Ternyata, hal ini mempunyai efek yang buruk bagi penggunaan Bahasa
Indonesia itu sendiri. Kita menjadi sering abai saat berbahasa Indonesia karena
merasa sudah bisa (dan biasa) menggunakannya. Kita menjadi malas untuk membuka
kamus saat menemukan kata yang artinya belum diketahui atau diketahui tetapi hanya
berdasarkan dugaan semata. Ini baru buta makna kata, belum termasuk buta tata
bahasa dan aturan baku lainnya. Akhirnya, kebutaan ini telanjur menjadi kebiasaan
padahal salah kaprah. Tidak hanya di level individu saja, di institusi pemerintah
hingga dunia jurnalistik yang seharusnya sangat memperhatikan penggunaan bahasa,
salah kaprah seperti ini banyak terjadi. Begitupun pada diri saya sendiri secara tidak
langsung/tidak sadar saya sering menggunakan Bahasa Indonesia yang tidak formal.
contoh nya saja seperti ini "Bro... tar malem gue main ke kontrakan lo ya?", yang
sepengetahuan saya tata bahasa formal yang seharus nya seperti ini "Teman...
bagaimana jika nanti malam saya berkunjung ke rumah kontrakan anda?". Bukan
hanya itu saja, mungkin banyak lagi bahasa-bahasa informal yang sering saya atau
kita gunakan secara tidak langsung pada kehidupan sehari-hari. Menurut saya hal ini
terjadi dikarenakan kita sudah terbiasa menggunakan tata bahasa informal tersebut.
Sehingga ketika menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (formal) kita
merasa canggung dikarenakan hal tersebut terkesan terlalu tegang atau terlalu baku
untuk berbicara dengan teman, orang tua atau yang lain nya. Namun ada juga yang
berfikir hal tersebut dilakukan untuk mempersingkat waktu pembicaraan, karena
menurut sebagian orang Bahasa Indonesia yang baik dan benar tersebut (formal)
terlalu memakan waktu yang cukup banyak dibandingkan tata bahasa informal.
Mungkin dari tulisan ini masih banyak tata bahasa yang tidak sesuai dengan
EYD atau sekarang disebut POEBI. Hal itu dikarenakan penulis masih belajar dan
tidak begitu profesinal tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dibandingkan guru bahasa/ahli nya jika tidak berpedoman/melihat langsung pada
KBBI. Akhir kalimat mohon maaf apabila kata-kata yang tidak berkenan
kesempurnaan hanya milik Allah S.W.T.