46
Gambar 4.1 Mesin Cetak Besar
Sumber : PT. Winkarya Bersaudara
Berikut di bawah penulis sertakan contoh mesin cetak yang berukuran kecil :
3. Proses Finishing
Yang terakhir adalah finishing. Sesuai dengan produk yang akan di produksi
yaitu Shopping Bag, Dalam tahap ini dilakukan laminating atau pelapisan
plastik pada sisi luar kertas. Hal ini dilakkan agar Shopping Bag tahan lama
dan tidak cepat robek.
Berikut gambar dari mesin finishing yang digunakan oleh perusahaan :
Kemudian selanjutnya pemberian lubang pada bagian atas Bag untuk meletakan tali
sebagai pegangan tas.
Setelah semua selesai baru terakhir pengepakan produk. Dan produk siap untuk
dikirim.
Dengan melihat proses produksi yang dilakukan, sesuai dengan kebijakan
perusahaan akan dijelaskan mengenai perencanaan agregat yang diterapkan oleh PT.
Winkarya Bersaudara saat ini.
Pada saat permintaan bulanan normal, perencanaan produksi pada bulan-bulan yang
permintaannya normal, perusahaan menggunakan waktu kerja reguler 8 jam dalam
tiap harinya. Hal ini dilakukan karena pada bulan-bulan biasa kapasitas perusahaan
mencukupi permintaan yang diminta pada bulan tersebut. Sedangkan jika pada
musim puncak yaitu pada bulan-bulan Hari Raya Besar seperti Lebaran, Natal,
Tahun Baru, dan Tahun Baru China perusahaan melakukan Subkontrak kepada
perusahaan lain. Subkontrak ini dilakukan karena perusahaan tidak mampu
memenuhi permintaan yang lebih dari kapasitasnya. Produksi yang disubkontrakan
adalah produksi dari kelebihan permintaan yang tidak sanggup perusahaan tangani
atau lebih tepatnya over kapasitas. Kebijakan perusahaan ini dilakukan atas berbagai
macam pertimbangan seperti biaya produksi, waktu produksi dan kualitas produk
serta produktifitas pekerja.
Dilihat dari perbandingan total biaya yang muncul jika perusahaan
melakukan subkontrak dan tidak melakukan subkontrak sangat jauh. Karena
perusahaan menerapkan sistem barang jadi pada subkontraknya, sehingga
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk bahan baku maupun
tenaga kerja.
Kemudian dari waktu sudah dapat diprediksi karena perusahaan akan
membuang lebih banyak waktu. Produktifitas tenaga kerjanya juga berpengaruh
terhadap kualitas produknya jika perusahaan melakukan jam kerja tambahan atau
lembur.
Februari 22.878
Maret 19.483
April 14.612
Mei 9.742
Juni 16.365
Juli 19.483
Agustus 24.446
September 17.528
Oktober 19.483
November 11.679
Desember 27.860
TOTAL 221.788
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
2. Data Biaya
Kedua, data yang diperlukan adalah data biaya-biaya yang digunakan dalam
proses produksi. Pada tabel di bawah ini merupakan biaya yang akan
digunakan dalam perhitungan, yaitu :
Tabel 4.2 Tabel Biaya
No Jenis Biaya Nilai Biaya
Keterangan:
-Biaya Tenaga Kerja = Rp 90.000 x 16
1082
= 1.330 x 70% = Rp 931/unit
Tingkat upah rata-rata hari kerja reguler: Rp 90.000 / hari
-Mesin + bangunan = 80.000.000
12
= 6.666.667
18.394 (1.082unit x 17hari)
= Rp 362/unit
-Listrik = 4.200.000 (6jt x 70%)
18.394
= Rp 228/unit
Tingkat upah rata-rata waktu reguler : Upah pada waktu reguler adalah Rp
90.000 / hari untuk setiap orang.
Data tersebut di atas menjelaskan bahwa kebijakan perusahaan dalam jumlah jam
kerja untuk hari Senin sampai Jumat adalah 8 jam kerja. Jadi perusahaan
mempekerjakan pekerjanya 5 hari dalam satu minggu. Kebijakan tersebut dilakukan
berdasarkan peraturan dari Dinas Ketenagakerjaan yang mengharuskan
memperkerjakan karyawan 40 jam kerja dalam 1 hari.
Jika karyawan melebihi jam kerja dari 40 jam dalam 1 hari maka perusahaan harus
dikenakan biaya overtime atau lembur yang sejumlah dua kali lipat dari waktu
reguler.
Dari data jumlah hari kerja selama 1 bulan yang diberikan oleh perusahaan, penulis
mengolah untuk menentukan jumlah hari kerja selama 1 bulan untuk produksi
Shopping Bag saja. Sehingga diperoleh 70% hari kerja untuk produksi Shopping Bag
dari hari kerja keseluruhan selama 1 bulan. Kemudian penulis juga menentukan
jumlah atau total dari jam kerja tiap bulannya, yang diperoleh dari jumlah hari kerja
untuk produksi Shopping Bag selama 1 bulan dikalikan dengan jumlah jam kerja
Senin sampai Jumat yaitu 8 jam kerja.
1. Cetak 8 orang
2. Finishing I 4 orang
3. Finishing II 3 orang
TOTAL 16 orang
Dari data diatas dapat diketahui biaya-biaya yang diperoleh menggunakan strategi
Chase Current Demand untuk subkontrak, yaitu total cost yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan adalah Rp 692.181.900,- . Biaya ini dikeluarkan berdasarkan total
dari biaya-biaya tersebut : Untuk produksi reguler dikeluarkan biaya sebesar Rp.
593.188.500,-. Untuk overtime production sebanyak 14 unit sebesar Rp 50.260,-
Untuk subkontrak production dikeluarkan biaya sebesar Rp 63.547.500,- Dan untuk
biaya peningkatan produksi sebanyak 19.860 unit sebesar Rp 9.930.000,- dan biaya
penurunan produksi sebanyak 19.695 unit sebesar Rp 25.465.640,-