BAB 1kmpre
BAB 1kmpre
PENDAHULUAN
Pada saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan
penyakit jantung. Penyakit ini telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya.
meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang,
diproyeksikan sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia mengalami
meninggal karena Penyakit Tidak Menular (PTM) (63% dari seluruh kematian).
Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular terjadi
sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian dini tersebut terjadi di negara
Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya.
Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi. Menurut
Khancit, pada 2011 WHO mencatat ada satu miliar orang terkena hipertensi. Di
Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai 32% pada 2008 dengan kisaran
usia diatas 25 tahun. Jumlah penderita pria mencapai 42,7% , sedangkan 39,2%
1
Di Indonesia angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% dimana masih banyak
memperlihatkan kurang lebih 76,4 juta orang berusia 20 tahun adalah penderita
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa
prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013.
Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, hipertensi termasuk dalam
5 besar penyakit terbanyak. Pada tahun 2011, penderita hipertensi sebanyak 6755
2
orang dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 dengan jumlah penderita
masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan penurunan fungsi
kognitif dengan kejadian depresi pada lansia di UPTD Pelayanan Sosial Lanjut
depresi pada lansia di UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar
3
c. Untuk mengetahui hubungan penurunan fungsi kognitif dengan kejadian
depresi pada lansia di UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha
1.4 Manfaat
Penelitian ini menjadi data masukan dan sebagai sumber informasi bagi
mengalami depresi.
1.4.2.2 Responden
1.4.2.3 Peneliti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahun1998tentangkesehatandikatakanbahwausialanjutadalahseseorangyang
telahmencapaiusialebihdari60tahun(Maryam,2012).
2.1.2Klasifikasi
DepkesRI(2003)dalamMaryam(2012)yangterdiridari:pralansia(prasenilis)
yaitu seseorang yang berusia antara 4559 tahun, lansia ialah seseorang yang
berusia60tahunataulebih,lansiaresikotinggiialahseseorangyangberusia70
tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan,lansiapotensialialahlansiayangmasihmampumelakukanpekerjaan
5
ialahlansiayangtidakberdayamencarinafkah,sehinggahidupnyabergantung
padabantuanoranglain.
2.1.3KarakteristikLansia
Lansiamemilikikarakteristiksebagaiberikut:berusialebihdari60tahun
masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan
8
maladaptif,lingkungantempattinggalbervariasi(Maryam,2012).
2.1.4TipeLansia
Beberapatipepadalansiabergantungpadakarakter,pengalamanhidup,
lingkungan,kodisifisik,mental,sosial,danekonominya(Nugroho2000dalam
Maryam,2012).Tipetersebutdijabarkansebagaiberikut.
denganperubahanzaman,mempunyaikesibukan,bersikapramah,rendahhati,
sederhana,dermawan,memenuhiundangan,danmenjadipanutan.
2. Tipe mandiri. Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif
dalammencaripekerjaan,bergauldenganteman,danmemenuhiundangan.
3. Tipe tidak puas. Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga
menjadipemarah,tidaksabar,mudahtersinggung,sulitdilayani,pengkritik
danbanyakmenuntut.
4. Tipepasrah.Menerimadanmenunggunasibbaik,mengikutikegiatanagama,
danmelakukanpekerjaanapasaja.
6
5. Tipe bingung. Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal,pasif,danacuhtakacuh.Tipelaindarilansiaadalahtipeoptimis,
tipekonstruktif,tipeindependen(ketergantungan),tipedefensife(bertahan),
tipemilitandanserius,tipepemarah/frustasi(kecewaakibatkegagalandalam
melakukansesuatu),sertatipeputusasa(bencipadadirisendiri).
2.1.5ProsesPenuaan
dapatdiramalkanyangterjadipadasemuaorangpadasaatmerekamencapaiusia
berkembangsampaipadakeseluruhansistem(Stanley,2006).
Tahapdewasamerupakantahaptubuhmencapaititikperkembanganyang
maksimal.Setelahitutubuhmulaimenyusutdikarenakanberkurangnyajumlah
selselyangadadidalamtubuh.Sebagaiakibatnya,tubuhjugaakanmengalami
(Maryam,2012).
2.1.6TeoriTeoriProsesPenuaan
MenurutMaryam,(2012)adabeberapateoriyangberkaitandenganproses
penuaan,yaitu:teoribiologi,teoripsikologi,teorisosial,danteorispiritual.
7
1. Teoribiologis
Teoribiologimencakupteorigenetikdanmutasi, immunologyslowtheory,
teoristres,teoriradikalbebas,danteorirantaisilang.
a. Teorigenetikdanmutasi.
Menurutteorigenetikdanmutasi,semuaterprogramsecaragenetikuntuk
biokimiayangdiprogramolehmolekulmolekulDNAdansetiapselpada
saatnyaakanmengalamimutasi.
b. Immunologyslowtheory
menyebabkankerusakanorgantubuh.
c. Teoristres.
Teoristresmengungkapkanmenuaterjadiakibathilangnyaselselyang
biasadigunakantubuh.Regenerasijaringantidakdapatmempertahankan
menyebabkanselseltubuhlelahterpakai.
d. Teoriradikalbebas
Radikalbebasdapatterbentukdialambebas,tidakstabilnyaradikalbebas
8
seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan selsel tidak
dapatmelakukanregenerasi.
e. Teorirantaisilang
Padateorirantaisilangdiungkapkanbahwareaksikimiaselselyangtua
menyebabkankurangnyaelastisitaskekacauan,danhilangnyafungsisel.
2. Teoripsikologi
Perubahanpsikologisyangterjadidapatdihubungkanpuladengankeakuratan
belajar pada usia lanjut menyebabkan mereka sulit untuk dipahami dan
Dengan adanya penurunan fungsi sistem sensorik, maka akan terjadi pula
penurunankemampuanuntukmenerima,memproses,danmeresponsstimulus
sehinggaterkadangakanmunculaksi/reaksiyangberbedadaristimulusyang
ada.
3. Teorisosial
Adabeberapateorisosialyangberkaitandenganprosespenuaan,yaituteori
interaksisosial(socialexchangetheory),teoripenarikandiri(disengagement
theory),teoriperkembangan(developmenttheory),danteoristratifikasiusia
(agestratificationtheory).
9
a. Teoriinteraksisosial.
situasitertentu,yaituatasdasarhalhalyangdihargaimasyarakat.Pada
interaksisosialmerekajugaberkurang,yangtersisahanyalahhargadiri
dankemampuanmerekauntukmengikutiperintah.
b. Teoripenarikandiri.
perlahanlahanmenarikdiridaripergaulandisekitarnya.
c. Teoriaktivitas.
Teoriinimenyatakanbahwapenuaanyangsuksesbergantungbagaimana
mempertahankanaktivitas tersebutlebihpentingdibandingkankuantitas
danaktivitasyangdilakukan.
d. Teorikesinambungan.
Teoriinimengemukakanadanyakesinambungandalamsikluskehidupan
gambarannya kelak pada saat ia menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat
10
bahwagayahidup,perilaku,danharapanseseorangternyatatidakberubah
meskipuniatelahmenjadilansia.
e. Teoriperkembangan.
Akantetapi,teoriinitidakmenggariskanbagaimanacaramenjadituayang
diinginkanatauyangseharusnyaditerapkanolehlansiatersebut.
f. Teoristratifikasiusia
kelompokdapatditinjaudarisudutpandangdemografidanketerkaitannya
dengankelompokusialainnya.Kelemahannyaadalahteoriinitidakdapat
dipergunakanuntukmenilailansiasecaraperorangan,mengingatbahwa
stratifikasisangatkompleksdandinamissertaterkaitdenganklasifikasi
kelasdankelompoketnik.
4. Teorispiritual
Komponenspiritualdantumbuhkembangmerujukpadapengertianhubungan
individudenganalamsemestadanpersepsiindividutentangartikehidupan
2.2 FungsiKognitif
2.2.1 Definisi
11
Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti
merupakankemampuanatensi,memori,pertimbangan,pemecahanmasalah,serta
kemampuaneksekutifsepertimerencanakan,menilai,mengawasidanmelakukan
evaluasi(PERDOSSI,2009).
Kemampuankognitifterusberkembangselamamasadewasa,tetapitidak
semuaperubahankognitifpadamasadewasamengarahpadapeningkatanpotensi.
seiringdenganpertambahanusia.Meskipundemikian,sejumlahahliberpendapat
dewasaakhir,dapatditingkatkankembalimelaluiserangkaianpelatihan(Desmita,
2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Yuniati & Riza (2004), bahwa faktor
faktoryangberhubungandengankeluhansubyektifgangguankognitifpadalansia
antara lain adalah faktor umur, faktor kesulitan merawat diri, factor perasaan
sedih,rendahdiridantertekan,factorkesulitanmelaksanakanfungsisosial,factor
pendidikan,faktorstatusperkawinandanfaktorkonsumsibuahdansayur
2.2.2.DomainFungsiKognitif
Fungsikognitifterdiridari:
1. Atensi
12
dibutuhkan. Atensi merupakan hasil hubungan antara batang otak,
aktivitaslimbikdanaktivitaskortekssehinggamampuuntukfokuspada
Konsentrasimerupakankemampuanuntukmempertahankanatensidalam
eksekutif.
2. Bahasa
Bahasamerupakanperangkatdasarkomunikasidanmodalitasdasaryang
membangunkemampuanfungsikognitif.Jikaterdapatgangguanbahasa,
mengalamikesulitanatautidakdapatdilakukan.Fungsibahasameliputi4
parameter,yaitu:
a. Kelancaran
denganpanjang,ritmedanmelodiyangnormal.Metodeyangdapat
membantumenilaikelancaranpasienadalahdenganmemintapasien
menulisatauberbicarasecaraspontan.
b. Pemahaman
untukmelakukanperintahtersebut.
13
c. Pengulangan
kalimatyangdiucapkanseseorang.
d. Penamaan
besertabagianbagiannya.Gangguanbahasaseringterlihatpadalesi
disfungsiotak.Pentingbagiklinikusuntukmengenalgangguanbahasa
neuroanatomi.
e. Memori
fungsimemori.Fungsimemoridibagidalamtigatingkatanbergantung
padalamanyarentangwaktuantarastimulusdenganrecall,yaitu:
dibutuhkanpemusatanperhatianuntukmengingat(attention)
beberapamenit,jam,bulanbahkantahun.
14
3) Memorilama(remotememory),rentangwaktunyabertahuntahun
bahkanseusiahidup.
fungsimemori.Ketidakmampuanmempelajarimateribarusetelah
retrogradmerujukpadaamnesiapadayangterjadisebelumbrain
memoripadaawalperjalananpenyakitnya.Tidaksemuagangguan
memorimerupakangangguanorganik.Pasiendepresidanansietas
pemeriksaantidakdijumpaidefekpadarecentmemory.
4) Visuospasial
sepertimenggambarataumeniruberbagaimacamgambar(misal:
berperandalamkemampuankonstruksidanlobusparietalterutama
hemisferkananberperanpalingdominan.Menggambarjamsering
eksekutifdimanaberkaitandengangangguandilobusfrontaldan
parietal.
15
5) Fungsieksekutif
Fungsieksekutifdariotakdapatdidefenisikansebagaisuatuproses
kompleksseseorangdalammemecahkanmasalah/persoalanbaru.
mengevaluasinya,menganalisasertamemecahkan/mencarijalan
keluarsuatupersoalan.
2.2.3. AnatomiFungsiKognitif
Masingmasingdomainkognitiftidakdapatberjalansendirisendiridalam
menjalankanfungsinya,tetapisebagaisatukesatuan,yangdisebutsistem
limbik.Sistemlimbikterdiridariamygdala,hipokampus,nucleustalamik
anterior,girussubkalosus,giruscinguli,girusparahipokampus,formasio
penghubungsistemini(Waxman,2007).
emosi,fungsineuroendokrindanaktivitasotonom.Strukturotakberikut
inimerupakanbagiandarisistemlimbik
kananpredominanuntukbelajaremosidalamkeadaantidaksadar,dan
padahemisferkiripredominanuntukbelajaremosipadasaatsadar.
pemeliharaanfungsikognitifyaituprosespembelajaran.
16
3. Girusparahipokampus,berperandalampembentukanmemorispasial.
4. Giruscinguli,mengaturfungsiotonomsepertidenyutjantung,tekanan
darahdankognitifyaituatensi.
5. Forniks,membawasinyaldarihipokampuskemammillarybodiesdan
pembelajaran.
produksidanpelepasanhormon,tekanandarah,denyutjantung,lapar,
haus,libidodansiklustidur/bangun,perubahanmemoribarumenjadi
memorijangkapanjang.
katalain,thalamusmerupakanpusatpengaturanfungsikognitifdiotak
/sebagaistasiunrelaykekorteksserebri.
pembelajaran.
9. Girusdentatus,berperandalammemoribaru.
asosiasi.
Sedangkanlobusotakyangberperandalamfungsikognitifantaralain:
17
1. Lobusfrontalis
Padalobusfrontalismengaturmotorik,prilaku,kepribadian,bahasa,
memori,orientasispasial,belajarasosiatif,dayaanalisadansintesis.
limbikdanadanyaperubahanemosibilaterjadikerusakan.
2. Lobusparietalis
auditori,taktil)dariareasosiasisekunder.Karenamenerimainputdari
menggambarkanapayangmerekalihatataupegang.
3. Lobustemporalis
Lobustemporalisberfungsimengaturpendengaran,penglihatan,emosi,
danvisual.
4. Lobusoksipitalis
Lobusoksipitalisberfungsimengaturpenglihatanprimer,visuospasial,
memoridanbahasa(Markam,2003).
18
2.2.4 Tes Untuk Menilai Fungsi Kognitif (Mini Mental State Examination
(MMSE)
2.2.4.1Pengertian
dikembangkanuntukskriningdemensia,namunsekarangdigunakansecaraluas
instrumenskriningyangpalingluasdigunakanuntukmenilaistatuskognitifdan
statusmentalpadausialanjut(Kochhanndkk.2009,Burnsdkk.2002).
banyakdipakai.PemeriksaanstatusmentalMMSEFolsteinadalahtesyangpaling
seringdipakaisaatini.
nama rumah sakit ini (kota, kabupaten, dll) ?. Tiap pertanyaan yang benar
19
2. Penilaian Registrasi (3 poin).
benda yang dapat disebutkan pasien pada kesempatan pertama dicatat dan
diberikan skor (0-3). Jika pasien tidak dapat menyebutkan ketiga nama benda
tersebut. Jika pasien tetap tidak dapat mengulangi ketiga kata tersebut, berarti
hentikan setelah 5 angka. Skor berdasarkan jumlah angka yang benar. Jika
pasien tidak dapat atau tidak dapat mengerjakan tugas tersebut, maka dapat
4. Ingatan (3 poin)
20
Pasien diperintahkan untuk mengucapkan 3 kata yang diberikan sebelumnya
dengan menggunakan pensil. Skor 1 poin setiap nama benda yang benar (0-2).
yang diucapkan oleh penguji pada hanya sekali kesempatan. Skor 0 atau 1.
Taruh kertas ini pada tangan kanan anda, lipat menjadi 2 bagian, dan taruh di
lantai. Skor 1 poin diberikan pada setiap perintah yang dapat dikerjakan
(hurufnya harus cukup besar dan terbaca jelas oleh pasien. Pasien diminta
untuk membaca dan melakukan apa yang tertulis. Skor 1 diberikan jika pasien
dapat melakukan apa yang diperintahkan. Tes ini bukan penilaian memori,
Kalimat yang ditulis harus mengandung subjek, kata kerja dan membentuk
21
Menirukan : pasien ditunjukkan gambar segilima yang berpotongan, dan
dan ada 2 sudut yang berpotongan unruk mendapatkan skor 1 poin. Tremor
Setelah dilakukan penilaian, skor dijumlahkan dan didapatkan hasil akhir. Hasil
dalamkurunwaktutertentu.SkorMMSEnormal2430.Bilaskorkurangdari24
AlzheimerIndonesia,2003).
denganalamperasaanyangsedihdangejalapenyertanya,termasukperubahan
padapolatidurdannafsumakan,psikomotor,konsentrasi,anhedonia,kelelahan,
rasaputusasadantidakberdaya,sertabunuhdiri(Kaplan,2010)
Depresi adalah suatu jenis gangguan alam perasaan atau emosi yang
disertai komponen psikologik; rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak
dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. Depresi disebabkan oleh
22
banyak faktor antara lain: faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor
kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih
sayang atau harga diri dan akibat kerja keras. Depresi merupakan reaksi yang
normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi
merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi
dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang
nyeri abdomen dan dada, anoreksia, sakit punggung,pusing. Merasa dirinya sudah
tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan
melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung,
gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseret.Kadang-kadang dapat terjadi
stupor. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering
terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai daya
23
khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam,
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu. Pada pasien depresi juga
2011).
6. Gangguan tidur : insomnia (sukar atau tidak dapat tidur) atau sebaliknya
hipersomnia (terlalu banyak tidur). Gangguan ini sering kali disertai dengan
meninggal.
7. Agitasi atau retardasi psikomotor (gaduh gembira atau lemah tak berdaya).
8. Hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka lagi melakukan hobi,
24
Menurut Stanley & Beare (2006), gejala-gejala depresi, yang tetap sama
selama rentang kehidupan, dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, sering
ketakutan yang tidak beralasan, pendekatan diri kembali pada kegagalan kecil,
delusi, halusinasi, kritik yang ditujukan pada diri sendiri dan orang lain, pasif.
3. Vegetatif
remas tangan, menarik atau mengusap rambut, tubuh atau pakaian, sulit tidur,
terus terjaga, terbangun dini hari, penurunan atau peningkatan nafsu makan,
tentang kematian, bunuh diri atau upaya bunuh diri, konstipasi, takikardia.
Menurut Maryam, et al., (2008) depresi dapat timbul secara spontan ataupun
25
atau mental (stroke atau demensia) sehingga menjadi sangat bergantung pada
buatan dibagi menjadi faktor biologi, faktor genetik, dan faktor psiko sosial.
1. Faktor biologi
serotonin dapat mencetuskan depresi, dan pada pasien bunuh diri, beberapa
pasien memiliki serotonin yang rendah. Pada terapi despiran mendukung teori
Selain itu aktivitas dopamin pada depresi adalah menurun. Hal tersebut
26
disregulasi neuroendokrin. Disregulasi ini terjadi akibat kelainan fungsi
yang paling sering terganggu yaitu adrenal, tiroid, dan aksis hormon
adanya defek pada sistem umpan balik kortisol di sistem limpik atau adanya
CRH (Kaplan, 2010). Sekresi CRH dipengaruhi oleh emosi. Emosi seperti
(PVN), yang merupakan organ utama pada sistem endokrin dan fungsinya
mengalami kehilangan secara selektif pada sel sel saraf selama proses
menua. Walaupun ada kehilangan sel saraf yang konstan pada seluruh otak
27
selama rentang hidup, degenerasi neuronal korteks dan kehilangan yang lebih
besar pada sel-sel di dalam lokus seroleus, substansia nigra, serebelum dan
menjadi setengah pada umur 80-an tahun dibandingkan dengan umur 60-an
tahun.
2. Faktor Genetik
antara anggota keluarga tingkat pertama dari individu yang menderita depresi
umum. Angka keselarasan sekitar 11% pada kembar dizigot dan 40% pada
kembar monozigot.
3. Faktor Psikososial
28
atau sanak saudara, penurunan kesehatan, peningkatan isolasi diri,
29
proyeksi sebagai mekanisme defensif) mempunyai resiko yang rendah
(Kaplan, 2010).
depresi dari duka cita atas dasar bahwa pasien terdepresi merasakan
penurunan harga diri yang melanda dalam hubungan dengan perasaan bersalah
dan mencela diri sendiri, sedangkan orang yang berkabung tidak demikian.
terjadi proses belajar bahwa mereka tidak berdaya. Pada manusia yang
2010).
30
2.4 Skrining depresi pada lansia
dapat dipercaya serta valid dan memang dirancang untuk diujikan kepada lansia.
Salah satu alat yang paling mudah digunakan dan diinterpretasikan di berbagai
tempat adalah Geriatric Depression Scale (GDS) (Stanley & Beare, 2006).
dkk, telah diuji dan digunakan secara luas dengan populasi yang lebih tua.
diisi sendiri dengan ya atau tidak atau dapat dibacakan untuk orang dengan
dan 20-30 mengindikasikan depresi berat. GDS ini dapat dimampatkan menjadi
hanya 15 pertanyaan saja dan mungkin lebih sesuai untuk dipergunakan dalam
praktek umum sebagai alat penapis depresi pada usia lanjut. Dalam penelitian ini
nantinya, GDS yang akan dipergunakan adalah GDS yang telah mengalami
31
normal/tidak depresi, sedangkan lebih dari 5 mengindikasikan depresi (Sheikh &
(58,8%). Hasil uji Chi Square diperoleh X2 = 6,830 dan p = 0,009, maka H0
depresi pada lanjut usia demensia tidak signifikan (p= 0,247>0,05). Tidak ada
hubungan antara gangguan kognitif dengan depresi pada lanjut usia demensia di
posyandu lansia.
32
2.6 Kerangka Teori
1. Faktor biologi
2. Faktor genetic
3. Faktor psiko sosial
a. Hilangnya peranan social
Depresi Lansia
b. Hilangnya otonomi
c. Kematian teman atau sanak saudara
d. Penurunan kesehatan
e. Peningkatan isolasi diri
f. Keterbatasan finansial
g. Penurunan fungsi kognitif
2.8 Hipotesis
Ha: Ada hubungan penurunan fungsi kognitif dengan kejadian depresi pada lansia
di UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung Selatan
Tahun 2016.
33
Ho: Tidak ada hubungan penurunan fungsi kognitif dengan kejadian depresi pada
lansia di UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung
BAB III
METODE PENELITIAN
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
pengumpulan data sekaligus pada saat itu (point time approach). Artinya
34
3.4 Subyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal UPTD Pelayanan
orang.
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek peneliti yang
a. Lansia yang tinggal UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha
b. Responden kooperatif/Kapabel
berada di ruang isolasi, 2 orang melarikan diri dan 2 orang meninggal dunia.
35
2. Variabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian
depresi.
Variabel Independen
2 Penurunan Suatu proses mental MMSE Test 0: Ordinal
fungsi manusia yang meliputi Gangguan
kognitif perhatian persepsi, (<24)
proses berpikir, 1 : Normal
pengetahuan dan (24-30)
memori
diberi nilai 0 dan jawaban tidak diberi nilai 1, sedangkan untuk pertanyaan
diberi nilai 1 dan jawaban tidak diberi nilai 0, sehingga skor terendah 0
36
dan tertinggi 15. Dan MMSE untuk pengukuran fungsi kognitif nilai
1. Editing
mengoreksi data bila terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat diteliti.
2. Coding
3. Processing
Memasukkan data yang telah dilakukan koding kedalam program SPSS versi
22.0.
4. Cleaning
Mengelompokkan data sesuai dengan variabel. Data diolah dan dianalisis dengan
Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tenik sebagai
berikut:
1. Uji Univariat
37
Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi variabel
dependen dan variabel independent. Data yang terkumpul dalam penelitian ini
2. Uji Bivariat
Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dengan menggunakan
b. Jika p value > 0.05 maka tidak bermakna/signifikan, berarti tidak ada
relatif (RR) dan Odds ratio (OR). Nilai OR digunakan untuk jenis penelitian
tidak terekspose.
38