Anda di halaman 1dari 74

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Pendidikan akidah adalah fondasi bangunan islam, Oleh karena itulah usaha
mendirikan bangunan besar dan megah tanpa membuat fondasinya lebih dahulu adalah
sia-sia.1seseorang yangmemiliki akidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah
dengan baik. Ibadah seseorang tidak diterima oleh ALLah Swt kalau tidak dilandasi
dengan akidah.
Seseorang tidak dinamai berakhlak mulia bila tidak memiliki akidah yang benar
itulah sebabnya kenapa Rasulullah selama 13 tahun periode mekkah memusatkan
dakwahnya untuk membangun Akidah yang benar dan kokoh sehungga bangunan islam
dengan mudah bisa berdiri di periode madinah dan bangunan itu akan bertahan terus
sampai akhir kiamat.2
Nabi Muhammad memperoleh kesadaran dan penghayatan yang mantap tentang
ajaran tauhid, yang intisarinya adalah sebagai mana tercermin dalam surat Al-fatihah
pokok-pokoknya adalah sebagai berikut.
Pertama , bahwa Allah adalah pencipta alam semesta yang sebenarnya. Dia
pulalah yang telah mengatur kehidupan manusia, mendidik dan membimbingnya,
sehingga mendapatkan kehidupan sebagaimana yang mereka alami.Kedua, bahwa Allah
adalah raja hari kemudian, telah memberikan pengertian bahwa segala amal perbuatan
manusia sewaktu didunia ini akan diperhitungkan disana .ketiga, bahwa Allah adalah
penolong yang sebenarnya, dan oleh karenanya hanya kepadanya lah manusia harus
meminta pertolongan. keempat, bahwa Allah sebenarnya yang membimbing dan memberi
petunjuk kepada manusia dalam mengarungi kehidupan dunia yang penuh dengan
rintangan, tantangan dan godaan. Allah yang memberi petunjuk kearah jalan lurus.
Akidah merupakan monitor dan pemandu akurat yang dapat mengatur dan
mengarahkan setiap gerak dan langkah manusia. Semua yang timbul dari dalam jiwa
manusia baik berupa perkataan, perbuatan, gerak, langkah hingga getaran-getaran yang
berdetak dalam dinding hati seseorang sangat bergantung pada kemantapan dan ketegaran
akidahnya, akidah merupakan otak dan motor setiap gerak dan langkah manusia. Bila
terjadi sedikit kesenjangan dan ketidakberesan
Padanya maka akan menimbulkan kerusakan pada gerakan dan langkah yang
diciptakannya yang menyimpang sangatjauh dari jalan yang lurus.4
Akidah yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw dapat dilakukan dengan cara
pendidikan dan pengajaran yang sistematik agar dapat mencapai akidah yang kokoh, kuat
dan tidak mungkin terobohkan dan dengan akidah yang benar kita dapat menjadi
pemimptaqin dan penuntun umat manusia sedunia dan mendapatkan kebahagiaan di
akhirat.5
Dalam UU sisdiknas no. 20 tahun 2003 BAB II (tentang dasar, fungsi dan tujuan)
pasal 3 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah yang tersebut sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa,bertujuan untukberkembanya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, dan bertaqwa, kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakep, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis secara bertanggung
jawab.6
Pendidikan akidah merupakan asas kepada pembinaan islam pada seseorang. Ia
merupakan inti kepada amalan islam seseorang. Akidah islam akan melahirkan seseorang
atau masyarakat yang mempunyai kepribadian yang unggul yang akhirnya akan
dijelmakan melalui tingkah laku, percakapan dan gerak-gerik hati seseorang atau sebuah
masyarakat. Akidah islam yng telah meresap kedalam jiwa dan lubuk hati seseorang akan
menimbulkan kesan-kesan positif.7
Pendidikan merupakan bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar setelah
menerima bimbingan dan asuhan tersebut, para peserta didik mampu memahami,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Lebih dari itu, peserta didik juga menjadikan
ajaran agama tersebut sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan
kesejahteraan hidup didunia maupun akhirat.8 yang bertujuan menjadi manusia (dewasa)
muslim yang bertaqwa kepada Allah dan kepribadian muslim.9
Akan tetapi, jika diamati bagaimana keadaan nyata dunia pendidikan dewasa ini,
tampak adanya gejala-gejala yang menunjukan rendahnya kualitas keimanan para peserta
didik. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa kasus, mmisalnya, maraknya perilaku seks
bebas remaja, menggejalanya tawuran antar sekolah, pembunuhan, pemerkosaan dan
mewabahnya penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di dalam dunia remaja usia
sekolah.
Masalah di atas sudah tentu memerlukan solusi. Dalam hal ini, perlu adanya
pembinaan akidah islamiyah agar dapat mengantarkan individu menjadi manusia-manusia
teladan karena seseorang yang memliki akidah yang kuat akan menjalankan segala
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya serta akan memiliki akhlak yang mulia
sebagai penerus yang menjadi tummpuan dan harapan bangsa di masa depan serta dapat
menciptakan dan sekaligus memelihara ketentraman dan kebahagian di tengah-tengah
masyarakat.
Selain Al-Quran dan hadis yang merupakan acuan utama dalam pendidikan
akidah, karya sastra juga dapat dijadikan rujukan, mengingat di dalam karya sastra sering
termuat pesan atau amanat untk berbuat baik dan bermanfaat.
Ada banyak cara untuk menyampaikan tentang pendidikan akidah, salah satu cara
yang digunakan oleh Habiburrahman El Shirazy lewat karya sastranya yang berupa nove
berjudul bumi cinta, novel bumi cinta karya Habiburrahman El Shirazy, bumi cinta adalah
hasil tadabur beliaau atas firman Allah dalam QS. Al Anfal (8): 45-47.










1

8
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 23
9
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet. Ke-3, hal. 14
Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh),
Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah.Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.dan janganlah kamu
menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan
dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.dan
(ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (QS. Al Anfal: 45-47)
QS Al Anfal ayat 45-47 diatas, sesungguhnya merupakan kunci kemenangan
orang-orang yang beriman, manakala menghadapi musuh berat.Musuh yang bisa datang
dari mana saja.Musuh yang siap meluluhlantahkan bangunan keimanan oraang-orang
yang beriman musuh itu bisa berupa, hawa nafsu ingin bebas, godaan perempuan-
prempuan cantik, lingkungan yang tidak mendukung, dan seterusnya.Dalam konteks
masa kini, peneliti merasa bahwa orang-orang yang beriman sedang menghadapi ujian
musuh-musuh iman yang maha berat.Free sex dan pergaulan bebas sudah mewabah di
bumi Indonesia, dan dimanapun. Pornografi, pornoaksi, liberalisme, dan lain sebagainya
sedang menjamur di sekeliling kita. Televisi-televisi dan bioskop-bioskop kita
memasarkan produk-produk Syaithani pornografi dan pornoaksi dengan terang-
terangan. Kalau kita tidak hati-hat, niscaya iman kita bisa melayang kapan saja.10
Menghadapi musuh-musuh iman yang begitu besar, Allah telah memberikan resep
mujarabnya dalam QS.Al Anfal diatas. Resep mujarab itu adalah; (1) berteguh-hatilah
kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya; (2) taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan; (3) bersabarlah; dan (4) janganlah
menjadi seperti orang-orang yang keluar dari2Kampungnya dengan rasa angkuh dan
dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.11Selain
Al-Quran dan hadits yang merupakan acuan utama dalam pendidikan akidah, karya
sastra juga dapat dijadikan rujukan, mengingat di dalam karya sastra sering termuat pesan
atau amanat untuk berbuat baik.

10
Lihat pengantar, Habiburrahman El-Shirazy, bumi cinta. (Semarang: Author publishing,2010), hal. 5-6
11
Ibid, hal. 7
Apa yang tertulis dalam karya sastra merupakan observasi yang tajam dari
pengarangnya terhadap realitas yang terjadi di sekelilingnya. Membaca karya sastra
memungkinkan seseorang mendapatkan masukan tentang manusia sebagai pribadi dan
anggota masyarakat timbul kepedulian terhadap apa yang dihadapi.
Novel sejatinya bukan hanya sekadar bacaan, melainkan mengandung nilai-nilai
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.Didalam novel tergambar lingkungan kemasyarakatan serta jiwa tokoh yang
hidup di suatu masa dan di suatu tempat.Secara sosiologis, manusia dan peristiwa dalam
novel adalah pantulan realitas yang ditampilkan oleh pengarang dari suatu keadaan
tertentu.12 Gambaran-gambaran kehidupan tersebutlah yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi pembaca.
Dalam hal ini peneliti ingin mengangkat pendidikan Akidah yang terdapat dalam
novel bumi cinta Habiburrahman El-Shirazy, yang mengkisahkan tentang seorang santri
salaf yang bernama Ayyas menghadapi musuh imannya dalam bumi yang menuhankan
kebebasan, free sex, pornografi, pornoaksi yaitu Negara Rusia.
Di Negara seperti Rusia, orang-orang yang beriman tidaklah mudah menjaga dan
mempertahankan imanny.Musuh iman dimana-mana, mereka lebih kejam, lebih luas,
lebih licik, lebih sadis bila dibandingkan dengan musuh-musuh iman yang ada di Negara
yang terkenal bebas dan secular seperti Amerika sekalipun.
Dan di Rusia itulah, tokoh beriman seorang santri bernama Muhammad Ayyas
berjuang mati-matian melawan musuh-musuh iman dan tetap mengingat serta mencintai
Allah di bumi Allah yang penuh dengan kemaksiatan.Ia berjuang sampai titik darah
penghabisan. Muhammad Ayyas adalah senandung jiwa hamba Allah yang terus
berjuang mempertahankan keimanan, keyakinan, dan akidahnya.Perjuangan yang tidak
ringan dan gampang.Apalagi sebagai manusia biasa, imannya kadang bertambah kadang
berkurang.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti kandungan
Akidah yang terdapat dalam novel tersebut, dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan Akidah
dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Banyaknya kemerosotan keimanan yang terjadi di tengah masyarakat mulai kalangan
generasi muda hingga tua.
2. Banyaknya peserta didik usia sekolah yang free sex, pergaulan bebas, pornoaksi, dan
pornografi sudah mewabah di kalangan masyarakat. Penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang dikarenakan kurangnya pemahaman mereka terhadap nilai-nilai
pendidikan agama terutama keimana.
3. Pentingnya upaya pendidikan akidah melalui media yang mampu menarik minat
peserta didik, antara lain melalui bahan bacaan berupa novel.
C. Pembatasan dan perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada
Nilai-Nilai pendidikan Akidah dalam novel bumi cinta karya Habiburrahman El-
Shirazy.
2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut.Bagaimana Nilai-nilai pendidikan Akidah yang terdapat dalam
Novel bumi cinta karya Habiburrahman El-Shirazy?

D. Tujuan dan Manfaat penelitian


1. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bentuk Nilai-Nilai pendidikan akidah yang terkandung dalam
novel bumi cinta karya Habiburrahman El-Shirazy.
2. Manfaat penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat bagi pembaca, adapun
manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1) Dapat memperluas khasanah ilmu dalam karya ilmiah terutama dalam bentuk
cerita.
2) Sebagai wahan pemikiran dalam menetapakan teori-teori yang ada dengan
realitas yang ada di masyarakat.
b. Manfaat praktis
1) Dapat memberikan kontribusi bagi pembaca dalam pengajaran terutama
memahami makna atau hikmah dalam suatu cerita.
2) Dapat memberikan masukan kepada peneliti lain untuk penelitian
selanjutnya.
3) Sebagai transformasi nilai pendidikan yang terimplementasi dalam
kehidupan sehari-hari.

3. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka adalah pemaparan hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti lainnya atau para ahli, dengan adanya tinjauan pustaka ini penelitian
seseorang dapat diketahui keasliannya.
Setelah penulis melakukan tinjauan di perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah jakarta dan perpustakaan Al-Karimiyah sawangan depok, penulis tidak
menemukan judul skripsi yang sama persis dengan yang penulis kaji. Adapun yang
penulis temukan hanya beberapa judul yang hmpir sama. Maka untuk mengindari
hal-hal yang tidak diinginkan seperti menyalin, mencontek hasil karya orang lai n,
penulis perlu memperjelas atau mempertegas perbedaan di antara masing-masing
judul dan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
a. Analisis isi pesan Dakwah pada Novel Dalam Mihrab cinta karya
Habiburrahman El-Shirazy, Skripsi ini disusun oleh siti Maryam, mahasisiwi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah jakarta pada tahun
2009, penelitiannya dibatasi pada analisis isi pesan dakwah yang meliputi
akidah, akhlak dan syariah.
Persamaan penelitian Siti Maryam dengan penelitian ini terletak pada pengarang
yang sama dari objek yang dikaji, yaitu Habiburrahman El Shirazy. Sedangkan
perbedaannya terletak pada aspek kajian dan objek kajian.Penelitian Siti
Maryam mengkaji aspek pesan dakwah dan menggunakan objek kajian novel
dalam Mihrab Cinta, sedangkan dalam penelitian ini penulis mengkaji aspek
pendidikan akidah dan menggunakan objek kajian novel Bumi Cinta.
b. Nilai Moral dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El
Shirazy, Skripsi ini disusun oleh Hena Khaerunnisa, mahasiswi jurusan
pendidikan Bahasa dan sastra Indonesian Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan
UIN Syarif Hidayatullah jakarta pada tahun 2011. Penelitian ini dibatasi pada
kajian nilai moral dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El
Shirazy. Hena mengungkapkan delapan nilai moral dalam novel Ketika Cinta
Bertasbih.
Persamaan penelitian Hena Khaerunnisa dengan penelitian ini terletak pada
pengarang yang sama dari objek yang dikaji, yaitu Habiburrahman El Shirazy.
Sedangkan perbedaanya terletak pada pengarang yang sama dari objek yang
dikaji, yaitu Habiburrahmann El Shirazy. Sedangkan perbedaannya terletak
pada aspek kajian dan objek kajian.Penelitian Hena Khaerunnissa mengkaji
aspek pesan dakwah dan menggunakan objek kajian novel Ketika Cinta
Bertasbih, sedangkan dalam penelitian ini penulis mengkaji aspek pendidikan
aqidah dan menggunakan objek kajian novel Bumi Cinta.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Konsep Nilai Pendidikan Akidah


1. Pengertian Nilai
Kata nilai telah diartikan oleh para ahli dengan bermacam-macam pengertian, dimana
pengertian berbeda dengan pengertian yang lain, hal tersebut disebabkan nilai sangat
erat kaitannya dengan pengertian-pengertian dan aktifitas manusia yang komplek dan
sulit ditentukan batasannya.1 Sedangkan nilai sendiri berasal dari bahasa
inggrivaluetermasuk bidang kajian fiisafat. Persoalan tentang nilai dibahas dan
dipelajari sala satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai (Axiology Theory of Value).2
filsafat juga sering diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah dalam bidang
filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan
(worth) atau kebaikan (goodness), kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan
tertentu dalam menilai atau melakukan penilai.3
Menurut Mohammad Noor Syam nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas
sesuatu objek yang menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat.4
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Di dalam kamus umum bahasa Indonesia nilai diartikan sifat-sifat (hal-hal) yang
penting bagi manusia.5Sedangkan di dalam Dictionary of Sosciology and Related
Sciences, dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada
pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang
menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok, (The believe capacity of any
object to statisfy a human desire ). Jadi nilai itu pada hakekatnya adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.Sesuatu itu
mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu
itu.Misalnya, bunga itu indah, perbuatan itu susila.Indah, susila adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada bunga dan perbuatan.Dengan demikian, maka nilai itu
sebenarnya adalah suatu kenyataan yang tersembunyi di balik kenyataan-kenyataan
lainnya.Ada nilai itu karena adanya kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa nilai.
Secara umum kata nilai diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk
mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting dan bermutu
atau berguna dalam kehidupan manusia.Dalam estetika, nilai diartikan sebagai
keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Nilai berarti suatu ide yang paling
baik, menjunjung tinggi dan menjadi pedoman manusia atau masyarakat dalam
tingkah laku, keindahan, dan keadilan.6
Max Sceler mengemukakan bahwa nilai-nilai yang ada, tidak samaluhurnya dan
sama tingginya. Nilai-nilai itu secara nyata ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih
rendah dibandingkan nilai-nilai lainnya. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat
dikelompokkan dalam empat tingkatan sebagai berikut:
a) Nilai-nilai kenikmatan: dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai yang
mengenakkan (die wertreihe Angenehmen and Unangemen), yang menyebabkan
orang senang atau menderita tidak enak.
b) Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting
bagi kehidupan (werte des vitalen fuhlens), misalnya kesehatan, kesegaran,
jasmani, dan kesejahteraan umum.
c) Nilai-nilai kejiwaan: dalam tingkatan ini terdapat nilai kejiwaan (geistige werte)
yang sama sekali tidak terkandung dari keadaan jasmani maupun lingkungan.
Nilai-nilai semacam ini ialah keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni
yang dicapai dalam filsafat.
d) Nilai-nilai rohani: dalam tingkat ini terdapat modalitas nilai dari yang suci dan
tidak suci , nilai-nilai semacam ini terdiri dari nilai-nilai pribadi.

2. Macam-Macam Nilai
Nilai dapat dipandang sebagai sesuatu yang berharga, memiliki kualitas, baik itu
kualitas tinggi atau kualitas rendah.Dari uraian pengertian nilai di atas, maka
Notonegoro dalam kaelan, menyebutkan adanya 3 macam nilai.7 dari ketiga jenis nilai
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani
manusia atau kebutuhan manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas.
c. Nilai kerohaniaan, yaitu segala sesuatu yang berguna rohani manusia Nilai,
kerohaniaan meliputi sebagai berikut:
1) Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta manusia) Nilai
keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan manusia.
2) Nilai kebaikan atau nilai yang bersumber pada unsur kehendak manusia.

Dari uraian mengenai macam-macam nilai di atas, dapat dikemukakan bahwa


yang mengandung nilai itu bukan hanya sesutau yang berwujud non-material atau
immaterial.Bahkan sesuatu yang immaterial itu dapat mengandung nilai yang sangat
tinggi dan mutlak bagi manusia. Nilai-nilai material relative lebih mudah diukur,
yaitu dengan menggunakan panca indra maupun alat pengukur seperti berat, panjang,
luas, dan sebagainya. Sedangkan nilai kerohanian atau spiritual lebih sulit
mengukurnya. Dalam menilai hal-hal tersebut, yang menjadi alat ukurnya adalah hati
nurani manusia yang dibantu oleh alat indra, cipta, rasa, karsa, dan keyakinan
manusia.

3. Pengertian Pendidikan Akidah


Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogik berarti
bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat
hidup atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup
atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.8
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntut segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagian yang
setinggi-tingginya.9
Secara etomologi (lughatan), aqidah berakar dari kata aqada-yaqidu-aqadan-
aqidatan. Aqdan berarti simpul, ikatan perjanjian dan kokoh. Setelah menjadi
aqidah berarti keyakinan.10 Relevansi antara arti kata aqdan dan aqidah adalah
keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat damn
mengandung perjanjian.
Secara terminologis. Menurut Hasan al-Banna yang di kutip oleh yunahar ilyas.
aqaid (bentuk jamak dari aqidah ) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hatimu, mendaiangkan ketentraman jiwa menjadi keyakinan yang
tidak bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.11
Menurut pendapat yang lain Akidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang
fitrah, selalu bersandar kepada kebenaran (haq), sah selamanya (tidak pernah
berubah), dan terikat ke dalam hati manusia. Tiada Tuhan selain Allah, tiada yang
diimani kecuali Allah maha penolong dan Maha pemberi.12
Nabi Muhammad (w. 11 H/632 M) telah menjelaskan akidah islam secara lengkap
kepada umat menurut wahyu yang diterimanya dari Allah baik berwujud ayat-ayat
Al-Quran maupun hadis-hadis (al-sunnah). Umat islam periode pertama yang dibina
beliau secara langsung telah meyakini dan menghayati akidah tersebut secara mantap,
meski belum diformulasikan secara sistematis.13
Akidah bagaikan ikatan perjanjian yang teguh dan kuat. Hal ini disebabkan karena
ia terpatri di dalam hati dan tertanam di lembah hati yang paling dalam.14

4. Dasar Pendidikan Akidah


Dasar secara bahasa berarti fundamen, pokok atau pangkal suatu pendapat
(ajaran, aturan), atau asas.15 Lebih lanjut dikatakan bahwa dasar adalah landasan
berdirinya sesuatu yang berfungsi memberikan arah kepada tujuan yang akan
dicapai.16 Dan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu agar sesuatu
tersebut tegak kokoh berdiri.17
Islam merupakan agama yang sempurna, sehingga setiap ajaran yang ada dalam islam
memiliki dasar pemikiran. Begitu pula dengan pendidikan akidah. Adapun yang
menjadi dasar pendidikan akidah dalam islam ialah Al-Quran dan sunna.
a. Al-Quran

Al-Quran ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh


malaikat jibril kepada Nabi Muhammad Saw.Di dalamnya terkandung ajaran
pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan
melalui ijtihad. Ajaran berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut
syariah.18
Al-Quran diperuntukkan bagi manusia untuk dijadikan sebagai pedoman
hidupnya sebab peranan wahyu sebagai sumber akidah sangat besar. Beberapa
ayat Al-Quran dengan tujuan menjernihkan masalah-masalah tertentu. Seperti
ayat di bawah ini:

Artinya;dan apabila hamba-hamba ku bertanya kepadamu tentang aku maka

jawablah,bahwasannya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang

yang berdoa apabila ia memohon kepada-ku, maka hendaklah mereka itu

memenuhi (segala perintah-ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-ku, agar

mereka selalu berada dalam kebenaran.

15
Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal. 318.
16
Ramayulis, ilmu pendidikan Islam, (jakarta: kalam Mulia, 1994), Cet. I, hal. 12.
17
Nur Uhbiyati, Ilmu pendidikan Islam, (Bandung: pustaka Setia, 2005), cet. III, hal. 19
18
Zakiah Daradjat, Ilmu pendidikan Islam, (jakarta:Bumi Aksara, 1996), cet, hal. 21
Ayat di atas di turunkan karena adanya pertanyaan seorang sahabat tentang posisi
tuhan :jauh atau dekat.19

Menurut m.quraisy shihab al-quran secara garis besar memilliki tiga riwayat
pokok yaitu:
1. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang
tersimpul dalam keimanan akan keesaan tuhan dan kepastian akan adanya
hari pembalasan.
2. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-
norma ke agamaan dan susila yang harus di ikuti oleh manusia dalam ke
hidupannya secara individual atau kolektif.
3. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-
dasar hukum yang harus di ikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan
tuhan dan sesamanya.20
b. Sunnah
Sumber kedua pendidikan islam dan sistemnya adalah sunnah secara
simatik,kata as-sunah berati:perjalanan hidup metoda dan jalan secara ilmiah
berati kumpulan sabda rasulullah SAW.
Perbuatan,peninggalan,sifat,ingkar,larangan,apa yang disukai dan tidak
disukainya,bela Negara dan kehidupannya.21
Pada mulanya,as-sunah di maksudkan untuk mewujudkan dua tujuan:
1) Menjelaskan kandungan al-Quran makna ini diisyaratkan oleh al-Quran di

dalam firman allah Taala dalam surah An-nahl ayat 44:


,dan kami turunkan kepadamu Al-Quran agar kamu menerangkan pada

umat manusia apa yang telah ditutrunkan kepada mereka dan supaya mereka

memikirkan.

2) Menerangkan syariat dan adab-adab lain.sebagaimana firman allah dalam

surat al-jumuah ayat 2:

Dalam lapangan pendidikan,as-sunnah mempunyai dua faidah yang sangat

besar :

1) Menjelaskan system pendidikan Islam yang terdapat di dalam al-Quran

dan menerangkan hal-hal kecil yang tidak terdapat di dalamnya.

2) Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah SAW

bersama para sahabatnya, perlakuannya terhadap anak-anak dan

penamaan keimanan ke dalam jiwa yang dilakukan.22

5. Istilah Lain Tentang Akidah

Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir semakna dengan akidah,

yaitu: Iman dan Tauhid, dan yang semakna dengan ilmu akidah yaitu Ushuludin, Ilmu

kalam dan fikih Akbar.

a. Iman

Ada yang menyamakan istilah iman dengan akidah,dan ada yang

membedakannya. Bagi yang membedakan,akidah hanyalah bagian dalam (aspek

hati) dari iman,sebab iman menyangkut aspek dalam dan aspek luar.aspek dalam

berupa keyakinan dan aspek luarnya berupab pengakuan lisan Dn pengbuktian

amal.23
Menurut pendapat Abdullah azzam adalahyang di maksud dengan akidah

adalah iman dengan semua rukunnya yang enam.24 Dalam terminologi al-

Quran,akidah disebut al-imanyang berti percaya membenarkan (tashdiq).

Beberapa ayat al-Quran menjelaskan macam-macam objek kepercayaan dalam

islam,yaitu: Allah,hari akherat,para rasul,malaikat dan kitab suci.25

b. Tauhid

Tauhid artinya mengesakan (mengesakan allah-tauhidullah), ajaran tauhid

adalah tema sentral akidah dan iman,oleh sebab itu akidah dan iman diidentikan

juga dengan istilah tauhid.26

Dalam konsepsi al-Ghazali, ilmu yang membahas tentang pokok-pokok

keimanan dalam islam ialah ilmu tauhid.27 Menyangkut aspek akidah,hal

pertama yang harus diyakini oleh seorang muslim adalah tentang eksistensi

Allah, kekuasaan, dan keesaan-Nya. Konsep ini sering disebut dengan tauhid.28

Tauhid yang berarti mengesakan Allah, merupakan inti akidah islam yang

dibawa Nabi Muhammad.29

c. Ushuluddin

Artinya pokok-pokok agama. Akidah, iman dan tauhid disebut juga Ushuluddin

karena ajaran akidah merupakan pokok-pokok ajaran agama islam.30

d. Ilmu kalam

Kalam artinya berbicara, atau pembicaraan. Dinamis dengan ilmu kalam karena

banyak dan luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi antara pemikiran

masalah-masalah akidah tentang beberapa hal.31 kalam yang berarti, hanya


merupakan cara yang banyak dipergunakan dalam membahas masalah-masalah

akidah.32 misalnya tentang Al-Quran apakah khalaq atau bukan, hadits atau

qadim. Tentang takdir,apakah manusia punya hak ikhtiar atau tidak.Tentang

orang yang berdosa besar, kafir atau tidak. Dan lain sebagainya. Pembicaraan

dan perdebatan luas seperti itu terjadi setelah acara berpikir rasional dan filasafati

mempengaruhi para pemikir dan ulama islam.334

e. Fikih Akbar

Artinya fikih benar. Istilah ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa

tafaqquh fiddin yang diperintahkan Allah Swt dalam surat At-Taubah ayat 122:

tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

Mengapa idak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya.


Bukan hanya masalah fikih, tentu, dan lebih utama masalah akidah. Untuk

membedakan dengan fikih dalam masalah hukum ditambah dengan kata akbar,

sehingga menjadi fikih akbar.34

6. Ruang lingkup Akidah

a. Ilahiyat

Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti

wujud Allah dan sifat-sifat Allah, afal Allah dan lain-lain.35 arti kata tauhid adalah

meng-Esakan Allah SWT, dzat-Nya, sifat-Nya, dan afal-Nya.36

Dalam buku Amin Rais dijelaskan pula tauhid secara etimologis berasal dari

kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan, yang artinya mengesakan, menyatukan. Jadi

tauhid adalah suatu agama yang mengEsakan Allah.dan formulasi atau rumusan yang

paling jelas, singkat tetapi komprehensif artinya adalah kalimat tauhid sendiri yang

berbunyi la ilaha illallah Muhammadur-Rasulullah.37

1) Tauhid Rububiyah

Rabb dalam bahasa Arab berasal dari kata rabba yang artinya: mncipta,

meengurus, mengatur, mendidik, merawat, menjaga, memelihara, dan membina.

Dengan kata lain pengakuan atau kesaksian bahwa satu-satunya Tuhan yang

mencipta, yang mengurus, yang mengatur, yang mendidik, yang merawat, yang
menjaga, yang memelihara, yang membina kita dan alam ini adalah Allah

SWT.38

Dengan demikian yang dimaksud dengan Rububiyah Allah ialah mengesakan

Allah SWT sebagai satu-satunya yang menciptakan segala yang ada dan yang

akan ada. Dia juga maha penguasa dan maha pengatur seluruh mekanisme yang

bergerak dan segala hajat makhluk-Nya.39 Sebagaimana Allah SWT berfirman

yang berbunyi:

Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah,

Tuhan semesta alam. (QS. Al-Araf/7:54)

Gelar Al-kholik, Al-mudabbir, hanya layak disandang oleh Allah SWT karena

dialah yang menyandang sifat-sifat kesempurnaan, keagungan dan keindahan.Zat

yang maha sempurna itu pasti hidup, mendengar, melihat, berkuasa, dan

mempunyai kalam.

Oleh karena itu segala niat da perbuatan hanyalah ditujukan hanya kepada Allah

SWT, sebagai manusia semestinya harus menyadari tugas hidup dan

kehidupannya serta tidak pantas bila manusia masih tergantung dengan

menjadikan sesuatu yang lain sebagai Rabb-Nya.

2) Tauhid Uluhiyah

kata kedua yang digunakan dalam dua kesaksian tersebut adalah ilah artinya satu

yaitu al-mabud yang disembah, yang abadi dan yang diibadati. Jika menyakini
hanya Allah satu-satunya Tuhan tempat menghamba, mengabdi dan menyembah

maka demikian itu disebut Tauhid Uluhiyah.40

Tauhid Uluhiyah ini sangat terkait dengan kesadaran manusia yang menempatkan

Allah SWT sebagai illah (Tuhan sebagai tempat mengabdi, mnghamba dan

menyembah), merupakan pengakuan terhadap Allah sebagai pencipta

menciptakan manusia, sebagai pelindung yang melindungi.

Menurut Dr. Sayyid Naimullah dalam melakukan tauhid Uluhiyah yang wajibkita

lakukan adalah:

a) Mahabbatullah dengan penuh keikhlasan

b) Berdoa, bertawakal dan berharap hanya kepadanya

c) Mengarahkan satu tujuan kepada Allah SWT semata-mata dengan disertai

rasa takut kepada-Nya

d) Dalam beribadah harus menfokuskan tujuan hanya untuk beribadah kepada-

Nya.41

3) Tauhid AsmaWa Sifat

Tauhid AsmaWa Sifat yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-

Nya, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam Al-Quran dan sunnah Rasul-

Nya menurut apa yang pantas bagi Allah, tanpa tawil dan tathil, tanpa takyif

dan tamtsil, berdasarkan firman Allah yang artinya:

tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha

Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S.Asy-Syura/42: 11)


Allah menafikan jika ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan Dia menetapkan

bahwa dia adalah Maha mendengar dan Maha melihat. Maka dia diberi nama dan

disifati dengan nama dan sifat yang Dia berikan untuk diri-Nya dan dengan nama

dan sifat yang disampaikan oleh Rasul-Nya.42

Bila ditarik kesimpulan bahwa tauhid rububiyah merupakan satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan dari tauhid Uluhiyyah dan tauhid asmawa sifat.Penguasa

yang mengatur, memelihara, pusat dari segala-galanya harus disertai pengakuan

tegas dari hambanya Dialah yang patut disembah dan diibadati dan menolak

sesuatu yang serupa dengan-Nya. Dia juga yang memiliki sifat kesmpurnaan dan

keagungan sebagaimana yang tercakup dalam tauhid asmawa sifat.43

b. Nubuwat

Nubuwat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mujizat,

karomah dan lain sebagainya.44

1) Nabi dan Rasul

Ada dua golongan Nabi dan Rasul Allah yang diutus kepada umat

manusia.Yang pertama adalah nabi yang diutus Allah kepada kaumnya

untuk memberikan petunjuk kepada kebenaran.Yang kedua adalah Rasul

yang diutus Allah dengan membawa kitab kepada kaumnya untuk

menunjukkan jalan kebenaran.

Tujuan para nabi dan rasul adalah satu, yakni memberikan petunjuk kepada

manusia agar menempuh jalan kebenaran.Jika Allah adalah Zat mahabenar


(Al-Haqq), berarti tujuan risalah para rasul dan dakwah para nabi adalah

memenuhi seruan dan ajakan Allah.

Salah satu sebab diutusnya para rasul Allah, yakni memperbaiki kesalahan

dan mengantarkan manusia kepada sumber-sumber iman yang asli, setiap

kali situasi kehidupan, kejahatan hawa nafsu, atau tekanan kebutuhan

menjauhkan manusia dari iman itu.Sumber ilmu para nabi adalah

wahyu.Sementra itu, sumber ilmu orang-orang selain mereka entah filosof,

cendekiawan, intelektual, atau pemikir adalah akal yang menjadi alat untuk

hidup di muka bumi ini.Akal menjadi sarana untuk mengungkapkan

kehidupan manusia di dunia.

Sebelum diutus, para nabi telah ditempatkan dalam posisi

kesempurnaan.Tidak sedikit pun kesempurnaan ini lepas dari dirinya.

Sesudah diutus sebagai seorang nabi, kesempurnaannya dalam kehidupan

semakin meningkat jauh lebih tinggi dan sama sekali tidak kita ketahui

derajatnya. Sebelum dan sesudah diutus, ia dipelihara oleh Allah dari

kesalahan dan kekurangan yang bersifat manusiawi. Terkadang, seorang

nabi juga berbuat salah dan mendapat teguran dari Allah atas kesalahannya

itu. Namun, kesalahan seorang nabi berbeda dari kesalahan yang dilakukan

manusia biasa seperti kita ini.45

2) Kitab-kitab Allah

Wajib mengimani secara global, bahwa Allah SWT telah menurunkan

kitab-kitab kepada nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya, untuk menerangkan


keberadaan Allah dan mengajak manusia kepada-Nya. Sebagaimana Allah

SWT berfirman,

Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan

membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka

Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan

keadilan. (QS. Al-Hadid: 57.25)

Juga, Allah SWT berfirman,

manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka

Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah

menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan

di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. (QS. Al-

Baqarah: 2. 213)

Maksud ayat diatas adalah kita mengimani, bahwa Allah SWT telah

menurunkan kitab-kitab ini kepada nabi dan rasul, untuk menjelaskan

syariat-syariat agama kepada manusia. Juga, untuk mengenalkan rabb Swt

dan hak-hak-Nya kepada mereka, serta menerangkan jalan bagi orang-

orang yang menuju kepada Allah Swt.46

Di dalam kitab suci Al-Quran disebutkan tiga kitab suci yang lain yaitu

kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, kitab Zabur yang

diturunkan Allah kepada Nabi Daud, dan kitab Injil yang diturunkan Allah

kepada Nabi Isa AS., dan dua shuhuf, yaitu shuhuf ibrahim dan shuhuf

Musa yang semuanya ini wajib diimani oleh setiap mukmin. Dan kitab suci

terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Allah

berfirman tentang kitab Taurat dan Injil:


Dia menurunkan Al kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya;

membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan

Taurat dan Injil, (Ali-Imran 3: 3)

Tentang kitab Zabur, Allah berfirman:

. dan Kami berikan Zabur kepada Daud.(An-nisa4: 163)

Tentang dua shuhuf, Allah berfirman:

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu,

(yaitu) Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa. (Al-Ala 87: 18-19)

Mukjizat Al-Quran

Allah SWT, mengutus Muhammad SAW, dengan membawa kitab

dari sisi Allah, kitab itu mengandung mukjizat, keterangan dan tanda-tanda

dari Allah yang cukup banyak. Hal ini agar ia berfungsi sebagai tanda dari

Allah yang cukup banyak. Hal ini agar ia berfungsi sebagai pengukuhan

Ilahi yang melegalisasi risalah Muhammad Saw. Tanda-tanda (keterangan-

keterangan dan mukjizat) Al-Quran ini mempunyai beberapa segi yang

banyak sekali.

Al-Quran adalah tanda-tanda yang jelas dan sebagai mukjizatdalam segi

kefasihan kalimat, gaya bahasa dan susunannya. Al-Quran telah


menantang jin dan manusia untuk membuat Al-Quran tandingan seperti

Al-Quran Muhammad. Allah berfirman:

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk

membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat

membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi

pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-Israa: 17. 88)

Al-Quran adalah satu tanda mengenai apa yang dikandungnya tentang

peristiwa-peristiwa gaib yang terjadi pada masa dahulu kala dan belum

terdengar ditengah masyarakat di zaman risalah. Demikian juga tentang hal-

hal gaib dalam Al-Quran yang masih akan terjadi di masa akan datang.

Banyak di antara hal-hal gaib ini telah terbukti, dan pembuktian ini masih

akan terus berlangsung manakala zaman semakin maju.

Al-Quran adalah mukjizat dari segi ilmu pengetahuan dan fakta-fakta yang

dikandungnya. Setiap kali zaman lebih maju, terkuaklah kejituan dan

kebenaran pernyataan-pernyataan Al-Quran.47 firman Allah:


Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan)

Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas

bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. (QS. Fushshilat:41. 53)

c. Ruhaniyat

Ruhaniyat pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam

metafisik seperti malaikat, jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.48

1) Malaikat

Secara etimologis kata malaikah (dalam bahasa Indonesia disebut

Malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari mashdar al-alukah

artinya ar-risalah( missi atau pesan). Yang membawa misi atau pesan

disebut ar-rasul (utusan).Dalam beberapa ayat al-Quran Malaikat juga

disebut dengan rasul (utusan-utusan).

Bentuk jamak lain dari malak adalah mala-ik.Malaikat diciptakan oleh

Allah Swt dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah

Saw.Malaikat lebih dahulu diciptakan dari manusia pertama (Adam

AS).49Iman kepada para malaikat merupakan bagian dari akidah kita.Al-

Quran mengabarkan kepada kita bahwa sebahagia malaikat ditugaskan

untuk menjaga dan memelihara manusia.Sebagiannya lagi untuk mencatat

amal perbuatan mereka.

Para malaikat ditugaskan untuk menjadi penjaga manusia, mencatat dan

menghitung amalan.Catatan amalan itu kemudian diserahkan kepada Allah,

Robb sekalian alam.50 jumlah malaikat sangat banyak, tidak bisa


diperkirakan. Sesama mereka juga ada perbedaan da tingkatan-tingkatan

baik dalam kejadian maupun dalam tugas, pangkat dan kedudukan.51

2) Iblis dan Setan

Iblis adalah suatu nama dalam bahasa no-Arab. Oleh karena itu nama ini

tidak bertanwin (ghairu munsyarif). Akan tetapi ada yang berpendapat

bahwa kata iblis adalah bahasa Arab yang diambil dari masdariblas,

yakni berputus asa dari rahmat Allah, atau menjauhkan diri dari kebaikan.

Lafadz ini tidak bertanwin karena tidak ada orang lain yang mempunyai

nama seperti ini, atau karena ia menyerupai nama-nama Ajam (non-Arab).

Iblis adalah nenek moyang dari setan-setan. Setan adalah setiap

pembangkangbaik dari golongan manusia, jin, atau binatang. Setan yang

dimaksud disini adalah pembangkang dari kalangan jin. Iblis merupakan

ayah pertama dari mereka ini. Iblis ini akan kekal sampai hari kiamat. Ia

meminta penangguhannya kepada Allah, dan Allah mengabulkan

permintaannya,52 sebagaimana dalam firman Allah:

Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang

diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari

kiamat)".(QS. Shad: 38. 80-81)

d. Samiyyat

Samiyyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa

diketauhi lewat sami (dalil naqli berupa Al-Quran dan sunnah seperti alam
barzakh. Akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lain

sebagainya.53

1. Hari Akhir

Beriman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun iman, dan salah

satu bagian dari akidah. Bahkan ia merupakan unsur penting setelah

beriman kepada Allah secara langsung.

Hal ini karena beriman kepada Allah akan mewujudkan marifat

(pegenalan) kepada sumber pertama yang darinya alam semesta ini berasal,

yakni Allah. sedangkan beriman kepada hari akhir akan mewujudkan

marifat kepada tempat kembali yag kepadanya alam wujud ini akan

berakhir.545

Dikumpulkannya seluruh umat manusia di padang Mahsyar ( Hasyr),

perhitungan seluruh amal perbuatan tersebut utuk mengetahui

perbandingan amal buruk (wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga

atau neraka (jaza).

Akan tetapi pembahasan tentang hari akhir dimulai dari pembahasan

tentang alam kubur karena peristiwa kematian sebenarnya sudah

merupakan kiamat kecil ( Al-Qiyamah As-Sughra).55 Mengenai datangnya

hari kiamat atau terjadinya hari akhir itu termasuk sesuatu yang hanya

Allah saja yang mengetahuinya. Allah tidak memperlihatkan kepada siapa

pun dari makhluk-makhluk-Nya, baik kepada Nabi-Nya yang diutus,

maupun malaikat-Nya yang terdekat.56

52
Sayyid Sabiq, Aqidah Islamiyah, Terj. Ali Mahmudi, (jakarta: Robbani press, 2006), cet. I, hal. 227
53
Yunahar Ilyas, op,cit.., h, 6
54
Sayyid Sabiq, op,cit., h. 429
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari

kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam

rahim. (Q.S. Luqman, 31:34)

2. Surga

Kata jannah yang kemudian diterjemahkan dengan surga, pada asalnya

berarti taman atau kebun dari pohon kurma atau pepohonan yang lain.

Lafadz jannah ini diambil dari akar kata janna yang berarti menutup.

Disebut demikian karena pohon-pohon kurma yang tinggi maupun

pepohonan yang lebat daunnya itu, ranting-rantingnya bertumpuk-tumpuk

satu sama lain, sehingga menjadi seperti payung yang menutup atau

menaungi apa saja yang ada dibawahnya.6

Yang dimaksud dengan jannah disini adalah rumah atau tempat kediaman

yang disediakan oleh Allah untuk orang-orang yang bertakwa sebagai

balasan bagi mereka atau keimanan mereka yang tulus, jujur dan sebagai

balasan amal shaleh mereka. Tidak ada orang yang dapat memasuki surga

kecuali orang-orang yang telah melaksanakan amal perbuatan yang agung

dan memiliki sifat-sifat yang mulia.57 Allah Swt berfirman:

55
Yunahar Ilyas, op,cit., h. 153
56
Sayyid Sabiq, op,cit., h. 441

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan

berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir

sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam

surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan

kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk

mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di

dalamnya. (Q.S. Al-Baqarah: 2. 25)

A. Deskriptif Novel

1. Pengertian Novel

Karya sastra dapat digolongan sebagai salah satu sarana pendidikan dalam arti luas.

Pendidikan dalam arti ini tidak terbatas pada buku-buku teks (teks book) pelajaran dan
kurikulum yang diajarkan di sekolah, namun dapat berupa apa saja, termasuk karya

sastra, baik yang berbentuk novel, cerpen, puisi, pantun, dan bentuk karya sastra lainnya.

Kata sastra menurut A. Teeuw, sebagaimana dikutip oleh Atmazaki, berasal dari

bahasa sanskerta; akar kata sas-, dalam kata kerja turunan berarti mengarahkan,

mengajar, memberi petunjuk atau instruksi.Akhiran tra biasanya menunjuk alat,

sarana. Maka dari itu, sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku

instruksi atau pengajaran,.58

Novel (Inggris: novel) dan cerita pendek (disingkat: cerpen; Inggris: short story)

merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam

perkembangannya kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Sebutan novel

dalam bahasa Inggris-dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia-berasal dari bahasa

Italia novelia (yang dalam bahasa jerman: novelle). Dan kemudian diartikan sebagai

,,cerita pendek dalam bentuk prosa.59

Menurut alterbernd dan lewis, sebagaimana dikutip oleh burhan Nurgiyantoro,

fiksi-sebagai sinonim dari novel adalah: prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun

biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-

hubungan antar manusia. Pengarang mengemukakan hal itu berdasarkan pengalaman dan

pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal itu dilakukan secara selektif dan

dibentuk sesuai dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsure hiburan dan

penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia.60

57
Ibid, h. 501-502
8

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, novel diartikan sebagai karangan prosa

yang panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-

orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.61

Novel menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya

dengan lingkungan, diri sendiri, serta dengan Tuhan. Novel merupakan hasil dialog,

kontemplasi, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupannya. Walau

berupa khayalan, tidak benar jika novel dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka,

melainkan penuh penghayatan dan perenungan secara intens terhadap hakikat hidup dan

kehidupan, serta dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.62

Bagi pembaca, kegiatan membaca karya fiksi seperti novel berarti menikmati

cerita dan menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin. Betapapun saratnya

pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditawarkan, sebuah novel haruslah tetap

merupakan bangunan struktur yang koheren, dan tetap mempunyai tujuan estetik.

Daya tarik inilah yang pertama-tamaakan memotivasi orang untuk membacanya.

Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap orang seneng dengan cerita, baik yang

diperoleh dengan cara membaca maupun mendengarkan. Melalui sarana cerita ini

pembaca secara tidak langsung dapat belajar, merasakan, dan menghayati berbagai

permasalahan kehidupan yang secara sengaja ditawarkan oleh pengarang. Oleh karena

58
Atmazaki, Ilmu Sastra: Teori dan terapan, (T.tp.: Angkasa Raya, t.t.), h. 16-17
59
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), Cet.
VIII, h. 9.
60
Burhan Nurgiyantoro, op.cit., h.2-3
itu, cerita, fiksi, atau karya sastra pada umumnya sering dianggap dapat membuat

manusia menjadi lebih arif, atau dapat dikatakan sebagai memanusiakan manusia.63
9

2. Karakteristik dan Ciri-Ciri Novel

Karakteristik novel di Indonesia ada sedikit perbedaan antar roman, novel, dan

cerpen.Ada juga yang disebut novellet.Dalam roman biasanya kisah berawal dari tokoh

lahir sampai dewasa kemudian meninggal, roman biasanya mengikuti aliran

romantik.Sedangkan novel berdasarkan realism, dan hidupnya dapat berubah dari

keadaan sebelumnya.berbeda dengan cerita pendek yang tidak berkepentingan pada

kesempurnaan cerita atau keutuhan sebuah cerita, tetapi lebih berkepentingan pada

kesan.64

Novel adalah alah satu karya yang terbentuk prosa. Cirri-ciri novel antara lain: (a)

ditulis dengan gaya naras, yang terkadang dicampur dengan deskripsi untuk

menggambarkan suasana; (b) bersifat realistis, artinya tanggapan pengarang terhadap

situasi lingkungannya; (c) bentuknya lebih panjang, biasanya lebih dari 10.000.000 kata;

(d) alur ceritanya cukup kompleks.65

3. Jenis-jenis Novel

Sedangkan novel digolongkan kedalam beberapa jenis diantaranya yaitu:

a. Novel populer, merupakan jenis sastra populer yang menyuguhkan

problematikan kehidupan yang berkisar pada cinta, asmara yang bertujuan

untuk menghibur.

61
Tim Penyusun Kamus Besar Indonesia, op.cit., h. 1079
62
Burhan Nurgiyantoro, op.cit.,h. 3.
63
Ibid, h. 4.
b. Novel Literer, merupakan jenis sastra yang menyajikan persoalan-persoalan

kehidupan manusia.
10

c. Novel picisan, merupakan jenis karya sastra yang menyuguhkan cerita tentang

percintaan yang terkadang tidak sedikit mnjurus ke ponografi. Jenis karya sastra

ini bernilai rendah, ceritanya cenderung cabul, alurnya datar.

d. Novel Absurd, merupakan jenis karya sastra yang ceritanya menyimak dari

logika, irasional, realitas bercampur angan-angan atau mimpi. Tokoh-tokoh

ceritanya anti tokoh seperti orang mati bisa hidup kembali, mayat bisa bicara,

dsb. Secara nalar logika hal tersebut tidak akan terjadi. Inilah jenis novel yang

dalam cerita pengarang membungkus dengan hal yang diluar nalar manusia.66

4. Unsur-unsur Novel

Sebuah novel merupakan sebuah totalitas, kemenyeluruhan yang bersifat artistic.

Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai unsure-unsur yang saling berkaitan satu

dengan yang lain secara erat. Unsur-unsur pembangun sebuah novel dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu unsur instrinstik dan unsur ekstrinsik.Kedua unsure inilah

yang sering digunakan para kritikus dalam mengkaji dan membicarakan novel atau karya

sastra pada umumnya.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Unsur Instrinsik

Unsur intrinsic adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun karya sastra itu

sendiri. Unsur-unsur inilah yang secara factual akan dijumpai oleh pembaca saat pembaca

64
Sahabat Bersama, Pengertian Novel, 2012, http://Sobatbaru. Blogspot.com
65
Nia Tanjung.Ciri-ciri Novel, http:// Cikapublishing. Blogspot.com
karya sastra. Kepaduan antarunsur intrinsic inilah yang membuat sebuah novel

berwujud.67
11

Unsur intrinsik dalam novel terdiri dari: tema, alur, penokohan, latar, dan sudut

pandang.

1) Tema

Tema adalah dasar cerita atau gagasan umum dari sebuah novel.Gagasan dasar

umum inilah yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang

digunakan untuk mengembangkan cerita. Tema dalam sebuah serita dapat dipahami

sebagai sebuah makna yang mengikat keseluruhan unsur cerita sehingga cerita itu

hadir sebagai sebuah kesatuan yang padu.68 Berbagai unsur fiksi seperti alur,

penokohan, sudut pandang, latar, dan lain-lain akan berkaitan dan bersinergi

mendukung eksistensi tema.

Dalam sebuah cerita, tema jarang diungkapkan secara eksplisit, tetapi menjiwai

keseluruhan cerita.Adakalanya memang dapat ditemukan sebuah kalimat, alinea, atau

percakapan yang mencerminkan tema secara keseluruhan.Namun, walaupun

demikian, tema harus ditemukan lewat pembacaan mendalam dan pemahaman yang

kritis dari pembaca.

2) Alur

Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Atau

lebih jelasnya, alur merupakan peristiwa-peristiwa yang disusun satu persatu dan

saling berkaitan menurut hukum sebab akibat dari awal sampai akhir cerita.69

66
Anne Akhira, Berkenalan Dengan jenis-jenis Novel, 2012, http://anneakhira.com
67
Burhan Nurgiyantoro, op.cit.,h. 23.
12

Dari pengertian tersebut terlihat bahwa tiap peristiwa tidak berdiri sendiri.

Peristiwa yang satu akan mengakibatkan timbulnya peristiwa yang lain, peristiwa

yang lain itu akan menjadi sebab lagi timbulnya peristiwa berikutnya dan seterusnya

sampai cerita tersebut berakhir.

3) Penokohan

Penokohan merupakan unsur penting dalam karya fiksi. Dalam kajian karya fiksi,

sering digunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan,

atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang

hampir sama. Istilah-istilah tersebut sebenarnya tidak menyaran pada pengertian yang

sama, atau paling tidak serupa. Namun dalam skripsi ini penulis tidak akan terlalu

membahas perbedaan tersebut secara fokus, sebab inti kajian skripsi ini bukan terletak

pada masalah tersebut.

Istilah penokohan lebih luas cakupannya dari pada tokoh. Sebab ia sekaligus

mencakup masalah siapa tokoh dalam cerita, bagaimana perwatakannya, dan

bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Masalah penokohan sekaligus

69
Robert Stanton, Teori Fiksi, Terj. Dari An Introduction to fiction oleh sugihastuti dan Rossi Abi Al
Irsyad, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2007), Cet. I, h. 26.
menyaran pada teknik perwujudan dan pengembang tokoh dalam sebuah cerita

utuh.70

13

4) Latar

Berhadapan dengan sebuah karya fiksi, pada hakikatnya berhadapan pula dengan

sebuah dunia yang sudah dilengkapi dengan tokoh penghuni serta permasalahannya.

Namun, tentu saja ,hal itu kurang lengkap sebab tokoh dengan berbagai pengalaman

kehidupannya itu memerlukan pengalaman kehidupannya itu memerlukan ruang

lingkup, tempat dan waktu, sebagaimana kehidupan manusia di dunia nyata.

Robert Stanton mengemukakan bahwa latar adalah lingkungan yang melingkupi

sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa

yang sedang berlangsung.71

Latar atau yang sering disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada

pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa

di mana peristiwa-peristiwa itu di ceritakan.72

Burhan nurgiyantoro membagi latar yang terdapat dalam karya fiksi ke dalam

tiga kategori, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat adalah latar

yang menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya

fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan berupa tempat-tempat dengan nama-nama

70
Burhan Nurgiyantoro, op.cit., h. 166.
tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. Tempat-tempat

yang bernama adalah tempat yang dapat dijumpai dalam dunia nyata.73

14

Sedangkan latar waktu latar waktu berkaitan dengan masalah kapan

terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Adapun

latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial

masyarakat di suatu tempat yang di ceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan

sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks.

Ia bisa berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup,

cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain yang tergolong dalam latar spiritual. Di

samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang

bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas.74

5) Sudut Pandang

Sudut pandang dijelaskan Harry Show dalam bukunya The Craft of fiction, sudut

pandang terbagi menjadi 3:

71
Robert Stanton, op.cit., h. 35
72
Burhan Nurgiyantoro, op.cit., h. 216.
73
Ibid., h. 227
a) Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama,

mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaan

sendiri dengan kata-kata sendiri.

b) Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak

terlihat dari luar daripada terlihat dalam cerita pengarang, biasanya

menggunakan kata gantiorang ketiga.

15

c) Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri

diluar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu, ia sampai melihat

kepemikiran tokoh dan mampu mengkisahkan rahasia batin yang paling dalam

dari tokoh.

d) Alur/ plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan

menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristiwa bergerak

secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan

alur mundur yaitu terjadi kaitannya dengan peristiwa yang sedang

berlangsung.

e) Penokohan tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya

naratif, atau drama yang oleh pembaca memiliki kualitas moral dan memiliki

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa

yang dilakukan dari tindakan. Sedangkan penokohan menggambarkan


74
Ibid, h. 233-234
karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahui karakternya dari cara bertindak,

ciri fisik, lingkungan tempat tinggal.

b. Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik adalah unsur-unsur diluar karya sastra, tetap secara tidak

langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Namun ia

sendiri tidak ikut menjadi bagian didalamnya. Walau demikian unsur eksterinsik

cukup berpengaruh (untuk dikatakan : cukup menentukan) terhadap totalitas

terhadap bangun cerita yang dihasilkan. Oleh karena itu unsur eksterinsik sebuah

novel haruslah tetap dipandang sebagai suatu yang penting.

Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, geografi, pengarang,

dan lain-lain di luar instrinsik. Unsur-unsur ini akan membantu keakuaratan

dalam menafsirkan isi suatu karya sastra.75

Komponen unsur instrinsik dan ekstrinsik dapat penulis sajikan dalam

bentuk table.

No. Unsur Instrinsik Unsur Ekstrinsik


1. Tema Biografi pengarang
2. Alur Lingkungan sosial budaya
3. Penokohan Lingkungan pendidikan
4. Latar Lingkungan ekonomi
5. Sudut pandang Pandangan hidup pengarang
di dalam novel

16

75
Novel Sekolah, pengertian Novel, 2012, (http://fantastic007.file.wordpress.com.).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis dan

bukan dalam bentuk angka. Dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran

tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriftif situasi.1 Dengan

demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data yang disajikan dalam

bentuk lampiran table pemaparan data yang diproleh dari pemahaman makna yang

terapat pada setiap kata, kalimat, paragraph, teks, dan juga unsur pengembangan

karya sastra seperti alur, tokoh, setting, dan tema. Dari pemahaman makna secara

keseluruhan, dilakukan penafsiran dan pengkatagorian data yang terkandung dalam


Novel Bumi Cinta. Dan selanjutnya data-data tersebut dianalisis berdasarkan

pengkatagoriannya.

Karakteristik penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif

memilikibeberapa cirri latar ilmiah, manusia sebagai alat instrument, metode

kualitatif, analisa data secara induktif, grounded theory dan deskriptif.2 dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan dua cirri, yaitu: manusia sebagai alat atau

instrumen, maksudnya peneliti sendiriatau dengan bantuan orang lain merupakan alat

pengumpul data utama dan cirri kedua, deskriptif, yakni data yang dikumpulkan
17

Berupa kata-kata. Berdasarkan kedua cirri tersebut analisis nilai-nilai pendidikan

islam yang terkandung dalam novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy

dilakukan pembacaan dan telaah secara mendalam tentang makna kata-kata yang

terdapat dalam dialog dan narasi cerita.peneliti terlibat secara penuh dan aktif

dalam mengapresiasi isi novel dan menemukan data-data utama yang menunjukan

pada permasalahan sesuai dengan rumusan masalah.

B. Sumber Data

Sumber primer adalah data lapangan atau sumber informasi yang langsung

mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan ataupun

penyimpanan data.3 sumber data utama dalam penelitian ini adalah naskah karya

Habiburrahman El-Shirazy yang berjudul Bumi Cinta karya ini memiliki latar

1
Bagong Suyanto & Sutinah (eds), Metode penelitian Sosial: Berbagai Alternatif pendekatan (Jakarta:
Kencana, 2007), cet. Ke -3, hal. 173.
2
Lexy J. Moleong, Metodelogi peneliti Kualitatif, (Bandung: Remaja Karya, 2002), hlm. 4.
3
Hamsyir Salam & jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta press, 2006), cet.
Ke-1, hal. 38.
4
Bagong Suyanto & Sutinah, (eds), op.cit., hal. 55-56
belakang religius yang diterbitkan oleh Author publishing pada tahun 2010, novel

tersebut terdiri dari 546 halaman. Adapun data yang diperolehberupa dialog dan

narasi yang mengandung nilai-nilai pendidikan akidah yang diambil dari novel

tersebut. Perolehan data tersebut dilakukan penelitian dengan cara

mengidentifikasikan data sesuai dengan arah permasalahan yang teruraidalam

pemaparan data.4

C. Teknik Pengumpulan Data

Setelah tahap pertama dan kedua dilakukan,berikutnya diikuti dengan

pelaksaan terhadap pengumpulan data (tahap ketiga).beberapa teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1)

tes, (2) angket, (3) wawancara, (4) obsevasi dan (5) telaah dokumen.5dari kelima

teknik pengumpulan data tersebut,peneliti menggunakan teknik telaah dokumen

atau bisa disebut dengan studi dokumentasi peneliti penghimpunan,

memeriksa,mencatat dokumen-dokumen yang terjadi sumber data

penelitian.dokumentasi berasal Dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis.dalam melaksanakan studi dokumentasi ini, peneliti memilih novel bumi

cinta karya habiburahman El-shirazy sebagai bahan dalam pengumpulan

data.dalam penelitian kualitatif teknik ini merupakan alat pengumpul data yang

utama karena pembuktian rasional melaui pendapat, teori atau hokum-hukum

yang diterima, baik mendukung maupun yang menolong hipotesis tersebut.6


18

D. Teknik Analisis Data

1. Metode Analisis isi (content Analysis)

Yaitu sebuah analisis yang di gunakan untuk mengungkap, memahami

Dan Menangkap isi karya sastra.dalam karya sastra, isi yang dimaksud adalah

pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui karya sastranya. Analisis isi

didasarkan pada asumsi bahwa karya sastra yang bermutu adalah karya sastra

yang mampu mencerminkan pesan positif kepada para pembacaannya.7

Menurut Weber, content Analysis adalah metodologi penelitian yang

memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik sebuah kesimpulan yang

sahih dari pernyataan atau Dokumen. Demikian Juga Dengan Holsi, Yang

mengartikan content Analysis sebagai teknik apapun yang digunakan untuk

menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan

secara obyektif dan sistematis.8

5
Hamsyir Salam & Jaenal Aripin, op.cit., hal. 134-135
6
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan:Komponen MKDK, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), cet.
Ke-4, hal . 181.
2. Metode Deskriptif

Yaitu suatu cara yang digunakan untuk membalas objek penelitian

secara apa adanya berdasarkan data-data yang diperoleh.9 Adapun teknik

deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif.

19

Dengan analisis kualitatif akan diperoleh Gambaran sistematik mengenai

isi suatu Dokumen. Dokumen tersebut diteliti isinya kemudian diklasifikasikan

menurut kriteria atau pola tertentu. Yang hendak dicapai dalam analisis ini

adalah menjelaskan pokok-pokok penting dalam sebuah manuskrip atau

dokumen.

E. Instrumen Penelitian

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai instrument.

Artinya dalam peneelitian ini, peneliti sendiri yang melakukan penafsiran nilai-

nilai pendidikan Islam tersebut. Peneliti juga merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil

penelitian.10

Kegiatan yang dilakukan peneliti sehubung dengan pengambilan data

yaitu, kegiatan membaca novel Bumi Cinta dan peneliti bertindak sebagai

pembaca yang aktif membaca, mengenali, mengidentifikasi yang didalamnya

7
Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Medpress, 2008), hal. 160
8
Burhan Bungin, Conten Analisis dan Group Discussion dalam penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo
persada, 2003), hal. 172.
9
Lexy J. Moleong, op.cit., hal. 163.
terdapat gagasan-gagasan dan pokok pikiran, sehingga menjadi sebuah keutuhan

makna.

F. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini merujuk pada buku

pedoman penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh fakultas ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

20

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Deskripsi Novel

1. Sinopsis Novel Bumi Cinta

pemuda Indonesia bernama Muhammad Ayyas, seorang mahasisiwa pasca sarjana

di Delhi, india yang juga seorang santri. Muhammad Ayyas yang sebelumnya kuliah di

Madinah ini berniat ingin mengerjakan tugas penelitian dari dosen pembimbingnya yaitu

mengenai kehidupan Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stallin.

Tibalah ia di Rusia dengan disambut oleh teman lamanya David. David inilah

yang mencarikan apartemen tempat tinggal untuk Ayyas. Dengan alas an keterbatasan budget

yan dimiliki Ayyas dan lokasi apartemen yang strategis ternyata David hanya bisa

mendapatkan sebuah apartemen yang berbagai dengan orang lain. Parahnya teman

seapartemennya itu adalah dua orang wanita Rusia yang jelita. Serangkaian masalah bagi

Ayyas pun bermula dari sini.


10
Lexy J. Moleng, op.cit., hal. 121.
Yelena seorang pelacur kelas atas dan Linor seorang pemain biola yang akhirnya

diketahui sebagai agen rahasia Mossad adalah 2 wanita yang menjadi teman seapartemennya

Ayyas. Apartemen yang memiliki 3 kamar ini mengharuskan Ayyas harus selalu berinteraksi

dengan keduanya di ruang tamu, dapur, dan ruang keluarga. Sungguh ini merupakan godaan

keimanan yang dahsyat bagi Ayyas yang mencoba menjaga kesucian dirinya sebagai muslim.

Godaan bagi Ayyas tidak hanya sampai di situ, dosen pembimbing yang dirujuk

oleh dosennya di Delhi tidak bisa melakukan bimbingan ke Ayyas karena sesuatu hal, dia

menyerahkan tugas bimbingan ini kepada asistennya. Dan ternyata asisten adalah seorang

gadis muda jelita bernama Anastasia, seorang penganut Kristen ortodoks yang sangat taat.

Interaksi yang intens sang asisten dengan Ayyas menimbulkan rasa simpati yang lebih di

hati Anastasia kepada Ayyas. Ketertarikan itu pun kian hari dan Linor sang agen Mossad

tengah menyiapkan rencana jahat kepada Ayyas, yaitu menyiapkan rekayasa fitnah sebuah

pengeboman yang diarahkan agar Ayyas sebagai pelakunya. Tiga wanita inilah yang

mendominasi jalanya kisah jalanya kisah dalam Bumi Cinta. Di sini tokoh Ayyas hanya

nyaris dipenjarakarena difitnah melakukan di Hotel Metropole oleh Linor.

Hotel Rusia yang sedang ditempati utusan dari Inggris. Sayangnya, Linor gagal,

karena ternyata ketika pemboman Ayyas sedang melakukan talk show langsung di sebuah

stasiun televisi Rusia, sehingga bukti yang mengatakan Ayyas yang sedang berjalan di

sekitar tempat kejadian terbantahkan. Cerita kemudian berlanjut dengan masuknya Islamoleh

Linor, juga Yelena dan David. Linor ternyata adalah anak kandung dari Salma Abdul Aziz

seorang Dokter palestina, relawan bulan sabit merah yang mati dibantai tentara Israel. Linor

kemudian dirawat dan dibesarkan oleh Dokter katerina yang kemudian disebut Ibu oleh

Linor. Setelah mendesain penjebakan terhadap Ayyas, Linor menemui Ibunya dan
mendengarsemua cerita nyata tentangnya. Ternyata ia bukan keturunan Yahudi seperti yang

dikira selama ini. Nyoya katerina menikah dengan seorang Yahudi agen Mossad sebelum

menikah Nyoya katerina tidak mengetahuinya dan kemudian mereka membesarkan Linor

dengan membawa darah yahudi bersamanya. Setelah mengetahui identitasnya. Linor ke

jerman dan menghapus segala identitasnya sebagai agen Mossad. Ia mempelajari Islam di

sana, dan kemudian memeluk Islam ia mendapatkan pesan lewat mimpi dari Ibunya bahwa Ia

harus menikah dengan seorang seperti Yusuf, yang kemudian ia simpulkan sebagai Ayyas,

karena keberhasilan Ayyas menolaknya pada malam itu. Sayangnya sebelum Ayyas

memberikan keputusan, Linor telah meninggal. Yelena dan David kemudian menikah dan

hidup bahagia.

2. Unsur Intrinsik

a. Tema Novel

Kisah seorang pria berkewarganegaraan Indonesia yang bernama Muhammad Ayyas

yang dikisahkan menjadi seorang peneliti du MGU, yang mendapat banyak cobaan iman

saat berada di Moskow-Rusia.

b. Alur

Alur yang terdapat dalam cerita ini adalah

1) Alur maju : Di alur maju ini kang abik bercerita tentang apa yang akan

dilaksanakan selama Ayyas berada di Rusia. Seperti dalam novel,

Dan beberapa saat kemudian mulai memasuki pusat kota moskwa1

2) Alur mundur : Di alur ini kang Abik menceritakan tentang pada saat Ayyas masih

duduk di bangku sekolah. Seperti dalam novel,

Ah iya iy, dulu sejak SMP sempat di juluki bandit kecil sama bu Tyas.2
c. Setting (latar)

1) Latar waktu

21

Latar waktu dalam novel Bumi Cinta tidak ditunjukkan secara jelas, dalam arti

tidak menekankan waktu sejarah yang pasti seperti terjadi pada kurun tahun sekian

hingga tahun sekian. Latar waktu yang terdapat dalam novel ini lebih terpusat pada

waktu harian, seperti pagi, siang, dan malam. Berikut akan dipaparkan latar waktu

yang terdapat dalam novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy.

a) Pagi

setiap kali Yelena mengajak bericara di pagi hari sebelum Yelena berangkat

kerja3

b) Siang

siang itu Moskwa terasa lebih cerah dari biasanya.4

c) Malam

Paling cepat ya esok pak, tidak mungkin mala mini.5

d) Musim

1. Musim dingin

Semua berpadu menjadi sihir kota moskwa di musim dingin.6

2. Musim semi

1
Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta, (Jakarta Selatan: Ihwan Publishing Hous, 2011), cet. Ke-3, h. 19
2
Ibid, h. 16
Awal musim semi datang. Mentari bersinar cerah.7

22

2) Tempat

Berikut secara spesifik yang akan dipaparkan lokasi-lokasi kejadian dalam novel

Bumi Cinta.

a) Kota Katedral

Kota Katedral itu seolah di selimuti jubbah ihram orang-orang suci. Moskwa

seolah memamerkan keindahan sihirnya di musim dingin.8

b) Apartemen

Akhirnya mereka sampai di depan pintu apartemen yang sering disebut

kwartira.9

c) Dapur

Di tembok dapar itu, gelas-gelas kaca berjajar rapi. Ada beberapa botol

berisi aneka jenis vodka.10

d) Ruang tamu

Ayyas mengedarkan pandangannya. Ruang tamu itu menyatu dengan dapur

yang rapi.11

e) Taman

3
Ibid., h.57
4
Ibid., h.84
5
Ibid., h.347
6
Ibid., h.9
7
Ibid., h.509
Melewati sebuah taman kecil, tiba-tiba Yelena berhenti.12

f) Stasiun

Mereka berdua sudah sampai di gerbang stasiun Metro Smolenskaya.13


23

g) Restoran

pak joko mengajak Ayyas memasuki Restoran Lyudi yang letaknya

menghadap kanal untuk makan siang.14

h) Pasar Vietam

Setelah itu ia berangkat menuju pasar Vietnam bersama Pak Joko

Santoso.15

i) Masjid

Ayyas memasuki masjid. Ada puluhan orang di dalam masjid yang sedang

membaca Al-Quran dalam kelopok melingkar.16

j) Kota Moskwa

atap-atap gedung dan menyepuh kota Moskwa menjadi serba putih.17

d. Penokohan

1) Ayyas

Mempunyai watak kuat, teguh beriman, sabar, cerdas, baik hati dan ramah.

Sosok yang tidak mengharapkan pujian dan mengundang rasa kasihan bagi orang-

8
Ibid., h.9
9
Ibid., h.32
10
Ibid., h.33
11
Ibid.,
12
Ibid., h.61
13
Ibid., h.64
orang yang mencintai dan berempati padanya. Pun tidak sebagai tokoh yang takut

dibenci dan dicaci bagi orang yang tidak menyukainya,

Ayyas menangis memohon kepada Allah agar tidak diuji dengan ujian yang

tidak mampu melewatinya dengan selamat. Ia minta dilindungi oleh Allah,

diteguhkan hatinya, untuk tetap lurus memegang ajaran islam yang mulia.18

24

Baiklah, mari kita selamatkan satu nyawa umat manusia mala mini

semampunya kita..19

Ayyas selesai salat, ia berdzikir singkat. Tasbih, tahmid dan tahlil

masing-masing tiga puluh tiga kali berdoa.20

2) Yelena

Mempunyai watak yang berkeinginan merubah suatu hal menjadi baik, lebih

sopan dan mudah beradaptasi dengan orang baru.

Gadis Rusia itu mengulurkan tangan tangannya mengajak berjabat tangan.21

3) Linor

Mempunyai watak lebih tertutup, kurang sopan dan tidak mudah beradaptasi

khusunya dengan orang baru.

ya kenalkan saya Linor, Lengkapnya Linor E.J Lazarenko. Ucap Linor

mengenalkan resmi dan kaku, dengan wajah tanpa senyum. Tanpa mengulurkan

tangan untuk jabat tangan.22

14
Ibid., h.144
15
Ibid., h.252
16
Ibid., h.108
17
Ibid., h.9
18
Ibid., h.115
Ternyata benar, banyak sekali penganut agama primitive itu.23

4) Anastasia Palazzo

Mempunyai watak yang baikhati, ramah, sopan dan cerdas, serta menjunjung

tinggi kepercayaan Khatolik nya.


25

Dia sangat cerdas dan ramah.24

Meski amarah itu sempat menghinggapnya, Doktor Anastasia justru

merubahnya menjadi cambuk motivasi untuk membaca lebih banyak lagi dan

lebih banyak lagi.25

Senang bertemu dengan anda, kata Anastasia sambil tersenyum.26

e. Sudut pandang

Sudut pandang dalam novel ini adalah pengarang sebagai pencerita karena hanya

menceritakan apa yang terjadi, seolah pembaca menonton pementasan sandiwara.

Pembaca hanya dapat menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog dan

perbuatan para pelakunya.

3. Unsur Ekstrinsik (Biografi Penagarang)

a. Biografi Penulis

Penulis novel Bumi Cinta ini bernama lengkap Habiburrahman El-Shirazy,

El- Shirazy lahir di semarang pada hari kamis 30 september 1976. Dalam

19
Ibid., h.171
20
Ibid., h.199
21
Ibid., h.30
22
Ibid., h.54
23
Ibid.,
pergaulan sehari-hari, dia biasa dipanggil dengan sapaan Kang Abiq.27Dalam

catatan biografi El-Shirazy ini, penulis juga akan lebih memfokus penggambaran

biografi dia kepada bidang prestasi sastra. Hal ini penting karena ia mempelajari

sastra secara otodidak atau informal.

26

1) Masa Sekolah

Habiburrahman El-Shirazy memulai pendidikan menengahnya di

Madrasah Tsanawiyah 1 Mranggen, sambil belajar kitab kuning di pondok

pesantren Al-Anwar, Mraggen, Demak, yang di asuh oleh KH. Abdul Bashir

Hamzah. Pada tahun1992 ia merantau ke kota Budaya Surakarta untuk belajar di

Madrasah Aliyah program khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada semasa SLTA

dia menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan produktif, terutama dalam bidang

bahasa dan sastra. Semasa sekolah di SLTA, dia pernah menulis naskah puisi

berjudul Dzikir Dajjal yang sekaligus menyutradarai pementasaannya bersama

Teater Membangun di gedung seni wayang orang sriwedari Surakarta, pada tahun

1994. El-Shirazy pun pernah meraih juara II dalam lomba menulis artikel se-

MAN I Surakarta pada tahun yang sama.28

Selain itu, dia pernah meraih juara I dalam lomba baca puisi religious

tingkat SLTA se-jateng yang diadakan oleh IMABA Universitas Gajah Mada

24
Ibid., h.80
25
Ibid., h.213
26
Ibid., h.80
27
Habiburrahma el-Shirazy, Pudarnya Pesona Cleoparta, (Semarang: Basmala Press, 2004), hlm. 215
Jogjakarta. Selain itu aktif dalam perlombaan bahasa dan sastra, dia pun aktif

dalam bidang penyiaran. Selama tahun 1994 hingga 1995 dia bekerja di radio JPI

Surakarta. Dalam bidang ilmiyah, prestasi El-Shirazy pun cukup membaggakan.

Dia pernah menjadi pemenang terbaik kelima dalam lomba karya ilmiah remaja

tingkat SLTA se-jawa Tengah yang diadakan oleh kanwil P dan K Jawa Tengah,

dengan judul tulisan: Analisa Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian

Remaja.29
27

2) Masa Kuliah

Setelah menanamkan studi di Madrasah Aliyah program Khusus (MAPK)

Surakarta, dia melanjutkan pengembaraan intelektualnya dengan belajar di

fakultas Ushuluddin, jurusan Hadist, Universitas al-Azhar, Kairo. Ketika

menempuh studi di Kairo tersebut, dia tetap aktif dalam berbagai kegiatan

keremajaan dan dakwah. Di tahun pertama kuliah, ia segera aktif dan memimpin

kelompok kajian Majelis Intensif studi yurisprudensi dan kajian pengetahuan

Islam, Misykati, dari tahun 1996 hingga 1997.

Pada juli 1996, El-Shirazy terpilih menjadi duta Indonesia untuk

mengikuti Perkemahan Pemuda Islam Internasional yang diadakan oleh The

World Assembly of Moslem Youth (WAMY), selama sepuluh hari di kota Ismailia.

Dalam perkemahan tersebut, dia berkesempatan memberikan orasi dengan judul:

Tahqiqul Amni was Salam fil Alam bi Islam (Realisasi Keamanan dan

perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi itu terpilih sebagai orasi terbaik kedua

28
Habiburrahman el-Shirazy, Ayat-Ayat Cinta, (Jakarta: Republik Press, 2004), hlm. 204
29
Habiburrahman el-Shirazy, Di Atas Sajadah Cinta, (Semarang: Basmalah Press, 2004) hlm. 195-197
dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan berskala dunia Islam

tersebut.30

Pada tahun berikutnya, El-Shirazy aktif di Majelis Sinergi Kalam (Masika)

ICMI Orsat kairo selama dua tahun. Tulisannya berjudulMembaca Insaniyah Al-

Islam terkodifikasi dalam buku wacana Islam Universal, yang diterbitkan oleh

kelompok kajian Misykati pada tahun 1998.


28

El-Shirazy pun dipercaya menjadi kordinator sastra Islam ICMI Orsat

Kairo selama dua periode, yaitu 1998 hingga 2000 dan tahun 2001 hingga tahun

200. Sastrawan muda penuh bakat ini juga pernah dipercaya untuk duduk dalam

Dewan Asatidz pesantren virtual Nahdlatun Ulama yang terpusat di Kairo. Dia

pun kemudian memprakasai berdirinya forum Lingkar pena (FLP) wilayah Mesir

dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.31

3) Masa pengabdian di tanah air

Setelah meraih dua gelarsarjana di Negri Piramida, dia kemudian pulang

ke tanah air. Begitu sampai di tanah air, dia diminta oleh pusat pengembangan

Mutu pendidikan (PPMP) Jakarta untuk ikut mentashih kamus popular Arab-

Indonesia yang diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta Ensiklopedia

Intelektualisme Pesantren; Potret Tokoh dan Pemikirannya, yang terdiri dari tiga

jilid dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta pada bulan Oktober tahun 2003.

Di tanah air El-Shirazy juga meneruskan aktifitas menulis fiksi.

Habiburrahman El Shirazy dikenal sebagai pengarang yang produktif. Telah


30
Majalah Annida, Rubrik Muda, edisi Februari 2002, nomor 10/Xi/13, hal. 54
banyak karya yang dihasilkannya, dan hamper seluruh karya-karyanya, terutama

dalam bentuk novel, laris terjual di pasaran.

29

Karya-karya Habiburrahman El Shirazy dalam bentuk novel yang sudah terbit

antara lain: Bercinta Untuk Surga (Gre nada Busur Budaya, 2003), Di Atas Sajadah

Cinta (Penerbit Republik- Basmalah, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Penerbit

Republika, 2005), Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS publishing, 2005), Ayat Ayat Cinta

(Penerbit Republik Basmala, 2004), Ketika Cinta Bertasbih (Penerbit Republika

Basmala, 2007), dalam bentuk dua jilid, dan diterbitkan kemali pada tahun 2009 oleh

sinemArt Indonesia dan Basmala Adikarya Legendaris dalam format satu buku), Dalam

Mihrab Cinta (Penerbit Republika Basmala, 2007), dan Bumi Cinta (Author Publishing,

2010).Sedangkan Karya-karyanya dalam bentuk cerita pendek termuat dalam beberapa

antologi, seperti: Ketika Duka Tersenyum (FBA Press, 2001), Merah di Jenin (FBA

Press, 2002), dan Ketika Cinta Menemukanmu (Gema Insani Press, 2004). Pada tahun

2003 dia menulis novel Becinta Untuk Surga; Kisah-kisah Islami Pembangun jiwa, yang

diterbitkan oleh Granada Busur Budaya. Di awal tahun 2004 dia meluncurkan tiga karya

sastra (novel) secara bersamaan, yaitu : pudarnya pesona Cleopatra, Diatas Sajadah Cinta

dan Ayat-ayat Cinta. Selain menulis dan menterjemah, karena desakan kultur social, kini

El-Shirazy mendedikasikan diri di dunia pendidikan. Dia diminta para remaja dan
31
Habiburrahman El-Shirazy, Ayat-ayat Cinta, (Jakarta: Republik Press, 2004), hlm. 416
pemuda kampungnya untuk membuka pengajian kitab kuning. Kitab Bidayatul Hidayah

Karya Hujjatul Islam al-Ghazali dipilih untuk pengajian tersebut. Kemudian dia juga

diamanahi sebagai pengurus pusat Forum Lingkar pena, pada Divisi kaderisasi.32

30

B. Temuan dan Pembahasan Hasil Analisis

Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman

El Shirazy banyak ditunjukkan dalam bentuk deskripsi cerita, dialog antar tokoh,

maupun respon para tokoh dalam menyikapi sesuatu. Dalam novel ini terdapat

dialog seperti percakapan langsung pada umumnya. Namun percakapan ini

berbentuk tulisan sehingga lebih mudah untuk dilihat dan dibaca berulang-ulang.

Paragrap dan kalimat dalam sebuah novel merupakan kumpulan ide yang ingin

dituangkan oleh pengarang.

Interpretasi yang berbeda-beda dapat timbul karena berbedanya kemampuan

pembaca untuk melihat lebih dala. Sehingga terkadang pesanyang disampaikan oleh

pengarang dipahami berbeda oleh pembaca. Oleh sebab itu, paragraph dan kalimat

yang jelas akan lebih mudah dipahami oleh pembaca pada umumnya. Pesan yang

ingin disampaikan oleh pengarang pun dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.

Untuk melihat pesan di balik deskripsi cerita maka dalam skripsi ini penulis akan

menyampaikannya dalam bentuk potongan paragraf atau kalimat.

32
Ibid.
Adapun penjabaran nilai-nilai pendidikan akidah dalam novel Bumi Cinta

karya Habiburrahman El Shirazy akan penulis paparkan berikut ini:

1. Ilahiyat

Kepercayaan kepada Tuhan itu bukanlah baru. Kepercayaan kepada

Tuhan itu muncul bersamaan dengan munculnya manusia pertama di atas

permukaan bumi ini. Kemana dan dimana saja kita pergi di masa

sekarang atau dimasa silam, dimana manusia berada di situ pastia ada

kepercayaan kepada Tuhan atau agama. Jadi ada kepercayaan yang

merata pada segenap lapisan manusia untuk mempercayai Tuhan. Karena

ketidak mampuan otak dan akal manusia dan menentukan siapa dan, bagaimana

Tuhan sebenarnya, maka timbullah berbagai Tuhan, timbullah berbagai agama.33

Tauhid atau pengesaan Allah memainkan peranan penting dalam berbagai

aaspek kehidupan manusia. Tauhid menjadi pemancar kebaikan di dunia dan

keselamatan di akhirat. Kadar keselamatan manusia di akhirat berbanding lurus

dengan kadar keyakinan dalam bertauhid. Begitu pula halnya dengan keridhaan

Allah di dunia dan akhirat. Dunia adalah tempat penguji dan akhirat adalah

tempat pembalasan.34

a. Tauhid dalam Zat

Maksudnya ialah bahwa Allah adalah satu, tidak mempunyai sekutu dan

tandingan, tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Zat Allah yang suci tidaklah

tersusun dari bagian-bagian seperti jasad makhluk hidup. Zat-Nya sangat sempuna dan

tidak serupa dengan zat-zat lainnya.35Sebagaimana yang tertuang dalam novel Bumi

Cinta.
31

Ia sudah menyampaikan ajaran Tauhid bahwa Tuhan ini hanya satu,

yaitu Allah. Terserah doctor muda itu mau percaya atau tidak. Tidak ada paksaan

sama sekali memeluk agama Islam. Di hari akhir kelak, doctor muda itu akan

mempertanggungjawab kan sendiri kenapa tidak berislam. Padahal telah

mendengar seruan.36

Dalam Firman Allah Swt:

Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan

melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Qs. Al-

baqarah: 2. 163)

Al-Quran mengajarkan bahwa semua Nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah yang

membawa agama pada prinsipnya mempunyai satu macam akidah: yakni

mengajarkan Tauhid, bahwa Allah itu Esa, dan tiada Tuhan selain Ia.37 Dalam

firman Allah:

33
Bey Arifin, Mengenal Tuhan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, t,t). h. 30-31
34
Ahmad Bahjat, Terj. Muhammad Abdul Ghoffar E.M, Akulah Tuhanmu: Mengenal Allah Risalah Baru
Tauhid (Allah Fi al-Aqidah al-Islamiyah: Risalah Jadidah fi at-Tawhid), (Bandung: Pustaka Hidayah, 2005), cet. 1,
h. 13
35
Ibid., h.16

Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu

yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi

manfaat?" dan Allah-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Qs.Al-

Maidah: 5.76)32

Umat Islam hanyalah menyembah kepada Allah Swt bukan kepada sebuah batu

persegi yang disebut Kabah sebagai simbolis menyembah kepada Tuhan yang

Maha Esa. Sebagaimana dalam firman Allah:

sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96],

Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.

Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada,

36
Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta, (Jakarta Selatan: Ihwan Publishing House, 2011), cet. Ke-3,
h.449
37
Hamza Yakub, Ilmu Marifah: Sumber Kekuatan dan Ketentraman Bathin, (Jakarta: CV. Atisa, 1988),
cet. Ke-3, h.95
Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan

Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa

berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-

kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Qs Al-Baqarah: 1.144)

b. Tauhid dalam Sifat

Maksudnya ialah bahwa Allah adalah Maha sempurna dan Maha tinggi.

Meskipun Allah menyandang berbagai macam sifat seperti Mahatahu, Mahakuasa,

dan Mahahidup, kuantitas berbagai sifat itu muncul melalui pemahaman akal dan

bukan melalui pengungkapan zat dan realitas eksternal. Dalam pengertian, setiap

sifat itu adalah esensi yang berdiri sendiri dan merupakan Zat yang satu yang

masing-masing berbeda dengan esensi atau Zat-Nya. Jadi, seluruh Zat Allah adalah

kemuliaan. Demikianlah seterusnya. Setiap sifat Allah adalah esensi Zat-Nya dan

bukan zat lain yang terpisah.39

Sebagaimana yang tertuang dalam novel Bumi Cinta,

Sebenarnya yang menyelamatkan adalah Tuhan. Tuhan mengulurkan

tangan pertolongannya lewat Bibi Margareta. Dan Bibi Margareta mengajak

saya. Awalnya saya juga merasa tidak percaya pada Bibi Margareta. Tapi Tuhan

membuka hati dan pikiran saya yang memenuhi ajakan Bibi Margareta

menyelamatkan nyawa anak manusi.40

Dialog diatas menunjukan bahwa Allah adalah Maha penolongbagi manusia dan

Allah mengulurkan pertolongannya melalui orang lain. Allah lah yang menggerakan

hati Ayyas untuk menolong Yelena pada saat kesusahan dan kesulitan yang

hakikatnya Zat yang Maha penolonglah yang menolong nyawa Yelena.


c. Tauhid dalam Perbuatan

Tauhid dalam perbuatan bermakna bahwa seorang mukmin hendak meyakini

bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu, segenap aturan, dan berbagai

karakteristiknya masing-masing. Jadi, tidak ada sesuatu pun yang terlepas dan

pengaruh-Nya dan juga keluar dari ketentuan-Nya.

33

Bahkan, makhluk-makhluk yang diberi kebebasan berkehendak dan memilih

pun- seperti manusia dan jin Nya. Memang benar, makhluk-makhluk itu diberi

kesempatan mengekspresikan kebebasannya. Hanya saja, wilayahnya sangat

terbatas dan berada dalam bingkai kehendak tertinggi Tuhan.

Dalam ajaran lain, tauhid dalam perbuatan berarti beriman kepada

pernyataan berikut ini, Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan

pertolongan Allah.41 Sebagaimana yang tertuang dalam novel Bumi Cinta.

Ia sadar Allah lah yang menyelamatkandirinya. Imannya ternyata masih

lemah. Kekuatan iman belum kuat untuk menghadapi godaan setan yang tampil

dalam pesona kemolekan perempuan seperti Linor dikamarnya. Ia bukan

mendatangkan Linor dikamarnya, ia langsung tidak berdaya. Kalau bukan

39
Ahmad Bahjat, op.cit., h. 14
40
Habiburrahman El-Shirazy, op.cit., h.190-191
karena Allah maka dirinya akan benar-benar dhina oleh setan untuk selama-

lamanya .42

Dialog diatas menunjukan bahwa sesungguhnya manusia tidaklah ada daya dan

upaya untuk mempertahankan keimanannya kalau bukan pertolongan dari Allah

yang selalu menjaga imannya ketika dihadapkan oleh godaan setan. Perbuatan

maksiat yang dilakukan manusia kepada Allah tidaklah berarti bahwa manusia

telah keluardari ketentuan-Nya dan berdiri di atas kehendaknya sendiri dalam

arti, bahwa manusia masih tetap berada dalam ketentuan Allah dan lingkaran

kehendak Ilahi yang memberi manusia kebebasan ; dia akan mempertanggung

jawabkan amal perbuatannya dihadapan Allah.4334

d. Tauhid dalam Ibadah

Ini berarti bahwa suatu ibadah hanya diperuntukan bagi Allah dan tidak ada

seorang pun yang berhak mendapatkannya para ulama mengatakan bahwa

ketundukan yang bersifat penyembahan di hadapan sesorang tidak

diperbolehkan.44 Sebagaimana yang tertuang dalam novel Bumi Cinta.

Islam artinya menyerahkan diri secara total kepada Allah. Maka dalam

ajaran Islam, saat dan tempat yang paling dekat seorang hamba dengan Allah

adalah ketika hamba itu sedang sujud kepada Allah.45

41
Ahmad Bahjar, op.cit., h. 15
42
Habiburrahman El-S hirazy, op.cit., h.371
43
Ahnad Bahjat, op.cit., h. 15-16
Dialog diatas menunjukan bahwa ketika seorang hamba shalat atau beribadah

kepada Allah harus secara total atau khusyuk dan hanya diperuntukkan kepada

Allah Bukan Selain-Nya.

e. Tuhan Ada (Wujud)

Wujud atau adanya Allah, bukanlah perkara sukar yang harus dicari dengan jalan

berbelit-belit. Fitrah manusia sendiri telah mengakui adanya tuhan, meskipun pada

mulanya mereka belum tahu siapa namanya. Tabiat manusia dan perjalanan

hidupnya kemana pun tujuan jalannya dan di mana pun perhatiannya di sana dia

akan bertemu adanya tuhan. Cuma saying, kesangatan nyata itulah kadang-kadang

yang menjadikan tersembunyinya, dan sangat dekatnya itulah yang kerapkali

menyebabkan dia tidak terlihat. Orang yang mengingkari adanya tuhan sendiri pun

adalah ragu dalam keingkarannya atau ingkar dalam keraguannya.35

Tampang pikiran tentang adanya tuhan ada dalam tiap-tiap zaman. Cuma

berkacau karena belum ada tuntutan. Sehingga kerapkali diserikatkannya Allah dengan

yang lain-lain.46Dalam firman Allah dijelaskan.

45
Habiburrahman El-Shirazy, op.cit., h.209
dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah

itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian

(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian

(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum

itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan

supaya kamu memahami(nya).(Qs. Al Mumin: 40.67)

Ayat di atas menjelaskan agar manusia menggunakan akal pikirannya untuk

merenungkan dirinya sendiri, alam semesta dan lain-lainnya seorang manusia bisa membuktikan

adanya Tuhan (Allah Swt). Tetapi manusia tetap saja mengingkarinya. Sebagaimana seperti

yang tertuang dalam novel Bumi Cinta.

Apa dosanya sampai ia harus terbuang dari keluarga dan harus hidup menanggalkan

harga dirinya sebagai manusia tiga tahun ini, dan entah sampai kapan? Apa dosanya? Jika

Tuhan itu ada kenapa tidak menolongnya? Kenapa membiarkannya dizalimi sedemikian

menyakitkan? Mana keadilan yang dijanjikan oleh Tuhan dalam ajaran-ajaran agama?
36

Karena itulah ia tidak lagi mengakui Tuhan. Ia sependapatdengan Olga dan Rossa

Nikolayenko yang berpendapat, bahwa Tuhan hanyalah ilusi belaka. Tuhan hanyalah angan-

angan manusia untuk mmenghibur diri ketika penderitaan dan rasa sedih tiba. Sebenarnya

Tuhan itu tidak ada. Ia hanyalah diadakan oleh orang yang kalah menghadapi kerasnya

kehidupan. Sebab manusia memang tidak memerlukan Tuhan. Manusia lebih membutuhkan

jalan keluar yang nyata dalam menghadapi kehidupan, dibandingkan sekedar berilusi adanya

Tuhan yang akan membantu.

46
Hamka, filsafat ketuhanan, (Surabaya: Karunia. t.t), hal. 31
Saat ia sangat menderita; yaitu saat dicampakkan dari keluarga, disampakkan dengan

cara yang sangat membuatnya sakit hati sampai saat ini, tuhan diam saja. Ketika dia sampai

sekarat menjadi gelandangan dipuncak musim dingin Moskwa, Tuhan juga tidak hadir

menyelamatkannya.47

Dialog di atas menunjukkan pengingkaran terhadap adanya Tuhan, yang menganggap bahwa

Tuhan hanyalah ilusi belaka dan hanya menggunakan akalnya saja tentang keberadaan Tuhan.

Akal adalah kesadaran manusiawilah yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk

lainnya yang selalu mengharapkan Allah, membutuhkan-Nya, tidak mampu berdiri sendiri, dan

senantiasa bergantung kepada Tuhannya. Harapan dan rasa butuh kepada-Nya; selalu ada dalam

diri manusia yang mengenal maupun yang mengingkari-Nya; yang beribadah kepada-Nya

maupun yang mengingkari-Nya. Semua manusia membutuhkan Allah, meskipun kesadaran

mereka berbeda-beda. Dengan kesadarannya, seorang Mukmin tahu bahwa ia membutuhkan

rahmat dan pertolongan Allah. Sementara itu, seorang kafir tidak sadar bahwa ia hidup karena

nikmat Allah, meskipun ia mengingkari Tuhan yang memberinya nikmat itu.48 Dalam dialog

yang lain,37

Ah itu Cuma teori, kenyataannya tidak begitu. Hamper semua masalah manusia ini

selesai karena hebatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai manusia. Bukan karena

Tuhan. Sebab Tuhan itu yang mengada-ngada juga manusia. Kalau kita sepakat Tuhan tidak

ada, ya pasti tidak ada, Tuhan itu ada karena kita berpikir dia ada.jelas Yelena serius.

kau boleh mengatakan apa saja, sesukamu. Tuhan tidak ada. Meskipun seluruh

penduduk bumi ini mengatakan dan mempercayai Tuhan tidak ada, tetap saja Tuhan itu ada.

Tuhan sudah ada sebelum alam semesta, termasuk dunia seisinya dan manusia ada.49

47
Habiburrahman El-Shirazy, op.cit., h. 46-47
48
Ahmad Bahjat, op.cit., h. 45
f. Cinta Kepada Allah

Cinta kepada Allah adalah pokok agama islam yang kutub utaranya berporos kepadanya, maka

dengan kesempurnaan tauhid seseorang menjadi sempurna dan dengan kekurangannya kurang

pula Tauhid seseorang. Kemudian Allah Taala berfirman, Adapun orang-orang yang beriman

sangat Cinta kepada Allah. Dalam pengertian ayat diatas ada dua pendapat:

Pertama: orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah dari pada kecintaan para

penyembah tandingan-tandingan itu kepada sembahan-sembahan mereka, yang mereka

mencintainya dan mengagungkan selain Allah.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Mujahid tentang firman Allah Taala, Mereka mencintainya

sebagaimana mereka mencintain Allah, dengan nada bangga dan menyerupakan Allah dengan

tandingan-tandingan-Nya. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah,dari

pada kecintaan orang-orang kafir kepada berhala-berhala mereka.

38

Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Zaid ia berkata, mereka orang-orang musyrik,

sekutu-sekutu mereka adalah Tuhan-Tuhan mereka yang mereka sembah disamping menyembah

Allah, mereka mencintainya sebagaimana orang-orang mukmin mencintai Allah. Orang-orang

yang beriman lebih cinta kepada Allah daripada kecintaan mereka kepada Tuhan-Tuhan

mereka.

Kedua: orang-orang beriman lebih cinta kepada Allah daripada kecintaan orang-

orang musyrik kepada-Nya, karena kecintaan orang-orang mukmin adalah murni,

sedangkan kecintaan penyembah-penyembah tandingan telah diambil oleh sekutu-sekutu


49
Habiburrahman El-Shirazy, op.cit., h.51-52
mereka. Kecintaan yang tulus pada yang satu lebih besar daripada kecintaan bercabang

banyak.50

Dalam firman Allah SWT

dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;

mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. (Qs. Al-Baqarah.2:165)

Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah

selain Allah. Sebagaimana tertuang dalam novel Bumi Cinta

kau cerdas dan baik, sayang kau masih menganut kepercayaan yang tidak bisa

dipertanggungjawabkan. Sebaiknya kau mengikuti jalan keselamatan seperti yang aku ikuti.

Maka kau akan selamat dan bahagia5139

saya pun sangat menyakini ajaran agama yang saya peluk. Saya akan mempertaruhkan

keyakinan saya, termasuk nyawa saya. Sungguh saya rela kehilangan nyawa saya demi

mempertahankan keyakinan Tauhid yang ada dalam hati saya. Karena itu sebaiknya kita saling

menghormati. Bagimu Agamamu dan bagiku agamaku.52

Dialog diatas bahwa terjadi perdebatan tentang masalah keimanan dan Ayyas kukuh

kepada keimanannya. Dan kecintaannya kepada Allah Taala sampai ia rela mempertaruhkan apa

yang dimilikinya bahkan nyawanya demi mempertahankan keimanannya.

g. Takut Kepada Allah

50
Syaikh Abdurrahman bin hasan Syaikh; penj, Ibtidain Hamzah, dkk, Fathul Majid (Syarah Kitab Tauhid),
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2002), cet. Ke-20, h. 624-625
51
Habiburrahman El-Shirazy, op.cit., h. 446-447
Kecintaan kepada Allah pasti diiringi dan disertai oleh perasaan harap dan takut (al-

Rajaa dan al-Khauf).

165. dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-

tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai

Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah.

dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika

mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah

semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
[106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang

yang menyembah selain Allah.

57. orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan

kepada Tuhan mereka[857] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada

Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya

azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.

[857] Maksudnya: Nabi Isa a.s., Para Malaikat dan 'Uzair yang mereka

sembah itu menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah.

84. berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, Maka

bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah

diri."


23. berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah)

yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan

melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu

akan menang. dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu

benar-benar orang yang beriman".

178. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang

mendapat petunjuk; dan Barangsiapa yang disesatkan Allah[583], Maka

merekalah orang-orang yang merugi.

[583] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung

keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini,

karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah

menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.

1. Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan

rapi serta dijelaskan secara terperinci[707], yang diturunkan dari sisi (Allah) yang

Maha Bijaksana lagi Maha tahu,


[707] Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai

ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan

lain-lain.

16. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang

(di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang

(Nya),

Anda mungkin juga menyukai