Anda di halaman 1dari 3

Anatomi fisiologi

Tulang adalah jaringan aktif yang secara metabolik mengalami remodeling secara
kontinyu oleh dua proses, yaitu pembentukan (formasi) dan penyerapan (resopsi) tulang.
Proses ini bergantung pada aktivitas osteoklas, osteoblas, dan osteofit. Dalam kondisi normal,
resopsi dan formasi berkaitan erat satu sama lain, sehingga jumlah tulang yang dihancur sama
dengan yang dibentuk. Keseimbangan ini dicapai dan diatur melalui berbagai aksi hormon
sistemik (misalnya paratiroid, vitamin D, dan hormon steroid lainnya) dan mediator lokal
(misalnya sitokin, faktor pertumbuhan) (Huldani, 2012).

Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada tulang, antara lain: Osteopetrosis,
osteoporosis, dan osteomalasia.

Osteopetrosis merupakan penyakit tulang yang jarang sekali dijumpai dan sering kali parah.
Hal ini dimana osteoklas mengalami gangguan dan tidak mampu menyerap tulang secara wajar
sehingga osteoblas bekerja tanpa ada yang menyeimbagi. Akibatnya adalah pemadatan tulang,
gangguan neurologik akibat penyempitan dan distorsi forame tempat lewatnya berbagai saraf,
dan kelainan hematologik akibat dipenuhinya rongga sumsum.

Gambar 1. Tulang osteopetrosis

Osteoporosis merupakan kelainan pada tulang yang disebabkan oleh kelebihan relatif fungsi
osteoklas. Matriks tulang pada penyakit ini berkurang dan insidens fraktura meningkat.
Artinya, keadaan tulang osteoporosis ini sangat rapuh karena osteoklas tidak diimbangi oleh
osteoblas. Osteoporosis ini sering terjadi pada wanita dewasa terutama yang telah mnegalami
menopaose karena tingkat estrogen sangat berpengaruh dalam pembetukan tulang atau
osteoblas.

Gambar 2. Tulang normal dan osteoporosis

Osteomalasia merupakan kelainan pada tulang yang terjadi karena gagalnya osteoid pada
tulang untuk mengeras karena kekurangan vitamin D dan Estrogen, selain itu juga
penurunannya tingkat kalsium dan fosfat serta demineralisasi seperti yang telah dijelaskan di
atas. Hal ini juga terjadi karena meningkatnya hormon paratiroid dalam tubuh. Osteomalasia
ini sering disebut softbone atau tulang lunak.
Gambar 3. Tulang osteomlacia

DAPUS

Huldani. 2012. Biomarker Remodelling Tulang. Universitas Lambung Mangkurat.


http://eprints.unlam.ac.id/204/ (diakses tanggal 10 Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai