4) Sebagai bahan anti api, Karena Alum kalium memiliki titik leleh 900C.
Tipe lain dari alum adalah aluminium sulfat yang mencakupi alum natrium,
alum amonium, dan alum perak. Alum digunakan untuk pembuatan bahan
tekstil yang tahan api. Tawas merupakan komponen dari foamite yang
digunakan dalam alat pemadam kebakaran. Larutan yang mengandung
tawas digunakan pada berbagai benda seperti kayu, kain, dan kertas
untuk meningkatkan ketahanannya terhadap api.
5. Cara Pembuatan :
b. Proses basah
Pada proses ini aluminium sulfat dibuat dengan cara melarutkan
bahan yang mengandung Al2O3 dengan asam sulfat 60Be (asam sulfat 80
%) dalam suatu reaktor pada suhu 105-110C dan tekanan 1 atm. Bahan
yang umum digunakan dalam proses ini adalah bauksit.
Bauksit dari silo penyimpan bahan baku diangkut dengan conveyor
dan diumpankan kedalam reaktor. Sementara asam sulfat (H2SO4) yang
berasal dari tangki penyimpan dialirkan dengan pompa dan dipanaskan lewat
pemanas dan diumpankan kedalam reaktor. Didalam reaktor terjadi reaksi
selama 15-20 jam. Reaksinya adalah :
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
Produk yang keluar dari reaktor dipompa ke netralizer untuk
menetralkan asam sulfat sisa dengan penambahan BaS sehingga terbentuk
barium sulfat. Larutan ditambahkan glue sebagai koagulan untuk
mengendapkan impuritis didalam thickener, selanjutnya dimasukkan kedalam
evaporator untuk diuapkan. Al2(SO4)3 dikristalkan didalam kristalizer sehingga
terbentuk Al2(SO4)3.18H2O yang masih basah. Kemudian dikeringkan dengan
alat pengering setelah melewati screw conveyor dan akhirnya disimpan
kedalam silo penyimpan setelah melewati alat pengangkutan dan elevator.
NATRIUM KARBONAT
Kegunaan di Masyarakat :
Kegunaan Di Industri :
Pembuatan Kaca
5. Cara Pembuatan
a. Proses Le Blanc
Proses pertama yang memungkinkan produksi dalam jumlah
signifikan karbonat natrium merupakan proses sintetis yang dikenal
sebagai proses LeBlanc, yang dikembangkan oleh ahli kimia Prancis
Nicolas LeBlanc (1742-1806). Dalam proses ini, garam bereaksi
dengan asam sulfat untuk menghasilkan natrium sulfatdan asam klorida.
Natrium sulfat dipanaskan di hadapan batu kapur dan batubara dan
campuran yang dihasilkan mengandung kalsium sulfat dan natrium
karbonat, yang kemudian diekstrak. masalah yang signifikan dengan
proses LeBlanc, termasuk biaya tinggi dan polusi yang signifikan,
terinspirasi seorang insinyur kimia Belgia bernamaErnest Solvay (1838-
1922) untuk mengembangkan proses yang lebih baik untuk membuat
karbonat natrium.
Proses Le Blanc ini didasarkan atas pemanggangan salt
cake (kerak garam) dengan karbon dan gamping di dalam tanur putar dan
sesudah itu mengeraskan hasilnya dengan air. Produk kasar dari reaksi
ini disebut black ash (abu hitam). Pengerasan dilakukan pada waktu
dingin, pada pengerasan ini berlangsung hidrolisis sebagian sulfida. Ini
kemudian diubah lagi menjadi karbonat melalui pengolahan dengan gas
yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari tanur abu hitam.
Larutan natrium karbonat yang dihasilkan, dipekatkan sehingga
menghasilkan Natrium karbonat yang kemudian dikeringkan atau
dikalsinas.
b. Proses Solvay
Proses Solvay menggunakan brine (NaCl), batu kapur (CaCO3),
sebagai bahan baku dan menggunakan ammonia sebagai reagen siklus.
Adapun reaktor yang digunakan adalah Packed tower. Natrium karbonat
yang dihasilkan berupa light sodium carbonat dan dense sodium
carbonat sesuai dengan kebutuhan pabrik yang menggunakannya
Proses Solvay sebagai contoh proses siklus dalam industri kimia
(hijau = reaktan, hitam =antara,produk=merah).
Jika dibandingkan antara proses Le Blanc dan Solvay, maka
proses Solvay lebih menguntungkan dikarenakan proses Solvay berjalan
pada suhu rendah, reaksi berjalan pada fase cair-gas, konversi yang
dihasilkan besar, dan Natrium yang dihasilkan lebih berkualitas.By-
product yang dihasilkan dari proses Solvay dapat dijual kembali.
c. Proses Natural
Bahan baku yang digunakan pada proses natural ini
adalah burkeite crystal(Na2CO3.2Na2SO4) yang telah dipisahkan dari
impuritasnya. Crude burkeite crystal yang terdiri atas Li2NaPO4 dan
Na2CO3.2Na2SO4 dipisahkan sedangkan filtratnya dipekatkan menjadi
Na2SO4.10H2O (garam Glaubers).Garam Glaubers disaring
meninggalkan mother liquor yang kaya akan Natrium karbonat. Kristal
soda murni diperoleh dengan didinginkan dalam tangki pendingin,
kemudian disaring (filter) lalu masuk ke pengering (dryer).
Reaksi keseluruhan :
Reaksi asam-basa
Reaksi seperti ini tidak dapat dilakukan dalam larutan akuatik, karena
air lebih asam daripada etanol, sehingga pembentukan hidroksida lebih
difavoritkan daripada pembentuk etoksida.
Halogenasi
Pembentukan ester
Agar reaksi ini menghasilkan rendemen yang cukup tinggi, air perlu
dipisahkan dari campuran reaksi seketika ia terbentuk. Etanol juga dapat
membentuk senyawa ester dengan asam anorganik. Dietil sulfat dan trietil
fosfat dihasilkan dengan mereaksikan etanol dengan asam sulfat dan asam
fosfat. Senyawa yang dihasilkan oleh reaksi ini sangat berguna sebagai agen
etilasi dalam sintesis organik.
Dehidrasi
Asam kuat yang sangat higroskopis seperti asam sulfat akan
menyebabkan dehidrasi etanol dan menghasilkan etilena maupun dietil eter:
Oksidasi
Pembakaran
5. Cara Pembuatan
Etanol dapat diproduksi secara petrokimia melalui
hidrasi etilena ataupun secara biologis melalaui fermentasi gula
dengan ragi.
Hidrasi etilena
Etanol yang digunakan untuk kebutuhan industri sering kali dibuat
dari senyawa petrokimia, utamanya adalah melalui hidrasi etilena:
C2H4(g) + H2O(g) CH3CH2OH(l).
Katalisa yang digunakan umumnya adalah asam fosfat[18]. Katalis
ini digunakan pertama kali untuk produksi skala besar etanol oleh Shell Oil
Company pada tahun 1947. Reaksi ini dijalankan dengan tekanan uap
berlebih pada suhu 300 C. Proses lama yang pernah digunakan pada
tahun 1930 oleh Union Carbide adalah dengan menghidrasi etilena secara
tidak langsung dengan mereaksikannya dengan asam sulfat pekat untuk
mendapatkan etil sulfat. Etil sulfat kemudian dihidrolisis dan menghasilkan
etanol.
C2H4 + H2SO4 CH3CH2SO4H
CH3CH2SO4H + H2O CH3CH2OH + H2SO4
Fermentasi
NITROBENZENA
1. Nama zat : Nitrobenzene
Nama dagang : Nitrobenzol
Sifat Fisik :
Titik didih 209,20o C atau 211o C
Indeks bias 1,3530
Titik leleh 5,7o C
Berat jenis 1,203 g/mL
Massa molar 123,06 g/mol
Berwarna kuning muda
Berbentuk cairan minyak, berbau dan beracun
Nitrobenzene tidak boleh mengenai kulit, mata, atau pakaian
Jika terkena haruslah diberi air atau alcohol
Angka pH dari nitrobenzen adalah 8,1 ( 1 g/L, H2O, 20o C)
Batasan ledakan 1,8 40 % ( V)
Mudah meledak dalam keadaan uap
Sifat Kimia :
DI Industri :
membuat aniline
Untuk membuat parfum dalam sabun
Untuk membuat semir sepatu
Untuk campuran pyroclin yang memiliki sifat yang berguna untuk
membentuk azeotrop.
Di Masyarakat :
Untuk menambahkan parfum pada sabun
5. Cara Pembuatan
Nitrobenzen dapat dibuat dengan mereaksikan benzen dengan asam
nitrat dengan bantuan asam sulfat pekat sebagai katalisator. Reaksi tanpa katalis
akan berjalan lambat. Katalis bertindak sebagai asam lewis yang akan
mengubah elektrofil lemah menjadi elektrofil kuat. Ion nitronium (NO 2+ dari
HNO3) merupakan elektrofil pada proses ini. Adanya substituen lain pada cincin
aromatic sebelum dinitrasi dapat mempercepat reaksi dan ada juga yang
memperlambat reaksi. Substituen CH3 akan mempercepat reaksi, karena ia akan
membuat cincin lebih reaktif, sedangkan substituen Cl- dapat memperlambat
nitrasi.