Anda di halaman 1dari 7

Dimensi Batu Bata Merah Cetak

Tangan (Bata Tradisional) di Indonesia


Sebagian besar perumahan di Indonesia (mungkin juga rumah yang kita tempati) menggunakan
batu bata merah sebagai bahan strukturnya. Biasanya bahan ini berada pada struktur dinding.
Bata merah yang paling banyak digunakan adalah bata merah cetakan tangan, artinya dibuat dan
dicetak menggunakan tenaga manusia bukan pengerjaan menggunakan mesin. Bata merah jenis
ini harganya paling murah dibandingkan bata merah cetak mesin atau jenis lainnya.

Indonesia memiliki Standar untuk dimensi batu bata merah ini. SNI 15-2094-2000, dengan judul
Bata Merah Pejal untuk Pasangan Dinding mencantumkan dimensi standar sebagai berikut:

Modul Tinggi (mm) Lebar (mm) Panjang (mm)

65 2 90 3 190 4
M 5a
65 2 100 3 190 4
M 5b
52 3 110 4 230 5
M 6a
55 3 110 6 230 5
M 6b
70 3 110 6 230 5
M 6c
80 3 110 6 230 5
M 6d

Perlu mendapat perhatian disini bahwa SNI tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI 6897:2008)
menyebutkan dimensi batu bata merah adalah 5 cm X 11 cm X 22 cm. Dengan ini perlu analisa
perhitungan biaya yang lebih hati-hati, karena dalam prakteknya di lapangan dimensi batu bata
bervariasi. Dalam praktek sangat jarang didapatkan batu bata dengan tebal lebih dari 5 cm. Untuk
dua kelompok modul (M-5 dan M-6) biasanya berada pada daerah-daerah yang berbeda.

Gambar-gambar berikut menunjukkan dimensi bata merah cetak tangan yang umum di pasaran
beserta sifat-sifat lain sehubungan dengan dimensi tersebut.
Gambar 1. Bata mendekati modul M 5 (daerah Ngawi). Tinjaulah jumlah bata yang disusun
untuk menjadikan tumpukan bata.
Gambar 2. Bata mendekati modul ( M 6 ) (daerah Dau-Malang). Tinjaulah jumlah bata yang
disusun untuk jadi tumpukan bata.
Gambar 3. Tidak ada celah, sulit bahkan tidak bisa dijadikan pasangan satu batu karena tidak ada
celah (sebagian daerah Mojokerto). Contoh Modul M-5b, tetapi ketebalannya belum terpenuhi
sesuai SNI tersebut.

Gambar 4. Modul mendekati M 5, dapat dibuat pasangan satu batu (daerah Welahan-
Semarang)
Gambar 5. Perbedaan dimensi panjang dan lebarnya.

Gambar 6. Modul M-6 dan M-5 yang dapat dibuat pasangan satu batu
Gambar 7. Perbedaan dimensi modul yang berbeda (Gondanglegi-Malang,kiri dan Ngawi,kanan).

Dimensi bata P = 2 x L + 1 (cm) atau (P=2xL+spesi) adalah yang dapat dibuat pasangan satu
batu. Contoh seperti gambar berikut.

Gambar 8. Susunan pasangan bata satu


batu dari modul M-6.
Gambar 9. Bata tradisional (cetak tangan) dari 5 daerah produksi yang berbeda. Menunjukkan
modul M-6 dan M-5.

http://wsmurti.lecture.ub.ac.id/page/3/

Anda mungkin juga menyukai