Laporan Praktik Manajement Fix
Laporan Praktik Manajement Fix
KEPERAWATAN
Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKAN
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh banyak orang
sehingga perlu menerapkan manajemen yaitu dalam bentuk manajemen keperawatan.
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para klien (Gillies, 1989)
Pelayanan keperawatan yang terorganisir, memerlukan perawat menejer atau
administrator yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi pada semua
aspek manajemen. Perawat menejer siap terhadap perubahan dan mampu menghadapi
tantangan dari lingkungan yang selalu berubah dan menggalang system pendukung untuk
yang lain.
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat,
sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga
berupaya mengembangkan model praktik keperawatan profesional (MPKP).
Model prakrik keperawatan professional (MPKP)nadalah suatu system (sturktur,
proses, dan nilai-nilai professional)nyang memungkinkan perawat professional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang dapat menompang pemberian
asuhan tersebut (Hoffart & Woods,1996) dalam (sitorus, 2006). Sebagai suatu model
berarti ruang rawat tersebut menjadi contoh teladan dalam praktik keperawatan
professional. Oleh karena itu proses manajemen harus dilaksanakan dengan disiplin
untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada klien atau keluarga merupakan
praktik yang profesional.
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia haruslah
mengacu pada pilar-pilar profesional yang diaplikasikan dalam bentuk aktivitas-aktivitas
pelayanan professional.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan diharapkan mampu melaksanakan fungsi- fungsi manajemen pelayanan
keperawatan dan pengelolaan klien di unit perawatan.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu untuk berperan menjadi:
a. Ketua Tim
1) Melakukan kegiatan perencanaan
a) Membuat rencana bulanan
b) Membuat rencana harian
2) Melakukan kegiatan pengorganisasian
a) Menyusun jadual dinas
b) Menyusun daftar klien
3) Melakukan kegiatan pengarahan
a) Memimpin pre conference
b) Memimin post conference
c) Melakukan kegiatan supervise
4) Melaksanakan kegiatan pengendalian
5) Melakukan kegiatan konfrensi kasus
6) Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akuntabilitas asuhan keperawatan yang di berikan
b. Anggota Tim
1) Melakukan kegiatan perencanaan dengan penyusunan rencana harian
2) Mengelola klien dalam sebuah team work
3) Mengikuti pre post conference dan ronde keperawatan
4) Mendesemenasikan hasil pengelolaan klien
5) Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akuntabilitas asuhan keperawatan yang di berikan
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur
7) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi
8) Melakukan serah terima tugas kepada pengganti sift berikutnya
9) Memberikan penkes kepada keluarga
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Managemen
1. Pengertian Managemen
Managemen adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasiann penyusunan,
pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
(Manulang 2004).
2. Fungsi managemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. fungsi manajemen 3
bagian yaitu:
a. Perencanaan ( planning )
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya
tak dapat berjalan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
c. Pengarahan (directing)
Pengarahana dalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
Pengarah merupakan suatu upaya menggerakkan kegiatan staf untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Douglas (1984) mendefinisikan pengarah
sebagai suatu penyampaian pesan dan instruksi yang menyebabkan staf
mengerti apa yang diharapkan sehingga dapat membantu tujuan organisasi
secara efisien dan efektif.
d. Pengendalian ( controling )
Pengendalian adalah proses pengecekan dan penelusuran penyimpangan-
penyimpangan dari arah yang direncanakan yang merupakan aktifitas
berkesinambungan dan di buat berdasarkan evaluasi pada waktu kegiatan
sedang berjalan. Controling dilakukan melalui kegiatan :
1) Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan
2) Preconference, operan, post conference
3) Ronde keperawatan
4) Mengevaluasi produktifitas berdasarkan gant chat yang telah dibuat
5) Program evaluasi dan peer review.
3. Lingkup Managemen Keperawatan
a. Managemen Operasional / Pelayanan
1) Planning
2) Organizing
3) Staffing
4) Directing
5) Controlling
b. Managemen asuhan keperawatan
1) Pengkajian
2) Perencanaan
3) Pelaksanaan
4) Evaluasi
4. Ketenagaan (staffing)
a. Definisi
Ketenagaan adalah anggota organisasi/badan usaha yang memperoleh imbalan
b. Tujuan manajemen ketenagaan diruang rawat :
Mendayagunakan tenaga keperawatan yang efektif dan produktif yang dapat
memberikan pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi pengguna jasa.
c. Fungsi utama ketenagaan :
1) Memenuhi falsafah organisasi dan budget organisasi, dimana
pelayanan kerepawatan tergantung pada kuantitas tenaga keperawatan
yang bertugas selama 24 jam yang dibagi menjadi 3 shif dan
pelaksanaannya saling berkesinambungan
2) Dukungan SDM yang optimal diharapkan mampu meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan. Untuk itu selain kuantitas tenaga diperlukan juga
pengembangan karir bagi perawat, seperti keikutsertaan dalam pelatihan-
pelatihan, peningkatan jenjang pendidikan dan lain-lain.
BAB III
23 24 25 26 27 28
Supervisi Supervis Supervis Supervis Supervis Menyusun
PA i PA i PA i PA i PA laporan tim
b. Rencana Harian
Nama pasien:
- Ishoma
11.00
12.00
14.00
2. FUNGSI PENGORGANISASIAN
a. Menyusun Jadwal Dinas
Sn Sl Rb Km Jm Sb M Sn Sl Rb Km Jm Sb
No Nama g
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Karu P P P P P P L P P P P P P
Tim I
2 Dian P P P P P P L P P P P P P
3 Indah P P S* M* L P S* M L P S* M L
* *
4 Putri P S M L P S M L P S M L P
5 Likah S* M* L P S* M L P S* M L P S*
* *
6 Nunink M L P S M L P S M L P S M
Tim II
8 Ani P P P P P P L P P P P P P
9 Atika S P S S M L P S S S M* L P
*
10 Rosa P S S M L P S P M L P S S
*
11 Hana P S* M* L P S* P M L P S S* M
*
12 Ratna S M L P S S M L P S* S M L
*
13 Kiki M L P S* S M L S* S M L P S
*
Jumlah Pagi 7 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
Jumlah Sore 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
Jumlah Mlm 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. FUNGSI PENGARAHAN
a. Memimpin Pre Conference
Katim membuka acara, menanyakan rencana harian perawat Nunink
sebagai perawat pelaksana dan memberikan masukan serta tindak lanjut terhadap
asuhan keperawatan pada Tn. P untuk di lanjutkan mengkaji nyeri. Dan untuk Tn.
Br edukasi tentang pengetahuan penanganan ruang. Memberikan reinforcement
terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat Nunink.
b. Memimpin Post Conference
Katim membuka acara, menanyakan hasil asuhan keperawatan masing-
masing pasien pada perawat Nunink sebagai perawat pelaksana, menanyakan
kendala dalam melakukan asuhan keperawatan yang dilakukan, menanyakan
tindak lanjut asuhan keperawatan pada pasien Tn. P untuk dimonitor mobilisasi.
c. Melakukan Kegiatan Supervisi
Melakukan supervisi secara langsung dengan cara mengarahkan,
membimbing, memotivasi, mengobservasi dan mengevaluasi tindakan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat nunink sebagai perawat pelaksana.
leukosit 12.54 x 10 3/ ul
eritrosit 4.07 x 10 6/ ul
hematocrit 27 %
ureum 198.5mg/dl
NaCl 3% 20 tpm
Nefrosteril 20 tpm
D5% 20 tpm
KSR 1 x1
2. Pembahasan
Data awal masuk tanggal 14 oktober 2017
DS: klien mengatakan panas dingin, nyeri pada betis, lemas
P: nyeri otot
Q: diremas- remas
R: fibula ( kedua betis)
S: 3
T: terus- menerus
DO : suhu tubuh 39.8oC, klien tampak menahan sakit, hiperglikemi GDS 411
mg/ dl, klien tampak jaundice, sclera ikterik
TD: 101/62 mmHg RR: 21 x/menit
N: 112 x/menit S: 39,8 oC
Diagnosa Keperawatan:
Tindakan Keperawatan
Evaluasi
1) Monitor TTV
2) monitor intake cairan
3) kaji PQRST
4) Anjurkan klien untuk istirahat
DS: klien mengatakan sudah tidak demam dan nyeri pada betis menurun,
badan masih lemas
P: nyeri otot
Q: diremas- remas
S: 2
T: hilang timbul
Diagnosa Keperawatan:
Tindakan Keperawatan
Evaluasi
1) kaji PQRST
2) monitor TTV
3) Anjurkan klien untuk istirahat
C. EVALUASI
1. Kesenjangan manajemen di Ruang Dahlia 2
a. Ketua tim (katim) di ruang Dahlia 2 telah melakukan fungsi dan
setiap hari semua kegiatan yang akan dilakukan oleh katim terencana dengan
baik, mulai dari pemberian asuhan keperawatan kepada pasien, kolaborasi
menyusun daftar pasien, telah dilakukan oleh katim di ruaang dahlia 2 dimana
tersebut masih ada beberapa fungsi katim yang lain yaitu fungsi pengarahan
oleh katim di ruaang dahlia 2. Namun, ada beberapa kesenjangan atau hal-hal
lain yang bisa lebih ditingkatkan sehingga manajemen diruangan akan menjadi
semu karena katim diruangan dahlia 2 ikut mengelola banyak pasien sehingga
belum dapat melaksanakan fungsinya sebagai katim secara penuh. Selain itu
katim belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan pre dan post conference pada
secara formal atau terstruktur namun lebih kearah pendekatan diskusi dan
Mualai dari penyusunan dan perencanaan kegiatan harian PA. Selain itu PA
masih melakukan peran PA pada tim yang lain. Hal tersebut terjadi karena
kurang maksimal.
2) Komunikasi yang kurang baik pada beberapa PA sehingga terkadang
mengelola pasien
DAFTAR PUSTAKA
http://damz212.blogspot.co.id/2014/02/landasan-teori.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16685/Chapter%20II.pdf;sequence=4