Anda di halaman 1dari 5

Home About Kontak

Setir Bisnis
Artikel, Tips, Inspirasi Bisnis Indonesia

Home Tips Entrepreneurship Marketing Review Bisnis Deteksi Kebohongan Kontak

Home Deteksi Kebohongan Tips Bisnis 10 Cara Mengungkap Kebohongan


Seseorang

10 Cara Mengungkap Kebohongan Seseorang

Berbohong adalah pekerjaan yang sulit.


Dimana seseorang harus menjaga keselarasan dalam segala tanda-tanda
kebohongan; tanda-tanda di wajah, gerakan tubuh / gestur, gerakan kaki;
begitu sulitnya menjadi penipu. Untuk berbohong dengan jujur
(berbohong yang dapat dipercayai), Anda harus menjaga semua detail
dari seluruh cerita Anda dengan selaras. Tidak hanya itu, Anda harus
menceritakannya dengan bahasa tubuh yang sesuai. Anda harus menjaga
keseluruhan segala tanda-tanda emosional yang dapat menyebabkan
gagalnya kebohongan.

Sangat sulit menceritakan cerita palsu, dan pasti Anda berpikir bahwa
akan mudah untuk menangkap pelaku kebohongan. Itu tidak benar,
karena para ahli pun masih sering salah dalam menilai pelaku
kebohongan, karena kebohongan itu ada banyak macam, dan kejujuran
hanya ada satu macam.

Jadi apa yang dapat dilakukan? Dengarkan lebih dalam, untuk para
pemula. Ketika pembohong lebih cenderung menggunakan kata-kata
daripada bahasa tubuh atau body language. Ada banyak sekali tanda
kebohongan itu bocor, mulai dari pemilihan kata, tinggi rendahnya nada
suara, sampai alur ceritanya.

Berikut adalah 10 cara yang sering digunakan pembohong untuk


memalsukan atau membelokkan kebenaran, so Anda dapat lebih dapat
lebih sadar terhadap kebohongan di sekitar Anda:
1. Pembohong akan mengulangi pertanyaan dengan pertanyaan yang
sama.Hei Joni, apakah kamu sudah mengirim email ke Andi?Apakah
aku sudah mengirim email ke Andi? Kalau ini adalah respon dari si
Joni, Anda mendapatkan jawabannya-dia belum mengrimkannya.
Mengulangi pertanyaan dengan lengkap sama dengan pertanyaan
yang diajukan adalah taktik untuk memberi waktu kepada si
pembohong untuk mendapatkan beberapa waktu berpikir untuk
mencari jawaban palsu. Dalam percakapan alami, orang akan
mengulangi beberapa bagian dari pertanyaan saja, ini wajar terjadi.
Namun ketika mengulangi semua bagian dari pertanyaan ini adalah
hal yang aneh dan sebenarnya tidak perlu-mereka telah mendengar
Anda pertama kali.
2. Pembohong akan memakai nada bertahan. Jika Joni langsung
menjawab pertanyaan dengan merendahkan suaranya dan
bertanya,apa maksudmu?,suatu kebohongan mungkin sedang dalam
proses pengerjaan. Jawaban secara curiga atau pertahanan seperti
ini tidak biasanya disebut jika hendak mengatakan kejujuran, dan
mengindikasikan bahwa dia sedang menutupi sesuatu-apakah itu
adalah kejujuran atau sikapnya kepada Anda ketika bertanya pertama
kali.
3. Pembohong tidak akan menggunakan kata-kata singkat dalam
pengelakannya. Bill Clinton merupakan salah satu contoh klasik
terhadap apa yang pemeriksa (interrogator) sebut non-contracted
denial atau penyangkalan dengan cara memperpanjang kata-kata
yang seharusnya dapat disampaikan secara singkat. Ketika Bill
Clinton mengatakan I did not have sexual relationship with that
woman penambahan ekstra penegasan yang tidak perlu tidak akan
ditemui pada pernyataan jujur. Ia mungkin akan dinyatakan jujur jika
mengatakan I didnt have sex with her lebih singkat tanpa
tambahan kata-kata penegasan yang tidak perlu. Clinton berbicara
lebih banyak daripada yang ia sadari ucapkan.
4. Pembohong bercerita dalam kronologi yang kaku. Untuk membuat
ceritanya lurus, pembohong melaporkan cerita secara berurutan dan
kaku. Mereka tidak ingin diketahui detail-detail lain dari ceritanya,
sehingga mereka menceritakan secara detail bahkan saat tidak
ditanyakan. Tapi hal seperti ini tidak biasanya ditemui pada
pembicaraan yang wajar atau jujur. Kita bercerita seingat kita, dan
wajar ketika kita menambahkan detail-detail lain dibagian-bagian
tertentu yang kita lewatkan sebelumnya. Karena hal tersebut wajar
dalam proses pengingatan informasi, karena mengingat suatu
kejadian sangat dekat halnya dengan emosi yang dirasakan pada saat
itu. Seringnya adalah kita menceritakan sesuatu yang kita anggap
paling emosional, bukan pada segala detail-detail yang kaku.
5. Pembohong suka memperhalus kata. Sangat manusiawi sekali jika
kita tidak ingin terlibat dalam perbuatan yang salah. Ini sangat
berhubungan dengan kebohongan, siapa yang tidak malu untuk
mengakui perbuatan salahnya. Itu sebabnya mereka menggunakan
kata-kata yang lebih halus-daripada mengatakan aku
tidak mencuri dompet itu mereka mungkin akan mengatakan aku
tidakmengambil dompet itu. Jika suatu saat Anda bertanya secara
langsung kepada seseorang dalam suatu kejadian lalu ia mengganti
kata-kata Anda dengan kata-kata yang lebih halus, siap-siap pasang
antenna sinyal kebohongan!
6. Pembohong melebih-lebihkan (me-lebay-kan) kejujuran mereka.
Jadi inilah sejujurnya Sejujurnya Aku bersumpah padamu ya,
ketika seseorang menggunakan pernyataan demikian sebelum
mengatakan sesuatu yang ia anggap kejujuran, maka ini adalah
kesempatan baik untuk mereka menyembunyikan sesuatu. Belajar
kepada hal dasar dari perilaku seseorang merupakan sesuatu yang
penting dalam situasi ini, antara lain: yang ingin Anda dengar apakah
jawaban normal ataukah penggunaan frasa/kata yang dapat
menyinggung Anda? Tidak perlu untuk menambah pernyataan seperti
diatas ketika seseorang ingin berkata jujur, jadi tetaplah waspada.
7. Pembohong menggunakan kata ganti orang yang membingungkan.
Dalam berbicara sehari-hari kita hampir tidak memperdulikan kata
ganti orang. Namun pembohong dalam aksinya, ia tidak ingin
kebohongannya terbongkar, oleh karena itu ia menggukanan kata
ganti orang dengan sangat cermat dan teliti. Ia mungkin mengatakan
kamu tidak menuntut gaji ketika kamu tidak kerja kan? daripada
mengatakan dengan jelas aku tidak minta gaji kalau aku tidak kerja
8. Pembohong menggunakan pendahuluan yang panjang namun
memendekkan inti kejadiannya.Ketika pembohong ingin membangun
kredibilitas, dia akan memberi kesan bahwa ia menceritakan fakta
sebanyak mungkin. Seorang peneliti Avionam Sapir menemukan
bahwa orang yang seorang penipu akan menambah banyak detail dan
fakta di prolog mereka, tapi hampir meniadakan atau memendekkan
pesan inti yang seharusnya disampaikan. Pendengar yang jeli dapat
melihat bagian yang janggal ini, dan ia dapat bertanya kepada detail
yang tak tersampaikan pada inti cerita dari si pembohong.
9. Pembohong memberi penyangkalan sangat spesifik. Kita telah
berdiskusi di atas, bahwa seseorang pada dasarnya tidak ingin
diketahui jika ia melakukan kesalahan. Jadi kita dapat kita lihat bahwa
pembohong menyampaikan ceritanya adalah dalam bentuk bagian
demi bagian, bukan secara langsung membuka semuanya. aku tidak
berbohong padamu itu adalah pernyataan dari kejujuran, dan
kebohongan biasanya akan mengatakan aku sama sekali tidak
pernah membohongi seorangpun seumur hidupku, dapat disimpulkan
lebihlebaydan lebih tertata.
10. Pembohong memberi pagar pada pernyataan mereka. Ini sering
terdengar pada kesaksian di pengadilan, tokoh-tokoh politik yang
sering kita dengar,dan hampir tiap saat dalam acara-acara interview di
TV. Mereka yang duduk pada kursi panas tersebut memberikan
pernyataan sejauh yang saya ingat jika Anda benar-benar
mengerti maka yang saya ingat adalah pernyataan dengan
pagar atau bendungan ini tidak sepenuhnya menjadi indikator
kebohongan, namun penggunaan yang berlebihan dapat dicurugai
bahwa seseorang itu tidak benar-benar lupa terhadap apa yang ia
sampaikan, namun ia hanya ingin merasa aman ketika mengatakan
hal tersebut. Karena jika kelak ada tuntutan, ia dapat dengan mudah
berkata bahwa dahulu ia mengatakan apa yang ia ingat pada saat itu.

Bahkan tanpa mampu dengan baik melihat bahasa tubuh dan ekspresi
wajah, menjadi pendengar yang jeli pun dapat cukup baik dalam
mendeteksi kebohongan dari pemilihan kata yang digunakan para
pembohong. (*Afiev)

Daftar Pustaka
Meyer, Pamela. Lie Spotting
Ekman, Paul (1992). Telling Lies: Clues to Deceit in The Marketplace,
Politics, and Marriage. Norton & Company, Inc, New York.
afiev dewanta at 05:49
Related Posts:
Deteksi Kebohongan,Tips Bisnis
1. Ingin Sukses Menjual: Gunakan Ekspresi Wajah (Facial Expression)
2. Cara Efektif Mempromosikan Brand Baru
3. 3 Tahapan Sebelum Pelanggan Membeli
4. 3 Langkah Efektif Membuat Pelanggan Anda Mau Membeli
5. 10 Cara Mengungkap Kebohongan Seseorang
6. Rahasia Senyuman yang dalam Menjual
7. Rahasia Open Body Language dalam Selling
8. Cara Deal dengan Pelanggan dalam 1 Menit

Share 0

Belum ada komentar untuk "10 Cara Mengungkap Kebohongan


Seseorang"

Post a Comment

Sebelumnya View web version Selanjutnya

Popular Posts
Siapakah yang disebut Entrepreneur, apakah termasuk Anda?
Definisi Entrepreneur Untuk mempelajari Entrepreneur ship lebih mendalam, maka sebelum itu
wajib hukumnya kita mengetahui dulu dong apa...

10 Cara Mengungkap Kebohongan Seseorang


Berbohong adalah pekerjaan yang sulit. Dimana seseorang harus menjaga keselarasan dalam
segala tanda-tanda kebohongan; tanda-tanda ...

Mengapa Stroberi Menarik Para Cewek


Pernahkah Anda lewat di toko aksesoris yang serba pink? Brand apa yang terbersit di benak
Anda? Toko apakah itu? Ya, itulah outlet akse...

Ingin Sukses Menjual: Gunakan Ekspresi Wajah (Facial Expression)


Gunakan ekspresi wajah untuk memberikan penekanan pada perkataan Anda. Penekanan ini
tidak selalu pada semua kata-kata Anda, hanya tek...
Labels
Deteksi Kebohongan (1)
Entrepreneurship (1)

Marketing (7)

Review Bisnis (1)

Tips Bisnis (8)

Penulis

afiev dewanta

Owner dariPentol Arcip, dengan passion di duniapsikologidan senang berbagi melalui


artikel-artikel bisnis Indonesia. Mahasiswa aktif di Universitas Ciputra Surabayadi
jurusanpsikologi. Tujuan hidup saya adalah memberikan manfaat untuk sesama walau
hanya satu ayat. Saya tinggal di Sidoarjo. Anda bisa menghubungi saya melalui di
mafievdewanta@gmail.com.

Privacy Policy | Terms of Service | Bantuan


Copyright 2013 Setir Bisnis | Design by Mas Sugeng | Powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai