Anda di halaman 1dari 8

7.

Hambatan-Hambatan Harmonisasi

Hambatan-hambatan harmonisasi dalam akuntansi internasional, yaitu sebagai berikut:

a) Penerjemahan Standar Akuntansi


IFRS diterbitkan dalam bahasa Inggris. Untuk memudahkan pemahaman penggunaan
standar makan IFRS perlu diterjemahkan dalam bahasa masing-masing negara.
Permasalahn ini timbul karena para penerjemah mengalami kesulitan dalam memahami
arti sebenarnya istilah-istilah dalam teks bahasa Inggris tersebut.
b) Ketidaksesuaian antara Standar Internasional dan Hukum Nasional
Masalah utama lainnya adalah ketidaksesuaian antara standar internasional dengan
hukum nasional, sehingga standar akuntansi ditulis dalam bahasa hukum sehingga harus
diubah oleh dewan standar akuntansi masing-masing negara.
c) Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Masalah selanjutnya adalah adanya kekhawatiran bahwa standar internasional akan
menjadi semakin tebal, semakin komplek, danrule-based approach. Kekhawatiran
timbul, jangan-jangan standar akuntani akan mengatur secara detail setiap transaksi
sehingga penyusunan laporan keuangan harus mengikuti secara detail langkah-langkah
pencatatan suatu transaksi tersebut.
d) Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional
Standar akuntansi internasional perlu dipahami secara jelas sebelum diterapkan. Hal
ini tentu membutuhkan cukup waktu bagi penyusunan laporan keuangan untuk
memahami standar akuntansi. Apabila suatu standar akuntansi sering berubah0ubah
maka sangat susah bagi laporan keuangan, auditor, dan pengguna laporan keuangan
untuk memahami standar tersebut, apalagi menerapkannya. Selain itu suatu standar
akuntansi yang kompleks akan menyulitkan pengguan standar untuk memahaminya.
e) Kurang Buku Ajar yang Berbasis IFRS
Kesulitan dalam menerapkan IFRS sedikit banyak juga dipengaruhi dari dasar
pengembangan IFRS yang menggunakan principle based bukan rule based.
Sehingga IFRS, tidak mengatur secara rinci yang nantinya akan menyimpang dan
mengarah ke rule based.Keuntungan principle based antara lain membuat aturannya
di seluruh negara anggotanya (IAAP, 2006).

8. Organisasi yang Berperan dalam Harmonisasi Akuntansi

Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:

1. Badan standar akuntansi internasional (IASB)


2. Komisi unit eropa ( EU )
3. Organisasi internasional komini pasar modal (IOSCO)
4. Federasi internasionnal akuntan (IFAC)
5. Kelompok kerja ahli antar pemerintah perserikatan bangsa-bangsa atas standar-
standar internasional akuntansi dan pelaporan (international Standar of Accounting
And Reporting-ISAR), bagian dari konferensi perserikatan bangsa-bangsa dalam
perdagangann dan pembangunan (United Nations Conference On Trade And
Development-UNCTAD).
6. Kelompok kerja (OECD)

1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)

Badan standar akuntansi internasional (IASB), dahulu IASC, merupakan pembuat


standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi
akuntansi internasional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001.
(reorganisasi tesebut membuat IASC ke dalam suatu organisasi payung yang di bawahnya
IASB melaukan pekerjaanny). Sebelum restrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 standar
akuntansi internasional (IAS) dan sebuah kerangka dasar untuk penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Tujuan IASB adalah:

1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu aset standar akuntansi global
yang berkulitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan
keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipasi dalam
pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
2. Untuk mendorong pengguna dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi
internasional dan standar pelaporan keuangan internasional ke arah solusi berkualitas
tinggi.

2. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

Organisasi internasional komisi pasar modal (International Organization of Securities


Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di
lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO.
Otorisasi pasar modal memutuskan untuk bekerja sama-sama dalam memastikan
pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk
mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

1. Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk


mendorong perkembangan pasar domestik.
2. Menyatakan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap
transaksi surat berharga internasional.
3. Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui
penerapan standar yang ketat dan penegakan yang efektif terhadap pelanggaran.

Standar pengungkapan internasional untuk penawaran lintas batas dan penawaran


perdana oleh perusahaan penerbit luar negeri (diterbitkan oleh organisasi international komisi
pasar modal, 1998)

1. Identitas direktur, manajemen senior dan penasihat serta pernyataan tanggung jawab
Standar ini mengidentifikasikan perwakilan perusahana dan orang-orang yang
terlibat dalam pencatatan saham perusahaan pendaftarannya dan menunjukkan orang
yang bertanggung jawab. Definisi yang dibahas dalam standar ini mungkin berbeda di
masing-masing negara dan dibentuk berdasarkan hukum negara asal.
2. Menawarkan statistik dan perkiraan jadwal
Standar ini memberikan informasi utama mengenai cara melakukan
penawaran dan identifikasi tanggal-tanggal penting yang terkait dengan penawaran
perlu dipahami bahwa pencatatan tidak selalu melibatkan penawaran.
3. Informasi utama
Standar ini meringkas informasi utama mengenai kondisi keuangan,
kapitalitas, dan faktor-faktor risiko perusahaan.
4. Informasi mengenai perusahaan
Standar ini memberikan informasi mengenai operasi usaha perusahaan, produk
yang dihasilkan atau jasa yang diberikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
usahanya tersebut.
5. Evaluasi serta prospek operasi dan keuangan
Standar ini menyediaikan penjelasan manajemen mengenai. Faktor-faktor
yang dapat mengpengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan, dan
analisis manajemen mengenai faktor dan tren yang diperkirakan memiliki dampak
yang material terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan di masa
mendatang. Di beberapa Negara, ramalan dan laporan mengenai prospek perusahaan
untuk tahun berjalan dan atau periode lain di masa depan mungkin diwajibkan.
6. Direktur dan manajemen standar
Memberikan informasi yang menyangkut direktur dan manajer perusahaan
yang mungkin investor untuk memeriksa pengalaman, kualifikasi dan tingkat
kompensasi orang-orang serta hubungan mereka dengan perusahaan. Definisi orang
yang dibahas dalam standar pengungkapan ini dapat berbeda di amsing-masing
Negara dan akan ditentukan oleh hukum Negara asal, informasi yang menyangkut
karyawan perusahaan juga diwajibkan.
7. Pemegang saham utama transaksi pihak istimewa
Standar ini memberikan informasi mengenai pemegang saham utama dan
pihak lain yang mengendalikan atau mungkin mengendalikan perusahaan. Standar ini
juga memberikan informasi mengenai transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan dengan pihak-pihak yang berafilisasi dengan perusahaan dan apakah
persyaratan transaksi tersebut telah wajar bagi perusahaan.
8. Informasi keuangan
Standar ini menjelaskan laporan keuangan manakah yang harus dimasukkan
ke dalam dokumen , beserta periode yang tercakup, lamanya laporan keuangan dan
informasi lain yang bersifat keuangan. Negara di mana suatu perusahaan melakukan
pencatatan (atau sedang mendaftar diri untuk melakukan pencatatan) akan
menentukan struktur komprehensif prinsip-prinsip akuntansi dan audit yang akan
diterima digunakan dalam penyusunan dan audit laporan keuangan.
9. Penawaran
Standar ini memberikan informasi mengenai penawaran surat berharga,
rencana distribusi surat berharganya dan masalah-masalah terkait.
10. Informasi tambahan
Standar ini memberikan informasi yang kebanyakan bersifat wajib, yang tidak
tercakup dalam dokumen yang ada.

3. Federasi internasional akuntan (IFAC)


Kebanyakan pekerjaan professional IFAC dilakukkan melalui komite tetap.
Pada saat penulisan buku ini, komite tetap terdiri dari:
1. Badan standar audit dan asuransi internasional
2. Kesesuaian
3. Pendidikan
4. Etika
5. Akuntan professional danam bisnis
6. Sektor publik
7. Auditor transnasional
Prinsip-prinsip pengungkapan dan pelaporan perkembangan yang material yang
masih berlaku:
1. Elemen pokok kewajiban pengungkapan yang berjalan
Entitas yang tercatat sahamnya harus memiliki kewajiban pengungkapan yang
berjalan yang mewajibkan pengungkapan seluruh informasi yang akan menjadi
material dalam keputusan investasi seorang investor.
2. Ketepatan waktu
Entitas yang tercatat sahamnya seharusnya mengemukakan seluruh
informasi yang berjalan tepat pada waktunya, yang mengharuskan
pengungkapan atas:
a. Dasar langsung pengungkapan perkembangan yang material, di mana syarat-
syarat tersebut diartikan sebagai secepat mungkin atau ditentukan
maksimum pada tanggal tertentu. Dan
b. Dasar periodic, yang ditetapkan oleh hukum atau aturan pencatatan, seperti
laporan kuartal atau tahunan. Informasi tersebut juga harus mencakup analisis
dan diskusi manajemen (MD&A), bila diwajibkan, yang dapatdiungkapkan
dalam laporan yang terpisah atau dimasukkan dalam laporan periodik
kewajiban pengungkapan dapat saja mengharuskan pengungkapan informasi
yang relevan sesegera mungkin, meskipun sebenarnya masuk ke dalam
periodik.
3. Pengungkapan simultan dan indentik
Jika suatu entitas tercatat sahamnya pada lebih dadri satu wilayah yuridiksi,
informasi yang diterbitkan berdasarkan kewajiban pengungkapan berjalan dari
saru yuridiksi di mana entitas tercatat harus diterbitkan secara sama dan simultan
di wilayah yuridiksi lainnya di mana entitas tercatat. Kewajiban ini tidak
bergantung pada di wilayah mana entitas itu utamanya tercatat.
4. Penyebar luasan informasi
Berdasarkan kewajiban pengungkapan yang berjalan, entitas yang tercatat
sahamnya harus memastikan bahwa informasi penuh tersedia tepat pada waktunya
terhadap pasar dengan menggunakan metode peyebarluasan yang efisien, dan
tepat waktu.
5. Kriteria pengungkapan
Informasi pengungkapan berjalan harus disajikan secara wajar, tidak
menyesatkan atau bersifat menipu dan tidak terdapat penghilangan informasi yang
material.
6. Perlakuan pengungkapan yang setara
Informasi yang sedang diungkapkan sesuai dengan kewajiban pengungkapan
berjalan tidak boleh diungkapkan kepada investor tertentu atau pihak-pihak
berkepentingan lainnya sebelum diungkapkan kepada publik. Beberapa
pengecualian kecil dapat dilakukan dalam kasus ini sehingga memungkinkan
komunikasi dengan pihak penasihat atau badan pemeringkat atau dalam kondisi
normal bisnis, komunikasi dengan pihak-pihak yang menjadi lawan negosiasi
entitas tercatat atau yang dimaksudkan untuk bernegosiasi suatu perwakilan atau
transaksi komersial, keuangan atau investasi karyawan atau sertifikat buruh yang
bertindak atas nama sendiri. Dalam seluruh kasus tersebut, pihak penerima
informasi memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi.

Dewan IFAC terkadang menunjuk gugus tugas khusus untuk membahas


masalah-masalah penting. Pada akhir tahun 2002 terdapat dua gugus tugas:
1. Membangun kembali kepercayaan public dalam pelaporan keuangan
(kreditabilitas)
2. Praktik kecil dan menengah

Badan standar audit dan assurance internasional (International Auditing And


Assurance Standar Board) dalam IFAC mengeluarkan standar audit internasional
(International Standars on Auditing ISA) yang terdiri dari kelompok-kelompok berikut:

1. Bagian pendahuluan
2. Tanggung jawab
3. Perencanaan
4. Kendali internal
5. Bukti audit
6. Penggunaan hasil kerja pihak lain
7. Kesumpulan dan pelaporan audit
8. Bidang-bidang khusus
9. Jasa-jasa terkait

4. Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International


Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita yakni memajukan transparansi,
reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. Dan untuk
meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di
negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

5. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)


OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang
berorientasi pada ekonomi pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan
memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. Dengan keanggotaan yang
terdiri dari negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang
tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan
Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Sebagai tanggapan atas kebutuhan harmonisasi standar akuntansi, berbagai upaya
telah dilakukan oleh negara kapitalis. Salah satunya adalah dengan dengan mendirikan
International Accounting Standard Committee(IASC) pada tahun 1973, yang sekarang
berubah nama menjadi International Accounting Standard Board (IASB). Jumlah
keanggotaan IASC sampai sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi profesi akuntansi yang
berasal dari negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan IASC adalah :
(1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan
keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta
(2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi
sehubungan dengan pelaporan keuangan.
Sampai sekarang IASB telah mengeluarkan lebih dari 50 standar akuntansi. Meskipun
IASB berhak untuk menetapkan dan mengeluarkan standar akuntansi, badan tersebut tidak
memiliki kekuatan hukum untuk memaksakan penerapan standar akuntansi yang dihasilkan.
IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang terdiri dari
pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat laporan keuangan,
lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi antar-pemerintah.
Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal
yang berkaitan dengan peranan IASC.
Pembentukan IASC merupakan salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi yaitu
untuk membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi
semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang berlaku di
setiap negara dan juga tidak menutup kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional
yang disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.

Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku
2. Salemba Empat. Jakarta.

Putri, Tiara Rahman., 2011., Pro dan Kontra Harmonisasi Standar Akuntansi
Internasional.

Anda mungkin juga menyukai