Anda di halaman 1dari 15

Mukhtashor Al-Amtsilah At-Tashrifiyah

Peringkas dan Pensyarah: Nor Kandir


DAFTAR ISI

A. MUQODDIMAH

B. METODE BELAJAR

C. TABEL LUGHOWI DAN ISTILAHI

POIN KE-1: Menghafal Wazan

POIN KE-2: Menghafal Contoh

POIN KE-3: Penjelasan Wazan

a. Tabel Lughowi

b. Tabel Istilahi
Mukhtashor Al-Amtsilah At-Tashrifiyah

Metode belajar shafar dengan nada, ringkas, dan mudah

A. MUQODDIMAH





: .

Ilmu shorof (ejaan lain: sharaf) adalah ilmu tentang perubahan kata (morfologi). Shorof
atau shorf secara etimologi artinya berpaling atau berpindah. Selain shorof, dikenal pula istilah
tashrif. Ibnu Manzhur berkata:

Shorof adalah membalik sesuatu dari wajahnya/asalnya. (Lisnul Arb (IX/189) oleh Ibnu
Manzhur)

Sedang secara terminologi, Al-Jurjani (w. 816 H) mendefinisikan:

Shorof adalah ilmu untuk mengetahui keadaan kalam dari sisi ilal. (At-Tarift no. 864,
hal. 174 oleh Al-Jurjani)

Disiplin ilmu ini disebut ilmu shorof karena mempelajari kosa kata-kosa kata yang
dipalingkan/dikembangkan atau dibuat dari satu akar kata.


Ilustrasinya seperti ini. Ada kata . Ternyata semua kata

ini dipalingkan atau dibuat dari satu akar kata . Dari sinilah mengapa disiplin ilmu ini disebut
shorof, karena mempelajari bentuk-bentuk kejadian suatu kata (morfologi).

Kedudukan shorof bagi ahli bahasa Arab seperti ibu bagi anak. Ia sangat penting bahkan
lebih perlu didahulukan dari mempelajari ilmu nahwu, bagi yang ingin belajar bahasa Arab dengan
mudah dan menghemat waktu.

B. METODE BELAJAR
Metode belajar shorof ini, penulis bagi menjadi tiga poin penting:

1. Menghafal semua wazan (rumus) dengan nada unik. Penggunakan nada di sini sangat
membantu dalam memudahkan menghafal. Nada-nada wazan sudah penulis siapkan di
situs akademimatan.blogspot.com dan silahkan didownload format mp3.

2. Menghafal contoh wazan.

3. Penjelasan materi (penggunaan wazan).

Untuk paket lengkap audionya bisa di download di: http://bit.ly/audio_kisai (11,4 MB) yang berisi
audio mp3 tabel lughowi dan istilahi baik wazan maupun contoh.

Sementara untuk panduan pdf (ebook yang di tangan pembaca ini) bisa didownload di
http://bit.ly/panduan_kisai (0,5 MB).

Untuk tabelnya, silahkan download di http://bit.ly/tabel_kisai (pdf).


C. TABEL LUGHOWI DAN ISTILAHI

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat dua tabel berikut: [1] tabel lughowi dan [2] tabel istilahi.

3+3 (1 bab) 3+2 (5 bab) 3+1 (3 bab) 3 (6 bab)



) - ( ) - ( ) ( ) - (

) - ( ) - ( ) - (

) - ( ) - ( ) - (

) - ( ) - (

) - ( ) - (

) - (

POIN KE-1: Menghafal Wazan

Pertama: Menghafal Tabel Lughowi (vertikal/turun ke bawah)

*Baiknya Anda menyiapkan (membeli) kitab kuning Al-Amtsilah At-Tashrifiyah karya Syaikh
Mashum (harga sekitar Rp 7.500) agar tahu letaknya dan menguatkan hafalan. Jika belum
memungkinkan, bisa didownload di PlayStore pada:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.KhumKhumAmsilatuTasrif&hl=in.

1. Menghafal dhomir (kata ganti) halaman 50:

2. Menghafal madhi (kata kerja lampau) hal. 36:

3. Menghafal mudhori (kata kerja sekarang) hal. 40:

4. Menghafal isim jumlah hal. 51:




Kedua: Menghafal Tabel Istilahi (horisontal/kanan ke kiri)

1. 3 (6 Bab) artinya 3 huruf asli sebanyak 6 bab hal. 1-8:


2x


2x


2x


2x


2x


2x

2. 3+1 (3 bab) artinya 3 huruf asli + 1 huruf tambahan yang berjumlah 3 bab (hal. 12-16):


2x


2x


2x

3. 3+2 (5 bab) hal. 18-26:


2x


2x


2x


2x


2x
4. 3+3 (1 bab) hal. 28:

POIN KE-2: Menghafal Contoh

Pertama: Menghafal Tabel Lughowi (vertikal/turun ke bawah)

5. Menghafal dhomir (kata ganti) hal. 50:

6. Menghafal madhi (kata kerja lampau) hal. 36:

7. Menghafal mudhori (kata kerja sekarang) hal. 40:













8. Menghafal isim jumlah:

Kedua: Menghafal Tabel Istilahi (Horisontal/Kanan ke Kiri)

5. 3 (6 Bab) artinya 3 huruf asli sebanyak 6 bab hal. 1-8:



2x






2x


2x

2x





2x

2x

6. 3+1 (3 bab) artinya 3 huruf asli + 1 huruf tambahan yang berjumlah 3 bab (hal. 12-16):

2x


2x


2x

7. 3+2 (5 bab) hal. 18-36:

2x


2x


2x

2x


2x

8. 3+3 (1 bab) hal. 28:


2x

POIN KE-3: Penjelasan Wazan

Akhirnya sampailah kita kepada penjelasan wazan. Materi ini mudah dipahami jika Anda bersedia
mengamati tabel berikut ini:
a. Tabel Lughowi


Laki 2


>2
KG Ke-3

1


Pr 2

>2


Laki 2

>2

KG Ke-2

1

Pr
2

>2


1
Laki/Pr KG Ke-1
>1




Penjelasan:

Dhomir artinya kata ganti. Dalam bahasa Indonesia kita mengenal saya/aku dan kami/kita untuk
kata ganti ke-1 (yang berbicara), kamu dan kalian untuk kata ganti ke-2 (yang diajak bicara), dan
dia dan mereka untuk kata ganti ke-3 (yang dibicarakan). Dalam bahasa Arab tidak jauh beda,
hanya saja ada tambahan mutsanna (bentuk dua) dan dibedakannya laki/perempuan. Sehingga
huwa artinya dia (laki-laki) dan hiya artinya dia (perempuan), antum artinya kalian (laki-laki) dan
antunna artinya kalian (perempuan), sementara huma artinya mereka berdua (lelaki/perempuan).
Silahkan Anda artikan tabel di atas dengan cermat.

Madhi artinya kata kerja bentuk lampau. Setiap kata kerja PASTI memiliki pelaku dan pelakunya
adalah dhomir yang ada di sebelahnya yang sebaris. Ini juga berlaku untuk mudhori (kata kerja
bentuk sekarang). Oleh karena itu, faaltum (

) telah melakukan dan tafuluuna ( )

(sedang) melakukan pelakunya adalah kalian karena sejajar dengan dhomir antum (
) .

Silahkan sisanya Anda artikan sendiri agar lebih melekat di hafalan.

Silahkan cermati tabel di bawah ini untuk contoh wazan:


Kemudian, mari kita lanjut ke tabel berikut ini dan perhatikan artinya:


Pelaku (lk)


Dua Pelaku
(lk)


Para Pelaku
(lk)


Para Pelaku
(lk)
Para Pelaku
(lk)
Para Pelaku
(lk)


Pelaku (pr)



Dua Pelaku
(pr)


Para Pelaku
(pr)


Para Pelaku
(pr)

Praktikkan ini untuk nashoro yang artinya menolong. Beri ia pelaku sesuai dengan perubahan
wazan dengan mengacu tabel di atas untuk contoh berikut:








b. Tabel Istilahi

Perhatikan tabel berikut:







alat waktu/tempat jangan yang yang
me... me... me...! ...lah! di... me... pe...an pe...an sedang... telah...

x2

- x2







x2
Penjelasan:

Judul-judul kolom adalah nama/sebutan untuk wazan (rumus) di bawahnya. Kita lihat ada
beberapa fiil dan isim: fiil madhi, fiil mudhori, masdar, masdar mim, isim fail, isim maful, fiil amr,
fiil nahi, isim zaman/makan, dan isim alat.

1. Fiil Madhi

Fiil madhi adalah kata kerja bentuk lampau, sehingga arti faala adalah TELAH
melakukan/mengerjakan/berbuat. Juga, istafala artinya TELAH meminta pekerjaan, dan
seterusnya. Dalam konteks tertentu terjemahan TELAH baiknya tidak dibaca.

2. Fiil Mudhori

Fiil mudhori adalah kata kerja bentuk sekarang/kebiasaan, sehingga arti yafulu adalah
SEDANG melakukan, arti yuslimu adalah SEDANG memasukkan (orang ke) Islam, dan
seterusnya. Dalam konteks tertentu terjemahan SEDANG baiknya tidak dibaca.

3. Masdar dan Masdar Mim

Mudahnya, masdar adalah kata kerja yang dibendakan, contoh tulis menjadi tulisan,
melihat menjadi penglihatan, memukul menjadi pukulan, dan seterusnya. Adapun masdar
mim adalah masdar yang didahului dengan huruf mim seperti dalam tabel di atas.
Perhatikan, jumlah masdar minimal dua dan terkadang berbilang hingga 5 kata untuk
masdar dari wazan istafala. Rumus umum masdar adalah PE...AN.

4. Isim Fail

Isim fail adalah pelaku pekerjaan, sehingga arti faailun adalah YANG melakukan (pelaku).
Oleh karena itu, arti naashirun adalah YANG menolong.

5. Isim Maful

Isim maful adalah yang dikenai pekerjaan, sehingga arti mafuulun adalah YANG DI-
kerjakan. Arti madhriibun adalah YANG DI-pukul. Begitu seterusnya.

6. Isim Zaman dan Isim Makan

Kedua isim ini memiliki wazan yang sama sehingga digabung dalam satu pembahasan.
Arti umumnya adalah WAKTU atau TEMPAT terjadinya perbuatan. Contoh maqtalun
artinya WAKTU atau TEMPAT terjadinya pembunuhan. Begitu seterusnya.

7. Isim Alat

Isim alat adalah alat atau sarana pekerjaan. Contoh MIDHROBUN artinya ALAT memukul
(raket atau pentung). Begitu seterusnya. Di dalam kitab, yang memiliki isim alat hanya 3
wazan pertama dari kolom 3 (6 bab).
Perhatian: sebenarnya pembacaan isim dan fiil adalah keliru, yang benar ismun dan filun (oleh
karena itu pengharokatan heading-heading tabel terakhir adalah kurang tepat secara bahasa),
tetapi untuk memudahkan pelafalan dan belajar dipakai ungkapan isim dan fiil.

TIGA wazan di atas hanyalah perwakilan saja, silahkan Anda masukkan wazan-wazan lainnya agar
Anda lebih memahaminya dan lebih berkesan sendiri.

Demikianlah 3 POIN pembelajaran SHOROF yang telah kita pelajari secara bertahap. Silahkan
hafalannya dimurojaah terus lalu contohnya juga, lalu syarahnya.

Kita akan bertemu kembali pada materi MUKHTAHSHOR AL-AJURRUMIYAH tentang ilmu
NAHWU. Next... in syaa Allah

Selamat ya.. :-)

Surabaya, 14 Rajab 1436 H/21 April 2016

Penulis

Nor Kandir

Anda mungkin juga menyukai