Anda di halaman 1dari 125

Spesifikasi Teknis

3. SPESIFIKASI TEKNIS PENGADAAN PIPA


3.1 PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA

3.1.1 Pengadaan Pipa PVC

3.1.1.1 Umum

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan


semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut,
gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana
dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar /
drawing.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari


semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan
dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan
perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di
daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32C.
Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji
tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit


(Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang
menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan
yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa Pengadaan
juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan
fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua
jenis barang.

Referensi Standard
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas
material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum
ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam
negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-1
Spesifikasi Teknis

lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-


kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen
lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan
material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat
spesifikasi teknis yang ditentukan.

Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau


berasal dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka
barang/peralatan tersebut wajib memiliki Standar Nasional
Indonesia (SNI).

Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur


dalam Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan
tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut :
ISO - International for Standardization
Organization
JIS - Japanesse Industrial Standard
BS - British Standard
DIN - Deutsche Industrie Norm
AWWA - American Water Works Association
ASTM - American Society for Testing and Materials
ANSI - American National Standard Institute.

Bahan Pipa dan Fitting


Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri
maka Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dan
pabrik untuk izin penggunaan Sll / SNI yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun.
Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa
yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa
pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam
dokumen lelang ini.
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa
yang tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-2
Spesifikasi Teknis

harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar


detail penyembungan pipa) disertai dengan jumlah dan
spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan.

Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan


di daerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara
15-35 derajat Celcius dan pH antara 6 sampai dengan 8.
Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah
kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain.

Tekanan Kerja / Working Pressure


Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10
kg/cm2 (SNI 06-0084-1987 dan SN! 03-6419-2000) dan tekanan
pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda bukti hasil
pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang
ditawarkan.

Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia


Jasa Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan
kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang
dikirim ke lapangan atas biaya Rekanan. Jumlah pipa/fitting
pipa yang akan diuji di lapangan akan ditentukan kemudian oleh
Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak
sesual dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan
harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi
persyaratan spesifikasi yang ditentukan.

3.1.1.2 Pipa PVC dan Fitting

1 Standard
Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard
dengan panjang efektif tidak lebih dan 6 meter.
Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah
mendapat izin untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai
tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-3
Spesifikasi Teknis

nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade mark.

Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :

SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar


Pipa PVC untuk Air Minum dengan
Jangka Sorong.
SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan
Pipa PVC untuk Air Minum
terhadap Hidrostatik.
SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan
Dinding Pipa PVC untuk Air
Minum.
SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan
Sifat Tampak Pipa PVC untuk Air
Minum
SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji
Pipa PVC untuk Air Minum
SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan
Panjang Pipa PVC untuk Air Minum
dengan Uji Tungku
SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan
Pipa PVC untuk Air Minum
terhadap Metilen Khlorida
SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC
pada Pipa PVC Air Minum
dengan THF
SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar
Pipa PVC untuk Air Minum dengan
Pita Meter
SNI 06-2558-1991 Spesifikasi Simbol Gambar Sistem
Penyediaan Air dan Sistem
Drainase di dalam tanah.
SNI 03-6419-2000 Spesifikasi Pipa PVC bertekanan
berdiameter 110 - 315 mm untuk
Air Bersih.
SK SNI S-20-1990-03 Spesifikasi Pipa PVC untuk Air

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-4
Spesifikasi Teknis

Minum
RSNIT-17-2004 Tata Cara Pengadaan,
Pemasangan dan Pengujian Pipa
PVC untuk Penyediaan Air Minum.

3.1.1.3 Kelas

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of


Quantity), yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan
tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SHI yang berlaku
dan mempunyai panjang efektif 6 meter.

Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter


mengikuti tabel berikut :

Tabel 5.1 Diameter Luar Pipa Polyvinyl Chloride (PVC)

Nominal Rata-rata
Diameter Diameter Luar
( mm
50 ) ( mm
63 )
65 75
80 90
100 110
125 140
150 160
200 200
250 250
300 315

Tabel 5.2 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa


Polyvinyl Chloride (PVC)

Nominal Seri Pipa


Diameter Tebal Dinding Nominal
( mm ) (mm)
S 10 S12,5

50 2.4 2.0
75 3.6 2.9

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-5
Spesifikasi Teknis

90 4.3 3.5
110 5.3 4.2
125 6.0 4.8
160 7.7 6.2
200 9.6 7.7
250 11.9 9.9
315 15.0 12.1

3.1.1.4 Sambungan

1. Push On Rubber Ring Joint


Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on
rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu
ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan
sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis
petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya.

Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan


mempunyai ujung jenis beil.

2. Sleeve Coupling
Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk
penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar
pipa PVC.

3. Ring Karet dan Gasket


Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan
gasket untuk penyambungan mekanikal fitting dari ductile
iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari
styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat
untuk pipa air minum.

4. Sambungan Solvent Cement


Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal
40 mm dan lebih kecil dapat disambung dengan
menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan
standar pabrik. Bila digunakan sambungan solven cement

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-6
Spesifikasi Teknis

ini, Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan solvent


cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan
imbuhan 10%.

5. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante


pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa
sebesar 50C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air.

6. Adaptor
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang
dan terdiri atas flange pada satu ujungnya dan socket (atau
bell) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal
maupun push-on.

7. Fitting
Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-
1987 dan bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan
(Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan
sistem rubber ring joint.
Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23
mpa (12.4 kg/cm2)
Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis
injection molded atau heat process (pencetakan atau
proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan
kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.

Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka


harus dari besi tuang ductile (Ductile Cost Iron). Bell and Flange
yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu
ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal
pada ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika
dispesifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan
ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar fitting
tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen,
yaitu coal tar atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan
kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting
tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-7
Spesifikasi Teknis

untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum
dan dilengkapi sertifikati dari instansi yang berwenang (pblic
health authorities).

Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan
mekanikal harus dari baja yang digalvanis.

3.1.1.5 Pengujian "Quality Assurance" (Jaminan Kualitas)

Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut


harus cukup mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak.
Pengguna harus diijinkan untuk mengunjungi tempat pembuatan
untuk menyaksikan test/pengujian tersebut.

3.1.1.6 Pengujian Tekanan Hidrostatis

Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting


dan memenuhi standar SNI 06-2549-1991.
Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian
hidrostatis pada tekanan paling sedikit 42 N/mm1

3.1.1.7 Pengujian Lain

Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan


terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan
standar yang berlaku.

3.1.1.8 Valve

1. Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve
sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar
yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran
yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau
model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak
asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang
dapat menunjukkan :

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-8
Spesifikasi Teknis

Nama pemilik proyek


Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu
aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut
dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain,
kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang
atau besi tempa atau jenis sambungan dari
sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads
where pressure tight joint are made in the thread"
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan
sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari
cast iron/besi tuang.
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan
tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai
dengan standard internasional yang diakui. Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan
desain atas permintaan Pengguna Barang.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of
Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus
untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan
untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan
standard ISO 2531.
Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk
pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah
jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk
membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup
untuk mencegah masuknya benda-benda asing,
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan
untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3-9
Spesifikasi Teknis

ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.


Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan
dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut
dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas
dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik.
Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet
sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan
seperti maksimum force pada hardwheel, engkol
(crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum
torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang
dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan
valve, flange, surface box dan lain-lain yang
terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi
dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen
atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur
Pengawas.
Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari
kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara
penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum coating setelah kering + 400 microns (16
mils). Material yang berkontak dengan air harus harus
dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut
tidak boleh digunakan.
Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan
sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan
perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan
sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap
valve telah memenuhi persyaratan yang diminta
dalam spesifikasi ini.
2. Gate Valve
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 10
Spesifikasi Teknis

Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah


gate valve dari jenis "Non Rising Stem".
Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water
and Other Liquids" (AWWA C 500) atau standar
internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi
kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel
harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal
satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah
yang seukuran.
Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup
surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40
yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)
diperlukan extension spindle maka material tersebut
terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk
potongan pipa PVC untuk melindungi extension
spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari
besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih
tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body)
dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve
jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid
wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan
dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus
dirancang unluk saluran air yang bebas hambatan
yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter
nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama
dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan
diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.
Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes
atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 11
Spesifikasi Teknis

Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak


boleh digunakan. 0-ring stem seal dapat digunakan
atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling sedikit
1 (satu) buah ditempatkan di atas stem-collar dan
dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan
kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka
penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari
kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari
grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan
yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat.
Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan
diberi cetakan "................................" pada
bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel
melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface
box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve
dan sudah dicoating dengan anti karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus
dilengkapi dengan mur (wrench nuts).
3. Katup Udara (Air Release Valve)
Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis
dan mengikuti hal-hal sebagai berikut:
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air
dalam pipa.
b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang
terjebak dalam pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara
sedang dilepaskan,
e. aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213.
Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 12
Spesifikasi Teknis

dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan


pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron
dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau
Acrynolitrie Butediene Steel.
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees
steel, bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas
tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala
kebocoran.
Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum
0,1 bar.
Penyedia barang harus menyediakan katup penutup
(isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup
udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau
ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft
dan peralatan mekanisme operasional yang
mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly
Valves (AWWA Designation C 504) atau standard
Internasional lain yang disetujui yang sama atau
leblh tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar
dengan sudut 90 dari posisi terbuka penuh
sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan
valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504,
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat
dilepas untuk pengawasan dan perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian
valve secara manual harus dapat mengunci
sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi
tidak mengakibatkan piringan berpindah dari
tempatnya semula.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 13
Spesifikasi Teknis

f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang


pada piringan {bila tertutup rapat) sama dengan
rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan
harus dapat membuka atau menutup bila tidak
dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan
mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for
Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B(ASTM
Designation A 126) alau ductile iron (ASTM 536).
Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.

Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada


posisi yang seharusnya.

Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di


bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang
dipasang.

Tabel 5.3 Tipe Air Valve Berdasarkan Ukuran Pipa

Ukuran Pipa
Diameter Nominal
(mm) Tipe Air Valve
Air Valve (mm)
300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice 25 mm dan lebih
kecil / tunggal kecil

350 dan lebih Tipe dengan dua


besar Orifice atau 75 mm dan lebih
kombinasi besar

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk
pengoperasian secara otomatis yang akan
mengeluarkan udara yang terakumulasi
bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.

2). Tipe air valve dengan dua lubang atau

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 14
Spesifikasi Teknis

kombinasi
Air valve dengan dua lubang atau
kombinasi didesain untuk dioperasikan
secara otomatis, sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan
kurang dari tekanan atmosfer, dan
menampung banyak udara selama
operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan
menutup, pada saat air dalam kondisi
tekanan rendah, mengisi badan valve
selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi
kecepatan pembuangan udara tinggi, dan
d. Mengeluarkan akumulasi udara
bertekanan pada kondisi aliran air penuh
dalam pipa.
4. Ball Valve
Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang
tunggal kecil disebut ball valve. Ball valve memiliki dua
lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk
tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan
memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe
non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk
badan valve dan bola, stainless steel dengan
dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi
penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa
menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari
stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing
stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi
normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari
ductile cast iron pada tiap operasi.

5. Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 15
Spesifikasi Teknis

faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast


iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan
chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung
air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty
prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.

Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "0" atau


multiple
Buna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan,
packing gland harus dapat dipasang tanpa harus
melepaskan bagian valve.

6. Check Valve
Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis
Swing Check Valve / KlepTabok dengan sambungan
flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-
flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat
cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau
dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya
diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve
terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene
Synthetic Rubber yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10
kg/cm2.
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga
piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian
dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan
harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah
diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau
harus memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi
horizontal atau vertikal dengan aliran keatas dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 16
Spesifikasi Teknis

ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah


aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas
diameter nominal pipa dan ujung flange.

7. Gate Valve Perunggu (Bronze)

Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai


dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui.
Tekanan kerja besarya 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2). Valve
harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung
berulir (sekrup).
Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil
mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, sekrup
bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge
(baji), sekrup dalam dan tangkai pengungkit.
Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang
mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan
perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196
N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu
cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan
yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari
tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang
dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus
terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.

3.1.2 Pengadaan Pipa Baja dan Perlengkapannya

3.1.2.1 Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk


menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Referensi

Standar lain yang digunakan adalah :


SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi umum,
mutu dan cara uji.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 17
Spesifikasi Teknis

SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis


SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan
cara uji.
SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk
pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
SNI 07-0949-1991 Pipa Baja coal-tar enamel lapis
lindung bagian luar
SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum
bertekanan dari besi yang kelabu.
SNI 07-1969-1991 Pipa air minum bertekanan besi
tuang kelabu, penyambung.
SNI 07-2255-1991 Pipa Baja saluran air.
SNI 07-2195-1991 Permukaan pipa flens, dimensi.
SNI 07-2196-1991 Flensa pipa, toleransi dimensi.
SNI 07-3080-1991 Pipa spigot dan socket dari besi
tuang modular untuk jaringan pipa
bertekanan, bagian 2.
SNI 07-3025-1992 Persyaratan las- Ketentuan Umum,
Persyaratan servis untuk sambungan
las.
SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk
menjamin mutu struktur las.
SNI 07-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di
pertimbangkan dalam penilaian
perusahaan yang menggunakan las
sebagai cara utama pabrikasi.
SNI 07- 3078-1992 Flensa logam - flensa besi tuang.
SNI 07-3073-1992 Penyambung pipa baja tanpa pasuan
berulir.
SNI 07-6398-2000 Tata cara pelapisan epoksi cair
untuk bagian dalam dan luar pada
pelapisan air dari baja
SNI 07-3360-1994 Penyambung pipa baja & baja
paduan dengan las tumpu.
SII 2527-90 Water Supply Steel Pipe

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 18
Spesifikasi Teknis

ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight


Joins are Made on The Threads
ISO 1459 Metalic creating - Protection Against
Corrosion by Hot Dip Galvanzing
Guilding Principles
ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized
Coating on Fabricated Ferrous
Products Requirements
ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile
Strenght Carbon Steel Plates, Shapes
and Bars
ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot
Rolled Structural Quality
AWWA C 200 Steel Water Pipe 6 Inches and Larger
AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and
Linings for Steel Water Pipelines
Enamel and Tape Hot Applied
AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining
and Coating for Steel Water Pipe 4
Inches and Larger Shop Applied
AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe
Fittings.
AWWA Manual M11 Stell Pipe Design and Installation
WWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he
Interior and Exterior Steel Water
Pipe.
JISG 3101 Rolled Steel for General Structure.
JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary
Piping
JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe.
JIS 8 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for
Ordinary Use.
JISG 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for
Water Service.
JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings
JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 19
Spesifikasi Teknis

JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine


Structures Purposes
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure
Service
JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water
Works.

3.1.2.2 Pipa Baja dan Fitting

1. Material dan Fabrikasi


Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja
dan sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-
welded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites
dan dibersihkan.
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas
keruntuhan minimum tidak kurang dari 226 N/mm2 (2300
kg/cm2) dan harus memenuhi standard berikut :
SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan
bejana tekan.
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk
pipa
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
ASTMA283, Grade D
ASTMA570, Grade 33
JISG 3101, Class 2
JISG 3452, SGP
JIS G 3457, STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau


SNI-07-0822-1989 atau Sll 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G
3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata
pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis,
kecuali atas persetujuan Pengguna Barang boleh dilakukan
pengelasan manual dengan prosedur yang sesuai oleh
tukang yang berpengalaman.

Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 20
Spesifikasi Teknis

las keliling yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan


sudut (butt welded). Banyaknya pengelasan pabrik
maksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan
memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap
batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam)
meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.

Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling


pada sisi yang berlawanan untuk bagian yang berurutan.
Tidak diizinkan adanya ring, pelat ataupun pelana (saddle)
penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian dalam
pipa.

2. Dimensi Pipa
Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter
nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar
dan ketebalan dinding minimum sebelum dilapisi pelindung
dalam dan luar sebagai berikut:

Tabel 5.4 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa Baja

Diameter Diameter Luar Ketebalan Dinding


Nominal (mm) Minimum (mm)
100 114.3 4.5
150 168.3 5.0
200 219.1 5.8
250 273.0 6.6
300 323.8 6.9
350 355.6 6,0
400 406.4 6.0

3. Fitting
Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan
difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada
Bagian 3.2 dan harus didisain dengan kekuatan yang sama
dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat
dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan
AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 21
Spesifikasi Teknis

disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar


dinding fitting harus sesuai dengan persyaratan yang
dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan standar berikut ini:
Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS
B 2311
Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS
B 2311 (sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau
AWWA C 208.

"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat


dan lebih kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend
yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 22.5
derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan
menggunakan tiga potongan bend. Bend yang mempunyai
sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari
empat potongan bend.

3.1.2.3 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)

1. Proteksi Bagian Luar


a. Pemasangan Bawah Tanah
Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di
bawah tanah harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut
dengan bonded double asbestos felt sebagaimana
dispesifikasikan pada Appendix A, Sec. A1.2 dalam
AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel
adalah sebagai berikut;
Primer : Type B sesuai dengan bagian
A.2.4 dari AWWA C.203
Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian
A.25. Table 1 dari AWWA
C203.

Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas


harus terdiri dari berikut ini:
Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas
Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 22
Spesifikasi Teknis

atas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.


Bonded asbestos felt
Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal
kering lapisan 0,8 mm minimum.
Bonded asbestos felt; dan
Satu lapisan water resistant whitewash

Sistem pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas


yang sama atau lebih dari pada yang dispesifikasikan di
atas dapat diterima atas persetujuan Engineer tetapi
segala sistem proteksi yang menggunakan polyethylene
tape tidak diperkenankan.

b. Pemasangan di Atas Tanah


Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai
jembatan dan terpapar di luar/dapat terlihat langsung,
harus dicat di pabrik dengan lapisan primer dan lapisan
pertama (first coat) yang sesuai dengan susunan
berikut ini :
Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3
Primer: Etchin primer, ketebalan minimum lapisan
kering 20 mikron.

Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide


primer, ketebalan lapisan kering 35 mikron.

Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan


yang diisyaratkan oleh Steel Structure Painting Council,
USA dan kelas yang disebutkan di atas, Primer dan
Etching Primer, Class 2.

Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read


Lead Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-
Suboxide Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai
dengan persetujuan Pengguna Barang.

3.1.2.4 Lapisan Pelindung Dalam

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 23
Spesifikasi Teknis

1. Umum
Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah
harus diberi lapisan dalam dan adukan semen (cement
mortar) atau epoxy atau coal tar epoxy sesuai dengan
AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah harus
menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan
dalam sesuai dengan AWWA C.210.

Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak


langsung dengan air bersih harus dilengkapi lengan
sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan
masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air
minum. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan
sertifikat cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air
minum.

2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining)


Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205
atau standar internasional lainnya yang disetujui dengan
kualitas yang sama atau lebih tinggi dari pada standar yang
telah disebutkan diatas.

Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan


yang sama kecuali pada sambungan atau pada bagian
dinding pipa yang terputus. Ujung dari lapisan harus
dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang
pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.

Tabel 5.5 Ketebalan Cement Mortar Lining

( mm ) Ketebalan Toleransi untuk


Lining ujung pipa
(m)
100 sampai 250 6 -1.6 to + 3.2
300 sampai 600 8 - 1.6 to + 3.2

3. Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 24
Spesifikasi Teknis

Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus


sesuai dengan AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik.
Sistem tersebut terdiri dari sebagai berikut:

a. Sistem pelapisan dengan epoxy


i. Satu lapisan liquid two part chemically cured rust
inhibitive epoxy primer
ii. Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat
yang tidak mengandung coal tar.
b. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy
i. Satu lapisan liquid two part chemically cured rust
inhibitive epoxy primer
ii. Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.
Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.

Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih
lapisan dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer
tersendiri. Sistem altematif ini harus memenuhi persyaratan
AWWA C.210 dan lapisan pertama dan sistem altematif ini
dianggap sebagai lapisan primer.

Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak


boleh kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.

3.1.2.5 Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa

1. Ujung Rata / Datar


Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback
sebesar 370 mm, Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang
sampai ujung pipa. Ujung pipa dan permukaan luar, lebih
dari 370 mm dari ujung pipa harus di cat dengan epoxy atau
coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada bagian
7.3.1. Proteksi Bagian Luar.
Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan
(bonding terminal) pada ujung datar harus dibuat pada
seperti digambarkan. Untuk proteksi katodik yang dipasang
pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam
tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 25
Spesifikasi Teknis

mm dan ketebalan 5 mm.

2. Ujung Bevel
Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti
dispesifikasikan di bawah ini :

Tabel 5.6 Spesifikasi Lining dan Coating

Nominal Cutback Cutback Lining


(mm) Coating Tar Epoxy Mortar
(mm) (mm)
80 350 100 80 3 1
400 - 700 150 80 31

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti


dispesifikasikan pada sub bagian sebelumnya. Detail dari
coating dan lining pada ujung bevel.

3. Ujung Flange
Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau
coating. Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan
epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada
7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung
Luar dan Lapisan Dalam.

4. Coating dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus dan Fitting


Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa
dan fitting khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau
coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada bagian 7.3.1
Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung Luar
dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining) ;
Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve
assembly
Short Piece digunakan untuk valve assembly
Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly
Blank Flange

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 26
Spesifikasi Teknis

5. Lapisan Pelindung Sambungan

a. Umum
Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan
sebagai proteksi terhadap korosi pada semua
sambungan pipa dengan pengelasan di lapangan dan
tertanam di dalam tanah dan harus diselubungi oleh
lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable
sleeve or sheet).
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan
sambungan (coal) sesuai dengan spesifikasi dan
memasukkannya kedalam Bill of Quantity. Bahan
lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi untuk
menutup permukaan yang harus dilindungi dan
memasukkan tambahan (allowance) 20 %. Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyerahkan perincian dari
volume bahan tersebut.

b. Selubung atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat


Shrinkable Sleeve Or Sheet)

Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus


terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar
menggunakan cross linked polyethylene dan lapisan
dalam butyl rubber based adhesive.

Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600


mm dan ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan
dalam sebelum susut adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7 Ketebalan Minimum Lapisan Luar dan Lapisan


Dalam Pipa

KetebaLan
Diameter Ketebalan Minimum
Minimum dan
Pipa (mm) Lapisan Dalam
Lapisan Luar
(mm)
(mm)
< = 350 0.6 0.6
400 0.9 0.6

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 27
Spesifikasi Teknis

450 1.2 0.6

Karakteristik fisik tapisan luar dan lapisan dalam


adalah sebagai berikut :
Karakteristik Fisik Lapisan Luar
Spesific gravity (min) : 0.91 (JIS K 112)
Kekuatan Tarik :
- circumferential (Min, N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760)
- axial (Min., N/mm2) : 14.7 (JIS K 6760)
Elongasi :
- circumferential (Min.,N/mm2): 250 (JIS K 6760)
- axial (Min.,N/mm2) : 500 (JIS K 6760)
Identification hardness
(Min.,Shore D) : 43 (JIS K 72150)
Dielectric Strenght
(Min., kV/mm) : 30 (JIS K6911)
Volume Resistivity
(Min., Ohm-cm) :1x10^14 (JISK6911)
Shrinkage*
- circumferential (Min.,N/mm2) : 40
- circumferential (Min.,N/mm2) : 8

Catatan : (.,) menunjukkan standard dari metoda


pengetesan yang diterapkan Pada 200
derajad celcius untuk 20 menit.

Kriteria Fisik Lapisan Dalam


Spesific Grafity (Min) : 1.0 (JIS K
7112)
Consistency (Max) : 80 (JIS K 2220)
Softening Point (Min degrees C) : 60 (JIS K 2207)
Penetration (Max) : 90 (JIS K 2207)

Catatan : (.,) memperlihatkan standard dari metoda


pengetesan yang diterapkan.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 28
Spesifikasi Teknis

Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set


perlengkapan heat-shrink flame. Setiap set
perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle,
bak sebelum pembakaran dan stop valve, three-layer
heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan
pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set
tambahan dari pembakar dan pengatur tekanan gas
harus juga disediakan.

6. Pengecatan Tanda (Marking)


Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda
(marking) dengan jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat
tersebut harus dari long oil alkyd resin seperti berikut ini
atau dari mutu yang setara.

P.T. Dimet Indonesia VYGARD 260


ICI ICI SUPER
P.T. ICI Paint Indonesia STRUCTURE FINISH
NIPPON PAINT BODELAC 9000
P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN

7. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion


Protection Tope)
Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape
untuk perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak
beranyam dari fiber sintetis yang menyerap dengan
kandungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi
organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus didesain
untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan
mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan
cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisme dan lain - lain.
Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan,
permukaannya harus dilindungi dengan pita pembungkus
kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus harus berupa PVC
adhesif atau material lain yang disetujui oleh Pengguna
Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 29
Spesifikasi Teknis

dengan pelindung korosi petrolatum.

8. Sambungan Fleksible dan Kopling

a. Umum
Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk
tekanan kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

b. Referensi
Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar
berikut:

AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for


Plain-End Pipe
JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service
JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service
JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine
Structure Purpose
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings
JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings
JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

3.1.2.6 Sambungan Fleksibel Mekanikal

Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya


atau kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan
penyusutan, shear deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada
jalur pipa.

Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer


Joint, Type CL-A yang diproduksi oleh Victaulic Company Japan
Ltd, atau yang setara dan disetujui.

1. Persyaratan Desain
Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat
untuk memenuhi kondisi operasi sebagai berikut:
a. Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 30
Spesifikasi Teknis

cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah


truk berat 20 ton.
b. Lendutan geser minimum sebesar 100 mm.
c. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini:

Tabel 5.8 Persyaratan Desain Sambungan Mekanikal Fleksibel

Diameter Panjang Minimum Minimum


Nominal Maksimum Ekspansi yang Kontraksi yang
(mm) Peletakan Diizinkan Diizinkan
300 to 400 1600 230 80
500 a 600 1700 270 80

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya


Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa
selubung, 2 (dua) ring karet dan housing (blok) dan lain
lain, dan mempunyai flange pada kedua ujungnya.

Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan


rangka penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa
selubung harus difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja
yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm2
(2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454
STPG 370, atau yang setara.

Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai
dengan JIS G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB
310 atau setara. Ring karet harus dari styrene butadiene
rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan.

3. Coating.
Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali
ditentukan lain, harus dilapisi primer seperti ditentukan
dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe yang kontak
langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai
dengan yang dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar
dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi sistem
epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 31
Spesifikasi Teknis

dalam 7.3.2.3

3.1.2.7 Sleeve Coupling

1. Umum
Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling
yang dibaut untuk ujung pipa polos dan terdiri dari center
sleeve, 2 (dua) buah gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut
untuk pemasangan coupling. Semuanya harus didesain dan
diproduksi sesuai dengan AWWA C.219 dan sesuai dengan
standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna
Barang.

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya


a. Center Sleeve
Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran
pipa dan fitting yang digunakan dan terbuat dari
carbon steel atau besi ductile atau malleable cast iron
(besi tuang) yang sesuai dengan atau lebih tinggi dari
persyaratan dibawah ini.

Carbon Steel
ASTM A 283 Grade C
JISG 3101 Class 2
BS4360 Grade 43 A
DIN 17100 RST36

Ductile Iron
ASTM A 536 Grade 65-45-12
JIS G 5502 Class 2 FCD 45
BS 2789 Grade 420/12

Malleable Cast Iron


ASTM A 47 Grade 32510 or 35018
JI5 C 57 02 Class 3 FCMB 340
BS 6681 Grade B32-10 or W34-04
DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 32
Spesifikasi Teknis

Panjang Center Sleeve harus memenuhi


persyaratan berikut ini :

Tabel 5.9 Panjang Center Sleeve

Panjang Min. Center


Diameter Nominal
Sleeve
12.5 50 89
65 250 102
300 450 127

b. Gasket
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene
butadiene rubber (SBR) yang divulkanisir dicetak
(molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile
butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene
monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan
untuk digunakan.
c. End Rings / Ring Ujung
End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi
ductile atau besi tuang {malleable cast iron) yang
memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut:

Carbon Steel
ASTMA 576 Grade 1020
JISG 3101 Class 2
BS 6681 Grade 43 A
DIN 17100 RST36
Ductile Iron dan Malleable Cast Iron
Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan
pada bagian sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.
d. Mur dan Baut
Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang
memenuhi atau lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G
B101 Class 2.

3.1.2.8 Lapisan Coating

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 33
Spesifikasi Teknis

a. Sarana di bawah tanah


Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi
dengan special hot fusion bonded nylon coating yang
memiliki ketebalan lapisan kering sebesar 150 mikron. Baut
dan mur harus di galvanisir dan ditambah lapisan special
nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan
mencapai 75 mikron.
b. Sarana di atas tanah
Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan
primer pada bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar
epoxy untuk pelapisan bagian dalamnya sesuai dengan yang
ditentukan pada bagian 7.3.2.3. Semua permukaan end
rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan lapisan
primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7.

Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis.


3.1.2.9 Special Sleeve Couplings

1. Umum
Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan
pipa berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar
dengan ukuran diameter nominalnya seperti diberikan
dibawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua)
buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk
pemasangan coupling.

Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.10 Diameter Luar dan Toleransinya

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 34
Spesifikasi Teknis

Diameter Nominal Range diameter luar (mm)


{mm} dan toleransinya (I) Min. - Max
50 60.2 + 1.0 63.0 + 0.6
80 88.9 + 1.0 98.0 + 2,2
100 110.0 + 0.6 118.0 + 1.7
150 160.0 + 0.6 170.0 + 1.2
200 200.0 + 0.6 222.0 + 0.9
250 250.0 + 0.6 273.0 + 0.7

2. Konstruksi dan Bahan


Center sleeve dan end ring harus dibuat dari malleable cast
iron (besi tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti standar
JIS G 5702 Class 3 FCMB 340 atau BS 6681 Grade B32-10
atau bahan lain yang disetujui oleh Pengguna Barang. Mur
dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi
atau lebih tinggi dari standar JISG 3101 Class 2.
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene
rubber (SBR) yang di vulkanisir dicetak (molded) sesuai
dengan standar JiS K 6353 atau nitrile butadiene rubber
(NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM).
Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.

Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang


memenuhi atau lebih dari persyaratan JIS G 3101 class 2.

Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling


harus dilapisi dengan special hotfusion bonded nylon
coating yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum
sebesar 150 mikron. Mur dan baut harus diberi pengerjaan
akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah special
nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering
lapisan minimum sebesar 70 mikron.

3.1.2.10 Flange Insulasi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 35
Spesifikasi Teknis

Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari
jalur pipa yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan
atau menyediakan alat untuk menjaga agar bagian yang
bersebelahan pada potensial yang berbeda.

Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis


yang dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang
sambungan insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms
sebelum dan sesudah pekerjaan pengetesan hidrostatis.

Range insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh


baut serta mur yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan
jumlah yang cukup, pembersih insulasi dan pencuci logam.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi


petrolatum dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada
semua Flange insula

3.1.3 Pengadaan Pipa Polietilena dan Perlengkapannya

3.1.3.1 Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk


menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :
SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan
panjang pipa Polietilena
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa
polietilena untuk air minum
IS0 4427 : 1996 Polyethylene pipes for water
supply spesifications
ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings -
Determination of carbon black
content by calcinations pyrolysis

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 36
Spesifikasi Teknis

- Test method and basic


spesification
ISO /TR 10837- 1991 Determination of the thermal
stability of polyetilene for us in
gas pipes and fitting's
ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the
degree of carbon black
dispersion in polyolefin pipes,
fittings and compound's
ISO 6259 71985 Pipe for polyethylene - Part 1 :
Determination of tensile
properties
ISO 3126: 1974 Plastic pipe - measurement of
dimension
ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the
conveyance of fluids resistance
to internal pressure - Test
Method
ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the
melt mass - flow rate (MFR)
and melt volume flow
rate (MVR) of thermoplastics
ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe -
Longitudinal reversion - part 1
determination methods
ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside
diameters and wall
thickenesses
AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure
aplication
ASTM D 3350 1999 Standard spesification
polyethylene plastics pipe and
fittings material
JIS 6762 - 1998 Double wall polyethylene pipes
for water supply

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 37
Spesifikasi Teknis

3.1.3.2 Spesifikasi Teknis

1. Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum
digulung harus sesuai dengan kelas N. Kelas N :
a. Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama
dengan (0,008dn + 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm,
dengan angka minimum 1,2 mm
b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi
sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi
sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung


harus 18 dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi
pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk
penggulungan ulang

2. Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak
boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan
pengguna barang dengan toleransi 0,05 m. Diameter drum
gulungan minimum harus 18 x dn.

3.1.3.3 Sifat Mekanik

1. Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang
diberikan sebagaimana tabel dibawah ini

Tabel 5.11 Ketahanan Hidrostatik Pipa


Tegangan uji (Mpa)
Jenis Bahan 100 jam 165 jam1) 1000 jam
o o
pada 20 C pada 80 C pada 80 oC
PE 100 12.4 5.5 5.0
PE 80 9.0 4.6 4.0
Catatan :

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 38
Spesifikasi Teknis

1)
Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan pecah karena
rapuh (britte failure) pada kurang dari 165 jam adalah
merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada
165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji
ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih
rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan
minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel
dibawah

Tabel 5.12 Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu


80C Kebutuhan Uji Ulang

PE 80 PE 100
Waktu
Waktu
Tegangan Tegangan Kegagalan
kegagalan
Mpa Mpa Min.
Min. (jam)
(jam)
4.6 165 5.5 165
4.5 219 5.4 233
4.4 283 5.3 332
4.3 394 5.2 476
4.2 533 5.1 688
4.1 727 5.0 1000
4.0 1000

2. Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan
minimum harus 400 %, bila diuji pada suhu 20C

3.1.3.4 Sifat Fisik

1. Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari
pipa PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu
200C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan
sebelah dalam pipa

Nilai Perubahan Arah Panjang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 39
Spesifikasi Teknis

Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %

3.1.3.5 Dimensi Pipa

1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI
06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum
2. Bahan Baku Pipa
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa
polietilena, harus merupakan bahan baku yang menyatakan
layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh
pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan
Certificate Badan Independen BODYCOTE

3.1.3.6 Sambungan

Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan


yaitu dengan menggunakan Butt Fusion dan sambungan
Elektrofusion, atau dengan Mechanical Joint.

Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan


untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan
ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan
dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan
diameter 20 - 110 mm. Sedangkan dengan penyambungan
dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran
pipa.

3.1.3.7 Pengujian Pipa

Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-


2552-1991 tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC
untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang metode
pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

3.1.3.8 Penandaan Pipa

Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 40
Spesifikasi Teknis

mencantumkan :
Nama pabrik pembuat atau merek dagang
Dimensi luar pipa
Tekanan kerja nominal
Jenis material yang digunakan
Seri pipa
Tanggal produksi

3.1.4 Pengadaan Pipa Ductile dan Perlengkapannya

3.1.4.1 Umum

Referensi
Standar yang digunakan adalah :
ISO 2531
BS 4772

3.1.4.2 Spesifikasi Teknis

1. Ketebalan Dinding Pipa

Tabel 5.13 Ketebalan Dinding Pipa Ductile

NOMINAL KETEBALAN DINDING PIPA (mm)


DIAMETER K=9 K = 12 K = 14
80 6.0 7.0 8.1
100 6.1 7.2 8.4
150 6.3 7.8 9.1
200 6.4 8.4 9.8
250 6.8 9.0 10.5
300 7.2 9.6 11.2
350 7.7 10.2 11.9
400 8.1 10.8 12.6
450 8.6 11.4 13.3
500 9.0 12.0 14.0
600 9.9 13.2 15.4
700 10.8 14.4 16.8
800 M, 15.6 18.2
900 12.6 16.8 19.6
1000 13.5 18.0 21.0
1200 15.3 20.4 23.8
1400 17.1 22.8 26.6

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 41
Spesifikasi Teknis

1600 18.9 25.2 29.4


1800 20.7 27.6 32.2
2000 22.5 30.0 35.0

Catatan :
K = 9, untuk pipa
K = 12, untuk elbows
K = 14, untuk tees

2. Panjang Pipa

Tabel 5.14 Panjang Pipa Ductile

NOMINAL PANJANG
DIAMETER PIPA (m)

80 4-6
100 4-6
150 4-6
200 4-6
250 4-6
300 4-6
350 4-6
400 4-6
450 4-6
500 4-6

600 4-6

700 4-6

800 4-6

900 4-6

1000 4-6

1200 4-6

1400 4-6

1600 4-6

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 42
Spesifikasi Teknis

1800 4-6

2000 4-6

3.1.4.3 Tekanan Hidrostatic

Tabel 5.15 Tekanan Hidrostatic

DIAMETER PIPA FITTING

DN 80 - DN 300 50 bar 25 bar

DN 350 - DN 600 40 bar 16 bar

DN700 - DN 1000 32 bar 10 bar

DN 1100- DN 2000 25 bar 10 bar

3.1.4.4 Sistem Penyambungan

Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan


cara-cara, sebagai berikut :

a. Push on joint
b. Mechanical joint
c. Locking joint

3.2. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

3.2.1 Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga


kerja, dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk
sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing),
desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk
penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasi teknis ini.

Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 43
Spesifikasi Teknis

akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang
teknis yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah direksi.

Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan
diijinkan dan menelitinya di kantor proyek.

Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat


teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia.
Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasional Indonesia
(SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk
kepada :

AISI : American Iron and Steel Institute


ANSI : American National Standards Institute
API : American Petrolium Institute
ASTM : American Society of Testing Material
AWWA : American Water Works Association
DIN : Deutsche Institut fur Norming
IEC : International Electrotecnical Commision
ISO : International for Standardization Organization
JIS : Japanese Industrial Standard
KIWA : Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material
NEMA : National Electrical Manufactures's Assosiation
PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971
SNI : Standar Nasional Indonesia

3.2.2 Penyerahan Gambar Kerja dan Gambar Pelaksanaan

Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh
direksi sebelum pekerjaan dimulai

Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar


dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar
pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama pekerjaan berlangsung
maupun setelah penyelesaian pekerjaan.

Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 44
Spesifikasi Teknis

(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang


valve (katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya.
Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap
muka tanah pada bangunan permanen.

3.2.3 Tanda Papan Nama

Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda


atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh
direksi.

Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama
proyek; dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan
perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan
sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat
luas.

Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi.
Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus
disingkirkan.

3.2.4 Rambu-Rambu Lalu Lintas

Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-


rambu (tanda-tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-
rambu tersebut harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang sibuk,


kontraktor harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu
dikerjakan pada malam hari.

Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus


sudah termasuk dalam kontrak.

3.2.5 Sumber Tenaga dan Penerangan

Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan


pengaturan untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu
bagi pelaksanaan pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 45
Spesifikasi Teknis

semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup
sinar matahari atau/pada saat malam hari.

3.2.6 Trase dan Elevasi Pipa

3.2.6.1 Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa

Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan


elevasi (ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok
(stake out) trase tersebut di lapangan. Kontraktor harus
membayar sejumlah biaya untuk pemeriksaan dan pematokan
tersebut kepada instansi yang berwenang.

3.2.6.2 Tanggung Jawab Kontraktor

Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar


untuk pipa induk diletakan dan dipasang pada jalur dan
ketinggian yang ditetapkan dan dengan fitting, valve dan
saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan. Untuk maksud
ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau
titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

3.2.6.3 Penyimpangan Akibat Bangunan Lain

Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana


dan mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga
diperlukan perubahan rencana, maka pemilik berhak untuk
merubah rencana tersebut. Jika menurut direksi terjadi
perubahan dalam rencana, yang menyebabkan perubahan
volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka
perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai
dengan pasal yang berkaitan dengan hal tersebut dalam
persyaratan umum.

3.2.6.4 Kedalaman Pipa

Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana


yang telah ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 46
Spesifikasi Teknis

3.2.7 Jalan Sementara

3.2.7.1 Umum

Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa


sesuai dengan kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan
sebagaimana penjelasan dibawah ini. Kontraktor harus
menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, pekerasan, jalan
sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang
kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim
penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh tersebut,
kontraktor harus memulai pengukuran topografi berdasarkan
gambar perencanaan dan berada dibawah pengarahan direksi.

Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup


pekerjaan sebagai berikut :
a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang
melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan
lokasi tepat trase jalur pipa. Kontraktor harus
memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang
berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah
ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota.
b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,
pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan
pekerjaan lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum
dimulainya pekerjaan pemasangan pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan,


peralatan dan bahan untuk membuat jatan sementara
sebagaimana telah ditentukan.

3.2.7.2 Pembuatan Jalan Sementara

Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan,


harus dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut:

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 47
Spesifikasi Teknis

a. Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka


tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m
dan lebar disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai
petunjuk direksi.
b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah
"tanah merah atau yang sejenis sesuai persetujuan
direksi" yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan
minimum 0,5 m.
c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan
agregat yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan
minimum 0,2 m dan juga diisi dengan kerikil.
d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir
dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan
dan dirawat dengan baik sampai selesainya pekerjaan.
Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus bertanggung
jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.

3.2.7.3 Pekerjaan Perbaikan Kembali

Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh


direksi, jalan sementara tersebut harus dibongkar dan
dikembalikan seperti keadaan semula.

Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas


harus dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula

Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus


diperbaiki secara memadai, sampai serupa keadaan semula.

3.2.8 Pembangunan Kantor Sementara dan Gudang Milik


Kontraktor

Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan


digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan
yang baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak
dan gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan
bahan lainnya menyangkup material penyambung (jointing material).

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 48
Spesifikasi Teknis

Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor


dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya.
Kecuali ditetapkan lain oleh direksi.

Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang


tersebut, kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh
persetujuan direksi.

3.2.8.1 Kantor Sementara Kontraktor

Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan


perabot kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan
stafnya.
Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen
kontrak, jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan
kontrak dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan. Kantor
harus dilengkapi dengan :
a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai
b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya

3.2.8.2 Gudang sementara Kontraktor

Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang


memadai untuk melindunginya dari hujan dan dengan peralatan
pengatur sirkulasi udara. Lantai gudang harus bebas dari
rembesan air tanah dan sekiling gudang dijaga dari kemungkinan
pencurian dan kerusakan selama periode pelaksanaan
pembangunan.

3.3. PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN

3.3.1 Umum

Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,


peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang
mencakup kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian;
penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 49
Spesifikasi Teknis

untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan;


peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan
lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu
lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan
yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen
kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh direksi

3.3.2 Pembersihan dan Pengupasan

Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian


atau melakukan pengurugan.

Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan akar-akar, tonggak,


tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di
permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk
sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali.

Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh
kontraktor tanpa persetujuan direksi.

Semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan bongkaran seluruhnya


harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor
dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan
disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan
diperbaiki kembali seperti semula.

Bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan


nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan
dengan baik.

3.3.3 Pengeringan (Dewatering)

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan


pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun
pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik.

Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan
pondasi, pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali dengan
persetujuan direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 50
Spesifikasi Teknis

Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta


benda dan gangguan terhadap rnasyarakat luas dan lingkungan sekitarnya.

Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu.
Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang
membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-
rambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.

3.3.4 Penggalian Lapisan Bawah Permukaan (Sub Surface) dan Lubang


Pengujian (Test Pit)

Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga
lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan.
Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut
bila pecah atau rusak karena kelalaiannya.

Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali untuk


menetapkan bangunan bawah tanah yang ada, kontraktor harus
melakukan pencarian tersebut atas biayanya sendiri dan menurut
petunjuk direksi.

Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah,


kontraktor harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur
pipa, kecuali jika ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor
harus menggali lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat
utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk membuat
konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut.

Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak
yang cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak
terhambat.

3.3.5 Penggalian Permukaan dan Perbaikan

3.3.5.1 Umum

Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 51
Spesifikasi Teknis

benda permukaan, menyimpan, menjaga mencadangkan bahan


tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk
perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah
pengujian pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi,
semua permukaan yang terkena pekerjaan kontraktor pada alur
penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus diperbaiki
kembali seperti keadaan semula, atau dalam keadaan yang lebih
baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus memeriksa
secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian
akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada
ketinggian semula.

3.3.5.2 Daerah Lansekap / Pertamanan

Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan


semua benda pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik
pohon kecil, pagar tanaman, semak belukar atau bagian lansekap
yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk
perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.

Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa.


Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan
pipa, kontraktornya sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon
dari pemitik atau instansi terkait yang memeliharanya dan
melaoporkannya pada direksi.

Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk


biaya kompensasi ditanggung oleh kontraktor sendiri.

3.3.5.3 Daerah Berumput

Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun


secara terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan
ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama
dengan kondisi semula.

Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian,

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 52
Spesifikasi Teknis

atau yang akan rusak karena terkena peralatan, harus


disingkirkan, dijaga/dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan
konstruksi dan diletakan kembali setelah penyelesaian urugan.

Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tenah berumput menjadi


rusak untuk diletakan kembali seperti semula, kontraktor harus
menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau
dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara area
tersebut sampai didapatkan tunas baru.

3.3.5.4 Daerah Berbatu

Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan


peralatan yang sesuai untuk menggalinya. Bila tidak mungkin
untuk dilakukan penggalian, sedangkan bila dalam gambar
rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila
direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang
diletakan diatas tanah berbatu tersebut.

3.3.5.5 Daerah Persawahan / Perkebunan

Untuk pemasangan di daerah persawahan/perkebunan,


kontraktor sebelumnya harus mendapatkan ijin dari pemilik.
Biaya kompensasi yang diperlukan ditanggung oleh kontraktor
sendiri. Bila melewati saluran-saluran air (irigasi), harus
diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak
merusak saluran irigasi tersebut.

3.3.5.6 Jalan Batu dan Bahu Jalan

Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan


yang diperkeras harus diganti dengan batu sebagaimana telah
ditentukan.

3.3.5.7 Jalan yang Diperkeras

Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang


diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas
pekerjaan umum setempat.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 53
Spesifikasi Teknis

3.3.5.8 Jalur Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan


dalam gambar.

3.3.5.9 Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan

Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan
yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti
keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada garis
potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat
pemotong.

3.3.6 Penggalian

Bagian berikut yaitu "PENGGALIAN" harus digunakan bagi pekerjaan semua


pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.

3.3.6.1 Umum

Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang


ditemui termasuk pula semua hambatan yang akan
mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan
yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta
oleh direksi.
Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi
sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan
dari lokasi pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan, memasang
dan memelihara semua pendukung dan penopang yang mungkin
diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua pemompaan,
pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran
atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan
dan air limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai
lokasi guna mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 54
Spesifikasi Teknis

maupun kepemilikan yang berada didekatnya. Dinding dan


permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan
mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan
terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut
galian yang aman atau cara lainnya. Kontraktor harus
menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lain-
lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan
tanah yang dapat menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan
ataupun membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.

3.3.6.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang Ada

Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna


melindungi bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan,
perkerasan ataupun hambatan yang ada. Di daerah di dekat
fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, kontraktor harus
melakukan tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan
pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas
dan jalur tersebut. Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan
memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan
gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu
selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.

3.3.6.3 Penggalian Tanpa Ijin

Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan


ketinggian yang ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan
oleh direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug kembali dengan
bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.
Bilamana menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak
diijinkan tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk atau
batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan
bahan tersebut dengan baik.

3.3.6.4 Galian Terbuka

8. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 55
Spesifikasi Teknis

pada trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut


dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang
diijinkan oleh direksi dan/atau persyaratan yang ditetapkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut
harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.

9. Lebar Galian Terbuka


Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat
diletakan dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta
pemadatan dapat dilakukan sebagaimana yang telah
ditentukan.
Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa
sehingga dapat memberikan kemudahan dalam penempatan
penopang kayu, turap dan penopang lainnya, maupun
penanganan khusus lainnya.

10. Lubang Galian Untuk Penyambungan


Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap
lokasi sambungan agar penyambungan dapat dilakukan
dengan baik.

11. Panjang Galian


Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh
melebihi panjang yang diijinkan direksi. Galian harus
diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan
perletakan pipa terakhir.
Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan
harus dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug
penuh di akhir hari kerja setiap hari atau ditutupi dengan
pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu
menahan beban arus lalu lintas kendaraan.

12. Galian Terbuka dan Jarak Pipa


Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan
sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar standar agar
memberikan dukungan yang menerus dan seragam dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 56
Spesifikasi Teknis

menopang pipa pada tanah yang padat dan tak terganggu


pada setiap titik diantara lubang galian sambungan.
Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang
ditentukan harus diurug kembali secara merata sebagaimana
diperintahkan oleh direksi sampai pada kedalaman yang
ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang telah disetujui
serta dipadatkan.
Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan
memakai peralatan tangan (manual).

Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus


disingkirkan agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15
cm dibawah dari setiap sisi pipa dan fitting untuk pipa
dengan diameter 600 mm atau lebih kecil; dan 20 cm untuk
pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm.

13. Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk

Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri


dari bahan yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan
lain-lain, dan atas keputusan direksi bahan tersebut harus
disingkirkan, kontraktor harus menggali dan menyingkirkan
bahan tersebut.

14. Penopangan dan Penurapan


Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap
sehingga galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat
bekerja secara aman dan menjaga permukaan jalan dan
bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan dalam gambar
kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh
direksi.

Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga


di luar turap, tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut
harus segera diisi dan dipadatkan. Sebelum memasang
penopang dan turap, kontraktor harus memberi tahu lokasi
galian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal
pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 57
Spesifikasi Teknis

Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan direksi, galian


terbuka diperkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan
strategis harus dilakukan dengan penurapan dan penopangan.

Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus


dipindahkan dengan hati-hati tanpa membahayakan
pemasangan yang baru dilakukan utilitas yang ada, atau
kepemilikan yang berada didekatnya.
Semua rongga yang timbul akibat dicabutnya turap harus
segera diisi kembali dengan pasir dan dipadatkan dengan
cara penumbukan menggunakan alat yang sesuai dengan
membasahinya atau cara lain yang diperintahkan.

Direksi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis


setiap saat selama pekerjaan berlangsung untuk tidak
mencabut semua turap, penopang dan lain-lain, untuk
ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah
kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan.

Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta


bahan lain ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh
ditafsirkan sebagai kewajiban di pihak direksi untuk
mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagalan
melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung
jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada
pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh
kelalaian dalam pekejaan sebagai akibat tidak
ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah
longsor atau bergeraknya tanah.

15. Penimbunan Bahan Galian


Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan
pemasangan pipa sehingga tidak terjadi penimbunan bahan
galian di jalan utama maupun jalan nasional. Bahan hasil
galian dapat ditimbun di bagian jalan lain dengan syarat
menggunakan kotak penampung tanah galian agar tidak
menghambat arus lalu lintas.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 58
Spesifikasi Teknis

Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus


ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan
jauh dari jalan.
Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi,
kontraktor harus mengangkut bahan galian untuk dibuang
atas beban biaya sendiri.

3.3.7 Urugan

Bagian berikut mengenai "URUGAN" harus diterapkan untuk semua


jenis pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa.

3.3.7.1 Umum

Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan


semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa
dan galian untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh
dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan lainnya.

Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan


harus berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil
tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat direksi
harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, kontraktor harus
menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil
sebagaimana ditentukan dan diperintahkan oleh direksi. Urugan
harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa dan
disetujui direksi.

3.3.7.2 Bahan Urugan

Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar


rencana, bahan untuk urugan ditentukan sebagai berikut:

1. Bahan Terpilih
Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan
penggalian atau diangkat yang tidak mengandung batu atau
benda padat yang ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam
bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organik

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 59
Spesifikasi Teknis

seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan


tidak bersifat mengembang (non exrisive nature).

2. Urugan Pasir
Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam
berbutir halus hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas
dari kotoran, arang, abu, sampah, atau bahan lainnya yang
menurut pendapat direksi dapat ditolak.
Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah
liat lebih dari 10 berat bahan keseluruhan.

3. Urugan Kerikil
Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil
alam, memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai
sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak
mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih
besar dari 5 cm.
Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan
tak terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau
bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh
mengandung tanah liat, lempung dan tidak boleh
bergumpal.

3.3.7.3 Urugan pada Galian

1. Lapisan Alas
Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam
bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm
dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain
yang disetujui direksi pada kepadatan kering maksimum
95%.

Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil


diperlukan sebagai pengganti pasir pada tempat yang
dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 60
Spesifikasi Teknis

oleh direksi.

2. Urugan di Bawah Pipa


Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain
yang disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan
pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakan secara
berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering
maksimum 95 %.

Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh


selebar galian di masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan
lainnya secara menerus.
Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke
permukaan, dalam "Urugan Sampai Permukaan" harus
diterapkan bagi pengurugannya.

3. Urugan di Atas Pipa


Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada
kedalaman 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus
diurug dengan peralatan tangan (manual) atau cara
mekanis lainnya yang telah disetujuinya.

Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang


ditunjukan dalam gambar rencana, dan ditempatkan secara
berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan
kering maksimum 95%.

Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan


cara konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui,
pada kedalaman 30 cm diatas puncak pipa PVC dan tidak
rnerusak pipa.

4. Urugan Sampai Permukaan


Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan,
galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau
yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 61
Spesifikasi Teknis

tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan tongkat


pemadat untuk mencegah amblasnya permukaan tanah
setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.
Dalam Pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan
tangan (manual) atau cara mekanis yang telah disetujui,
pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak
pipa.

3.3.8 Pengujian Kepadatan di Lapangan

Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu,


pengujian pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan
prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTM D -1556.
Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan
standard compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam
zona pipa, dan diatas zona pipa.

3.3.9 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan

Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada
titik buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan
perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung
(riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya
kemiringan tersebut.

Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki
kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN PERMUKAAN
DAN PERBAIKAN".

Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga
ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan
bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi,
pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu
untuk mencegah keruntuhan.

Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras
dan berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh
digunakan.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 62
Spesifikasi Teknis

Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan


diperintahkan lain oleh direksi. Ketebalan yang disebutkan diatas,
mungkin berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan,
kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran dan selokan.
Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja sebelum memasang
pasangan batu untuk persetujuan direksi.

Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan
dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu
harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.
Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi
memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm
dipasang setiap (2 - 3) m2 pasangan batu.

Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan
keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

3.4. KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS

3.4.1 Konstruksi Jembatan Pipa

3.4.1.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan tenaga, bahan, perkakas,


peralatan lainnya yang diperlukan, diluar yang disediakan atau
dipinjamkan oleh pemilik untuk pekerjaan konstruksi jembatan
pipa sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar dan/atau
ditentukan disini.

Batas konstruksi setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung


sambungan "flexible" dan/atau "fitting" yang digunakan untuk
hubungan flexible sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Dikarenakan perbedaan dan ketinggian alignment jembatan dan
jalur pipa, diperlukan bentang transisi guna menghubungkannya
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan harus dilaksanakan
sesuai dengan perintah direksi sesuai dengan kondisi lapangan.

Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 63
Spesifikasi Teknis

harus dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan pipa dan setelah


persetujuan direksi.

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan konstruksi jembatan


pipa dengan benar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang
dapat diterapkan dalam spesifikasi teknik ini.

Kontraktor atas biayanya sendiri memeriksa semua ukuran


jembatan pipa yang diperlihatkan dalam gambar dengan
melakukan survey sendiri di lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus melakukan, mengkoordinasikan dengan instansi


terkait, dan membantu Pemilik mendapatkan ijin dari Instansi
Pemerintah yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan
perlintasan ini.

3.4.1.2 Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan

Kontraktor berdasarkan pemeriksaan lapangan dan peta geologi


tersebut, harus menyusun jadwal pelaksanaan dan gambar kerja
jembatan pipa yang memperlihatkan semua ukuran, rincian pipa,
bangunan bawah (abutment), pilar, pancang, pekerjaan
sementara termasuk penurapan, perancah dan lain-lain,
perbaikan kembali atau membuat lapis lindung (revetment) pada
sungai atau saluran dimana diperlukan, termasuk perhitungan
yang diperlukan serta menyerahkannya kepada Direksi untuk
persetujuannya, sebelum memulai pekerjaan pembangunannya.
Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada
kecepatan yang lebih rendah, air ditambah dengan cairan
desinfektan yang sudah disediakan oleh Pemborong dengan cara
dipompakan melalui lubang berdiameter kecil di ujung pipa di
bor.

Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam


harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung
sekurangnya 20 mg sisa Khlorin per liter.

Jika air ini masih mengandung Khlorin bebas setelah periode

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 64
Spesifikasi Teknis

kontak ini, maka harus dicuci dengan air sampai air yang
dikeluarkan tidak mengandung Khlorida yang berlebihan.

Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorin


setelah periode kontak selama 24 jam dalam pemberian
desinfektan, maka proses harus diulangi. Sebelum pemberian
desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang me-
ngandung klorin di atas, Pemborong harus mendapat persetujuan
tertulis dari Direksil Tenaga Ahli untuk menggunakannya.

Desinfeksi Pipa
Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke
pelanggan maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan
pipa dari kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan
membersihkan pipa dari kuman-kuman penyakit dengan larut-an
desinfektan.

3.4.1.3 Perancah

Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai melintas


sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat
meletakkan, menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan
membuat pipa dengan aman dan efisien. Tindakan khusus harus
dilakukan dalam merencanakan dan membangun perancah di
lokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam
pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan baik atau
mendukung berat peralatan pancang dan tekanan atau kejutan
dari pelaksanaan pancang.

3.4.1.4 Konstruksi Bangunan Bawah

Kontraktor harus menyediakan turap/atau perlengkapan kedap


air untuk pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat
dilaksanakan dalam kondisi kering dan aman.

16. Pondasi
Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan
kebutuhan yang ditentukan atau yang diperlihatkan dalam

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 65
Spesifikasi Teknis

gambar.
a. Pondasi Langsung
Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya
dukung tanah di lapangan sebagaimana diminta oleh
Direksi, sesuai dengan standar yang disetujui, bilamana
penggalian dilakukan hingga gradien yang direncanakan
sebagaimana terlihat dalam gambar.
Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh
dilakukan sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.

Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus


disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu pecah
sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.

Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan


ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan
alat pemadat tangan, minimum empat kali
sebagaimana disetujui oleh direksi.

Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian


mencapai ketinggian yang direncanakan sebagaimana
dijelaskan di atas untuk memenuhi kapasitas daya
dukung.

Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan


dengan tangan sehingga akan diperoleh tanah dasar
rata tak terganggu.
Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan
yang diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi,
Kontraktor harus menggali lebih dalam lagi di bawah
gradien tersebut sampai kedalaman tertentu
sebagaimana diperintahkan Direksi.

b. Pondasi Pancang
Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada
lokasi yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 66
Spesifikasi Teknis

sebagaimana ditentukan dalam bab selanjutnya.


Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan
disetujui oleh Direksi. Kepala pancang direncanakan
sebagai sendi dan harus disisipkan ke dalam bangunan
bawah sedalam 10 cm.

17. Pekerjaan Beton


Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan
disetujui Direksi, Kontraktor harus menyelesaikan
pekerjaan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam bagian
selanjutnya, yaitu "Pekerjaan Beton".
Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik
minimum 175 kg/cm. Pipa yang ditanam dalam bangunan
bawah harus dimantapkan ke besi tulangan dengan cara
yang disetujui serta menghindari pergeseran dari lokasi
semula selama pengecoran beton.

3.4.1.5 Konstruksi Pilar

Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan


bantalan beton. Berkaitan dengan pancang yang dipancang di
sungai atau saluran, Kontraktor harus memilih secara teliti cara
dan peralatan yang sesuai agar tetap pada jalur dan ketinggian
yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Puncak
pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan
kedalaman yang cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Setelah penyelesaian pekerjaan, semua bahan yang digunakan
bagi pekerjaan konstruksi, seperti perancah, pelantar kerja
sementara dan lain-lain, harus disingkirkan semuanya agar tidak
mengganggu aliran sungai atau saluran.

3.4.1.6 Konstruksi Bangunan Atas

Kontraktor harus menyediakan bekisting yang kualitasnya untuk


beton expose dan peralatan water stop untuk penyambungan
antar dinding.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 67
Spesifikasi Teknis

3.4.1.7 Pemasangan Pipa

Kontraktor harus memasang dan menyambung semua pipa


"fitting" dan "coupling" sesuai dengan jalur dan ketinggian yang
diperlihatkan dalam gambar.

1. Anti Lendutan (cambering)


Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang
dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini
harus 1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis
tengah bentang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja yang
memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis
pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk anti
lendutan dan harus menyerahkannya ke Direksi untuk
persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa.
2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support)
"Fixed Type Ring Support" yang ditunjukkan dalam gambar
harus dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang di
bantalan pilar.
"Sliding Type Ring Support" harus dianggap sebagai
pendukung berbentuk cincin yang dapat digeser secara
horizontal di bantalan pilar ke sumbu dalam pipa.
Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar
yang ditentukan Direksi atau yang dianggap setara, dan
dibuat sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat
dari baja yang memenuhi standard yang sesuai seperti
tersebut di atas. Pendukung berbentuk cincin harus dilas
merata melingkari pipa baja.
3. Pengujian Pengecatan
a. Umum
Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus
diuji secara radiografl sebagaimana dinyatakan di bawah
ini.
Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian
dalam (interior), sambungan las, dan permukaan bagian

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 68
Spesifikasi Teknis

luar (exterior) harus dicat.


b. Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan
dan bahan untuk pengujian radiografi hasil pengelasan.

Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang


mampu, memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup
untuk pekerjaan pengujian. Kontraktor harus
menyerahkan pengalaman dan kualifikasi yang
dimilikinya untuk persetujuan Direksi. Semua
pelaksanaan pengujian harus dikerjakan dengan dihadiri
oleh Direksi atau Wakilnya.

Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai


dengan JIS Z 3104 "Method qf Radiografic Test and
Classification of (Radiographs)" cara pengujian radiografi
dan klasifikasi radiograf untuk pengelasan baja, atau
standar lain yang dapat diterima oleh Direksi.

Hasil pengujian radiografi diklasifikasikan dalam standar


sebagai berikut:

Tabel 5.16 Hasil Pengujian Radiografi

Kelas 1 2 3
Ti ngkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 Tidak Ada
Tingkatan

Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat


1, sampai tingkat 3 dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3.
Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat
lain dari pada yang disebutkan di atas, Kontraktor harus
mengulas dan menguji Ulang atas beban biayanya sendiri
sampai hasil yang diperoleh diterima oleh Direksi.
c. Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam
Semua pipa baja yang terekpos, "Fitting", sambungan
dan pipa yang akan dipendam dalam tanah harus
dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam bab
III butir 8.4. LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN LAPISAN

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 69
Spesifikasi Teknis

PELINDUNG DALAM.

3.4.2 Perlintasan dengan Jalan Kereta Api

3.4.2.1 Umum

Perlintasan Jalur Pipa dengan Jalan Kereta Api harus dikerjakan


oleh Kontraktor.
Gorong-gorong jalur pipa dan lubang kontrol di kedua sisi jalur
jalan kereta api (KA) akan dikerjakan oleh Perusahaan Umum
Kereta Api (PERUMKA).
Kontraktor harus membayar kepada PERUMKA semua biaya yang
diperlukan bagi pembangunan tersebut termasuk pajak bila
memang dikenakan.
Waktu kerja bagi Bangunan Perlintasan dengan jalan Kereta Api
sesuai dengan perintah Direksi atau PERUMKA.

3.4.2.2 Pemasangan Pipa

Setelah PERUMKA membuat gorong-gorong, Kontraktor harus


memasang pipa dan "valve" sesuai dengan butir-butir yang
relevan dalam ketentuan ini.
Pondasi dan penopang pipa harus disediakan dalam gorong-
gorong sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi.
Semua sambungan dalam gorong-gorong harus disambung
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan oleh sekeliling pipa
yang menembus dinding lubang kontrol harus diisi dengan semen
yang tidak mengerut.

3.4.3 Pekerjaan Penembusan Pipa (Pipe Driving Work)

3.4.3.1 Umum

Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh


Pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar,

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 70
Spesifikasi Teknis

tetapi bila diameter 600 mm atau tebih kecil, bahan pipa


unluk penembusan harus digunakan sebagai selubung (casing)
dan harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas
dam peralatan, kecuali yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT
KHUSUS dan keperluan lain guna melaksanakan pekerjaan
penembusan pipa sebagaimana diperlihatkan dalam gambar
dan/atau ditetapkan di sini.

Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyelidiki


struktur lapisan bawah yang ada, utilitas dan sumur yang
berada di sekitar lokasi pekerjaan supaya tidak merusak
fasilitas tersebut selama tahap pembangunan. Sebelum,
selama dan setelah berjalannya penembusan, Kontraktor harus
membuat pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian
tanah, permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika
ada, dan harus melakukan penanggulangan yang memadai
terhadap penurunan ketinggian tersebut. Bilamana diketahui
adanya penurunan ketinggian, Kontraktor harus segera
menghentikan pekerjaan penembusan dan hal tersebut segera
pula dilaporkan ke Direksi.

Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur


lapisan bawah, peralatan dan lainnya yang diakibatkan
pekerjaan penembusan harus diperbaiki dan/atau diperbarui
oleh Kontraktor atas beban biayanya sendiri serta memuaskan
Direksi.

Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan pipa


dengan benar sesuai dengan butir penerapan yang
dicantumkan dalam spesifikasi teknik.
Kontraktor atas biayanya sendiri harus mencek semua ukuran
yang diperlihatkan dalam gambar dengan mensurvai sendiri
lokasi pekerjaan.

3.4.3.2 Penyelidikan Tanah

Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Kontraktor

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 71
Spesifikasi Teknis

diijinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan


tanah di Kantor Pemilik yang memperlihatkan keadaan tanah
pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa.

Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan


pemboran mencakup pengujian penetrasi standar (standard -
penetration test) di lubang bor. Konsolidasi dan pengujian lain
yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari
pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti
daya dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga
(void ratio) dan kandungan air.

Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.

3.4.3.3 Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan Lainnya

Kontraktor berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah


tersebut, harus menghitung tenaga penembusan (driving
power) yang diperlukan. Bila memang diperlukan sekali, untuk
membelokkan pipa dengan sambungan "solvent cement" agar
membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang besarnya
belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

3.4.3.4 Tanah Penutup Kedalaman Pipa

Ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus


mengikuti peraturan setempat.

3.4.3.5 Ruang Penembus (driving pit)

Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan


ruang yang cukup bagi pekerja untuk menurunkan,
menembuskan dan menyambung pipa secara aman dan efisien
dalam ruang tersebut.

Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap


umum dan lalu lintas harus benar-benar dipenuhi oleh

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 72
Spesifikasi Teknis

Kontraktor.

Didasari setiap ruang penembus harus dilengkapi dengan ruang


pengering dan pompa yang menjaga agar ruang tetap kering
sepanjang waktu pekerjaan penembusan.

Setiap ruang penembusan juga harus memiliki peralatan yang


memadai untuk menaruh pipa dan peralatan penembus dan
untuk menyingkirkan tanah hasil galian:

1. Penurapan dan Penopangan


Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja
(Steel seet pile) harus dipancangkan sepanjang dinding
ruang sebagaimana diperlihatkan dalarn gambar dan
sebagaimana ditentukan di sini.

Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar


penopang. Yang dipasang sebelum pemancangan tiang
turap, dan memanfaatkan penopang sebagai pedoman
pemancangan guna mencegah turap melintir atau
melengkung selama pemancangan

Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai


kedalaman tidak kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran
dan dimensi penopang baja harus direncanakan
sedemikian agar mampu mendukung; tiang turap yang
dipancang disisi luarnya.

Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama


dengan ukuran yang diperlihatkan dengan pengelasan atau
pembautan, dan kerangka setelah tiang turap dipancang
harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walau
demikian kerangka tersebut tidak boleh dilaskan ke tiang
turap.

2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan


Setelah dilakukan perataan dan pemasangan pondasi
batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 73
Spesifikasi Teknis

ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya.

Kemudian pada pondasi batuan terpasang diberi lantai


kerja dengan mutu kelas E dengan ketebalan 15 cm dan
disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan
pipa dengan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar dengan lebar 2 meter.

Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan


tenaga dorong tanpa mengalami pergeseran atau
kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya dorong
secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus disusun
seperti ditunjukkan pada gambar.

Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan


desakan. Kontraktor harus, berdasarkan pada kebutuhan
daya dorong, menghitung kekuatan tulangan beton yang
diperlukan sehingga mampu mencegah kerusakan atau
pecahnya beton dan harus menyerahkan kepada Direksi
hasil perhitungan kekuatan dan tata-letak tulangannya.

3.4.3.6 Ruang Penerima Tembusan (arriving pit)

Ruang penerima tembusan dipasangi turap dan penopang oleh


Kontraktor sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa
penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang tepat serta
dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa seperti
ditunjukkan pada gambar setelah ujung pipa penembus
diangkat.

3.4.3.7 Penembusan Pipa-Pipa

Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan


Instruksi Pabrik pembuatnya serta persyaratan berikut ini:

1. Persiapan
Setelah melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada
posisi dan ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 74
Spesifikasi Teknis

dinding turap di depan alat penembus tersebut dipotong


dengan pengelasan atau cara lain sehingga memungkinkan
pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat.
Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar
daripada diameter pipa tembus yang akan didorong.
Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan sedemikian
rupa rapinya dan menunjukkan hasil kerja berketrampilan
tinggi.
Setelah pendorongan pipa pertama. ruangan antara pipa
dan bukaan turap harus diisi dengan karung pasir atau
material lainnya yang disetului oleh Direksi untuk
mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruvn-an
penembus.

2. Pemasangan Ujung Pipa Penembusan dan Bantalan


Pendorong (leading pipe)
Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung
pipa penembus harus dipasangkan pada ujung spigot pipa
tembus pertama sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pipa
penembus sebabai usaha meneruskan gaya dorong secara
tersebar dan merata pada seluruh permukaan dari ujung
pipa tembus yang didorong.

3. Penembusan
Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan
pipa harus dilakukan semua terus menerus hingga selesai
untuk menghindari peningkatan lekatan geser antara pipa
dengan tanah.

Namun, pada keadaan daya dorong penembusan


melampaui batas taksiran kekuatan untuk kondisi
tertentu, Kontraktor harus dengan segera menghentikan
pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan
keadaan ini tanpa menunda, kepada Direksi yang akan
memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 75
Spesifikasi Teknis

Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan


untuk penembusan, perlu diperhatikan untuk
mengupayakan semua kaki-kaki pendorong tersebut
bekerja secara serempak.

4. Penyambungan Pipa-Pipa Penembus


Setelah pipa didorong masuk sampai panjang tertera
hingga perlu penyambungan, penyambungan dengan
berikutnya dilakukan di dalam ruang penembus.
Penyambungan harus dilakukah sesuai dengan persyaratan
dari bab-bab yang telah disebutkan terlebih dahulu sesuai
dengan instruksi pabrik pembuatnya dengan cara
memuaskan Direksi.

5. Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa


Tanah yang berada di dalam ujung kepala pipa penembus
sepanjang kurang lebih satu meter diukur dari ujung
terdepan tidak perlu dibuang. Selama pembuangan tanah,
perlu diperhatikan jangan sampai menimbulkan kerusakan
pada lapisan lindung dalam pipa.

6. Survey
Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor
melakukan pengukuran datar, titik henti dan survai
lainnya diperlukan untuk penembusan pipa sehingga
berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan ketinggian yang
diminta.

3.4.3.8 Pengujian Sambungan

Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta


telah tembus tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus
segera melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan
yang diminta pada spesifikasi ini.

Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan


pada pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya
menjadi tanggungannya hingga memuaskan Direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 76
Spesifikasi Teknis

3.4.3.9 Pemasangan Pipa-Pipa

Setetah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah


disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus melakukan tahapan-
tahapan sebagai berikut sebagaimana pada gambar yang
diserahkan Kontraktor:
Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus
dipergunakan langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama
Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa
baja, pipa tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur
pipa utama, dan pipa-pipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe,
pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang kedalam
selubung tersebut.
1. Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron
Pipa harus disambungkan dengan penyambung
ditunjukkan pada gambar.
Semua bagian pipa yang menanjak termasuk "bend"
atau fitting' harus dilindungi dengan selimut beton
bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok
penahan tekanan untuk "blend" vertikal.
Penyambungan dari pipa-pipa harus dilaksanakan
sebagaimana diatur pada butir sebelumnya.
2. Pemasangan Pipa Baja atau PVC
a. Penyambungan
Pipa yang dimasukkan dalam selubung harus
dikerjakan penyambungannya di dalam ruang
penembus seperti yang diatur pada bab sebelumnya
dan di dorong masuk ke dalam selubung dengan
peralatan dan cara yang memadai serta hati-hati.
b. Pengujian Sambungan
Setelah memasang pipa ke dalam selubung,
Kontraktor harus melaksanakan uji tekanan air
sesuai dengan persyaratan yang diminta pada
spesifikasi. Bilamana kebocoran terjadi atau

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 77
Spesifikasi Teknis

cacat lain ditemukan pada waktu pengujian,


Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti atas
tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat.
c. Perlindungan dengan Beton
Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang
dipasang termasuk "bend" atau fitting" harus
dilindungi dengan selimut beton bertulang
sebagaimana layaknya pembuatan blok beton
penahan tekanan untuk "bend" vertikal.
Sambungan pipa harus dipasang seperti yang
dijelaskan pada bab sebelumnya.
d. Penyelubungan dengan Beton
Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung
dengan pipa-pipa yang dimasukkan ke dalamnya
harus diiisi dengan beton tumbuk (kelas E) memakai
pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk
beton kelas E sebesar 25 mm.

3.4.3.10 Pengurugan Ruang Penembus

Sebelum memulai pengurugan ruang penembus dan ruang


penerima, beton penahan desakan, bila diminta oleh Direksi,
harus dibuang dan ruang-ruang tersebut.

Setelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa


sebagaimana dimaksudkan telah selesai dilapisi dengan lapisan
pelindung luar dan lapisan pelindung dalam pada setiap
sambungan pipa baja seperti dijelaskan dimuka, serta Direksi
menyetujui untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus
rnengurug ruang-ruang yang dimaksud.
Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu
pecah dari dasar hingga ke dasar selubung beton.

Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm


dengan menggunakan pemadat tangan atau peralatan yang
disetujui. Bagian selanjutnya, diatas timbunan pasir atau batu
pecah hingga sampai pada permukaan awal harus diurug

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 78
Spesifikasi Teknis

dengan material terpilih sesuai dengan persyaratan pada butir


yang sesuai dengan spesifikasi ini.
3.4.4 Perletakan Pipa di Bawah Air

3.4.4.1 Penyelam

Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air, Kontraktor


harus menyediakan biaya bagi penyelam-penyelam Bilamana
diperlukan berdasarkan instruksi Kontraktor atau Direksi.

Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada


maksimum kedalam dan Kontraktor harus menyediakan
peralatan keamanan, dan bila perlu termasuk "pipe locator"
(magneto meter) yang sesuai untuk pekerjaan bawah air.
Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam
mempekerjakan penyelam.

3.4.4.2 Survey dan Penyelidikan

Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus melakukan


survey antara lain :
1. Kedalaman sungai rata-rata.
2. Perbedaan muka air pada saat pasang.
3. Kecepatan arus sungai.
4. Penyelidikan tanah di sungai.

3.4.4.3 Persiapan Pekerjaan Bawah Air

Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan bawah air. Kontraktor


harus mempersiapkan antara lain:
1. Mengajukan usulan metoda kerja.
2. Mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang.
3. Mengatur lalu lintas sungai bila ada.
4. Mengurus perijinan untuk memulai kerja kepada Direksi.

3.4.4.4 Tegangan Tarik (Tensile Stress)

Dalam mengajukan usulan metoda kerja, Kontraktor harus

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 79
Spesifikasi Teknis

memperhitungkan tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada


setiap tempat di dinding pipa, pada setiap saat selama
pekerjaan penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan,
penarikan, beban tanah, beban luar (eksternal) lainnya,
tekanan internal dan lain-lain tidak lebih dari 20 kg/mm2.

3.4.4.5 Penempatan Pipa

Urutan pelaksanaan pekerjaan perpipaan bawah air yang harus


dilakukan oleh Kontraktor, adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan
pengerukan dimulai.
2. Memonitor progres, pekerjaan selama pengerukan
3. Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan
bahwa profile parit, yang diinginkan telah dicapai.
4. Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum
penempatan pipa pada parit yang telah dibuat. Bila
perpipaan langsung ditempatkan setelah pengerukan
selesai, survey setelah pengerukan bersamaan dengan
survey pra penarikan pipa.
5. Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan
posisi perpipaan clan penempatan head.
6. Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey
1), untuk memastikan posisi perpipaan.
7. Bila penimbunan diperlukan, memonitor, penimbunan parit
kembali terutama bila terjadi sesuatu.
8. Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey
2), untuk memastikan penimbunan parit dengan kerikil dan
lempung telah dilaksanakan dengan baik.
9. Bila perlu, dapat dilakukan survey-survey lain atas
perrnintaan Engineer

3.4.4.6 Pengujian Setelah Penempatan Pipa

Setelah penempatan pipa, perlu dilakukan pengujian sebagai


berikut:
1. Pengujian Tekanan Hidrolis, sesuai dengan pemasangan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 80
Spesifikasi Teknis

pipa biasa.
2. Pengujian Kalibrasi, yaitu untuk memastikan internal
diameter di sepanjang pipa, tidak lebih dari 5 persen
kurang lebihnya daripada nominal internal diameter di
setiap tempat.

3.5. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

3.5.1 Umum

3.5.1.1 Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa


berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang
memuaskan direksi dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar kerja.

3.5.1.2 Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya

Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa


yang disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada
bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan
dan penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan.
Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus
diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban biaya
kontraktor.

Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang


disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari
kerusakan pada peralatan tersebut.

Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan


dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam
kondisi yang baik.

Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut


harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban
kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat
diperbaiki atau hilang, kontraktor harus memberi kompensasi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 81
Spesifikasi Teknis

kepada pemilik.

3.5.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa Baja (Steel)

3.5.2.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi


baik perkakas dan peralatan untuk menangani dan memasang
pipa, dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan
perkakas dan peralatan juga harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi


pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan
dalam gambar kerja.

Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus


dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran
disepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan
kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut
petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan
yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari
kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan


ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan
sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih
dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian
dan alignment akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan
menggunakan peralatan survei.

Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti dari


kerusakan pada saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak
sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda
secara permanen; disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan
diganti dengan yang baik.
Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah
agar pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 82
Spesifikasi Teknis

yang stabil.

Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan


kedalam galian dan didalam galian pipa tersebut disambung
dengan pipa lainnya dengan menggunakan "coupling".
Jika kontraktor mengusulkan menggunakan "Heat - shinkable
sleeves" untuk lapisan pelindung sambungan daripada "Heat -
shinkable sleeves", "sleeves" tersebut perlu dipasang pada pipa
sebelum diletakan.

Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan


tempat untuk "Heat - shinkable sleeves" atau "Sleeves", harus
digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang
diperlukan.

3.5.2.2 Pemasangan Pipa

18. Penurunan Pipa ke Dalam Galian


Peralatan Perkakas, dan fasilitas direksi yang memuaskan
direksi harus disediakan dan digunakan oleh komperator
untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa
"fitting", dan "valve" harus diturunkan secara hati-hati
kedalam galian, satu persatu, dengan batasan diameter
memakai "crane", derek, tali, atau dengan mesin, perkakas,
atau peralatan, lainnya yang sesuai, dengan cara
sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan,
lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan
pelindung dalam (Linning). Bahan tersebut sama sekali
tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam
galian.
Jika kerusakan terjadi pada pipa "valve" atau perlengkapan
dapa saat penanganannya, harus segera dilaporkan kepada
direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukan
atau menolak bahan yang rusak tersebut.

19. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Semua pipa "Fitting" harus diperiksa secara hati-hati dari
kemungkinan kerusakan, pada saat di atas galian sesaat

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 83
Spesifikasi Teknis

sebelum dipasang pada posisi akhir.

Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus,


karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan
dalam penanganannya.
Pipa atau "Fitting" yang rusak/cacat harus diletakan
terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang akan
menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun
menolaknya.

20. Pembersihan Pipa dan "Fitting"


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan
kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak
dan lemak sebelum pipa dipasang.
Bila ada profit pengaku badan (stiffeners) guna melindungi
ujung pipa, semua profil pengaku tersebut harus
disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing
lainnya dalam pipa.

21. Perletakan Pipa


Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan
pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan
dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa


harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya,
pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian
yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan
urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau
kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 84
Spesifikasi Teknis

ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang


memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

22. Pemotongan Pipa


Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau
"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa,
Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin
pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus
pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak
lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa
dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak
boleh ada "Fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan
spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh
tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
kontraktor dari direksi.

3.5.2.3 Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan

1. Umum
Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan
persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak
dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar
ataupun pedoman (code) berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes
Manufactures' Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus


dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 85
Spesifikasi Teknis

pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan


menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan
diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi
yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan


cara pengujian yang dicantumkan dalam "4 PENGUJIAN
TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DI LAPANGAN" dalam
9.2.4 atau cara yang diterima oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh
pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian
radiografi kecuali ditentukan lain.

Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik


dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (single-
welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded
butt joint) sesuai yang ditentukan.

2. Juru Las (Welder)


Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi
juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi
yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang
sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan
berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las


Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam
JIS I 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang
setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh


digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 %
untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %
untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous
rod)

Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 86
Spesifikasi Teknis

Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC,


sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada
standar yang telah diterima oleh Direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa


Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur
menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan.
Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur
tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar
(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang
lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa
dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,


harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan
las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan
ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi.

5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus
dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat
dan mengasah (grinding).

Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung


dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung
pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa
dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak
boleh dipotong di lapangan,

Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama


pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari
bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus


memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,
kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 87
Spesifikasi Teknis

dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa


perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada
sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan
ketidakrataan.

3.5.2.4 Pengujian Tanpa Merusak pada Pengelasan di Lapangan

1. Umum
Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak
Sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan
pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di
lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus
dengan perwarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang


independen yang memiliki sertifikat dari badan yang
berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai
perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta
pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala
pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja,


peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada
sambungan dengan pengelasan di lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi


atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,
yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur
pengujian sambungan dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan


mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan
yang dilakukan di lapangan kepada Direksi. Laporan harus
berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan
sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 88
Spesifikasi Teknis

diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa
secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan
ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas
dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Adanya lubang (pit) di permukaan


Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman
1 mm atau lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman
lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari
ketebalan dinding.
Adanya tumpang tindih adanya (overlap)
Adanya penguatan berlebihan

Tabel 5.17 Maximum Reinforcement


Ketebalan Dinding (mm) Maximum Reinforcement
(mm)
12,1 atau lebih kecil 3,2
Lebih besar dari 12,7 4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna


Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan
terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi
rekomendasi pabrik.

Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji


ulang atas biaya kontraktor sendiri.

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan


warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat
diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 89
Spesifikasi Teknis

perusahaan pemeriksa yang independen

3.5.3 Pekerjaan Pemasangan Pipa Poly Vinilchloride

3.5.3.1 Umum

Singkatan "Pefice" yang digunakan dalam spesifikasi dalam


dokumen ataupun gambar berarti poly vinil cloride.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan


baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan
pemasangan pipa, "valve dan Fitting"

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta


peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau
mengikuti pengarahan dari Direksi.

3.5.3.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian


Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi
syarat harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi
keamanan dan kelancaran pekerjaan.

Semua Pipa, "Fitting, dan Valve" harus diturunkan kedalam


galian satu persatu dengan menggunakan derek,
tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya
yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan
pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan
dalamnya.

Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh


dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau


perlengkapan lain dalam penanganannya, kerusakan
tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi
harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang
rusak tersebut.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 90
Spesifikasi Teknis

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari
kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak
yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan
pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama
dari retakan dan kerusakan.
Ujung "Spigot" harus diperiksa secara teliti karena bagian
ini paling mudah rusak selama penanganannya. Pipa atau
"Fitting" rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan
oleh Direksi.

3. Pembersihan Pipa dan "Fitting"


Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna
harus disingkirkan dari "bell", ujung spigot setiap pipa dan
bagian luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian
dalam "bell" harus diseka sampai bersih, kering dan bebas
dari lemak
Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan
fitting yang telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih
dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan
pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama
pemasangan dan penyumbatan kedap air semua
bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari.

4. Pemasangan Pipa
Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan
yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang
diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual
perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum
menempatkan pipa ke posisinya alignment dan gradien
akhir harus dicek dengan peralatan survey.
Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada
jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada
sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya yang
diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 91
Spesifikasi Teknis

Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung


spirogt harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk
dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar.

Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan


yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya.
Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah
atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.
Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung
terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang
disetujui oleh Direksi.

Khususnya pada musim hujan, kontraktor harus melakukan


tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan
benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah
dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung

5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila
perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap
sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan
peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan
dipotong resong (Beviled) dengan alat yang khusus dibuat
untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus
sama dengan yang dibuat dipabrik. Perkakas bagi keperluan
pemotongan pipa dan membuat ujung potongan serong
harus sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman
(garis melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot
pipa yang dipotong dilapangan untuk menandakan
kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan
pipa.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 92
Spesifikasi Teknis

3.5.3.3 Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Chloride yang dipakai dalam
Proyek

a. Push-On Rabering" yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm


- 300 mm
b. Sambungan "Solvencement", yang dipakai untuk pipa
diameter 20 mm - 40 mm

Semua bahan pelicin (lubrican) untuk sambungan "Push-On


Raubbering" dan "solvencement" untuk sambungan
"Solvencement" untuk PVC harus disediakan oleh kontraktor.
Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk
persetujuan untuk Direksi.

1. Penyambungan pipa dengan sambungan "Push-On


Rubbering" "Socket" dan "Spigot" pipa harus dibersihkan
dengan seksama sebelum cincing karet (rubbering)
dipasang ditempatnya.

"Spigot" kemudian dilumuri secara merata dengan bahan


peticin yang tetah disetujui dan pipa ditekan masuk ke
"Socket".
Penekanan pipa "Socket" harus dilakukan dengan menekan
ujung lain pipa yang sedang dipasang.

Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus diguanakan


untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan "Socket'
tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh
ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus terletak merata
diatas bahan atasnya (Badding material).

Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan


sambungan "Push-on" agar membentuk lengkungan dengan
jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai
dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 93
Spesifikasi Teknis

2. Penyambungan Pipa Dengan Sambungan "solvencement"


"Socket" dan "spigot" pipa, harus dibersihkan dengan
seksama sebelum ujung spigot dilumuri "Solvencement"
yang telah disetujui oleh Direksi.
"Solvencement dalam jumlah yang mencuki dilumurkan
secara merata diujung "Spigot". Penekanan "Spigot" yang
telah diberi "Solvencement" ke "Socket" tersebut harus
dilakukan dengan hati-hati. Konraktor agar melakukan
dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada
pipa yang baru dipasang.
Pipa yang baru selesai disambung dengan "Solvencement",
tidak boleh digeser/dipindahkan ataupun dibat lengkung.
Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa
dengan sambungan "Solvencement" agar membentuk
lengkungan dengan jari-jari panjang, besarnya belokan
harus seuai dengan petunjuk dari pabrik dan
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi,

3.5.4 Pekerjaan Pemasangan Pipa "Polyethyline"

3.5.4.1 Umum

Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, Pipa


'POLYETHYLINE" disingkat dengan nama "PE" termasuk jenis
thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE
50 yang diproduksi dari jenis HOPE atau MDPE.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan
baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan
pemasangan pipa "Valve" dan "Fitting".
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta
peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau
mengikuti pengarahan dari Direksi.

3.5.4.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalam Galian

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 94
Spesifikasi Teknis

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang


memuaskan Direksi harus disediakan dan digunakan oleh
kontraktor bagi keamanan kelancaran pekerjaan.
Pipa PE diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll.
Penurunan kedalam galiannya dapat dengan 2 cara : baik
dilepas dulu dari gulungannya baru diturunkan atau
diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk roll baru
dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk
batang.
Semua pipa, "Fitting" dan "Valve" harus diturunkan kedalam
galian satu persatu, dengan menggunakan derek,
tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya
yang sesuai sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan
pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan
dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak
boleh dijatuhkan atau dilemparkan ke dalam galian.
Jika terjadi kerusakan pada pipa, "Fitting", "Valve" atau
perlengkapan lain dalam penangannannya kerusakan
tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi
harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang
rusak tersebut.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.
Pipa, "Valve" dan "Fitting" harus diperiksa dengan seksama
dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak
yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan
pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara
seksama dari retakan dan kerusakan.
Pipa atau "Fitting" yang rusak harus diletakkan terpisah
untuk pemeriksaan Direksi.

3.5.4.3 Penyambungan Pipa

Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut:


a. Sambungan mekanis:
Mechanical-join: sambungan plastik, injection
(20 mm - 63 mm) imulded, tipe push-in dengan 0-ring
dan ulir

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 95
Spesifikasi Teknis

Sambungan dari metal


b. Welding (heat fusion):
But welding ( 63 mm - 250 mm)
Socket welding (20 mm - 125 m)
Saddle welding
c. Electro welding (25 mm - 125 mm)
Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan
pemanas.

Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus


disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data
teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.

1. Penyambungan dengan Sambungan Mekanis


Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya
dikencangkan. Penyambungan sistem mekanik lainnya juga
sama seperti halnya penyambungan-penyambungan yang
biasa dilakukan.

2. Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion)


Butt weldding
Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa
harus dibersihkan dan diratakan dengan pengetap.
Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit
diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan
untuk beberapa detik. Kemudlan plat pemanas
dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu
sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari
bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan untuk
beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka.
Socket welding
Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya.
Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus
dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit
bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur
dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung
pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 96
Spesifikasi Teknis

dalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan


alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan
kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat
sampai dingin.
Sudle Welding
Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus
dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan
pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu
untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan
sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan
tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah
sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang
biasanya sudah ada pada sambungannya.

3. Penyambungan dengan Elektro Welding


Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus
dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari
spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen
sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang
akan disambung harus dibersihkan dengan cairan
pembersih. Sambung pipa dengan sambungan yang akan
dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disambung kedalam
sambungan yang tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara
otomatis akan berhenti sendiri bila proses penyambungan
selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar
dari lubang indikator pada sambungan.

3.5.5 Pekerjaan Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron

3.5.5.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi


baik pekakas dan peralatan untuk menangani dan memasang
pipa dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan
perkakas dan juga peralatan harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 97
Spesifikasi Teknis

pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan


dalam gambar kerja.
Bagian dalam semua pipa dan valve yang dipasang, harus dijaga
tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran sepanjang
waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain
pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk
direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat
semua celah/lubang yang ada pada setiap akhir hari kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan
ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan
sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih
dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian
dan alinyamen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan
menggunakan peralatan survey.
Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara teliti dari
kerusakan saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak
sebelum, selama dan setelah dipasang harus diberi tanda secara
permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti
dengan yang baik.

3.5.5.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian


Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi
harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk
keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting
dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian,
satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,
derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar
mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar
(protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).
Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan
atau dilemparkan kedalam galian.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara teliti dari

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 98
Spesifikasi Teknis

retak dan kerusakan lainnya pada saat benda berada diatas


galian sebelum saat pemasangan dalam posisi akhir.
Ujung spigot harus diperiksa dengan teliti karena daerah ini
merupakan yang paling mudah mengalami kerusakan dalam
penanganan.
Pipa atau fitting yang rusak harus diletakan terpisah untuk
diperiksa oleh direksi yang akan menetapkan perbaikan
yang diperlukan atau menolaknya.

3. Pembersihan Pipa dan Fitting


Semua gumpalan, gelembung udara, dan kelebihan lapisan
pelindung harus disingkirkan dari bell dan ujung spigot
setiap pipa dan sebelum pipa dipasang bagian luar ujung
spigot dan bagian dalam bell harus diseka bersih, kering
dan bebas minyak atau lemak.

4. Pemasangan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa saat dipasang dalam
jalurnya. Selama pemasangan berlangsung, benda,
perkakas, kain atau bahan lainnya tidak boleh diletakan
dalam pipa

Pada saat batangan pipa diletakan kedalam galian, ujung


spigot harus ditempatkan pada lingkaran bell dan ditekan
masuk serta diatur pada jatur yang benar. Pipa
dimantapkan pada tempatnya dengan bahan urugan yang
telah disetujui yang kemudian dipadatkan kecuali pada
bagian bell. Langkah pencegahan harus dilakukan guna
mencegah tanah atau bahan lainnya masuk kedalam ruang
sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pemasangan pipa, bukaan pada


ujung pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang
disetujui oleh direksi.

5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa guna menyisipkan tee, bend atau valve

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 99
Spesifikasi Teknis

ataupun untuk tujuan lain harus dilakukan dengan mesin


pemotong yang sesuai dengan cara yang rapi dan tenaga
terlatih tanpa menimbulkan kerusakan pada pipa maupun
lapisan pelindung dalamnya serta menghasilkan ujung yang
halus pada sudut yang sesuai terhadap sumbu pipa.

3.5.5.3 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Mechanical

Penyambungan pipa yang ditentukan berikut ini hanya


memperlihatkan penerapannya secara umum. Untuk rincian
pekerjaan penyambungan, kontraktor harus memahami
petunjuk dari pabrik atau mengikuti perintah direksi.

Semua pipa yang ditentukan dalam bagian ini, mencakup pipa


fitting dari jenis sambungan yang sama/sejenis.

1. Pemasangan Perlengkapan
Di bagian luar spigot dan di bagian dalam bell jenis pipa
dengan sambungan mekanik (mechanical joint) ini harus
dibersihkan dengan kain yang bersih agar bebas dari
kotoran.
Bis - tekan (gland) dan cincin karet ductile iron selanjutnya
disisipkan diujung spigot dengan bibir bis-tekan menghadap
kearah ujung bell atau socket.

2. Pembautan Sambungan
Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna
menempatkan ujung spigot pada bell. Cincin karet
sedemikian harus ditekan keposisinya dalam bell, perhatian
perlu diberikan untuk menempatkan cincin karet secara
merata disekeliling sambungan.
Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai
pada posisi untuk pembautan, semua baut dimasukan dan
sekrup diputar dengan tangan. Semua sekrup dikencangkan
dengan kunci puntir (wrench) yang sesuai.

Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat harus


dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 100
Spesifikasi Teknis

seimbang diseluruh bis-tekan.


Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci
puntir dan pastikan bahwa semua sekrup telah
dikencangkan dengan puntiran (torque) yang telah
ditentukan. Puntiran baut bagi setiap ukuran baut harus
sesuai dengan standar pabriknya tetapi secara umum
adalah sebagai berikut:

Tabel 5.18 Standar Momen Puntir Berdasar Diameter Nominal


Pipa

Ukuran Sekrup Diameter Nominal Pipa Standar Momen Puntir


(mm) (mm) (kg-m)
16 75 6

20 100-600 10
24 700 - 800 14
30 900 atau lebih besar 20

3. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan


Sambungan Mekanik
Bilamana diperlukan untuk membelokan pipa dengan
sambungan mekanik agar supaya membentuk lengkungan
berjari-jari panjang, besarnya penyimpangan harus sesuai
dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.

3.5.5.4 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Push On

1. Pemasangan
Jenis sambungan push on diterapkan untuk pipa diameter
300 mm dan yang lebih kecil dan dengan memakai jenis
sambungan mekanik dimana pipa lurus dan fitting atau
fittingnya itu sendiri disambungkan.
Pemasangan dan penyambungan pipa sambungan push on
dengan fitting harus dilakukan dengan bahan pelicin
(lubricant) yang disetujui oleh direksi.
Kontraktor harus menyerahkan katalog dan data teknis

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 101
Spesifikasi Teknis

serta contoh kepada direksi sebelum menggunakan bahan


pelicin tersebut dalam pekerjaannya dalam waktu yang
cukup bagi direksi untuk memeriksanya terlebih dahulu.

Bagi semua sambungan antara fitting dan pipa lurus, atau


fittingnya sendiri harus digunakan sambungan mekanik
kecuali untuk sambungan lainnya dimana direksi menerima
dan menyetujuinya.
Ujung spigot yang terpotong dari suatu pipa lurus tidak
boleh dicoba disambungkan dengan socket jenis sambungan
push on.
Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell pipa jenis push
on harus dibersihkan dengan kain bersih agar bebas dari
kotoran.

Setelah melumuri zat pelicin yang telah disetujui


disekeliling spigot, cincin karet harus dilepas dari ujung
spigot pipa dan memasangnya ditempat yang telah
ditunjukan oleh pabrik.

Penyisipan socket kedalam spigot harus dilakukan dengan


cara yang disetujui oleh direksi. Setelah penyisipan
tersebut, kedalaman antara socket dan cincin karet
sekelilingnya harus diperiksa dengan alat yang sesuai.

Jika kedalaman yang diperiksa tidak sesuai dengan


rekomendasi pabrik, dan jika cincin karet terpelintir dalam
socket, pipa yang telah tersambung harus dilepas dan
pemasangan pipa harus diulangi lagi.
Cincin karet yang mengalami kerusakan atau
deformasi/transformasi tidak boleh digunakan untuk
pekerjaan penyambungan dan harus dikembalikan kepada
pemilik dengan diberi tanda yang jelas dan catatan yang
memberitahukan keadaan kerusakan tersebut.
Pipa yang telah tersambung harus dipisahkan/dilepas
dengan hati-hati dengan alat yang telah disetujui oleh
direksi serta tidak dilakukan dengan kasar.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 102
Spesifikasi Teknis

2. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan


Sambungan Push On

Bilamana diperlukan membelokan pipa sambungan push on


agar membentuk belokan dengan jari-jari yang panjang,
besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan
sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

3.5.5.5 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens (flanged)

Setelah membersihkan seluruh permukaan flens bahan


sambungan harus dikencangkan dengan kunci puntir yang
sesuai.
Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat satu sama lain
harus dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang
merata diseluruh permukaan flens.
Semua baut dan mur untuk flens harus dilumuri gemuk (grease)
dengan merata. Semua mur benar-benar dikencangkan dengan
puntiran yang telah ditentukan menggunakan kunci puntir
sebagaimana yang diperlihatkan berikut ini :

Tabel 5.19 Standar Momen Puntir Berdasarkan Ukuran Baut

Diameter Nominal Pipa Standar Momen Puntir


Ukuran Baut (mm)
(mm) (kg-m)

16 75 - 200 6
20 200 - 300 9
22 350 - 400 12
24 450 - 600 18
30 700- 1200 33
36 1350- 1800 50
42 2000 - 2400 58
48 2600 70

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 103
Spesifikasi Teknis

3.5.5.6 Penyambungan dengan Sambungan Penahan (restraint joint)

1. Umum
Kontraktor harus memasang sambungan penahan untuk pipa
jenis sambungan mekanik dan fitting sebagaimana
ditentukan atau diperlihatkan dalam gambar untuk
mencegah kemungkinan pipa dan fitting lepas dari
sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan
(movements)

2. Pemasangan
Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan
oleh direksi harus sesuai dengan petunjuk pabrik.

Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee,


cross, bend dan reducer pada umumnya harus disambung
tanpa pemotongan sehingga tidak mengurangi pengarah
sambungan penahan. Kontraktor harus mengukur
sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan
diatas.

Tambahan sambungan penahan harus dipasang pada


sambungan dengan fitting tersebut bila pipa dipotong untuk
penyesuaiannya atau untuk menjaga alinyamen pada fitting
tersebut sesuai perintah direksi.

Jumlah set sambungan penahan untuk berbagai macam


fitting yang akan dipasang, kecuali diperlihatkan lain dalam
gambar harus sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :

Tee ..........3 set untuk semua ukuran Tee pada socket


dan ujung spigot dan brach's socket end.
Reducer ....2 set untuk semua ukuran reducer pada
socket dan ujung spigot
Bend ........2 set untuk ukuran berikut ini dan sudut
belokan pada socket dan ujung spigot.
- Semua ukuran bend dengan sudut

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 104
Spesifikasi Teknis

betokan 90 derajat dan 45 derajat


- Bend dengan diameter 200 mm
dan yang lebih besar mempunyai
sudut belokan 22 1/2 derajat
- Bend dengan diameter 300 mm
dan yang lebih besar mempunyai
sudut belokan 11 derajat.
Blow off ...1 set untuk semua ukuran blow off branch
pada ujung cabang socket

Sambungan penahan pada collar, bell dan flanges dan


flange dan spigot harus dipasang hanya bila memang
diperintahkan direksi.
Kontraktor harus memasang semua tambahan sambungan
penahan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi atas
biaya kontraktor sendiri.

3.5.5.7 Pemasangan Sambungan Fiexibel dan Coupling

1. Umum
Semua sambungan flexible dan coupling harus dipasang
dengan benar pada jalur dan ketinggian sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar.
Ujung flange atau coupling sambungan tersebut harus
dibersihkan sebelum pemasangan. Semua ujung flange
harus dipasang dan dikencangkan sebagaimana telah
ditentukan. Penyambungan coupling harus sesuai dengan
petunjuk pabrik.

2. Sambungan Flexible
Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah
untuk penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang
terbungkus dalam bangunan beton.
Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya
pada sambungan tersebut harus dihindari sebelum
pemasangan.
Perhatian perlu diperhatikan selama transportasi,

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 105
Spesifikasi Teknis

penurunan dan pemasangan guna menghindari kemungkinan


terjadinya transformasi yang disebutkan tadi pada
sambungan flexible. Oleh karenanya, kontraktor tidak boleh
melepas rusuk (ribs), pelindung atau perlengkapan lain
yang disertakan pada sambungan sebebelum pekerjaan
penyambungan selesai.

3. Sleeve Coupling
Semua steeve coupling harus dipasang dan memberi jarak
bersih 3,0 cm atau sesuai standar pabrik antara dua ujung
pipa yang akan dipasangkan oleh sambungan tersebut.

3.5.6 Pemasangan Galvanized Iron Pipe

3.5.6.1 Umum

Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen


ataupun gambar berarti Galvanized Iron Pipe.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan
baik perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan
pemasangan pipa, valve dan fitting.
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta
peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau
mengikuti pengarahan direksi.

3.5.6.2 Pemasangan Pipa

5 Penurunan Pipa ke Dalam Galian


Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi
harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk
keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting
dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian,
satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,
derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar
mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar
(protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).
Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 106
Spesifikasi Teknis

atau dilemparkan kedalam galian.


6 Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari
kemungkinan kerusakan pada saat berada diatas bagian
sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus,
karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan
dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat
harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi
yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun
menolaknya.

7 Pembersihan Pipa dan Fitting


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan
kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak,
lemak sebelum dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi
pipa, semua profit pengaku tersebut harus disingkirkan
sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam
pipa.

8 Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan
pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan
dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa
harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya,
pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian
yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan
urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau
kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 107
Spesifikasi Teknis

ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang


memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
9 Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau
"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin
pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus
pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak
lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa
dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange


dan spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa,
sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
kontraktor dari direksi.

3.5.6.3 Penyambungan Pipa Galvanized

Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok


seperti yang ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian
ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas
dan baru dimasukan secara hati-hati pada sok dan diputar
sampai kencang betul.

3.5.6.4 Penyambungan dengan Pengelasan

1. Umum
Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan
dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 108
Spesifikasi Teknis

yang ttdak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada


standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes
Manufactures' Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus


dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan
pengelasan sebagaimana diminta.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang
sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara
perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui
terlebih dahulu oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh
pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian
radiografi kecuali ditentukan lain.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik
dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-
welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded
butt joint) sesuai yang ditentukan

2. Juru Las (welder)


Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi
juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi
yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang
sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las


Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam
JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang
setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.
Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh
digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 %
untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %
untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 109
Spesifikasi Teknis

rod) Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc


Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur
nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JI5 C 9301
atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa


Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur
menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan.
Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur
tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar
(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang
lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa
dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,
harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan
las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan
ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi.

5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus
dibersihkan dan debu, tanah dan karat dengan menyikat
dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung
dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung
pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa
dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak
boleh dipotong di lapangan.
Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama
pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari
bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,
kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan
dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 110
Spesifikasi Teknis

Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada


sempalan yang bertebihan, tumpang tindih dan ketidak
rataan.

3.5.6.5 Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan


Pengelasan di Lapangan.

1. Umum
Bagian ini dipakai untuk pengujian tanpa merusak
sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa.
Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di
lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus
dengan pewarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang


independen yang memiliki sertifikat dari badan yang
berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai
lembaga pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya,
bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang
disebutkan untuk persetujuan Direksi.

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja,


peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada
sambungan dengan pengelasan di lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi


atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,
yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur
pengujian sambungan dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan


mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan
yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus
berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan
sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 111
Spesifikasi Teknis

2. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa
secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan
ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas
dan menguji kembali atas biayanya sendiri.
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan
kedalaman 1 mm atau lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan
kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm
dan lebih dari ketebalan dinding.
Adanya tumpang tindih (overlap)
Adanya penguatan berlebihan

Tabel 5.20 Maximum Reinforcement Berdasarkan Ketebalan


Dinding

Ketebalan Dinding (mm) Maximum Reinforcement (mm)

12,1 atau lebih kecil 3,2


Lebih besardari 12,7 4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna


Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan
terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi
rekomendasi pabrik.
Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji
ulang atas biaya kontraktor sendiri.
Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan
warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat
diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh
perusahaan pemeriksa yang independen

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 112
Spesifikasi Teknis

3.5.7 Lapisan Pelindung Luar (Protective Coating) dan Lapisan


Pelindung Dalam (Linning)

3.5.7.1 Umum

Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja


dan "fitting" termasuk "coupling"; sambungan "flexible" harus
dilindungi sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam
spesifikasi ini.
Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk
pabrik yang menghasilkan produksi bahan tersebut dalam
jumlah besar.
Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dan pabrik, yang
diperlukan oleh Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih
dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan dipilih
oleh Direksi.

3.5.7.2 Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"

1. Pipa Baja yang Terekspos


Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos
udara, harus diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada
lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan
dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan permukaan
lapisan tersebut.
Jika ditemui kerusakan sebelum pelapisan di lapangan,
kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan tersebut harus
dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut :
Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan
lapisan kering, 35 microns.
Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum
ketebalan lapisan kering 25 microns.
Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20
microns.
Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 113
Spesifikasi Teknis

Anticorrosive Paint. Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide


Anticorrosive Paint. Class 2" atau yang setara.

Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan


haruslah produk dari pabrik yang sama sebagaimana pula
lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk
tersebut haruslah produk terdaftar.
Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus
dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting".

2. Pipa Baja yang Terendam

Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan


dipendam, dalam proyek terdiri dari :
1 "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk
sambungan dengan pengelasan)
2 "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining
System" (untuk "Sleeve Coupling), dan
3 Petrolatum Corrosin Protective Tape S- Nsteni" (untuk
sambungan expansi) (expansion joints).

Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar


dan hal-hal yang tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara
pemasangan mengikuti sebagaimana yang
ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.

a. "Head-Shrinkabie Sleeve" atau "Sheet"


Semua sambungan yang dilas yang dipendam di
bawah tanah harus dilindungi dengan "Head-shrinkable
sleeve" atau "sheet".
Bahan tersebut akan disediakan oleh Pemilik.
Kontraktor dalam melakukan pekerjaan pemasangan,
harus dibawah petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh
pemasok bahan tersebut. Nama pemasok bahan akan
diberitahukan kepada Kontraktor oleh Pemilik, dan semua
biaya bagi penugasan Instruktur tersebut menjadi beban
Kontraktor.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 114
Spesifikasi Teknis

1. "Head-Shrinkable Sleeve":
Pemasangan "Sleeve"
Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari
pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih
dari 50 mm pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan
pengelasan sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan
harus dipotong dengan panjang yang sesuai, dan disisipkan
ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. "Sleeve"
tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh
oleh panas pengelasan. Penanganan Pendahuluan
Permukaan Pipa
Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di
daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat
pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang
akan ditutup dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih
dahulu.
Pemanasan Pendahuluan pada Pipa
Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi
dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60
derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya
untuk menutupi daerah sambungan, setelah menyingkirkan
lapisan pemisah dari "wrapping". Panjang tumpang tindih
antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di
lapangan harus lebih besar dari 50 mm.
Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"
Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang
disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian
tengah "sleeve". Udara yang berada di antara "sleeve" dan
pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan pasti.
Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat
adhesive "sleeve" timbul.

2. "Head- Shrinkable Sheet"


Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Penanganan komponen terdahulu (a) dan 1) "Head-

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 115
Spesifikasi Teknis

Shrinkable Sleeve".
kata "Sleeve" harus dibaca "sheet",
Pemanasan Pendahuluan Pipa
Bagian yang akan ditutup dengan "sheet", harus dipanaskan
dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat.
Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan
pelapisan di lapangan harus lebih darl 50 mm, dan tumpang
tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih dari 100 mm.
Pemanasan dan Pengerutan "Sheet"
Setelah melakukan "sheet" pada pipa, "sheet" tersebut
harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan
udara yang berada diantara sheet" dan pipa harus
disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi pasti.
Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya
timbul dari "sheet".
3. Pelapisan "Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"
"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik harus
dilindungi dengan bahan khusus. Kontraktor harus
menangani bahan tersebut dengan sangat hati-hati jangan
sampai merusak ataupun menggores permukaan bahan
pelapis.
Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian
sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung "sleeve
coupling" harus diberi lapisan kembali sebagaimana berikut
ini.
Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy atau pelapisan
"coal tar epoxy", tenaga kerja, peralatan dan perkakas
harus ditanggung oleh Kontraktor.
Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh
(sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan
Direksi.
1. Pelapisan "Epoxy"
Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.
Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.
2. Pelapisan "Coal Tar Epoxy"
Satu (1) lapisan "epoxy primer',

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 116
Spesifikasi Teknis

Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"

4. Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum"


Semua sambungan "expansion" harus dilindungi dengan
pelindung korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh
Kontraktor.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di
bawah pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh
pemasok bahan. Kontraktor harus memasukan data teknis
dan contoh (sample) bahan tersebut dengan data
pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik,
untuk persetujuan Direksi.
Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut, harus
dilanjutkan ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai
dengan petunjuk dari pabrik.
Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi
"petrolatum" harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu,
air, minyak dan lemak harus disingkirkan seluruhnya dari
permukaan yang akan dilapisi.
Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut
harus ditutup dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan
bahan pengisi (fifter) sampai permukaan rata dan halus.
Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang
disuplai oleh pabrik, pita pelindung korosi "petrolatum".
Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan
tegangan yang cukup agar cukup merenggangkan pita
tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan pita harus
ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik
dan mantap.
Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor
harus menyediakan pita yang sama atau setara yang
disetujui Direksi atas biaya Kontraktor sendiri.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 117
Spesifikasi Teknis

3.6. PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI

3.6.1. Umum

Setetah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan


khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa
dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa
tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.
Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa
dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa
sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan
tidak bocor serta blok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup
menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk
pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang
diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan
oleh Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong
dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan
sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan
dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang dilengkapi
meteran air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan,
semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer
dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa
yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara
maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1 Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas
beban biaya Kontraktor.
2 Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan
oleh Direksi atau wakilnya.

3.6.2. Uji Tekan

Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian
pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5
kali tekanan kerja pada saat pengujian.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 118
Spesifikasi Teknis

5.6.2.1.Batasan Tekanan

Pengujian tekanan harus sebagai berikut:


1. Tidak boleh lebih kecil dan 1,25 kali tekanan kerja pada
tekanan tertinggi selama pengujian
2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi > 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan
yang diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan
pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan
menyebar ke semua arah melebihi tekanan yang diijinkan
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila
batas tekanan bagian yang diuji dan bagian uji termasuk
pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau
katup buterfly.

5.6.2.2.Tekanan Udara

Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air
perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi
dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan
dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan
dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak
boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan
differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna
untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.

5.6.2.3.Pelepasan Udara

Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang


seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak
dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus memasang
katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat
dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air, Setelah semua

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 119
Spesifikasi Teknis

udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan


dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan
disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan
pemilik.

5.6.2.4.Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang
terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap
pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat
uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik,
dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.

3.6.3. Uji Kebocoran

Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan

3.6.3.1 Definisi Kebocoran

Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus


disuply kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang
baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35
bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada
jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air.
Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada
saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang
ditentukan.

3.6.3.2 Kebocoran yang diijinkan

Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran


melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut:

SD P
L
133200

Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 120
Spesifikasi Teknis

S : Panjang pipa uji, dalam meter


D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam
bar

Dalam satuan metrik :

SD P
L
2816

Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam
bar

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd


per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150
psi
1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan
pada tabel 11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup,
penambahan kebocoran sebesar 0,0012 It/jam dari ukuran
katup nominal dapat diijinkan
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada
hidran tertutup.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 121
Spesifikasi Teknis

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 122
Spesifikasi Teknis

Tabel 3.21 Bocoran Yang Diijinkan Untuk Setiap 1000 ft (305 M) Panjang Pipa

Tekanan Uji Diameter Normal Pipa (inch)


Rata Rata psi 3 4 6 8 10 12 14 16 18 20 24 30 36 42 48 54
(Bar)
450 (31) 0.48 0.64 0.95 1.27 1.59 1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69 7.64 8.00
400 (28) 0.45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50 5.41 6.31 7.21 8.11
350 (24) 0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81 3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58
300 (21) 0.39 0.56 0.78 1.04 1.03 1.56 1.82 2.08 2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02
275 (19) 0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49 1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5.98 6.72
250 (17) 0.36 0.50 0.71 1.95 1.19 1.42 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41
225 (16) 0.34 0.47 0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03
200 (14) 0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73
275 (12) 0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17 4.77 5.36
150 (10) 0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76 3.31 3.86 4.41 4.97
125 (9) 0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68 2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53
100 (7) 0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20 1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05

Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang diijinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap
pipa
Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 123
Spesifikasi Teknis

3.6.3.3 Penerimaan Hasil Pemasangan

Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang


diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran
yang lebih besar dari pada yang disyaratkan pada butir 10.3.3.,
kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan
perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang
diijinkan, dan atas biaya sendiri.
Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

3.6.4. Penggelontoran Pipa

Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya
Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang
dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi.
Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang
(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka
waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila
ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan
Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh
Direksi.

3.6.5. Desinfeksi

Sebelum berfungsi dalam sistem layanan dan sebelum dinyatakan selesai oleh
Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang
ada, atau "valve" yang ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan
Chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.
1 Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih
yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa
Chlorine.
2 Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt
hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.
3 Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5
mg/liter, harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 124
Spesifikasi Teknis

kontak selama 24 jan.

Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawab


Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas
beban biaya Kontraktor.

Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan


sesuai kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk
pengujian di bawah pengarahan Direksi.

Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah penyelesaian dan


diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 125

Anda mungkin juga menyukai