102014088 / B6
Email : rio_saputra@live.com
Abstrak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah dapat bernapas. Proses dari kegiatan bernapas
ini berlangsung dari saat udara mulai dihirup, dari hidung sampai adanya pertukaran atau difusi
gas di alveolus dalam paru-paru, dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
sehingga proses bernapas dapat berjalan dengan baik dan lancar, mulai dari organ, pembuluh
darah, saraf, serta otot-otot yang ada. Otot-otot yang berperan dalam proses pernapasan salah
satunya adalah otot pada dinding thorax, yaitu, antara lain adalah mm.interkostalis, m.subkostal,
diafragma. Serta pembuluh darah yang akan memperdarahi otot-otot pernapasan tersebut adalah
1
Abstract
One important characteristic of living beings are breathing. The process of breathing
starts from when the air is inhaled to gas diffusion process in the alveoli, with the aim to
maintain its viability. In the process of breathing, many components are supporting the process,
so the breathing process can go smoothly without problems, that components are the respiratory
organs, blood vessels, nerves, and muscles. The muscles that are involved in the breathing
process are muscles in the walls of the thorax, such as mm.intercostalis, m.subcostal, m.levator
well as the blood vessels that will support the breathing muscles, such as thoracica internal
artery which will branch into musculophrenica artery and pericardiacophrenica artery, anterior
Pendahuluan
Bernapas merupakan suatu hal yang alamiah dan merupakan salah satu kegiatan vital
secara umum dapat didefinisikan sebagai pengambilan oksigen yang ada di atmosfer dan
berperan dalam mendukung terjadinya proses tersebut, dan secara umum organ sistem
pernapasan dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang mencakup hidung sampai dengan
bronkiolus terminalis, serta bagian bawah yang mencakup bronkiolus respiratorius sampai
dengan alveolus.
Masing-masing dari organ inipun mempunyai struktur yang cukup rumit dan kompleks,
maka dari itu penulis membuat tinjauan pustaka ini dengan maksud agar pembaca dapat lebih
2
memahami struktur makroskopis dan mikroskopis organ sistem pernapasan khususnya sistem
Otot dinding thorax merupakan otot yang melintas antara sternum dan iga-iga, dimana
otot dinding ini meliputi tujuh bagian, yaitu Mm.interkostalis, m.subkostalis, m.transversus
thoracis, m.serratus posterior superior dan inferior, m.levator kostarum, dan diafragma.
Mm. Interkostalis
dimana otot ini mengisi rongga interkostalis dari vertebra di posterior sampai perbatasan
kostokondral di anterior dimana otot tersebut akan berubah menjadi membran interkostalis
anterior yang tipis. Serabut-serabutnya berjalan ke bawah dan ke depan dari kosta atas ke kosta
yang ada di bawahnya. Otot bagian eksternus ini juga berfungsi sebagai otot inspirasi utama.1
Bagian yang kedua adalah m.interkostalis internus, yaitu otot yang mengisi rongga
interkostalis dari sternum di anterior sampai angulus kosta di posterior dimana otot ini berubah
Serabutnya berjalan ke bawah dan belakang, serta berguna sebagai otot pada saat ekspirasi.1
Bagian yang ketiga dalah m.interkostalis intimus, yaitu otot yang dibagi lagi menjadi
3
M.Subkostal
Otot ini merupakan otot yang tipis dan terletak didalam thorax diantara pleura dan
m.interkostalis internus, serta merupakan otot yang menyeberangi lebih dari satu sela iga, maka
dari itu dinamanakan subkostalis.1 Otot ini juga belum diketahui fungsinya.2
M.Levator Costarum
Otot ini terdiri dari 12 pasang otot tipis yang ada di setiap sisi pada tulang belakang.
Berasal dari ujung proccessus transversus C7 sampai dengan T11 serta berfungsi untuk inspirasi
M.Transversus Thoracis
Otot ini ditemukan di bagian dalam wilayah antara dada dan tulang rusuk, yang memiliki
lima tendon dari kosta kedua sampai dengan kosta keenam. Otot ini berfungsi untuk memisahkan
Otot bagian posterior superior merupakan otot tipis yang ditutupi oleh m.rhomboideus,
berasal dari proccessus spinosus C7 sampai T3, serta berfungsi sebagai otot inspirasi dengan cara
Sedangkan otot bagian posterior inferior merupakan otot yang lebih lebar dibanding
dengan bagian posterior superior, dan ditutupi oleh m.latissimus dorsi. Berasal dari proccessus
spinosus T11, T12, dan L1-3. Otot ini berfungsi saat ekspirasi dengan cara menggerakkan tulang
4
Diafragma
Diafragma adalah struktur berbentuk kubah yang memisahkan rongga toraks dari rongga
abdomen, membentuk lantai rongga toraks dan atap rongga abdomen. Diafragma timbul dari
vertebra lumbal, dari permukaan proccessus xyphoideus, dan dari enam pasang iga terbawah,
dari ketiga tempat itulah diafragma melengkung dan bertemu. Diafragma merupakan salah satu
Pada inspirasi, kontraksi otot mendatarkan kubah diafragma dan dengan demikian
melebarkan ukuran vertikal rongga thorax. Turunnya diafragma menyebabkan udara ditarik
masuk ke dalam paru-paru dan karena itu meluas untuk mengisi rongga thorax yang telah
membesar. Sedangkan untuk ekspirasi, serabut otot diafragma mengendur sehingga kubahnya
naik, dengan demikian rongga thorax menjadi lebih kecil sehingga udara dipaksa keluar dari
paru-paru.3
Sistem napas secara umum terdiri dari bagian atas dan bawah, dimana sistem bagian atas
meliputi rongga hidung, sinus paranasal, faring dan laring, serta sistem napas bagian bawah
Trakea
Trakea atau pipa udara adalah tuba dengan panjang 10 cm sampai 12 cm dan diameter 2,5
cm serta terletak di atas permukaan anterior esophagus. Tuba ini merentang dari laring pada area
vertebra servikal keenam sampai area vertebra toraks kelima tempatnya membelah menjadi dua
5
bronkus utama. Trakea tetap dapat terbuka karena adanya 16 sampai 20 cincin kartilago
berbentuk C.4
Pleura
Pleura adalah selaput yang membatasi kedua rongga pleura serta mengelilingi paru-paru
kiri dan kanan. Pleura yang meliputi dan juga membentuk permukaan paru disebut pleura viseral.
Pleura yang tetap mempunyai hubungan dengan dinding rongga dada dan sisi mediastinum
disebut pleura parietal. Pleura parietal dan viseral bersambungan pada akar masing-masing paru.
Pleura parietal dipersarafi oleh ujung-ujung sensorik saraf interkostalis dan saraf frenikus.5
Paru-paru
Ada dua buah paru yaitu paru kanan dan paru kiri. Paru kanan mempunyai tiga lobus
sedangkan paru kiri mempunyai dua lobus. Lobus paru terbagi menjadi beberapa segmen paru.
Paru kanan mempunyai sepuluh segmen paru sedangkan paru kiri mempunyai delapan segmen
paru.6
Paru kanan memiliki batas anterior menuju ke bawah dimulai di belakang sendi
sternoklavikular dan mencapai linea mediana pada ketinggian angulus sterni. Batas paru ini terus
sampai bawah melalui belakang sternum, disini batas bawah melengkung ke lateral dan sedikit
ke inferior, memotong iga keenam di linea medioklavikularis dan memotong iga kedelapan pada
6
linea medioaksilaris. Batas ini kemudian menuju posterior dan medial pada ketinggian prosesus
Paru kiri memilik batas anterior hampir sama dengan batas anterior paru kanan, tetapi
pada ketinggian kartilago iga keempat paru kiri berdeviasi ke lateral karena terdapat jantung.
Batas bawah paru kiri lebih inferior dibandingkan paru kanan karena paru kanan terbatas oleh
hepar. Tidak seperti pleura, paru jarang meluas ke inferior. Puting susu pada laki-laki biasanya
berada pada sela iga keempat kira-kira pada linea medio klavikularis.6
Pohon Bronkial
Dibentuk oleh percabangan pita trakea di garis tengah rongga dada. Percabangan pertama
menjadi bronkus primer setinggi ruas punggung keempat atau kelima. Kemudian bronkus primer
bercabang lagi menjadi bronkus sekunder atau bronkus lobaris yang memasuki jaringan paru tiap
lobus.Karena itu paru kanan mempunyai tiga bronkus lobaris (superior, medius, dan inferior).
Paru kiri mempunyai dua bronkus lobaris (superior dan inferior). Bronkus lobaris bercabang
mempunyai delapan segmen bronkopulmonal. Segmen bronkopulmonal kiri berbeda dari yang
kanan karena segmen bronko pulmonal apikal dan posterior paru kanan dianggap satu segmen
pada lobus superior paru kiri dan segmen bronkopulmonal medial dan anterobasal paru kanan
7
Gambar 2. Pohon Bronkial.6
Otot Pernapasan
Selain sebagai pembentuk dinding dada, otot skelet juga berfungsi sebagai otot
mencakup otot inspirasi utama dan tambahan, serta otot ekspirasi tambahan.6
Otot Inspirasi
diafragma.Pembesaran rongga dada kira-kira 75% oleh diafragma. Dan 15% oleh m.interkostalis
eksternus. Bila m.interkostalis ekstrenus kontraksi maka iga-iga akan terangkat ke atas lateral,
sternum bergerak ke anterior atas, dan meningkatkan diameter anteroposterior dada sekitar 25%.
Otot inspirasi tambahan yang sering juga disebut otot bantu nafas, yaitu, antara lain adalah
posterior.6
Otot Ekspirasi
Saat bernafas biasa (quite breathing), untuk ekpirasi tidak diperlukan kegiatan otot,
cukup daya elastis paru saja udara di dalam paru akan keluar saat ekpirasi. Namun, ketika ada
8
serangan asma, seringkali diperlukan active breathing, dimana dalam keadaan ini, untuk ekpirasi
thorax selama pernapasan sulit yang dalam. Kontraksi dinding abdomen anterior juga membantu
ekspirasi dengan menarik sangkar iga ke bawah dalam dan dengan meningkatkan tekanan intra-
abdomen, yang mendorong diafragma ke atas. Otot-otot untuk ekspirasi juga berperan mengatur
pernapasan saat berbicara, batuk, bersin, mengedan saat buang air besar dan saat bersalin.6
berlangsungnya pertukaran gas dengan lingkungan luar. Sistem pernapasan dibagi dua yaitu
bagian konduksi terdiri atas rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus
terminalis. Bagian respirasi (tempat berlangsungnya pertukaran gas) terdiri atas bronkiolus
Trakea
Trakea adalah tabung berdinding tipis dengan panjang kurang lebih 10 cm dan bercabang
menjadi dua bronkus primer. 16 sampai 20 cincin tulang rawan hialin berbentuk C, yang terdapat
dalam lamina propia, berfungsi menjaga agar lumen trakea tetap terbuka. Bagian trakea yang
mengandung tulang rawan disebut pars kartilagenia sedangkan mengandung otot polos disebut
pars membranasea.Trakea dilapisi oleh suatu membran mukosa yang terdiri dari epitel bertingkat
9
Bronkus
Tulang rawan bronkus ekstrapulmonal berbentuk lebih tidak teratur daripada yang
terdapat pada trakea, tetapi strukturnya mempunyai kemiripan. Epitelnya bertingkat torak bersilia
bersel goblet. Selain bronkus ekstrapulmonal, bronkus dibagi lagi menjadi bronkus
intrapulmonal. Bronkus intrapulmonal tampak bulat dan tidak memperlihatkan bagian posterior
rata seperti yang terlihat pada trakea atau bronkus ekstrapulmonal serta terdiri dari lempeng-
lempeng tulang rawan. Bronkus yang terkecil mengandung lebih sedikit tulang rawan dan tidak
lagi membentuk cincin yang sempurna. Epitel yang melapisinya adalah epitel torak bersilia
bersel goblet dan kurang tebal bila dibandingkan dengan epitel bertingkat torak bersilia yang
Bronkiolus
Pada bronkiolus yang lebih besar, epitelnya ialah bertingkat torak bersilia, yang makin
memendek dan makin sederhana sampai menjadi epitel selapis silindris bersilia atau selapis
kuboid pada bronkiolus terminalis yang lebih kecil. Epitel bronkioulus terminalis mengandung
sel clara, dimana sel ini epitelnya tidak bersilia dan berbentuk seperti kubah pada ujung
bronkiolus terminalis dan berfungsi untuk memproduksi cairan untuk metabolism toksin. Sel-sel
ini tidak memiliki silia, pada bagian apikalnya terdapat kelenjar sekretorik.7,8
Bronkiolus Respiratorius
Setiap bronkiolus terminalis bercabang menjadi 2 atau lebih bronkiolus respiratorius yang
berfungsi sebagai daerah peralihan antara bagian konduksi dengan bagian respirasi dalam sistem
10
pernapasan. Mukosa bronkiolus respiratorius secara struktural identik dengan yang ada pada
bronkiolus terminalis kecuali dindingnya yang diselingi banyak alveolus (tempat terjadinya
pertukaran gas).7
Makin ke distal, makin banyak alveolusnya, dan jarak diantaranya makin kecil.
Bronkiolus respiratorius yang lebih besar dilapisi oleh epitel kubis bersilia yang akan menjadi
epitel selapis kubis pada saluran yang lebih kecil dan dilanjutkan dengan epitel selapis gepeng
Gambar 3. Bronkiolus.8
Alveolus
Alveolus adalah penonjolan (evaginasi) mirip kantung. Alveoli adalah bagian terminal
dari percabangan bronkus. Secara struktural, alveolus menyerupai kantung kecil yang terbuka
pada satu sisinya. Di dalam struktur mirip mangkuk ini terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara udara dan darah. Struktur dinding alveolus dikhususkan untuk
interalveolus. Satu septum terdiri dari 2 lapis epitel gepeng tipis, kapiler, fibroblast, serat elastin
dan reticular, makrofag.Terdapat 2 sel alveolar. Sel tipe I disebut juga sel alveolus gepeng adalah
sel yang sangat tipis yang melapisi permukaan alveolus. Sel tipe I merupakan 97% dari
11
permukaan alveolus. Fungsi utama sel ini adalah mengadakan sawar agar mudah dilalui gas
Sel alveolar tipe II disebut juga sel alveolar besar atau sel septal. Dapat ditemukan
terselip diantara sel alveolar tipe I. Sel tipe II berbentuk agak kuboid dan biasanya berkelompok
2 atau 3 sepanjang permukaan alveolus. Sel ini mensekresi surfaktan pulmoner, yang fungsinya
Gambar 4. Alveolus.8
Payudara
Payudara terletak setinggi kosta dua sampai kosta enam menutupi kartilago kosta di
anterior dan dari batas lateral sternum ke garis aksilaris. Posisi puting bervariasi pada wanita,
tetapi pada pria biasanya terletak setinggi rongga interkostal keempat di garis klavikularis.
Payudara juga terdiri dari 15-20 lobulus jaringan kelenjar, terbenam didalam lemak. Lobulus
dipisahkan satu sama lain oleh jaringan fibrosa, dimana payudara menonjol ke daerah puting
12
susu dan setiap lobulus akan bermuara ke dalam sebuah saluran yang bermuara pada puting
susu.1,9
Sistem pernapasan tentu mempunyai pembuluh darah didalamnya yang berfungsi khusus
untuk memperdarahi bagian-bagian dari sistem pernapasan itu sendiri. Pembuluh darah yang
A.Thoracica Interna
Arteri ini memperdarahi dada bagian anterior serta payudara, jalannya menuju
Arteri ini akan bercabang menjadi dua bagian, yaitu arteri muskulophrenica dan arteri
13
A.Coronaria
Arteri ini merupakan arteri yang memperdarahi dan memberikan nutrisi kepada organ
jantung, arteri ini berasal dari aorta dan terbagi menjadi dua, yaitu a.coronaria dextra dan
a.coronaria sinistra.11 Seringkali arteri ini mengalami sumbatan, sehingga harus dioperasi dan
dialihkan ke a.thoracica interna agar dapat mengembalikan pasokan darah ke jantung seperti
sediakala.12
Kesimpulan
Penyumbatan arteri coronaria sinistra dapat dialihkan ke arteri thoracica interna agar
Daftar Pustaka
3. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia; 2009.h.124.
337.
9. Gibson J. Fisiologi & anatomi modern untuk perawat. Jakarta: EGC; 2006.h.345.
14
10. Feneis H, Dauber W. Pocket atlas of human anatomy. Stuttgart: Georg Thieme Verlagg;
2006.h.210,216.
11. Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson IA. Kardiologi. Jakarta: EMS; 2005.h.50.
https://www.singhealth.com.sg/PatientCare/Overseas-
Referral/bh/Conditions/Pages/Heart-Bypass-Surgery-Coronary-Artery-Bypass-Grafting-
15