIII kesulitan memahami perbedaan pernapasan
dada dan pernapasan perut. Selama ini, guru sudah mengetahui bahwa multimedia
pembelajaran sangat penting sebagai media pembelajaran, namun guru masih
mengalami kesulitan pada cara pembuatan multimedia pembelajaran serta fasilitas
LCD yang masih kurang memadai di sekolah.
Penggunaan multimedia pembelajaran interaktif sebagai alat bantu
diharapkan dapat melengkapi media gambar dan torso yang sudah digunakan
sebelumnya, sehingga membuat suasana belajar menjadi lebih variatif dan
menarik dan materi proses sistem pernapasan manusia menjadi lebih mudah
dipahami. Saat ini, banyak ditemukan di internet media pembelajaran berupa
video dan gambar animasi, namun guru harus mencari suatu pilihan atau solusi
media yang benar-benar baik dan sesuai konsep agar proses belajar dapat
dilakukan efektif, efisien dan menyenangkan (Bahri,S, 2010:130).
Berdasarkan kendala yang dialami siswa dalam materi pernapasan di
SMPN 1 Gondang Tulungagung beserta keunggulan yang dimiliki oleh media
pembelajaran multimedia interaktif maka perlu dikembangkan media
pembelajaran multimedia interaktif pada kompetensi sistem pernapasan manusia
untuk siswa kelas VIII SMPN 1 Gondang Tulungagung. Pembelajaran dengan
multimedia interaktif inilah yang diharapkan akan dapat menyelesaikan
permasalahan yang selama ini dialami dalam pembelajaran mengenai sistem
pernapasan manusia.
METODE
Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan (Research and
Development). Penelitian pengembangan adalah penelitian yang mencatat,
menulis, dan mengadakan penyempurnaan seperlunya terhadap semua kejadian
yang berhubungan dengan proses belajar dan mengajar, sehingga akhirnya
ditemukan prototipe metode penyampaian dengan menggunakan Software
Autoplay (Arikunto, 2006:13). Sedangkan menurut Sugiyono (2011:2) metode
4
coba adalah 15 siswa SMPN 1 Gondang Tulungagung kelas VIII tahun ajaran
2012/2013.
Jenis data dalam pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia
interaktif ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan adalah lembar validasi untuk para subjek ahli. Lembar validasi ini
terdiri dari 2 bagian yaitu berupa lembar penilaian dan lembar tanggapan.
Analisis data tentang kesesuaian multimedia pembelajaran dengan teori
pengembangan multimedia pembelajaran interaktif (validasi ahli) dapat dilakukan
secara deskriptif. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk menentukan sebuah
multimedia pembelajaran dinyatakan valid (layak) atau tidak valid (tidak layak)
untuk digunakan. Rumus untuk analisis deskriptif menurut Akbar dan Sriwiyana
(2010: 213) sebagai berikut:
TSEV
V= 100%
S max
Keterangan:
V = Validitas
TSEV = Total skor empirik validator
S max = Skor maksimal yang diharapkan
HASIL
Series 1
100
presentase
Ahli Media
80
60 Ahli Materi I
40 Ahli Materi II
20
Siswa
0
Ahli Ahli Ahli Siswa
Media Materi I Materi II
Validator
Data kuantitatif diperoleh dari ahli media melalui 17 aspek penilaian yang
berupa pernyataan, meliputi: tampilan desain media pembelajaran menarik,
Tampilan media pembelajaran mudah dipahami,
dipahami tampilan multimedia bersifat
komunikatif, gambar pada media sudah sesuai dengan materi media
pembelajaran, variasi warna yang digunakan sudah sesuai ukuran, teks sudah
proporsional, pemilihan
emilihan warna teks dan backround mudah dah dipahami
dipahami, tombol
navigasi mudah digunakan, Penyajian materi dalam bentuk animasi mudah
digunakan, penyajian materi berupa video mudah dipahami, materi secara
keseluruhan mudah dipahami, bahasa yang digunakan mudah dimengerti, jenis
teks yang digunakan mudah dibaca, penggunaan kalimat pada media sudah jelas,
media pembelajaran merupakan media yang menarik, media pembelajaran dapat
dioperasikan di berbagai komputer. Berdasarkan hasil analisa butir angket
terhadap data validasi yang bersumber dari ahli mediamedia diperoleh skor validasi
akhir 94,6%. Berdasarkan Tabel 1 tentang kriteria validasi analisis presentase
pada halaman 2, maka multimedia pembelajaran interaktif pada aspek media
tergolong sangat valid.
Data Kuantitatif yang bersumber dari ahli materi I dann ahli materi II
diperoleh melalui 13 aspek penilaian berupa pernyataan, meliputi: Kebenaran
materi sesuai teori dan konsep, Ketepatan menggunakan istilah dalam bidang
keilmuan, kedalaman materi sesuai dengan kompetensi siswa, kontekstualitas
materi, kejelasan
asan tujuan pembelajaran, kemudahan memahami materi, video
animasi mendukung materi, gambar mendukung materi, relevansi tujuan
pembelajaran dengan kurikulum, sistematika penyusunan materi runut dan jelas,
tulisan mudah dibaca, suara video terdengar sangat jelas, multimedia
pembelajaran cocok untuk digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil
analisa butir angket terhadap data validasi yang bersumber dari ahli materi I
diperoleh skor validasi akhir 92,3%, sedangkan data validasi yang bersumber dari
ahli materi
ateri II sebesar 94.2%, sehingga berdasarkan Tabel 1 tentang kriteria
validasi analisis presentase pada halaman 2, maka multimedia pembelajaran
interaktif pada aspek materi tergolong sangat valid.
Data Kuantitatif yang bersumber dari siswa diperoleh melalui
melalu 10 aspek
penilaian berupa pernyataan, meliputi: Media membantu siswa lebih semangat
7
Tabel 2 Saran dan masukan ahli media sebelum dan setelah direvisi
Validator Kritik dan Saran Setelah direvisi
Ahli a. Menggunakan ukuran font yang a. Ukuran font telah dibuat lebih besar
Media lebih besar agar mudah dibaca sehingga mudah dibaca, dan
dan merubah warna font agar pewarnaan telah disesuaikan
siswa tidak jenuh saat membaca menggunakan prinsip kejelasan dan
materi. kemenarikan.
melaksanakannya.
b. Menggunakan video dan gambar b. Video dan gambar telah diganti
yang berhubungan dengan dengan gambar dan video yang
materi. berhubungan dengan materi.
c. Mengganti Backround kuis agar c. Backround kuis telah diganti dengan
tidak mengganggu tulisan soal Backround yang lebih transparan
dan jawaban soal. sehingga tulisan mudah dibaca.
d. Ruangan Materi sedikit d. Ruangan untuk materi telah diperbesar
diperbesar, yaitu dengan dengan memperkecil tombol dan judul
memperkecil judul dari media materi.
pembelajaran.
Saran dan masukan ahli materi I sebelum dan setelah direvisi ditunjukkan
pada Tabel 3.
Ahli Materi I a. Gunakan gambar dan foto orisinil a. Gambar dan foto telah
hasil jepretan sendiri. Materi harus diganti dengan hasil karya
ada unsur orosinil karya sendiri, sendiri.
tidak semua video atau gambar
diambil di internet.
Saran dan masukan ahli materi II sebelum dan setelah direvisi ditunjukkan
pada Tabel 4.
Saran dan masukan ahli media sebelum dan setelah direvisi ditunjukkan
pada Tabel 5.
siswa dengan melakukan penyebaran soal pretest dan posttest. Data hasil uji coba
kelayakan produk ditunjukkan pada gambar 2 dibawah ini.
100
N
80
I
60
L Pretest
A 40
20 Posttest
I
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
SISWA
Gambar 2. Diagram Hasil Uji Coba Kelayakan Produk
Berdasarkan
arkan Gambar 1 yang berisi hasil perolehan nilai dari evaluasi
formatif melalui penyebaran soal pretest dan posttest kepada 15 siswa kelas VIII,
diperoleh data bahwa nilai siswa pada posttest lebih tinggi daripada nilai pretest,
sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan multimedia pembelajaran interaktif
kompetensi sistem pernapasan manusia mampu meningkatkan hasil belajar siswa
berdasarkan perbedaan nilai pretest dan posttest tersebut dan modul multimedia
pembelajaran interaktif layak untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas.
PEMBAHASAN
Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa media
pembelajaran yang berbantuan komputer (Computer
(Computer Assisted Instruction
Instruction) pada
mata pelajaran Biologi. Komputer dipilih karena dapat mengintegrasikan antara
teks, gambar, audio, dan video secara bersama-sama
bersama sama sehingga dapat
menyampaikan pesan dengan lebih interaktif dan lebih baku. Menurut Idris
(2008:52) terintegrasinya berbagai media dalam satu tampilan
ampilan penyajian dapat
merangsang satu atau lebih indra manusia. Teori Koehnert mengatakan bahwa
semakin banyak indra yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar
tersebut akan menjadi lebih efektif. Semakin efektif proses belajar maka
diharapkan
kan hasil belajar semakin meningkat Materi yang dikembangkan dalam
media ini mengacu pada Kompetensi Dasar 1.5 1. Mendeskripsikan sistem
Pernapasan manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Kemudian, materi yang
akan disajikan dalam media pembelajaran berbasis
berbas multimedia interaktif ini
mengacu beberapa indikator kompetensi antara lain sebagai
berikut: (1) Membedakan pengertian bernapas dan respirasi
respirasi; (2) Menjelaskan alat
alat-
alat pernapasan pada manusia;
manusia (3) Menjelaskan proses pernapasan pada manusia
Menjelaskan macam volume udara pernapasan;
pernapasan (4) Menjelaskan mekanisme
pertukaran gas oksigen dan karbondioksida;
karbondioksida (5) Mengidentifikasi kelainan dan
penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan.
pernapasan
Peneliti mengembangkan produk dengan mengacu pada prosedur
pengembangan yangg dilakukan oleh Borg dan Gall yang dibatasi hanya pada 8
tahap pengembangan. Multimedia pembelajaran interaktif ini diawali dengan
melakukan penelitian pendahuluan dengan cara mengidentifikasi permasalahan
yang dijumpai dalam pembelajaran berupa keterbatasan
keterbatasan materi pelajaran jika
hanya dijelaskan secara verbal serta identifikasi ketersediaan biaya, alat, dan
10
SARAN
a. Multimedia Pembelajaran ini sebaiknya dijalankan pada komputer beresolusi
1280x800 pixel, karena resolusi tersebut merupakan resolusi terbaik dari
multimedia pembelajaran ini.
b. Multimedia pembelajaran interaktif ini berfungsi optimal apabila guru
melakukan kombinasi dengan media pembelajaran lain, seperti gambar, torso
dan LKS, serta melakukan kegiatan praktikum dan demonstrasi alat.
DAFTAR PUSTAKA