e. Ambulance
Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien RSSS saat ini memiliki 2 ( dua ) unit ambulance yang
kegiatannya berada dalam koordinasi IGD dan bagian umum.
1. Meylon
Golongan/Kelas Terapi : Antidotum dan Obat Lain untuk Keracunan
Indikasi : Mengatasi overdosis obat tertentu seperti antidepresan trisiklik dan aspirin
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian :
Intravena : Pada keracunan aspirin, natrium bikarbonat (1,26 %) diberikan untuk memperbaiki
ekskresi
Farmakologi : Natrium bikarbonat merupakan zat pengalkali yang memberikan ion bikarbonat.
Bikarbonat merupakan
Stabilitas Penyimpanan : Natrium bikarbonat stabil di udara kering, namun di udara lembab
terurai secara lambat menjadi natrium
6. KORTISON
Zat aktif yang digunakan adalah kortison, tetapi dikarenakan zat tersebut sukar larut dalam pelarut
air, maka digunakan bentuk garamnya sebagai zat aktif yaitu, hidrokortison Na phospat, dengan dosis yang
digunakan adalah 100mg/hari. Dan metode pembuatannya dilakukan secara aseptis karena hidrokortison
tidak tahan pemanasan sehingga tidak dilakukan sterilisasi akhir.
8. Prostigmin
prostigmin berisi neostigmine (dimethylcarbamide ester (3 - hidroksifenil) - trimetil amonium)
dalam bentuk garam methylsulfate 0,5 mg per ampul untuk injeksi.
Neostigmin menghambat hidrolisis acetycholine bersaing dengan acetycholine untuk dipasang
pada acetylcholinesterase di situs dari transmisi kolinergik. itu meningkatkan tindakan kolinergik
dengan memfasilitasi transmisi impuls di persimpangan neuromuskular. juga memiliki efek
cholinomimetic langsung pada otot rangka dan mungkin pada sel ganglion automic dan neuron
dari sistem saraf pusat. neostigmine mengalami hidrolisis oleh kolinesterase dan juga
dimetabolisme oleh enzim mikrosomal di hati.
Indikasi :
1. myasthenia gravis (kontrol gejala), ketika terapi oral tidak mungkin
2. pencegahan dan pengobatan distensi setelah operasi dan retensi urin, setelah obstruksi mekanik
telah pulih.
3. mengembalikan efek blok neuromuskuler depolarisasi non setelah operasi.
9. Stesolid Rectal
Komposisi : Stesolid 5mg/2,5ml : diazepam 5mg
: Stesolid 10 mg/2,5ml : diazepam 10mg
stesolid rectal memenuhi kebutuhan yang cepat dan dapat diandalkan ketika diazepam injeksi
intravena sulit atau tidak mungkin untuk membawa tabung dubur out.stesolid adalah pilihan
yang sangat baik terutama dalam kasus anak-anak sedikit pun kejang-kejang, dan mudah
digunakan bagi dokter, perawat dan parents.diazepam memiliki anticonvulsions sangat baik pada
anak-anak efek quickerst mungkin diperlukan dalam patung apileptic dan kejang demam ini
disediakan oleh suntikan intravena tetapi kesulitan dan kadang-kadang mungkin untuk
melakukan tabung dubur stesolid adalah alternatif terbaik karena serum konsentrasi yang
dihasilkan oleh solusi dubur dan injeksi intravena hampir identik iereaching kadar serum
maksimum dalam beberapa menit
indikasi : tabung dubur stesolid yang khususnya cocok dalam pengobatan kejang-kejang,
termasuk kejang demam pada anak, dimana onset yang cepat tindakan adalah keharusan.
11. Aminophylin
Merupakan turunan metilxantin yang mempunyai efek bronkodilator dengan jalan melemaskan otot
polos bronkus.
Indikasi :
Untuk meringankan dan mengatasi serangan asma broncial
Kontra Indikasi :
- Hipersensitif terhadap aminopilin atau komponen obat
- Tukak lembung, diabetes
Efek Samping :
Dosis :
Dewasa dan anak : Serangan akut loading dose 6 mg/kg BB diberikan intravena secara perlahan tidak lebih
dari 25 mg/menit.
Dosis dikurangi 50% bila penderita menerima teofilin dalam 24 jam terakhir.
12. Tramadol
Tramadol merupakan analgesik opioid. Tramadol injeksi adalah sediaan dari tramadol HCl yang
mengandung 50 mg/ml per ampul dengan warna jernih. Tramadol HCl merupakan suatu analgesik yang
bekerja di sentral yang memiliki susunan kimia mirip dengan derivat opiat. Tramadol HCl mempunyai
suatu kelompok substitusi metil pada suatu bagian fenol yang mempengaruhi afinitas keterikatannya
dengan reseptor opiat. Tramadol HCl menghambat aktifitas monoaminergik spinal sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri.
Indikasi :
- Nyeri akut dan kronis yang berat
- Nyeri setelah operasi
Dosis :
Secara IV : 1-2 ampul
Secara IM atau SC : 1-2 ampul
Apabila masih ada nyeri dapat ditambahkan 1 ampul tramadol injeksi setelah selang waktu 30-60 menit.
Pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati perlu dilakukan penyesuaian dosis.
13. RL
Komposisi: Setiap 1000 ml larutan mengandung 6,0 g Natrium Klorida, 0,2 g Kalsium Klorida dihidrat, 0,3
g Kalium dan 3,1 g Sodium Laktat
Cara Kerja Obat : Keunggulan terpenting dari Ringer Laktat adalah komposisi elektrolit dan konsentrasinya
sangat serupa dengan yang dikandung di dalam cairan ekstraseluler. Namun merupakan kation utama dari
plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di plasma darah. Kalium
merupakan kation terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. Elektrolit-
elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi, syok hipovolemik
termasuk syok perdarahan. Kandungan laktat yang terdapat sebanyak 28 mEq/L dimaksudkan sebagai
prekusrsor bikarbonat sebagaimana pada reaksi berikut :
NaCH3CHOHCOO + H2O + CO2 Na+ + HCO3- + CH3CHOHCOOH
(Na Laktat) (Asam Laktat)
Dengan adanya bikarbonat atau laktat ini, larutan Ringer laktat sangat baik sekali digunakan pada kasus-
kasus diare yang umumnya disertai dengan asidosis metabolik, karena terbuangnya bikarbonat melalui
tinja. Komposisi elektrolit ini juga merupakan pilihan pada resusitasi pasien dengan berbagai keadaan lain,
sepeti Demam Dengue dengan syok, syok pendarahan.
Indikasi : fluid and electrolyte replenisher, penambahan volume darah (secara temporer), systemic
alkalizer damn secara spesifik digunakan pada keadaan asidosis yang disertai dehidrasi.
Posologi : Takaran pemakaian disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi penderita secara individual.
16. Dextran L
17. Dobutamin
a kerja obat :Dobutamin bekerja langsung pada betha reseptor menghasilkan efek inotropik (peningkatan kontraksi
jantung).
kasi : Efek inotropik pada infark, bedah jantung, cardiomyopathies, septic shock dan cardiogenic shock.
ntra indikasi : Hipersensitif terhadap Dobutamin, Idiopathic subaortic stenosis,Obstructive cardiomyopathy
Dosis : Awal : 100 200 mcg/mnt IV
Infus : 2,5 10 mcg/kgBB/mnt. Dapat ditingkatkan hingga 40 mcg/kgBB/mnt, disesuaikan dengan
responnya
k samping : Oleh karena efek samping sangat tergantung dari dosis, maka dapat dikontrol dengan penurunan kecepatan
infuse. Dobutamin dieliminasi dalam 10 menit sehingga efek samping akan segera hilang bila kecepatan
infuse diturunkan atau dihentikan. Efek samping yang biasa dilaporkan terjadi : mual, sakit kepala,
palpitasi, dyspnoea dan nyeri jantung.
18. Atropin
Atropin adalah senyawa alam terdiri dari amine antimuscarinic tersier. Atropin adalah antagonis
reseptor kolinergik yang diisolasi dari Atropa belladona L, Datura stramonium L dan tanaman lain keluarga
Solanaceae.
Golongan/Kelas Terapi : obat kardiovaskuler
Indikasi : Meringankan gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai
dengan spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan cyclopedia pada mata; premedikasi untuk
mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan anestesia
inhalasi; mengembalikan bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan
penghambatan non-depolarising neuromuscular, antidote untuk keracunan organophosphor ;
cardiopulmonary resucitation.
Kontraindikasi : Antimuscarinic kontraindikasi pada angle-closure glaucoma ( glaukoma sudut sempit),
myasthenia gravis ( tetapi dapat digunakan untuk menurunkan efek samping muskarinik dari
antikolinesterase), paralytic ileus, pyloric stenosis, pembesaran prostat.
Efek samping : Efek samping antimuscarinik termasuk kontipasi, transient (sementara) bradycardia (
diikuti dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia), penurunan sekret bronkial, retensi urin, dilatasi pupil
dengan kehilangan akomodasi , fotophobia, mulut kering; kulit kering dan kemerahan. Efek samping yang
terjadi kadang-kadang : kebingungan (biasanya pada usia lanjut) , mual, muntah dan pusing.
Monitoring Penggunaan Obat : Denyut jantung, tekanan darah, pulsa, status mental; pemberian secara
intravena diperlukan monitor jantung
19. Induxin
Tiap ml injeksi mengandung Oxytocin sintetik 10 IU. Oxytocin bekerja selektif pada otot polos uterus untuk
menstimulasi kontraksi ritmis pada uterus, meningkatkan frekuensi kontraksi yang telah ada dan
meningkatkan tonus otot-otot uterus. Respon yang ditimbulkan tergantung pada ambang rangsang uterus
terhadap obat ini. Oxytocin juga bekerja pada reseptor-reseptor sel mioepitel di payudara dan menstimulasi
kontraksi sel-sel, ini yang menyebabkan mengalirnya air susu ke duktus yang lebih besar, serta
memudahkan keluarnya air susu.
Dosis :
a. Antepartum
1. Untuk induksi atau stimulasi persalinan
Diberikan infus intravena per drip dengan dosis 1 ml (10 unit) dalam 1000 ml cairan steril.
2. Terapi pada abortus inkomplit atau kehamilan yang sudah tidak dapat dipertahankan
Infus intravena per drip 10 unit induxin dalam 500 ml saline atau D5% diberikan 20-40 tetes per menit.
b. Postpartum
Untuk mengontrol pendarahan postpartum : diberikan 10-40 unit induxin dalam 1000 ml larutan steril infus
intravena per drip dan diberikan seperlunya sesuai dengan yang digunakan untuk mengontrol atoni uteri.