Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BULANAN KESEHATAN ANAK

Dinas Kesehatan

Propinsi Sumatera Utara Kabupaten / Kota : Pematangsiantar


From Lap.Kes Anak dikirim Pusk.Pustu/Plindes :KESATRIA
Ke.Sie.KIA Din.Kes.Kab/Kota Jumlah KK :
Setiap tgl.5 bulan berikut Jumlah Penduduk :22.853 jiwa

No Kegiatan Puskesmas Pustu Polindes Keterangan


1 2 3 4 5 6
1 Deteksi Tumbuh Kembang / Kontak Pertama
Umur 0 bulan-1tahun 0
Umur 1 tahun-3tahun 0
Umur 3 tahun-5tahun 0
Umur 5 tahun-6tahun 0

2 Bina Keluarga Balita


Jumlah Kelompok 3
Jumlah Keluarga ikut BKB 345
Jumlah Anak Anggota BKB 345
Jumlah Kegiatan BKB 0
Jumlah Keluarga yang ikut kegiatan BKB 0

3 Taman Kanak-kanak
Jumlah TK 10
Jumlah TK yang dibina 10
Jumlah Murid TK 510
Jumlah Murid TK yang dibina 40
Jumlah Guru TK 40
Jumlah Guru TK terlatih tentang Kes.Anak 0
Jumlah Timbangan Anak 0
Jumlah TK KIT

4 Jumlah : ASI Eksklusif 2

5 BKR (Remaja 10-18 Tahun) 3


Jumlah Kelompok BKR 970
Jumlah Kel.Ikut Keg.BKR 970
Jumlah Anggota BKR 3
Jumlah Kegiatan BKR

6 Kematian :
Umur 0 hari -28 hari 0
Umur 1 bulan-1 tahun 0
Umur 1 tahun -3 tahun 0
Umur 3 tahun -5 tahun 0
Umur 5 tahun 6 tahun 0

Pematangsiantar, 03 Juni 2016

Diketahui : Yang membuat Laporan,


Kepala Puskesmas Kesatria Bidan
Kota Pematangsiantar

Drg.Artha Dewi M Bako Feronika Gultom.SKM


NIP.19700411 200604 2 003 NIP.19801207 200604 2 016
PENCATATAN KEKERASAN TERHADAP ANAK

PUSKESMAS : KESATRIA
BULAN : MEI 2016

JUMLAH KEKERASAN
NO JENIS KASUS REMAJA
1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN 10-14 THN 15-18 THN
1 SEKSUAL - - - - -
2 FISIK - - - - -
3 EMOSIONAL - - - - -
4 PENELANTARAN - - - - -
5 JUMLAH DITANGAN - - - - -
6 JUMLAH DIRUJUK KE RS/PUSK - - - - -
7 JUMLAH DIRUJUK KE TPT LAIN - - - - -----

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kesatria PETUGAS KESEHATAN ANAK
Kota Pematangsiantar

Drg.Artha Dewi M bako Feronika Gultom.SKM


NIP.19700411 200604 2 003 NIP.19801207 20064 2 016
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SURVEILANS

A.PENDAHULUAN
Surveilans Epidemiologi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kegiatan
magament kegiatan untuk memberikan dukungan data dan informasi epidemiologi agar pengelola program
kesehatan dapat berdaya guna secara optimal .Informasi epidemiologi yang berkualitas, cepat dan akurat
merupakan epidence atau bukti untuk digunakan dalam proses pengambilan kebijakan yang tepat dalam
pembangunan kesehatan . Dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi .Direktorat jenderal PPM dan PL
telah membuat beberapa produk hukum surveilans secara pedoman pelaksanaan surveilans yang perlu
diketahui oleh semua jajaran kesehatan (Dinas Kesehatan Propinsi,Dinas Kab/Kota, Rumah Sakit dan
Puskesmas) khususnya surveilans serta pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan surveilans landasan
hukum, tugas fungsi/ kebijakan pelaksanaan surveilans di Indonesia dilakukan berdasarkan beberapa
undang-undang dan peraturan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pembinaan dasar hukum /
ketentuan perundangan dan peraturan yang dimaksud adalah :

1. Peraturan Pemerintah RI no.25 Tahun 2000.Bab II pasal 2 ayat 3.10 J menyatakan bahwa salah satu
kewenangan pemerintah dibidang kesehatan adalah surveilans epidemiologi serta pengaturan
pemberantasan dan penanggulangan wabah penyakit.
2. Undang- undang no.4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
3. Surat keputusan Menteri Kesehatan No.1479 Tahun 2003 tentang surveilans terpadu penyakit.
4. Peraturan menteri kesehatan tentang sistem kewaspadaan dini KLB No.1116 Tahun 2003 tentang
pedoman penyelenggaraan surveilens epidemiologi kesehatan .

B. LATAR BELAKANG

Untuk menuju Indonesia sehat maka Pemerintah mencanangkan program surveilans


epidemiologi penyakit, penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan wajib dilakukan oleh setiap
instansi kesehatan propiunsi. Instansi Kesehatan Kabupaten/Kota dan lembaga Masyarakat dan swasta
baik secara fungsional atau struktural.
Surveilans epidemiologi bukan hanya sekedar pengumpulan data dan penyelidikan KLB
saja tetapi kegunaan dari surveilans epidemiologi lebih dari itu misalnya untuk mengetahui jangkauan
dari pelayanan masalah kesehatan untuk meramaikan terjadinya wabah dan masih banyak lagi manfaat
dari surveilans epidemiologi.Umumnya surveilans epidemiologi digunakan untuk :
1. Mengetahui dan melengkapi gambaran epidemiologi dari satu penyakit.
2. Untuk menentukan penyakit mana yang diprioritaskan untuk diobati atau diberantas
3. Untuk meramaikan terjadinya wabah
4. Untuk menilai dan memantau pelaksanaan program pemberantasan penyakit menular dan
program-program kesehatan lainnya seperti program mengatasi kecelakaan , program
kesehatan gigi, program gizi dan lain-lain.

C. TUJUAN SURVEILANS

Tujuan terjadinya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar managemen kesehatan
untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan , pelaksanaan, pemantauan evaluasi, program kesehatan
dan peningkatan dan kewaspadaan serta nasional, provinsi dan kabupaten/kota menuju Indonesia sehat
2010.

D. KEGIATAN SURVEILANS
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan pelaksanaan surveilans.
1. Pengumpulan data dan pencatatan insiden terhadap population atau risk rincianh kegiatan ini
meliputi menentukan kelompok high risk, menentukan jenis dan karakteristik , menentukan
reservior,transmisi, pencatatan kejadian penyakit.
2. Pengelola data
Rincian kegiatan ini meliputi mengolah bentuk data yang mentah kemudian disusun sedemikian
rupa sehingga muda dianalisis, data yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk table,bentuk
grafik, maupun peta.
3. Analisis dan interprestasi
Rincian kegiatan ini meliputi menganalisis untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan
tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
4. Penyebarluasan data
Rincian kegiatan ini meliputi menyebarluaskan kepada semua pihakyang berkepentingan agar
informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai mestinya.
5. Evaluasi
Rincian kegiatan ini meliputi perencanaan , penanggulangan khusus untuk kegiatan follow up,
serta untuk penilaian hasil kegiatan.

E. CARA MELAKSANAKAN

Cara melaksanakan kegiatan-kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan merupakan


kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus dan sistematis dengan mekanisme kerja sebagai berikut

1. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya


2. Perekaman,pelaporan, dan pengelolaan data
3. Analisis dan interprestasi data
4. Status epidemiologi
5. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan
6. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut
7. Umpan balik
8. Sasaran penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan melipuit masalah-masalah
berkaitan dengan program kesehatan yang ditetapkan berdasarkan prioritas masalah bilateral,
regional dan global,penyakit potensi dan wabah,bencana dan komitmen lintas sektoral serta
sasaran spesifik lokal atau daerah

F. SECARA RINCI SASARAN PENYELENGGARAAN SYSTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


KESEHATAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Surveilans epidemiologi penyakit menular.Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans


epidemiologi penyakit menular adalah :
a. Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
b. Surveilans AFP
c. Surveilans penyakit filaritas
d. Surveilans penyakit Tuberculosis
e. Surveilans penyakit diare,tifus,perut cacingan,dan penyakit perut lainnya.
f. Surveilans penyakit kusta
g. Surveilans penyakit frombosia
h. Surveilans penyakit HIV/AIDS
i. Surveilans penyakit menular sexual
j. Surveilans penyakit pneumonia, termasuk penyakit pneumonia akut berat
2. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans
epidemiologi penyakit tidak menular adalah :
a. Surveilans diabetes militus
b. Surveilans hipertensi,strok, dan penyakit jantung koroner
c. Surveilans neoplasma
d. Surveilans penyakit paru obstruksi kronik
e. Surveilans gangguan mental
f. Surveilans kesehatan akibat kecelakaan
3. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku prioritas sasaran penyelenggara
surveilans epidemiologi kesehatan dan perilaku adalah :
a. Surveilans sasaran air bersih
b. Surveilans tempat-tempat umum
c. Surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan
d. Surveilans limbah industri,Rumah Sakit dan kegiatan lainnya
e. Surveilans faktor penyakit
f. Surveilans kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan priopritas sasaran penyelenggaraan surveilans
masalah kesehatan adalah :
a. Surveilans gizi dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
b. Surveilans gizi mikro kurang yodium,anemia zat besi,kekurangan vitamin
c. Surveilans gizi lebih

G. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

a. Tujuan Umum
Mengetahui apakah kegiatan sudah dilaksanakan dan menjangkau sasaran
b. Tujuan Khusus
Mengetahui apakah kegiatan sudah dilaksanakan
Mengetahui apakah ada tersangka tambahan
c. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok yaitu penanggung jawab upaya bertanya kepada ketua RT apakah kegiatan
sudah berjalan dengan rutin ,menanyakan apakah ada penderita tambahan.
d. Cara melaksanakan kegiatan
- Menampung keluhan dan saran yang merupakan umpan balik pelaksanaan upaya
puskesmas melalui kotak saran.
- Menganalisa umpan balik
- Menentukan tindak lanjut umpan balik
- Menyusun rencana tindak lanjut perbaikan dalam pertemuan lintas sektoral
- Menginformasikan rencana tindak lanjut umpan balik pada masyarakat dipapan
pengumuman
- Melaksanakan upaya dan perbaikan upaya sesuai perubahan harapan dan kebutuhan
masyarakat
e. Sasaran
f. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kesatria

Drg.Artha Dewi M Bako


NIP.19700209 200604 2003
BAB I

PENDAHULUAN

A .LATAR BELAKANG

Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia,disamping


mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah
administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan kerjasama antar daerah , misalnya
antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar negara. Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah
utama di indonesia adalah diare, malaria, demam berdarah dengue, influensa, tifus abdominalis, penyakit
saluran pencernaan dan penyakit lainnya. Beberapa penyakit tidak menular yang menunjukkan
kecenderungan peningkatan adalah penyakit jantung koroner, hipertensi, kanker,diabetes melitus,
kecelakaan dan sebagai.
Untuk melakukan upaya pemberantasan menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)
penyakit dan keracunan, serta penanggulangan penyakit tidak menular diperlukan suatu sistem surveilans
penyakit yang mampu memberikan dukungan upaya program dalam daerah kerja kabupaten/kota, propinsi
dan nasional, dukungan kerjasama antar program dan sektor serta kerjasama antara kabupaten/kota
,propinsi,nasional dan internasional.
Pada tahun 1987 telah dikembangkan sistem surveilans terpadu (SST) berbasis data, sistem
pencatatn pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP),dan sistem pelaporan rumah sakit,yang telah mengalami
beberapa kali perubahan dan perbaikan. Disamping keberadaan SST telah juga dikembangkan beberapa
sistem sueveilans khusus penyakit tuberkulosa, penyakit malaria, penyakit demam berdarah,penyakit kusta
dan lain sebagainya.Sistem surveilans tersebut perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan ketetapan
undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah. Undang-undang nomor 25 tahun 1999
tentang perimbangan keuangan antara pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah
dan kewenangan propinsibsebagai daerah otonom dan keputusan menteri kesehatan
no.1116/MENKIES/SK/VIII/2003 tentang pedoman penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi
kesehatan serta kebutuhan informasi epidemiologi untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit
menular dan penyakit tidak menular.Prioritas surveilans penyakit yang perlu dikembangkan adalah
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit yang potensial menimbulkan wabah atau kejadian
luar biasa, penyakit menular dan keracunan,demam berdarah dan demam berdarah
dengue,malaria,penyakit-penyakit zoonisis antara lain antraks, rabies,leptospirosis,filariasis serta
tuberculosis,diare, tifus perut, kecacingan dan penyakit perut lainnya, kusta, frambusia,penyakit
HIV/AIDS, penyakit menular seksual, pneumonia, termasuk penyakit pneumonia akut berat(severa acute
respiratory syndrom),hipertensi, stroke, dan penyakit jantung koroner, diabetes militus, neoplasma,
penyakit paru obstruksi menahun, gangguan mental dan gangguan kesehatan akibat kecelakaan.
Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap penyakit-penyakit tersebut diatas disusun dalam
pedoman surveilans epidemiologi,khusus masing-masing penyakit dan pedoman surveilans epidemiologi
secara rutin dan terpadu. Untuk penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit menular dan penyakit
tidak menular secara rutin terpadu maka disusun pedoman penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi
penyakit oenyakit menular dan tidak menular terpadu yang selanjutnya disebut sebagai surveilans terpadu
penyakit(STP). Sementara pedoman surveilans khusus masing-masing penyakit disusun dalam pedoman
terpisah dengan keputusan Menteri Kesehatan.

B. TUJUAN

1.Tujuan khusus
Diperolehnya informasi epidemiologi penyakit tertentu dan terdistribusinya informasi tersebut kepada
program terkait, pusat-pusat kajian , dan pusat penelitian serta unit surveilans lain.

Anda mungkin juga menyukai