Anda di halaman 1dari 2

Akademi Berbagi, Berbagi Bikin Happy!

Service to others is the rent you pay for your room here on Earth Muhammad Ali.
Quote dari petinju kenamaan tersebut sekiranya sesuai dengan nilai yang ada dalam gerakan sosial
Akademi Berbagi yang saat ini sudah hampir dua tahun berjalan di Kota Salatiga.

Akademi Berbagi adalah gerakan sosial yang bertujuan untuk membangun tempat belajar dari para
praktisi dan ahli, membangun jejaring untuk memajukan individu baik relawan maupun peserta
serta membangun kota/wilayah. Gerakan terbuka yang mana setiap orang atau kota boleh
bergabung secara gratis ini didirikan oleh putra asli Salatiga yaitu Ainun Chomsun pada Juli 2010.

Akademi Berbagi bukan sekolah formal yang mempunyai tempat tetap untuk belajar dan tidak juga
dipungut biaya untuk mengikuti kelasnya. Kelas apapun dan di manapun gratis. Hal ini dapat terjadi
karena kehadiran relawan-relawan di setiap kota. Ada tiga macam relawan Akademi Berbagi yaitu
relawan pengurus yang tugasnya menyelenggarakaan kelas serta bertanggungjawab untuk
persiapan sebelum, saat, dan sesudah kelas berlangsung; relawan guru yaitu para praktisi di bidang
keahlian masing-masing yang berkenan membagikan ilmunya kepada peserta kelas; serta relawan
tempat dalam hal ini lembaga/individu yang menyediakan tempatnya secara gratis untuk
digunakan kelas setiap bulan.

Berjalan selama empat tahun, Akademi Berbagi telah tersebar di 35 kota seluruh Indonesia, salah
satunya Salatiga dan dikenal dengan nama Akademi Berbagi Salatiga yang memulai kelas
pertamanya pada November 2012 dengan tema backpacking. Tidak terhenti di keseruan kelas
pertama, setiap dua kali dalam sebulan, Akademi Berbagi Salatiga rutin mengadakan kelas dengan
tema berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Salatiga. Sampai saat ini tercatat
sudah 34 kelas diselenggarakan di antaranya Berani Investasi yang dilanjutkan dengan Investasi
Reksadana oleh pakar pasar modal Yulius Kurniawan, CFP., Kesehatan Reproduksi oleh dr.
Jodeline Muninggar, Berani Berwirausaha oleh pemilik Sinar Mulia Abadi dan Resto Lawuh
Ndeso; Djoko Prasetyo, Financial Planning oleh Ligwina Hananto, dan yang terbaru adalah kelas
Innovation, Creation, and Social Movement dengan guru CEO General Electric Indonesia Handry
Satriago, pakar media sosial Wicaksono 'Ndorokakung', pekerja kreatif Anto Motulz serta pendiri
Akademi Berbagi Ainun Chomsun bertempat di Kayu Arum Lounge and Spa.

Di awal perjalannya, Akademi Berbagi Salatiga dihadiri peserta rata-rata 20 orang di setiap kelas.
Seiring berjalan waktu dan bantuan sosial media facebook dan twitter, saat ini masyarakat Salatiga
semakin mudah mendapatkan informasi mengenai kelas Akademi Berbagi Salatiga. Banyaknya
anak muda usia produktif di Salatiga mempermudah penyebaran informasi kelas Akademi Berbagi
Salatiga melalui sosial media.

Akademi Berbagi Salatiga didirikan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat awam belajar
ilmu praktis langsung dari ahlinya secara gratis. Dengan begitu diharapkan akan muncul orang-
orang yang peduli akan Kota Salatiga dan berkeinginan membangun kota secara mandiri dan tidak
selalu bergantung kepada pemerintah. Meskipun demikian gerakan ini tidak menutup kerjasama
dengan pihak manapun dan justru mengharapkan adanya sinergi dengan komunitas maupun
gerakan lain untuk membangun kota kita tercinta.

Di era modern dan digital seperti ini, membangun jejaring dan memperluas wawasan menjadi hal
mutlak yang harus dimiliki setiap orang jika tidak ingin tergerus perkembangan informasi yang
sifatnya eksponensial. Salah satu caranya adalah dengan selalu berbagi pengetahuan dan menjalin
networking melalui Akademi Berbagi Salatiga. Tidak akan habis ilmu dibagi justru akan semakin
bertambah setiap kali dibagi. Akademi Berbagi, Berbagi Bikin Happy!

Oleh: Lathifa Bidarani


Relawan Akademi Berbagi Salatiga
Fanpage : Akademi Berbagi Salatiga
Twitter : @AkberSalatiga

Anda mungkin juga menyukai