Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN

APPENDISITIS AKUT
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 1- 5

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

1. Pengertian Penanganan Appendisitis akut adalah langkah-langkah yang


dilakukan petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus
Appendisitis akut.
Appendisitis Akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada
appendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling
sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan
perforasi.
Penyebab :
a. Obstruksi lumen merupakan factor penyebab dominan
apendisitis akut
b. Erosi mukosa usus karena parasite Entamoeba hystolitica dan
benda asing lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan penatalaksaan
kasus Appendisitis akut di UPTD Puskesmas Selo.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Pelayanan
Klinis.
4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1.Petugas melakukan anamnesis.
Keluhan :
Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium kemudian
menjalar ke Mc Burney. Apabila telah terjadi inflamasi ( >6 jam )
penderita dapat menunjukkan letak nyeri, karena bersifat somatic.
Gejala Klinis :
a. Muntah
b. Anoreksia, nausea dan vomitus
c. Dysuria
PENANGANAN
APPENDISITIS AKUT
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 2- 5

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

d. Obstipasi, dan beberapa penderita mengalami diare


e. Demam yang tidak terlalu tinggi, yaitu suhu antara 37,5C
38,5 C, suhu lebih tinggi diduga telah terjadi perforasi
f. Variasi lokasi anatomi apendiks menjelaskan keluhan nyeri
yang beragam
2.Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Penderita berjalan membungkuk samil memegangi perutnya yang
sakit, kembung (+) bila terjadi perforasi, penonjolan perut kanan
bawah terlihat pada appendikuler abses.
Palpasi
a. Terdapat nyeri tekan Mc. Burney
b. Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
c. Adanya defens muscular
d. Rovsing sign positif
e. Psoas sign positif
f. Obturator Sign positif
Perkusi
Nyeri ketok (+)

Auskultasi :
Peristaltic normal, peristaltic (-) pada ileus paralitik karena peritonitis
generalisata akibat apendisitis perforate. Auskultasi tidak banyak
membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis.
Rectal Toucher / Colok dubur
Nyeri tekan pada jam 9-12
Tanda Peritonitis umum (perforasi) :
a. Nyeri seluruh abdomen
b. Pekak hati hilang
PENANGANAN
APPENDISITIS AKUT
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 3- 5

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

c. Bising usus hilang


Pemeriksaan Penunjang :
a. Laboratorium darah lengkap
1. Pada pasien dengan apendisitis akut, 70 90% hasil
laboratorium nilai leukosit dan neutrophil akan meningkat,
walaupun bukan penanda utama.
2. Pada anak adanya lekositosis 11.000 14.000/mm 3
3. Jika jumlah lekosit lebih dari 18.000/mm 3 maka umumnya
sudah terjadi perforasi dan peritonitis.
Ultrasonografi telah banyak digunakan untuk diagnosis apendisitis
akut maupun apendisitis dengan abses.

3.Petugas menegakkan diagnosis.


Penegakan Diagnosis

Diagnosis Klinis :
Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik masih merupakan dasar
diagnosis apendisitis akut.
Diagnosis Banding
a. Cholecystitis akut
b. Divertikel Mackelli
c. Enteritis regional
d. Pankreatitis
e. Batu ureter
f. Cystitis
g. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
h. Salphingitis akut
Komplikasi
a. Perforasi appendix
PENANGANAN
APPENDISITIS AKUT
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 4- 5

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

b. Peritonitis umum
c. Sepsis
4.Petugas memberikan terapi.
Pasien harus segera dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan
operasi cito
a. Non farmakologis
1. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
2. Pasien tidak diberikan apapun melalui mulut
3. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi
4. Pipa nasogastric dipasang untuk mengosongkan lambung
5. Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-kurangnya
4-6 jam
6. Pipa nasogastric dipasang untuk mengosongkan lambung
b. Tata Laksana Farmakologi
1. Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat
adalah apendiktomi dan merupakan satu-satunya pilihan
yang terbaik
2. Penundaan apendektomi sambil memberikan antibiotic
dapat mengakibatkan abses atau perforasi
3. Antibiotic spectrum luas
Komplikasi
a. Perforasi appendix
b. Peritonitis umum
c. Sepsis
5.Petugas melakukan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan sekunder.
6.Petugas memberikan edukasi dan konseling
7.Petugas menuliskan ke dalam status rekam medis semua hasil
pemeriksaan dan terapi.
PENANGANAN
APPENDISITIS AKUT
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 5- 5

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

8.Petugas menulis kedalam buku register

6.Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Pustu
4. PKD..
-

6. -

7. RekamanHistorisPerubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.MulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai