OLEH:
ROYAMAN SITORUS
4171111046
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2017
KATA PENGANTAR
Isi dan pembahasan dalm tugas ini sangat terbatas dan banyak kesalahan,oleh karena itu
penulis menginginkan saran dan kritik yang membangun penulis untuk menyempurnakan
tugas selanjutnya,agar pembaca lebih mudah memahami isi dan mengimplementasikannya
pada kehidupan sehari hari.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga tugas yang telah
diselesaikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Royaman Sitorus
4171111046
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................
Daftar isi.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.2 TUJUAN..........................................................................................................
I.3 MANFAAT......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
II.1.3 Kelebihan...............................................................................................
II.1.4 Kekurangan............................................................................................
II.1.5 Kesimpulan............................................................................................
II.2.3 Kelebihan...............................................................................................
II.2.4 Kekurangan............................................................................................
II.2.5 Kesimpulan.............................................................................................
II.1 SARAN...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kurikulum KKNI mahasiswa dituntut dengan 6 tugas wajib per mata kuliah,salah
satu dari 6 tugas wajib adalah Critical Jurnal Review,tugas ini salh satu dari mata kuliah
HIMPUNAN DAN LOGIKA dimana supaya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas
tersebut.Dalam melaksanakan tugas Critical Jurnal Riview ini penulis juga didorong rasa
ingin tahu pada tugas yang diberikan.
I.2 TUJUAN
I.3 MANFAAT
Supaya pembaca lebih mengetahui cara mengatasi masalah dalm pembuktian matematis
normal dan mampu mengimplementasikan dalm kehidupan sehari hari dan dembaca juga
lebih mudah mengerti tentang pembuktian proposisional
BAB II
PEMBAHASAN
Logika proposisi adalah logika yang didasarkan pada proposisi. Sebuah proposisi adalah
sebuah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran True atau False, tapi tidak keduanya .
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai kebenaran (truth value) dari suatu proposisi
adalah True (T) atau False (F).
Dalam Rules of Inference terdapat kasuskasus untuk pernyataan tidak langsung berbentuk
konjungsi, disjungsi, implikasi, dan ekuivalensi. Untuk itu terdapat beberapa ketentuan yang
berkaitan dengan bentuk-bentuk tersebut :
3) Apabila diketahui asumsi A v B dan C hendak dibuktikan, maka dapat diasumsikan A dan
harus dibuktikan C, kemudian diasumsikan B dan harus dibuktikan C.
6) Apabila terdapat asumsi A benar dan B benar, maka dapat diasumsikan bahwa A ^ B
benar.
Pengujian program yang telah dilakukan terdiri dari 17 kali pengujian, yang masing-
masing terdiri dari 7 kali pengujian untuk pembuktian secara langsung, 5 kali pengujian
untuk pembuktian secara tidak langsung dan 5 kali pengujian untuk pembuktian dengan
kontradiksi.
II.1.3 Kelebihan
Kelebihan dari jurnal yang ditulis oleh Dadi Rosadi, Praswidhianingsih adalah bahasa
yang digunakan bahasa sederhana dan membuat mudah mengerti dengan bahasa yang dipakai
tidak terlalu berbelit belit,pengertian yang dilakukan jelas dan terarah.
II.1.4 Kekurangan
Kekurangan dari jurnal yang ditulis oleh Dadi Rosadi, Praswidhianingsih adalah
pembuktian pembuktian yang dibuat sedikit sehingga kita sulit mengaplikasikannya begitu
juga dengan tabel tabel kebenarannya tidak ada sehingga tidak mendukung proses
pengaplikasiannya terhadap soal.
II.1.5 Kesimpulan
II.2.2Ringkasan Materi
Sebelum lebih jauh mengidentifikasi sebab dan cara mengatasi kesulitan membuktikan
matematis, akan dijelaskan terlebih dahulu sejarah dari pembuktian Jika kita tarik ke masa
lalu sejarah pembuktian matematika, tentunya kita tidak akan terlepas dari sejarah
matematika. Tujuan dari melakukan tinjauan sejarah adalah untuk mencoba melihat
perubahan pandangan dari proses membuktikan sepanjang sejarahnya. Kleiner (1991)
menyatakan bahwa gagasan pembuktian itu bukanlah hal yang absolut. Matematikawan
memandang bahwa apa yang mendasari keterterimaan bukti semakin meningkat. Masih
menurut Kleiner (1991) matematika rigor mirip seperti memakai pakaian, gayanya
hendaknya disesuaikan dengan kesempatan tertentu, hal ini akan mengurangi kenyamanan
dan menghalangi kebebasan bergerak jika terlalu longgar atau terlalu ketat. Dari dua
pernyataan Kleiner tersebut bisa kita katakan bahwa standar dari kerigoran dari bukti
matematika dapat berubah-ubah dan tidak harus dari yang kurang rigor menuju ke yang
lebih rigor. Pada bagian ini kita akan mencoba menelusuri secara ringkas evolusi tersebut.
Di mulai pada masa Babylonia (sekitar 2000 SM), pada masa ini matematika berkembang
sangat menakjubkan, namun kurang mengenal konsep pembuktian. Tidak terdapat
pernyataan umum pada matematika Babylonia dan tidak ada usaha untuk membuatnya
deduktif, atau tidak ada validitas dari hasil yang diperoleh. Matematika pada masa ini
menjadi landasan bagi konsep matematika Yunani yaitu munculnya konsep teorema dan
konsep dari sebuah bukti.
Euclid mendesain sebuah struktur logika yang didasarkan pada sebuah kumpulan
aksioma-aksioma yang didefinisikan sebagai kumpulan pernyataan yang tidak didasarkan
pada aksioma yang lain. Euclid menggambarkan sebuah sistem geometris yang seluruhnya
berdasarkan pada aksioma-aksioma yang dibangunnya. Periode panjang ini masih sedikit
aktivitas yang menekankan pada kerigoran (dari validitas bukti)
Walaupun belum terdapat konsensus final dari definisi bukti matematis, namun yang
dirasakan oleh semua pihak yang bergelut di dunia matematika dan pendidikan matematika,
bahwa proses mengkonstruksi
bukti dan menuliskan bukti matematis merupakan masalah tersendiri. Beberapa penelitian
yang membahas kesulitan bukti ini diantaranya oleh Moore (1994). Moore melakukan
penelitian dari 16 mahasiswa sarjana, 8 diantaranya adalah mahasiswa matematika, 6
diantaranya adalah mahasiswa pendidikan matematika, dan 2 mahasiswa adalah mahasiswa
yang telah lulus sarjana. Temuan penelitian Moore adalah terdapat tujuh kesulitan yaitu:
1. Mahasiswa tidak mengetahui definisi dan mereka tidak dapat menyatakan definisi.
4. Mahasiswa tidak dapat atau tidak ingin membangun dan menggunakan contoh mereka
sendiri.
6. Mahasiswa tidak mampu mengerti dan menggunakan bahasa dan notasi matematika.
Dari beberapa definisi bukti tersebut dapat kita tentukan ciri-ciri dari bukti formal, yaitu;
notasi yang digunakan menggunakan notasi-notasi formal (melibatkan variabel, operator, ,
V, --, , , tanda kesamaan =, pengkuantifikasi ); logika yang dibangun harus ketat
(rigor), tidak ambigu, menerapkan dan menggunakan prinsip logika (inferensia), dapat
divaliditas secara mekanistis; dan yang terakhir adalah cara pembuktian diperoleh dari
sekumpulan pernyataan eksplisit (aksioma, definisi) dan pernyataan yang sudah terbukti
sebelumnya.
II.2.3 Kelebihan
Kelebihan dari jurnal yang ditulis oleh Cecep Anwar HF Santosa adalah solusi yang
diberikan untuk mengatasi kesulitan mahasiswa ketika melakukan pembuktian matematis
formal sangat bermanfaat dan mudah dimengerti dan sadar akan cara mengatasi nya dengan
benar.
II.2.4 Kekurangan
Kekurangan dari jurnal yang ditulis oleh Cecep Anwar HF Santosa adalah kata kata yang
dibuat terlalu monoton sehingga kita membaca akan cepat bosan dan pengaplikasian dan
contohnya kurang banyak
II.2.5 Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal ini adalah bahwa mahasiswa mengalami
kesulitan pada saat melakukan pembuktian matematis formal karena Kurangnya pemahaman
konsep, Kurangnya pengetahuan logika dan metode pembuktian , Keterbatasan mahasiswa
dalam memahami bahasa dan notasi matematika, Kemampuan dan pengetahuan memilih
fakta dan teorema untuk diterapkan , Aspek afektif berupa keyakinan dalam membuktikan
sehingga mahasiswa sulit melakukan pembuktiannya
PENUTUP
III.1 SARAN
Setelah melakukan critical jurnal review penulis berharap supaya penulis jurnal lebih
memperhatikan kekurangan kekurangan yang terdapat pada jurnal tersebut seperti ukuran
ukurannya dan defenisi materi materinya.
DAFTAR PUSTAKA
Jamison, R.E. (2000). Learning and Language in Mathematics in Language and Learning Across the
Disciplines. Diunduh dari wac.coloasate.edu. tanggal 10 Mei 2013.
Sowder, L., & Harel, G. (2003). Case studies of Mathematics majors proof understanding,
production, and appreciation. Canadian Journal of Science, Mathematics, and Technology, 3, 251-
267.
Aribowo, A.; Transformation of Propositional Logic Formula Into Conjunctive Normal Form With
Prolog, Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komputer, Vol 3. No.3, Universitas Pelita Harapan,
Indonesia, 2005