Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN

Dusun OMO merupakan salah satu dusun di wilayah pesisir desa Penyaring
Kecamatan Moyo Utara Propinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini memiliki 9 dusun, 13
RW dan 29 RT. Dari 9 dusun yang ada, terdapat 5 dusun yang mengalami krisis air
bersih. PDAM hanya mampu menyuplai air untuk desa tersebut sekali dalam seminggu
untuk masing-masing dusun dan warga harus ikut mengantri cukup lama untuk
mendapatkannya. Cara lain yang dilakukan warga untuk mendapatkan air bersih
adalah dengan membelinya pada penjual air keliling dengan harga Rp 5000,00/jerigen
atau dengan mengangkutnya dari sumur yang berada di desa tetangga yang jaraknya
cukup jauh dan itupun tetap harus dibayar setiap bulan kepada pemilik sumur.
Kelangkaan air bersih di Dusun OMO Desa Penyaring sangat berdampak pada
berbagai aspek kehidupan lainnya, diantaranya pada aspek kesehatan, ekonomi, dan
kehidupan sosial. Keterbatasan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang
teknologi tepat guna membuat krisis air bersih di desa tersebut terus berkelanjutan.
Oleh karena itu, tim KKN-PPM merencanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
melalui penggunaan teknologi destilasi air laut tenaga surya di dusun OMO desa
penyaring. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan KKN-PPM ini adalah
terciptanya masyarakat yang sadar akan pentingnya penggunaan teknologi dalam
kehidupan agar terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengatasi
masalah bersama untuk kehidupan yang lebih baik dengan menciptakan alat yang
dapat digunakan untuk mengubah air asin menjadi air tawar agar kebutuhan air bersih
masyarakat di dusun OMO desa penyaring pada khususnya dapat terpenuhi. Target
yang ingin dicapai dalam kegiatan PKM adalah terpenuhinya kebutuhan air bersih
masyarakat dusun OMO desa penyaring dan terjalinnya kerjasama yang baik antara
pemerintah dengan masyarakat dusun OMO dan Universitas Samawa (UNSA).
Kegiatan KKN-PPM direncanakan dimulai sejak bulan Mei 2018. Persiapan dilakukan
dengan pendataan nama-nama mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk menjadi
peserta KKN-PPM oleh LPPM UNSA. Kemudian tim pengusul KKN-PPM memilih
30 orang mahasiswa dari berbagai jurusan yang sesuai bidangnya untuk terlibat dalam
kegiatan ini, baik di kegiatan inti maupun di kegiatan pendukung lainnya. Selanjutnya,
dilakukan orientasi atau pembekalan kepada 30 mahasiswa terpilih oleh Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) yang dikoordinir oleh LPPM UNSA. Kegiatan
pembekalan berlangsung selama 1 bulan. Materi pembekalan disampaikan melalui
persentasi, kegiatan forum diskusi kelompok, dan praktik. Setelah berada di lokasi
KKN-PPM, dilakukan penyusunan program kerja, pelaksanaan program kerja utama,
pelaksanaan program kerja pendamping, evaluasi program kerja, menyusun laporan
dan publikasi kegiatan.

Kata Kunci: Teknologi, Destilasi, Air Laut, Tenaga Surya


BAB I
PENDAHULUAN

Air bersih merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan paling utama dalam kehidupan
manusia terutama air tawar yang bersih. Air bersih adalah air yang layak dikonsumsi. Air bersih
tidak hanya jernih, tida berbau serta tidak berasa saja, tetapi juga harus memnuhi persyaratan
kesehatan. Syarat kesehatan antara lain, tidak mengandung bahan kimia beracun atau kuman
bakteri yang dapat mengganggu kesehatan. Kelangkaan air bersih menjadi permasalahan yang
muncul dibanyak tempat yang salah satunya menimpa masyarakat yang tinggal di daerah pesisir
pantai. Sebagian besar sumber air yang didapat rasanya asin atau payau. Sehingga untuk
mendapatkan air bersih perlu adanya pemrosesan atau pengolahan air laut menjadi air tawar dan
air bersih.
Kelangkaan air bersih dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat,
diantaranya pada aspek kesehatan, ekonomi dan kehidupan sosial. Dampak terhadap kesehatan
masyarakat dari kelangkaan air bersih adalah timbulnya berbagai macam penyakit kulit, diare, dan
kolera. Kelangkaan air bersih sangat berat dirasakan terutama oleh keluarga dengan taraf ekonomi
menengah kebawah dikarenakan mereka tak punya cukup uang untuk membeli air bersih yang
mahal sehingga dengan terpaksa harus menggunakan air yang kotor. Keluarga dengan taraf
ekonomi menengah ke atas dapat membangun bak penampungan air bersih sendiri. Hal ini
menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial antara masyarakat dengan taraf ekonomi menengah
keatas dan ekonomi bawah.
Labuhan Kuris merupakan salah satu desa di wilayah pesisir Kecamatan Lape Kabupaten
Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini terdiri dari 9 dusun, 13 RW dan 29 RT. Jumlah
penduduk secara keseluruhan sekitar 4649 jiwa dengan 1317 Kepala Keluarga. Dari jumlah
tersebut, terdapat 413 KK (1257 jiwa) berada dalam kategori keluarga miskin. Pekerjaan utama
masyarakat Labuhan Kuris adalah nelayan, petani, peternak, dan wiraswasta. Masyarakat yang
bekerja sebagai petani, peternak dan wiraswasta rata-rata tinggal di wilayah dusun yang cukup
jauh dari laut. Sedangkan yang bekerja sebagai nelayan, adalah mereka yang berkediaman dekat
dengan laut. Mereka inilah yang mengalami kesulitan air bersih.

2
Gambar 1.1. Kondisi Rumah Penduduk Miskin di Labuhan Kuris

Berdasarkan observasi tim pengusul KKN-PPM di wilayah desa Labuhan Kuris, Terdapat
lima dusun dari total sembilan dusun yang mengalami krisis air bersih. Yaitu dusun Labuhan
Kuris, dusun Terata Selatan, dusun Labuhan Terata, dusun Tanjung Bila, dan dusun Labuhan
Terata B. Di dusun-dusun tersebut, air tawar atau air bersih merupakan barang yang cukup sulit
didapatkan. Belum adanya akses pipa PDAM, menyebabkan PDAM hanya mampu menyuplai air
untuk desa tersebut dengan cara diangkut menggunakan truk tangki air. Hal ini pun hanya bisa
dilakukan sekali dalam seminggu untuk masing-masing dusun dan warga harus ikut mengantri
cukup lama untuk mendapatkannya. Cara lain yang dilakukan warga untuk mendapatkan air bersih
adalah dengan membelinya pada penjual air keliling atau pergi mengambilnya di sumur sawah
yang berada di desa tetangga, jaraknya cukup jauh dan itupun tetap harus dibayar Rp. 10.000/bulan
kepada pemilik sumur.

Gambar 1.2. Sumur Tempat Masyarakat Labuhan Kuris Mengambil Air

3
Keterbatasan informasi dan pengetahuan masyarakat desa Labuhan Kuris tentang teknologi
tepat guna untuk memenuhi kebutuhan air bersih adalah dasar permasalahan di desa tersebut. Oleh
karena itu, Tim KKN-PPM merencanakan kegiatan berupa Pemberdayaan Masyarakat melalui
Penggunaan Teknologi Destilasi Air Laut Tenaga Surya di Desa Labuhan Kuris. Destilasi
merupakan teknologi penyulingan air laut untuk mendapatkan air tawar dengan cara dipanaskan.
Dengan memanfaatkan sinar matahari (energi surya), destilasi dapat dilakukan untuk mengubah
fase air laut menjadi uap air. Uap air yang kemudian diembunkan akan menghasilkan air murni
dan bersih (Astawa et all, 2011). Suhu yang diperlukan untuk mengubah fase air laut menjadi uap
air tidak terlalu besar (di bawah 100oC) atau di bawah tekanan satu atmosfir (1 atm). Kondisi
daerah pesisir yang memungkinkan energi radiasi matahari pada musim kemarau dan ketersediaan
air laut yang cukup dapat menjadi solusi alternatif permasalahan kelangkaan air bersih (Akhirudin,
2008). Hasil uji laboratorium dalam penelitian Fanrico et all (2015) menunjukkan bahwa air yang
dihasilkan melalui proses destilasi air laut memenuhi kualitas standar air minum.
Kelompok sasaran yang akan diberdayakan melalui KKN-PPM ini adalah masyarakat dari
lima dusun yang mengalami krisis air bersih, terutama pemuda-pemudi desa. Sebagai generasi
muda penerus, maka peran mereka sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Melalui kegiatan KKN-PPM,
masyarakat akan diberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya air bersih, menjaga
lingkungan, dan dikenalkan pada teknologi destilasi dengan tenaga surya. Selanjutnya mereka
diberikan pelatihan mengenai cara merancang, mengembangkan, mengoperasikan, dan merawat
alat teknologi destilasi air laut tenaga surya.
Mitra yang terlibat dalam kegiatan KKN-PPM ini adalah pemerintah desa yang bersangkutan
dan pemerintah Kecamatan Moyo Utara. Keduanya merupakan lembaga resmi pemerintah yang
terus berupaya untuk mengatasi krisis air bersih di desa Labuhan Kuris. Pemerintah desa Labuhan
Kuris bersedia membantu kegiatan KKN-PPM dengan dana sebesar tiga juta rupiah. Selain itu,
juga bersedia membantu menyediakan posko bagi mahasiswa selama berada di lokasi. Sedangkan
pemerintah kecamatan Lape bersedia ikut serta dalam sosialisasi kegiatan KKN-PPM kepada
masyarakat desa Labuhan Kuris dan juga kepada pemerintah daerah kabupaten Sumbawa.

Anda mungkin juga menyukai