Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

BAKTERIOLOGI

DISUSUN OLEH

Nama : NURYANI RAIS MAHU

Nim : P07172313048

Tingkat : I

Kementerian Kesehatan RI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

Jurusan Analis Kesehatan

Ambon

2014
TUGAS BAKTERIOLOGI

DISUSUN OLEH

Nama : IRMA YANI SUNETH

Nim : P07172313025

Tingkat :I

Kementerian Kesehatan RI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

Jurusan Analis Kesehatan

Ambon

2014

MEDIA
A. PENGERTIAN MEDIA

Media adalah campuran bahan bahan dengan aquadest yang dapat menumbuhkan bakteri, virus,
jamur, atau parasit pada derajat keasaman dan inkubasi tertentu.Media berfungsi untuk menumbuhkan
bakteri, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah bakteri,
dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media

B. BENTUK MEDIA
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadatan, seperti agar-agar, gelatin dan
sebagainya. Ada tiga bentuk media, yaitu:

1. Media padat,

Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar. Jumlah tepung agar yang
ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang dibiakkan. Bila mikroba memerlukan kadar air tinggi
maka jumlah tepung agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus rendah makan penambahan
tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dn
akadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri dari tiga macam bentukyaitu:
a. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.
b. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung reaksi.
c. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.

2. Media cair,
Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Umumnya dipergunakan untuk
pembiakan mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi.
3. Media semi padat atau semi cair,
Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang. Umumnya diperlukan untuk
pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif, atau
untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri.
C. JENIS-JENIS MEDIA
1. Media Basal (media dasar) adalah media yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat
media lain yang lebih kompleks. Media ini dapat mendukung pertumbuhan hampir semua jenis mikrobia,
contohnya adalah nutrient broth, kaldu pepton, dsb.
2. Media diferensial adalah media yang bila ditumbuhi oleh mikroba yang berbeda, mikroba
tersebut akan tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat dibedakan. Contohnya: Media Triple Sugar Iron
Agar (TSIA), Media Sulfit Indol Motility (SIM), dsb.
3. Media selektif adalah media yang memungkinkan suatu jenis mikroba tumbuh dengan pesat,
sementara jenis mikroba yang lain terhambat. Contohnya: Media Salmonella Shigella Agar (SSA),
Thiosulphate Citrate Bile Salt (TCBS), dsb.
4. Media diperkaya (enrichment) adalah media yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan
mikroorganisme. Media tersebut memiliki konstituen nutrisi yang mendorong pertumbuhan mikroba
tertentu. Contohnya: kaldu selenit, atau kaldu tetrationat untuk memisahkan bakteri Salmonella thyposa
dari tinja
5. Media uji adalah media yang digunakan untuk identifikasi mikroba, umumnya ditambah dengan
substansi tertentu yang menjadi indikator, misalnya medium litmus milk.

UJI BIOKIMIA

UJI biokimia adalah pengujian larutan atau zat-zat kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup, sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia .

UJI Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu dengan lainnya yang
membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam pengamatan logika molekul sel hidup, kita
menemukan suatu pelanggaran terhadap hukum-hukum yang telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita
belum pernah memerlukan pendefinisian hukum baru. Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di dalam
kerangka hukum-hukum yang sama mengatur mesin buatan manusia. Akan tetapi, reaksi-reaksi kimia
dan proses pengaturan sel telah maju demikian pesat, melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia
.

Berikut beberapa uji biokimia yang digunakan untuk identifikasi bakteri, antara lain :

1. UJI INDOL
Media ini biasanya digunakan dalam indetifikasi yang cepat. Hasil uji indol yang diperoleh
negatif karena tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya
bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber carbon, yang dapat diketahui dengan
menambahkan larutan kovacs. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim
terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme
akibat penguraian protein(Anonim, 2008)

2. UJI MR (METHYL MERAH)


Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan methyl red.
Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang
terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran pada media akan menurunkan pH
sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila indikator metil ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH
seredndah itu maka indikator tersebut menjkadi merah. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi
asam campuran(Anonim, 2008)
3. SIMMONS CITRATE
Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna.
Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke
dalam sel.
4. UJI GULA-GULA(GLUKOSA, LAKTOSA, SUKROSA DAN MANITOL)
Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat.
Pada uji gula-gula hanya terjadi perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna
kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada media glukosa juga terbentuk
gelembung pada tabung durham yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi
berbentuk gas
5. UJI KATALASE
Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk mengetahui apakah
bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif, atau anaerob obligat dan digunakan untuk
mengetahui kemampuan mikroorganisme untuk menguraikan hidrogen peroksida dengan menghasilkan
enzim katalase. Bakteri yang memerlukan oksigen manghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) yang
sebenarnya beracun bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat tetap hidup dengan adanya anti metabolit
tersebut karena mereka menghasilkan enzim katalase yang dapat mengubah hidrogen peroksida menjadi
air dan oksigen.
Enzim merupakan katalisator sejati, dimana molekul ini meningkatkan dengan nyata kecepatan
reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan berlangsung sangat lambat. Enzim tidak dapat mengubah
titik keseimbangan reaksi yang dikatalisnya, enzim juga tidak akan habis dipakai atau diubah secara
permanen oleh reaksi-reaksi ini. Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi untuk membantu proses
metabolisme. Enzim memiliki kemampuan untuk mengkatalisis suatu reaksi. Suatu enzim adalah suatu
katalis biologis. Hampir tiap rekasi biokimia dikatalis oleh enzim. Enzim merupakan katalis yang lebih
efisien daripada kebanyakan katalis laboratorium atau industri. Enzim juga memungkinkan suatu
selektivitas pereaksi-pereaksi dan suatu pengendalian laju reaksi yang tidak dimungkinkan oleh kelas
katalis lain.
Kespesifikan enzim disebabkan oleh bentuknya yang unik dan oleh gugus-gugus polar (atau
nonpolar) yang terdapat dalam struktur enzim tersebut. Beberapa enzim bekerja bersama suatu kofaktor
non protein, yang dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Hidrolisis Gelatin terdapat enzim-
enzim yang menguraikan golongan potein disebut protenase/protease, kedua nama ini dianggap sinonim.
Contoh pada hidrolisis gelatin dimana protein diperoleh dari hidrolisis kalogen, yaitu zat pada jaringan
penghubung dan tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh mikrobia yang mensintesis enzim
proteolisis. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat apabila berada di
dalam refrigerator. Dan apabila gelatin sudah dihidrolisis oleh mikroba, maka akan tetap bersifat cair .

6. UJI VP

Dengan hasil negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan -
napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri inibukan asetil metil karbinol (asetolin) ..

Anda mungkin juga menyukai