Kerangka Acuan Kegiatan Promkes
Kerangka Acuan Kegiatan Promkes
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak azasi, dan sekaligus merupakan investasi sumber daya
manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh
masyarakat Indonesia.
Promosi Kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
pemberdayaan masyarakat, yaitu melalui proses pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, sesuai dengan lingkungan social budaya setempat, agar
masyarakat dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan. Promosi kesehatan juga
berperan dalam proses peningkatan kualitas tenaga kesehatan agar lebih responsive dan
mampu memberdayakan kliennya, sehingga akan tercapai pelayanan kesehatan yang
bermutu, adil serta merata, dengan demikian dapat dikatakan bahwa promosi kesehatan
merupakan pembangunan pilar utama dari Visi Indonesia Sehat 2025, yaitu pilar Perilaku
Sehat. Disebut pilar utama oleh karena dengan berdirinya pilar ini, maka pilar kedua
yaitu Lingkungan sehat, dan pilar ketiga yaitu Pelayanan kesehatan, akan ikut
berkembang menuju tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kegiatan promosi kesehatan dalam rangka mewujudkan visi Puskesmas Purwaharja I
yaitu Terwujudnya masyarakat sehat dalam wilayah kerja Puskesmas Purwaharja I dan Misi
yaitu Menggalang kemitraan dengan lintas sector dalam upaya kesehatan.Dalam
pelaksanaan mengamalkan tata nilai Puskesmas Purwaharja I yaitu SANTUN.
B. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu Warga yang
sehat, mandiri dan berkeadilan. Dan salah satu strateginya adalah pemberdayaan Warga
dan swasta, melalui kerja sama nasional dan global merupakan Visi Kementerian
Kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan (2005-2025)
Promosi Kesehatan menurut WHO adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Setiap masalah kesehatan pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul
secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit atau pengganggu lainnya, (2) adanya
lingkungan yang memungkinkan berkembangbiaknya bibit penyakit, dan (3) adanya
perilaku hidup Manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan lingkungannya. Oleh
sebab itu sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan oleh perilaku hidup manusia
itu sendiri, karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi kesehatan,
maka peran promosi kesehatan sangat diperlukan dalam meningkatkan perilaku
masyarakat agar terbebas dari masalah-masalah kesehatan.
F. SASARAN.
1. Individu dan keluarga
Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran baik
langsung maupun media massa.
Mempunyai pengetahuan , kemauan dan kemampuan untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
Mempraktikkan perilaku hidup bersih, kemauan dan kemampuan
untuk memelihara, meningkatkan dan sehat, kemauan dan
kemampuan untuk memelihara, meningkatkan (PHBS), menuju
keluarga atau rumah tangga sehat.
Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader
kesehatan bagi keluarganya.
Berperan aktif dalam upaya/ kegiatan kesehatan.
2. Tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat-
tempat umum
Masing-masing tatanan mengembangkan kader-kader kesehatan.
Mewujudkan tatanan yang sehat menuju terwujudnya kawasan
sehat.
3. Organisasi kemasyarakatan/ organisasi profesi/ LSM dan media massa
Menggalang potensi untuk mengembangkan perilaku sehat
masyarakat
Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat.
Menciptakan suasana yang kondusif untuk mendukung perubahan
perilaku masyarakat
4. Program/ petugas kesehatan
5. Lembaga pemerintah/politisi/swasta
Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam
mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat.
Membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan.