Anda di halaman 1dari 12

LATAR BELAKANG

Surabaya merupakan salah satu dari sedikit kota di Indonesia yang perkembangannya
terlampau pesat terlebih surabaya termasuk penyokong ekonomi jawa timur dikutip dari laman
www.liptan6.com 2014 yakni perdagangan, hotel dan restoran, tak dipungkiri juga termasuk
perkembangan masyarakatnya dengan banyaknya perumahan-perumahan, industri-industri
baru pusat perdagangan dan sejenisnya yang membuat keseimbangan kota tidak cukup
terarah, perlunya perancangan untuk mengatasi dampak perkembangan kota sangatlah di
peruntukan untuk kota surabaya,
Seperti dampak perkembangan penduduk yang kurang terkendali, mahalnya harga tanah,
keterbatas lahan baru, banyaknya ivestor, pembisnis maupun wisatawan yang keluar masuk di
surabaya. Dari beberapa dampak yang terkait tersebut aspek yang dapat membuat
perkembangan bisa lebih terarah adalah dibukanya lahan untuk mix use building atau komlpeks
bangunan multi fungsi, seperti pengertian mixed-use building itu sendiri suatu bangunan yang
mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus, umumnya fasilitas komersial yang meliputi mall,
perkantoran. perbankan, perhotelan, kondominium, apartemen, rekreasi, auditorium, cineplex,
studio radio/TV, ruang observasi dan restoran, parkir. Kesemua fungsi tadi disusun secara
vertical dalam wujud suatu bangunan tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,
menciptakan citra dan identitas spesifik serta integrasi maksimal semua elemen sistem dalam
bangunan.
Oleh karena itu peranan bangunan berkonsep multi fungsi sangatlah diperuntukan untuk
surabaya dengan acuan utama untuk pengembangan yang bisa mencakup beberapa
kebutuhan masyarakat, misalnya apartement, departement store, dan pusat pameran,
kesinambungan tiga fungsi sekaligus dengan penekanan juga pada sustainable desain, akan
memberi dampak lebih positif pada lingkungan dan citra dari bangunan itu sendiri.

INDENTIFIKASI MASALAH
Pesatnya pertumbuhan kota tanpa di barengi dengan menjaga lingkungan kota itu sendiri
Kurangnya Sustainable desain sebagai konsep utama bangunan di kota yang semakin pesat..?
Keterbatasan pusat promosi pada Sektor pariwisata, bisnis, iptek maupun science,?
Priorioritas utama masyarakat akan keamanan dalam memilih hunian, apartement sebagai
pilihan yang lebih efektif?
Kurang banyaknya pusat-pusat untuk menjual Banyaknya hasil kreatif dari masyarkat..?
Kebutuhan sarana kegiatan yang beragam secara terpadu dalam suatu wadah secara
memadai, termasuk didalamnya adalah ruang terbuka hijau..?
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merancang atau menciptakan kompleks massa, apartemen, pusat kerajinan, dan
exhibition center, dengan konteks sebagai wadah sarana masyarakat kota yang bisa memberi
dampak positif untuk sirkulasi dan saling terhubung satu sama lain..
Bagaimana merancang kompleks mixed-use building yang tetap mempertahankan filosofi
sekitar kawasan dan mampu memberikan gambaran sebagai contoh kongrit yang lebih baik.
Bagaimana merancang mix use building yang tetap stabil dalam pemeliharaan lingkungan
bahkan membawa dampak baik bagi kawasan tersebut.?
Bagaimana merancang kompleks massa dalam lahan yang tidak luas namun mampu
memberikan kesinambungan dikota yang kian pesat.

TUJUAN
Tujuan utama adalah untuk menggali lebih dalam dan merumuskan dasar-dasar tentang
perancangan bangunan berkonteks multi fungsi yang saling bersinergi namun tetap
memberikan pengaruh penting terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, dengan konsep
yang matang serta pemanfaatan lahan yang ada.

SASARAN
Tiga massa yang saling berhubungan yaitu apartement keluarga, departement store, dan
exhibition center untuk pameran kesenian, dengan sirkulasi efektif, kenyamanan dan keamanan
serta penekanan pada Sustainable bangunan untuk pengguna.
BATASAN
komposisi 40% area terbangun dan 60% area terbuka (RTH dan RTNH)
Klasifikasi bangunan : kompleks dengan ragam sistem struktur
Jumlah lantai : 2 - 20 lantai
Jumlah massa : 3 - 4 massa
Macam fungsi : 2 - 4 fungsi
Lingkup pelayanan : skala kota
Macam pemakai : 2 - 3 macam pemakai
Sistem struktur : struktur bangunan tinggi dan struktur bentang lebar
Sistem utilitas : building system/ smart building
Sistem Sirkulasi & parkir : memfasilitasi Kendaraan (parking building dan/ atau basement)
dan manusia sesuai perhitungan kebutuhan
Lokasi : Pusat kota
Luas lahan : >15.000 m2 atau sesuai tapak yang diberikan
Isu strategis : green building
Kendala lahan : butuh pengolahan
Kendala sekitar lahan : butuh diperhatikan

docslide.net
PEMAHAMAN UMUM
DEFINISI MIXED USE MENURUT PARA TOKOH :
Mixed Use Building adalah salah satu berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang
berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai
ekonomi tinggi) sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimana semua kegunaan dan
fasilitas saling berkaitan kerangka integrasi yang kuat (dikembangkan dari Meyer, 1983)
Mixed Use Building adalah penggabungan dua masa bangunan atau lebih ke dalam satu
wadah dengan cara yang terkoordinasi dan saling terkait satu sama lain seperti: kantor,
tempat perbelanjaan, hotel, atau perumahan (Sumber: R. Michael Hampton,"One Dozen
Apartments & Townhomes: A Cos Analysis", NAHB Builder's Show l997)
Mixed Use Building adalah penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam
bangunan. (dimitri procos,mixed land from revival too innovation,strouds burg, pennsylvania:
dowdin hutchinson & ross.inc, 1976,piX)
Mixed Use Building adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai fungsi kegiatan termasuk
hotel, apartment dan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan
lainnya.(dydley H.william, Encyclopedia of america, USA : Mc. Graw Hill)

SEJARAH MIXED USE :


Sejarah perkotaan memiliki banyak contoh mengenai mixed use building yang sedang dipelajari
sekarang ini. Kota-kota bersejarah di Yunani dan Roma serta kota-kota di Itali, Perancis, dan
Inggris merupakan contoh perkotaan di jaman medieval yang dikelilingi tembok tinggi.
Perkotaan tersebut memiliki kepadatan yang tinggi dan memiliki fungsi pemerintahan, komersil,
dan pemukiman yang terintegrasi.Tren dan pola pengembangan kota berubah secara radikal di
abad ke-20. Perubahan ini telah menghasilkan konteks baru dalam pendekatan perencanaan
dan pengembangan, serta menciptakan jenis baru dalam perkembangan fungsi campur beserta
lingkungan yang belum pernah ada sebelumnya.
Di Indonesia, salah satu kawasan mixed use building yang ada di Jakarta adalah
Senayan City, yang menggabungkan pusat perbelanjaan 5 lantai, perkantoran 21 lantai,
apartemen 23 lantai, dan hotel bintang lima 22 lantai. Keempat fungsi bangunan menyatu
dalam satu kawasan yang dihubungkan oleh sebuah podium yang digunakan sebagai pusat
perbelanjaan, sehingga terlihat seperti massa bangunan yang utuh.

2.1.3. KARAKTERISTIK MIXED USE :


Kawasan mixed use memiliki karakteristik point-point berikut ini (SCHWANKE ET AL, 2003:4 ) :
Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut
Terdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi-fungsi yang terdapat
didalamnya
Hubungan yang relatif dekat antara 1 bangunan dengan bangunan lainya dengan hubungan
interkoneksi antar bangunan di dalamnya.
Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan.
CIRI-CIRI MIXED USE :
Mewadahi 2 fungsi urban atau 1ebih misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian, hotel,
dan entertainment! cultural! recreation.
Terjadi integrasi dan sinergi fungsional
Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan yang
memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.

TIPOLOGI MASSA
APARTEMEN
DEFINISI
Apartemen merupakan tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan ruang
duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi yang terletak pada satu
lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal. (Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 1994, p : 69 )
Apartemen merupakan bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal dan vertikal agar
tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat rendah atau bangunan
tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai dengan standar yang ditentukan. ( Ernst
Neufert, 1980, p : 86 )
Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah flat atau
rumah petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat
kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di perkotaan.
(Endy Marlina, 2008)
Jadi, secara umum, Apartemen dapat diartikan sebagai suatu bangunan yang terdiri dari
beberapa unit hunian yang disusun secara bertingkat, serta memiliki kebutuhan ruang dan
fasilitas yang sama, untuk mengatasi masalah kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan
lahan di perkotaan.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap


KLASIFIKASI APARTEMEN
Apartemen Berdasarkan Sistem Kepemilikan.
1. Yang Dijual. a. Sistem milik (Condominium). Sistem ini memungkinkan penghuni memiliki
dan pengelolaannya oleh organisasi penghuni, selanjutnya pemilik hunian tersebut bebas
menjual kepada orang lain. b. Sistem Koperasi (Cooperative) Sistem ini penghuni menjadi
anggota koperasi serta mempunyai saham dalam koperasi kepemilikan apartemen tersebut.
2. Yang Disewakan Berlaku Undang-undang pemerintah tahun 1963 yang mengatur batasan
waktu bagi orang-orang asing untuk tinggal dan hal untuk memiliki rumah di Indonesia. Maka
untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan usaha-usaha : Sistem beli/sewa kontrak bagi
masyarakat Indonesia atau badan usaha yang berhak. Untuk orang asing mereka hanaya
dapat menyewa, mengontrak dari pemiliknya/developer atau sebagai rumah dinas dari
perusahaan tempat mereka bekerja. Ada beberapa sistem sewa yang dikenal antara lain :
a. Sewa Biasa Penghuni membayar uang sewa kepada pemilik/pengelola bangunan, sesuai
dengan perjanjian.
b. Sewa Beli Uang sewa berfungsi sebagai angsuran pembelian, bila angsuran telah
memenuhi harga yang ditetapkan, maka bangunan menjadi milik penghuni.
c. Sistem Kontrak Penghuni membayar uang sewa secara periodic sesuai dengan
persetujuan, bila masa kontrak telah berakhir, dapat dilakukan perjanjian baru sesuai dengan
kesepakatan bersama.

http://mengenal-apartemen.blogspot.co.id

Apartemen Berdasarkan Tipe Pengelolaannya.


Serviced Apartemen. Apartemen yang dikelola secara menyeluruh oleh manajemen tertentu,
biasanya menyerupai cara pengelolaan sebuah hotel, yaitu penghuni mendapatkan pelayanan
ala hotel bintang lima, misalnya unit berperabotan lengkap, housekeeping , layanan kamar,
laundry , business centre.
Apartemen Perseorangan (Condominium). Apartemen ini biasanya apartemen yang mewah.
Apartemen tersebut dapat dimiliki menjadi milik perseorangan. Biaya perawatan dan pelayanan
dibayarkan kepada pengelola apartemen.
Apartemen Milik Bersama (Cooperative). Tipe apartemen ini biasanya dimiliki oleh semua
penghuni yang ada di dalam apartemen tersebut. Sehingga mulai dari perawatan, tanggung
jawab dan pelayanan semua menjadi tanggung jawab dari penghuni yang tinggal di dalam
apartemen tersebut.

Apartemen Berdasarkan Penghuni.


Apartemen Keluarga. Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anaknya. Bahkan tidak jarang orang tua dari ayah atau ibu tinggal bersama. Terdiri dari dua
hingga empat kamar tidur, belum termasuk kamar tidur pembantu yang tidak selalu ada.
Biasanya dilengkapi dengan balkon untuk interaksi dengan dunia luar.
Apartemen Lajang/Mahasiswa. Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah
dan biasanya tinggal bersama teman mereka. Mereka menggunakan apartemen sebagai
tempat tinggal, bekerja, dan beraktivitas lain di luar jam kerja.
Apartemen Pebisnis/Ekspatrial. Apartemen ini digunakan oleh para pengusaha untuk bekerja
karena mereka telah mempunyai hunian sendiri di luar apartemen ini. Biasanya terletak dekat
dengan tempat kerja sehingga memberi kemudahan bagi pengusaha untuk mengontrol
pekerjaannya.
Apartemen Manula. Apartemen ini merupakan suatu hal yang baru di Indonesia dan belum
ada perwujudan dalam perancangannya, meskipun sudah menjadi sebuah kebutuhan. Di luar
negeri seperti Amerika, China, Jepang, dan lain-lain telah banyak dijumpai apartemen untuk
hunian manusia usia lanjut. Apartemen manula ini merupakan fasilitas hunian bersama yang
terintegrasi dengan beragam aktifitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan manula,
fasilitas komersil yang menunjang kebutuhan dan aktifitas penghuni, serta taman publik manula
yang memungkinkan penghuni tetap dapat berinteraksi dengan masyarakat luar.

Apartemen Berdasarkan Lokasi


- City Apartemen
- Airport Apartemen
- Sub Urban Apartemen
- Semi Residential Apartemen
Apartemen berdasarkan Jenis dan Besar Bangunan - Garden Apartemen
- Walked-Up Apartemen
- Low Rise Apartment
- Medium Rise Apartment
- High Rise Apartment

silvphie.wordpress.com
Tipe-tipe Unit Apartemen
Studio
Apartemen ini hanya memiliki satu ruangan dan bersifat terbuka atau tanpa partisi. Semua
ruangannya bersifat multifungsi sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur. Hanya kamar
mandi yang mempunyai sekat atau termasuk ruang yang terpisah. Apartemen ini relatif kecil
sehingga cocok untuk dihuni oleh kaum muda berjumlah 1 atau 2 orang.
Apartemen 1,2,3 kamar
Apartemen ini secara pembagian ruang atau fungsionalnya sama seperti rumah biasa karena
memiliki kamar tidur terpisah dan ruang duduk, ruang makan, dapur yang bisa terbuka dalam
satu ruang ataupun terpisah. Luas apartemen ini beragam tergantung dari ruang dan jumlah
kamarnya.
Loft
Loft merupakan apartemen dari bekas bangunan gudang atau pabrik. Cara membuat bangunan
ini menjadi sebuah apartemen dengan menyekat bangunan ini menjadi beberapa unit hunian.
Tipe apartemen ini biasanya memiliki ruang yang tinggi, mezanin atau memiliki 2 lantai dalam 1
unit.
enthouse
Penthouse merupakan apartemen yang berada di lantai paling atas dari sebuah bangunan
apartemen. Luasnya lebih besar dibandingkan ruang yang ada di bawahnya sehingga
terkadang dalam 1 lantai hanya ada 1 atau 2 unit apartemen. Karena lebih mewah penthouse
sangat privat sehingga memiliki lift khusus untuk penghuninya.
STUDI BANDING

Dari arsitek. Bertingkat tinggi mewah proyek perumahan yang berkelanjutan, Vitra, dirancang
oleh arsitek Daniel Libeskind, Studio Libeskind (New York / Milan / Zurich) dan dikembangkan
oleh JHSF (Brazil), perusahaan pengembangan real estat terkemuka Brasil. Proyek ini selesai
pada Maret, di mana penyewa mulai menempati unit. Vitra adalah proyek pertama Libeskind di
Amerika Selatan.
Vitra adalah kaca-berpakaian, bertingkat tinggi proyek perumahan bercahaya di distrik Itaim Bibi
dari So Paulo, dekat sejumlah jalan utama kota, menawarkan akses ke populer taman
Ibirapuera dan Do Povo. Berani, desain patung memiliki faade kaca multi-faceted
diartikulasikan oleh balkon hias yang membentuk pola ritmis di faade.
Vitra, studio libeskind, sebuah hunian apartement yang di bangun di amerika selatan oleh
arsitek daniel libeskind, bertempat di pusat kota dengan akses yang sangat mudah terlebih
konsep yang di usung oleh apartemen ini adalah modern apartemen dengan fasad multi
face,balkon yang dibuat pola ritmis dan yang terpenting adalah memanfaatkan lingkungan,
sedikit contoh adalah penggunaan banyak kaca untuk pengurangan penggunaan energi listrik
dengan mengaplikasikan cahaya alami, namun tetap di dampingi dengan area area green di
sudut bangunan.

Arsitek : Studio Libeskind


Lokasi : Avenida Horcio Lafer, 500 - Itaim Bibi, So Paulo - SP, 04538-
082, Brazil
Pengembang : JHSF
Dibangun : 2015
Photografi : Ana Mello, Romulo Fialdini
TIPOLOGI MASSA
PUSAT PERBELANJAAN(khusus kerajinan)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUSAT PERBELANJAAN :


Sejarah perkembangan pusatperbelanjaandi mulai pada abad pertengahan.Pada waktu itu
orang melakukan jual beli di bawah pohon yang membentuk suatu deretan atau garis
memanjang.Karena jumlah penduduk semakin bertambah, maka kualitas dan kuantitas barang
yang diperdagangkan juga semakin meningkat.Akibat dari hal tersebut bertambah luasnya
tempattempat yang menjadi tempat perbelanjaan.Perkembangan fisik tempat-tempat tersebut
menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada masa itu.Jalan-jalan yang semula
hanya diteduhi oleh pohon-pohon yang berderet lalu berubah menjadi suatu jalan dengan
gedung-gedung disebelah kanan dan kirinya. Perkembangan fisik ini dapat dilihat pada pusat
perdagangan di Cologne, Jerman Barat, yang menutup suatu jalan untuk kegiatan berbelanja,
sehingga orang dapat berbelanja dengan berjalan kaki tanpa adanya gangguan dari kendaraan.
Di sini terlihat bahwa perkembangan tingkat ekonomi, sosial, dan budaya sangat berpengaruh
pada urban design-nya

DEFINISI
Pusat perbelanjaan (Shopping Centre) merupakan tempat perdagangan eceran atau retail yang
lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.Hal ini dapat dilihat pada definisi pusat
perbelanjaan dibawah ini. Menurut Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh,
definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa toko eceran,
yang umumnya dengan satu atau lebih tokoserba ada,toko grosir dan tempat parkir. (1991 :
121).
TIPOLOGI MASSA
department store (khusus kerajinan)
DEFINISI
department store) adalah suatu bentuk toko swalayan yang menjual barang dagangan eceran.
Pada umumnya Toserba lebih besar dari supermarket. Suatu Toserba terdiri dari
supermarket,department store,food court serta sarana hiburan (game station) yang biasanya
terdapat pada lantai yang terpisah.
Barang-barang yang tersedia di supermarket antara lain : aneka minuman, mie, susu,makanan
ringan, sembako, daging,sayur,buah, serta juga untuk berbagai barangan bukan makanan
seperti pembersih rumah, perawatan badan, produk farmasi, makanan hewan, barang
pecahbelah, elektronik dan lain sebagainya.
Untuk Department store menjual berbagai macam kebutuhan gaya yang terdiri pakaian
anak,wanita,pria, sepatu dan tas, parfum dan berbagai kebutuhan gaya lainnya.

Foodcourt dalam suatu Toserba sendiri biasanya menyatu dengan sarana hiburan game station
untuk lebih menarik konsumen makan di foodcourt
Toserba atau Pasar raya biasanya menawarkan produk dengan harga rendah bahkan sampai
mengurangkan margin untuk menarik konsumen datang. Produk-produk tertentu biasanya mie
instan, susu,sabun,shampo sering dijual dengan mendekati harga beli. Untuk memastikan
keuntungan, toserba atau pasar raya menutup margin rendah dengan jumlah hasil penjualan
keseluruhan yang tinggi, dan jualan barang yang bermargin tinggi.
Pelanggan biasanya berbelanja dengan menempatkan barang yang dipilih sendiri oleh
konsumen ke keranjang belanja (troli) atau keranjang dan membayar di kassa.
Toserba yang populer asli Indonesia antara lain: Macan Yauhan supermarket (Sumatera Utara),
Toserba Yogya (Jawa Barat), Sri Ratu (Jawa Tengah), Bravo (Jawa Timur), Grand Toserba
(Sulawesi Selatan)

KLASIFIKASI department store


1. tipe kepemilikan (type of ownership)
2. tipe keragaman barang yang dijual(type of merchandise carried)
Dimensi Citra Department Store

Barang Dagangan
Dimensi barang dagangan meliputi pemilihan barang yang didagangkan, style, kualitas serta
harga dari barang dagangan.

JENIS RETAIL DARI DEPARTEMENT STORE


1. Discount Stores / Toko Diskon
Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah
dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa
2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik
Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk
tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik
disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.
3. Department Stores
Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah
dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-
beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya
4. Convenience Stores
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas,
bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret.
5. Catalog Stores
Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media
katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah
persediaan barang yang banyak.
6. Chain Stores
Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh
perusahaan yang sama.
7. Supermarket
Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga
sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri /
Swalayan. Contoh yaitu Hero.
8. Hypermarkets / Hipermarket
Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau
lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara
retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket
hypermart dan hipermarket carrefour.
CREATIVE COMMUNITY EMPOWERMENT
menciptakan bangunan multi fungsi yang saling menguntungkan satu sama lain yang dimana di
tiap massanya memiliki keunggulan tersendiri yang antara lain yakni, apartemen yang
dirancang dengan mengedepankan potensi penghuni, potensi yang diambil adalah skill kreatif
dari masing masing penghuni untuk penekanan pada penciptaan produk furniture aksesoris
yang dimana nantinya akan disediakan beberapa ruang khusus untuk pengolahan dan
eksplorasi skill yang ada
sementara itu massa selanjutnya yakni departement store yang khusus untuk menampung hasil
dari kreatifitas penghuni apartemen namun disini departement store tetap akan digunakan
sebagai wadah kreatif serta belajar dari pengunjung yang ada dan pengelolanya dengan
penambahan karakter yang mencerminkan kreatifitasan dan juga ruang khusus untuk
penciptaan
dan yang terakhir adalah exhibition center yang perancangannya akan menempatkan rangakian
masyarakat kreatif. sebagai pondasi utama karakteristik dari bangunan tersebut dengan susana
didalamnya benar benar hidup.

mengusung perancangan dimana setiap massa bangunan memiliki sinergi yang dimana
memudahkan dan mengutamakan mansyarakat dimana memanfaatkan skill kreatif untuk
menciptakan produk yang ramah lingkungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat lain,
terlebih ada 3 fungsi dalam perancangan ini yang pertama yakni apartement yang nantinya
akan dikonsep lebih dinamis dimana ada beberapa bagian untuk mengapresiasikan skill dari
masing masing penghuni, contohnya adalah class empowerment.
dan yang kedua yakni departement store dimana dapat menampung dan menjadi lahan bisnis
masyarakat kreatif.
serta yang terakhir adalah exhibition center dimana perancangannya akan menempatkan
rangakian masyarakat kreatif. sebagai pondasi utama karakteristik dari bangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai