Ringkasan :
Diberikan sebuah matriks A, untuk menentukan sebuah skalar dan matriks kolom tak nol
x yang secara simultan memenuhi persamaan
(1.1)
disebut sebagai persamaan nilai eigen (eigen dalam bahasa Jerman yang berarti proper-
Inggris atau sebenarnya). Solusi dari persamaan ini berkaitan erat dengan pertanyaan
apakahmatriks tersebut dapat ditransformasikan dalam bentuk diagonal.
Persamaan nilai eigen banyak sekali dijumpai dalam aplikasi di bidang teknik seperti
vibrasi
mekanik, arus bolak-balik, dan dinamika benda tegar. Hal ini juga sangat penting dalam
sika modern. Semua struktur dalam mekanika kuantum berdasarkan pada diagonalisasi dari
beberapa jenis matriks.
1.1 Nilai Eigen dan Vektor Eigen
1.1.1 Persamaan Sekular
Dalam persamaan nilai eigen, nilai _ disebut sebagai nilai eigen (nilai karakteristik)
dan matriks kolom x yang berkaitan dengan ini disebut sebagai vektor eigen (vektor
karakteristik).Jika A adalah matriks n x n (1.1) diberikan oleh:
Ekspansi dari determinan ini menghasilkan polinomial _ berderajat n, yang disebut sebagai
polinomial karakteristik P(_). Persamaan
Konjugasi Hermitian
Ketika dua buah operasi dari konjugasi kompleks dan transpos dikerjakan berurutan satu
dengan
yang lainnya pada sebuah matriks, hasil matriksnya disebut sebagai konjugasi hermitian
dari matriks asalnya dan dinotasikan sebagai Ay, dinamakan A dagger
1.2.2 Ortogonalitas
Inner Product
Jika a dan b merupakan vektor kolom dengan orde yang sama n, inner product atau perkalian
skalar dide_nisikan ayb. Konjugasi hermitian sebuah vektor kolom adalah vektor baris
1.4 Diagonalisasi
1.4.1 Transformasi Similaritas
Jika A adalah matriks n_n dan u adalah matriks kolom n_1, sehingga Au adalah matriks
kolom yang lain. Maka persamaan
Au = v
Matriks Riil
Jika A_ = A maka aij = a_ij . Karena tiap elemen matriks riil, maka matriks ini dinamakan
matriks riil.
Matriks Imajiner
Jika A_ = A, hal ini mengimplikasikan bahwa aij = -a_ij . Tiap elemen matriks ini imajiner
atau nol, sehingga dikatakan matriks imajiner.
Matriks Hermitian
Sebuah matriks persegi dikatakan hermitian jika Ay = A. Mudah untuk dibuktikan bahwa
elemen sebuah matriks hermitian memenuhi hubungan a_ij = aji. Matriks hermitian sangat
penting dalam mekanika (fisika) kuantum.
Matriks Simetrik
Jika semua elemen matriks riil, maka matriks hermitian hanyalah matriks simetrik. Matriks
simetrik sangatlah berguna dalam fisika klasik.
Nilai eigen sebuah matriks hermitian (matriks simetrik riil) semuanya riil.
Misalkan A adalah matriks hermitian dan x adalah vektor eigen non trivial untuk nilai
eigen yang memenuhi persamaan
Ax = x
Jika A dan B adalah dua buah matriks hermitian dengan orde yang sama
Pertama kita akan menunjukkan bahwa keduanya bisa didiagonalkan simultan dan kemudian
menunjukkan bahwa keduanya komut. Yaitu, jika
D1 = S-1AS dan D2 = S-1BS
dengan D1 dan D2 adalah matriks diagonal, sehingga AB = BA.
Sebuah matriks persegi dikatakan sebagai matriks normal jika dan hanya jika matriks tersebut
komut dengan konjugat hermitiannya.
Maka A sebuah matriks normal jika dan hanya jika :
Selanjutnya kita telah mende_nisikan invers sebuah matriks non singular A-1 sehingga AA-1=
A-1A = I. Sehingga secara alami kita bisa mende_nisikan
A0 = A1-1 = AA-1 = I; dan A-n = (A-1)n
1.7.2 Evaluasi Fungsi Matriks dengan Pendiagonalan
Ketika terdapat matriks persegi A mirip dengan matriks diagonal, penghitungan f(A) dapat
lebih disederhanakan.
Jika A terdiagonalkan maka :
Sehingga
Untuk membuktikan teorema ini, misalkan xi adalah vektor eigen untuk i. Sehingga
:
Karena ini berlaku untuk semua vektor eigen dari A, P(A) haruslah matriks nol.
2
Transformasi Vektor dan Tensor
Cartesian
Kuantitas vektor digunakan untuk menyatakan hukum-hukum _sika yang bebas kerangka
koordinat. Sebagai contoh, hukum Newton II tentang dinamika
F = ma
menghubungkan gaya F dengan massa partikel m dan juga percepatannya a.
2.1.3 Sudut Euler
Deskripsi paling
bermanfaat untuk hal ini adalah dalam suku sudut Euler
2.1.4 Sifat-sifat Matriks Rotasi
Untuk mempelajari sifat-sifat ruang vektor, akan lebih nyaman jika kita menggunakan notasi
yang lebih sistematik. Misalkan (x; y; z) adalah (x1; x2; x3); (i; j; k) adalah (e1; e2; e3)
dan (Vx; Vy; Vz) adalah (V1; V2; V3).
Tensor Levi-Civita
Simbol Levi-Civita ijk
yang kita gunakan untuk mende_nisikan determinan orde ketiga, merupakan tensor isotropik
rank tiga. Tensor ini dikenal sebagai tensor bolak-balik (alternating tensor).
Terdapat sebuah hubungan yang penting dan menarik antara tensor delta Kronecker
dan tensor Levi-Civita.
Sebagai contoh outer product dari dua buah vektor adalah tensor rank dua. Misalkan
(A1;A2;A3) dan (B1;B2;B3) adalah vektor, sehingga keduanya adalah tensor rank satu. Hasil
outer product-nya AiBj adalah tensor rank dua.
2.2.4 Kontraksi
Kita dapat menurunkan rank sebuah tensor dengan teorema berikut. Jika Ti1i2i3.....iN adalah
tensor rank N, maka
Sebuah medan tensor rank N, Ti1......iN (x1; x2; x3) adalah keseluruhan fungsi 3N yang
pada titik tertentu di ruang (x1; x2; x3) memberikan sebuah tensor rank N. Medan skalar
adalah medan tensor rank nol.
Terdapat sebuah teorema untuk hubungan medan tensor.
2.2.9 Pseudotensor
Sejauh ini pembahasan kita terbatas pada rotasi dengan aturan tangan kanan. Aturan
tangan kanan dinyatakan dengan menamai tiga buah vektor basis e1; e2; e3 sedemikian rupa
sehingga jempol memiliki arah e3 sedangkan empat buah jari lainnya dapat berputar (curl)
dari e1 ke e2 tanpa harus melalui negatif e2.
Tiga buah vektor basis e1; e2; e3 dirubah menjadi e1; e2; e3 sehingga
dengan r adalah vektor posisi dari titik tertentu (tetap) ke elemen massa dm dan v adalah
kecepatan dm.
Subscript pertama pada Pij mengindikasikan arah dari komponen gaya, subscript kedua
mengindikasikan arah normal pada permukaan tempat gaya bekerja.
Di bawah gaya yang diberikan, benda elastik akan berdeformasi yang meregang.
Deformasinya dikarakterisasi oleh perubahan jarak antara titik-titik bertetangga.
Hubungan linier antara tensor strain dengan tensor stress diberikan oleh hukum Hooke :
Bab 3
Transformasi Laplace
Transformasi Laplace sebuah fungsi L[f] sebuah fungsi f(t) dide_nisikan sebagai
Terdapat tabel transformasi laplace yang lengkap (sebagai contoh, F. Oberherttinger and
E. Badii, Tables of Laplace Transforms, Springer, New York, 1973 ).
3.2 Solusi Persamaan Diferensial dengan Transformasi Laplace
Dalam menyelesaikan persamaan diferensial dengan transformasi Laplace, kita
menemui masalah invers dari menentukan fungsi f(t) yang tidak diketahui yang memiliki
transformasi F(s). Notasi L-1[F(s)] biasanya digunakan untuk invers transformasi Laplace.
Maka
Ekspansi Heaviside
Jika kita membiarkan s mendekati a, suku kedua di ruas kanan hilang, karena G(s) tidak
memiliki faktor yang dapat menghilangkan (s - a). Sehingga
Karena q(a) = 0, karena a merupakan akar tak berulang dari q(s) = 0, limit pada (3.34)
merupakan bentuk tak hingga 0=0. Dengan aturan L' Hospital, kita memiliki
Sehingga konstanta dalam dekomposisi pecahan parsial dapat dengan mudah ditentukan.
tetapi integral yang melibatkan (t - t0) ternormalisasi pada satu satuan yaitu