Kalkulus
1.1.1 Definisi
Dental kalkulus adalah dental plak terkalsifikasi yang melekat ke permukaan gigi
asli maupun gigi tiruan. Biasanya kalkulus terdiri dari plak bakteri yang telah
mengalami mineralisasi.
Etiologi
1. Material Alba
Berwarna kuning atau putih keabuan, lunak, endapan melekat, dan agak kurang
melekat disbanding dental plak. Terdiri dari mikroorganisme, sisa sel epitel,
leukosit, gabungan protein saliva dan lipids, ada atau tidak sisa makanan.
2. Sisa Makanan
3. Dental Stains
Endapan berpigmen pada permukaan gigi sehingga ada perubahan warna, bias
terjadi karena bakteri, makanan, dan faktor kimiawi.
Komposisi
Kalkulus supragingval terdiri dari 70-90 % anorganik dan organik. Kalkulus
subgingival kandungannya sama dengan beberapa berbedaan, seperti tidak adanya
protein saliva.
1. Anorganik
a. 39% calcium
b. 19% phosphorus
c. 1,9% karbon dioksida
d. 0,8% magnesium
e. Sodium, zink, strontium, bromine, copper, manganese, tungsten,
gold, alumunium, silicon, iron, dan fluorine.
f. 2/3 bagian struku crystalline: 58% hydroxyapatite, 21% magnesium
withlockite, 21% octacalcium phosphate, 9% brushite
2. Organik
Terdiri dari gabungan protein polisakarida kompleks, sisa sel epitel, leukosit, dan
mikroorganisme.
c. 0,2% lemak
Mekanisme
Pengendapan glikoprotein saliva membentuk acquiredpelikel,hal ini akan berjalan
terus sampai terbentuk plak. Kemungkinan lain karena pengendapan protein pada pH
yang asam,sehingga terjadi penambahan protein saliva dan mikroorganisme, sedangkan
teori lain menyatakan bahwa pembentukan plak tergantung dari aliran saliva, variasi
makanan seta adanya mekanisme penyerapan mikroorganisme secara selektif.
Deposit tersisa yang terbentuk setelah permukaan gigi dibersihkan disebut
Acquired Pelikel. Pelikel ini seperti membran film tipis, tidak terbentuk dengan
ketebalan sekitar 1-2 mikron yang terbentuk pada gigi dan permukaan intra oral yang
padat. Pelikel terutama terdiri dari glikoprotein yang diserap secara selektif ke
permukaan kirstal-kristal hidroksiapatit dari saliva.
Pelikel sangat mudah terlepas hanya dengan menyikat gigi tetapi mulai terbentuk
kembali dalam hitungan menit. Bakteri tidak dibutuhkan selama pembentukan pelikel,
tetapi bakteri melekat dan membentuk koloni dalam waktu yang singkat setelah pelikel
terbentuk.
Empat tahapan pembentukan pelikel yaitu : tahap 1: Permukaan gigi atau gingiva
dilengkapi cairan saliva, tahap 2: Glikoprotein (bermuatan positif dan negatif) diserap
ke permukaan krista-kristal hidrosiapatit saliva, tahap 3: Glikoprotein kehilangan daya
larutnya dan tahap 4: Glikoprotein dirubah oleh aksi dari enzim-enzim bakteri.
Klasifikasi
Kalkulus Supragingival
Kalkulus ini berada di koronal margin gingival sehingga dapat terlihat dari
rongga mulut. Biasanya berwarna putih atau putih kekuningan, keras, konsistensi
seperti tanah liat, dan mudah terlepas dari permukaan gigi. Setelah pelepasan mungkin
dapat kembali lagi dengan cepat, terutama di bagian lingual gigi insisif mandibula.
Warna berasal dari tembakau dan zat makanan.
2. Kalkulus Subgingival
Kalkulus ini berada di bawah puncak margin gingival sehingga tidak dapat
terlihat dalam pemeriksaan klinis rutin. Penentuan lokasi dan luas kalkulus subgingival
dapat dilakukan pemeriksaan hati-hati dengan sonde. Kalkulus ini biasanya padat,
berwarna coklat gelap atau hitam kehijauan, keras atau konsistensi seperti batu, dan
melekat erat pada permukaan gigi.
Gambar 1. Klasifikasi Kalkulus
Ketika jaringan gingival mengalami resesi, kalkulus subgingival menjadi terlihat dan
diklasifikasikan menjadi kalkulus supragingival yang komposisinya terdiri dari kedua
tipe kalkulus
Reaksi imunologi
Kalkulus merupakan plak bakteri yang termineralisasi. Endotoksin yang ditemukan
pada plak adalah lipopolisakarida yang merupakan unsur pokok dari dinding sel bakteri
gram negatif. Lipopolisakarida merupakan mediator kuat pada inflamasi dan respon
imun. Sedangkan antigen pada plak merangsang respon imun dan selanjutnya
mengakibatkan kerusakan jaringan.