Anda di halaman 1dari 11

STUDI MATERIAL A516 Gr 70 DAN A537 Cls 1 PADA TANGKI

AMONIAK 11-TK-801 DAN 32-TK-801 DI PT. PETROKIMIA GRESIK

Mustahana[1], Agus Muhamad Hatta[2],Irfan Riyadi[3]


[1][2]
Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: hana.musta45@gmail.com[1], amhatta@ep.its.ac.id[2],irfanriyadi87@gmail.com[3]

Abstrak
Sebuah industri proses, tidak akan lepas dengan menjaga bagaimana proses produksi
tetap stabil. Kestabilan dari proses produksi sangat bergantung pada instrumen dan material
industri yang digunakan. Seperti material yang digunakan dalam pembuatan tangki amoniak
11-TK-801,06-TK-801,25-TK-801 dan tangki 32-TK-801,berdasarkan standar ASME/ASTM
merupakan jenis material carbon steel A516 Gr 70 dan A537 Cls 1 yang memiliki spesifikasi
sendiri berdasarkan low temperature. Dikarenakan tangki tersebut digunakan untuk
menyimpan amoniak maka material pada tangki ini harus dapat menahan tekanan berkisar
0,02 kg/cm2 G s/d 0,07 kg/cm2 G dan temperatur pada -33C. Berdasarkan mechanical
properties material A516 Gr 70 dan A537 Cls 1, didapatkan material yang lebih tangguh yaitu
material A537 Cls 1 yang mana material ini memiliki yield strength lebih besar sehingga
memiliki luasan dibawah garis hasil uji tarik yang lebih besar pula. Pertambahan panjang
(elongation) pada material A537 Cls 1 sedikit lebih besar dibanding dengan material A516 Gr
70 dengan selisihnya sebesar 1 % sehingga tidak mudah patah apabila diberi tekanan yang
besar. Data yang didapatkan ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa
literatur.
Kata Kunci: ASME/ASTM, Carbon Steel A516 Gr 70, A537 Cls 1, Tangki Amoniak.

I. PENDAHULUAN Pupuk K2SO4 (ZK), dan Pupuk Petroganik.


1.1 Latar Belakang Selain produksi pupuk, PT. Petrokimia
PT. Petrokimia Gresik merupakan Gresik juga mempunyai produk non pupuk
salah satu perusahaan penghasil pupuk seperti asam sulfat, asam fosfat, amoniak,
terbesar dan terlengkap di Indonesia. Visi dry ice, aluminum flouride, cement
PT. Petrokimia Gresik sendiri adalah retarder, dll[1]. PT. Petrokimia Gresik
bertekad untuk menjadi produsen pupuk terbagi menjadi 3 unit produksi yaitu unit
dan produk kimia lainnya yang berdaya produksi I (Pabrik I), Unit Produksi II
saing tinggi dan produknya paling diminati (Pabrik II), dan Unit Produksi III (Pabrik
oleh konsumen. Sedangkan misinya yaitu III). Untuk memenuhi kebutuhan dan
mendukung penyediaan pupuk nbasional menjamin keberlangsungan pasokan daya
untuk tercapainya program swasembada listrik demi kelancaran operasional pabrik,
pangan,meningkatkan hasil usaha untuk PT Petrokimia Gresik juga memiliki
menunjang kelancaran kegiatan pembangkit tenaga listrik. Selain itu
operasional dan pengembangan terdapat beberapa departemen didalam
usaha,mengembangkan potensi usaha petrokimia gresik,salah satunya
untuk pemenuhan industri kimia dan departemen inspeksi teknis. Departemen
berperan aktif dalam community inspeksi teknis ini bertugas untuk
development. PT. Petrokimia Gresik melakukan pemeriksaan kondisi teknis
menghasilkan berbagai pupuk antara lain peralatan kerja agar alat kerja tersebut
adalah Pupuk Urea, Pupuk Fosfat, Pupuk dapat dioperasikan secara efisien dan
ZA, Pupuk NPK Phonska (I, II, III, IV), aman. Beberapa hal yang perlu diinspeksi
Pupuk NPK (I, II, III, IV), NPK Blending, antara lain ketebalan material,cacat bahan
dan cacat deposit las, letak cacat dan 2.2 Baja dan Klasifikasinya
dimensi cacat, tebal coating ,komposisi Baja merupakan paduan yang terdiri
bahan, kekerasan material, kekerasan dari unsur besi (Fe), karbon (C), dan unsur
permukaan bahan, kebocoran gas, lainnya. Baja dapat dibentuk melalui
kebocoran uap,l okasi logam, corrosion pengecoran, pencanaian, atau
rate, kondisi permukaan[2]. penemperan. Karbon merupakan salah
Sebuah industri proses, tidak akan satu unsur terpenting karena dapat
lepas dengan menjaga bagaimana proses meningkatkan kekerasan dan kekuatan
produksi tetap stabil. Kestabilan dari baja. Baja merupakan logam yang
proses produksi sangat bergantung pada paling banyak digunakan di bidang
instrumen dan material industri yang teknik dalam bentuk pelat, pipa, batang,
digunakan. Seperti material yang profil dan sebagainya (Devita,2010).
digunakan dalam pembuatan tangki Dalam proses pembuatan baja akan
amoniak 11-TK-801,06-TK-801,25-TK- ditemukan pula penambahan kandungan
801 dan tangki 31-TK-801 merupakan unsur kimia lain seperti sulfur (S), fosfor
jenis material carbon steel yang memiliki (P), slikon (Si), mangan (Mn) dan unsur
spesifikasi sendiri berdasarkan low kimia lainnya sesuai dengan sifat baja
temperature. Dikarenakan tangki tersebut yang diinginkan. Menurut pendefenisian
digunakan untuk menyimpan amoniak ASM handbook vol.1:148 (1993), baja
maka material pada tangki ini harus dapat karbon dapat diklasifikasikan berdasarkan
menahan tekanan berkisar 0,02 kg/cm2 G jumlah persentase komposisi kimia karbon
s/d 0,07 kg/cm2 G dan temperatur pada - dalam baja yakni sebagai berikut [4]:
33C . Sehingga dibutuhkan studi untuk
mengetahui kandungan dan mechanical Tabel 2.1 Klasifikasi baja karbon
properties pada material tersebut. berdasarkan kandungan karbon
Jenis Baja Karbon Prosentase unsur
II. TINJAUAN PUSTAKA karbon (%C)
2.1 Standart ASTM dan ASME
Berikut ini merupakan standar teknik 1. Baja karbon 0,25
yang digunakan untuk perpipaan besi cor rendah
dan baja diberbagai industri:
2.1.1 ASME (American Society of 2. Baja karbon 0,25-0,55
Mechanical Engineers) medium
ASME adalah salah satu yang tertua
organisasi standar berkembang di Amerika 3. Baja karbon 0,55
. ASME memiliki sekitar 600 kode dan tinggi
standar , mencakup banyak bidang teknis , a. Baja karbon rendah memiliki
seperti komponen boiler, lift, peralatan ketangguhan dan keuletan tinggi akan
pengukuran aliran fluida dalam saluran tetapi memiliki sifat kekerasan dan
tertutup, crane , alat-alat perkakas, alat ketahanan aus yang rendah. Pada
pengencang, mesin-mesin perkakas dan umumnya baja jenis ini digunakan
lain sebagainya. Menurut ASME, Standar sebagai bahan baku untuk pembuatan
dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen struktur bangunan, pipa
definisi teknis dan pedoman yang gedung, jembatan, bodi mobil, dan lain-
berfungsi sebagai instruksi untuk desainer, lainya
produsen, operator, atau pengguna b. Baja karbon medium memiliki
peralatan[3]. kelebihan bila dibandingkan dengan
Berikut ini adalah cabang dari ASME baja karbon rendah, baja karbon sedang
B31.1 (2001). memiliki sifat mekanis yang lebih kuat
dengan tingkat kekerasan yang lebih
tinggi dari pada baja karbon rendah. 2.3 Pengaruh Unsur Paduan Terhadap
Besarnya kandungan karbon yang Baja
terdapat dalam besi memungkinkan Baja yang hanya mengandung unsur
baja untuk dapat dikeraskan dengan karbon tidak akan memiliki sifat seperti
memberikan perlakuan panas (heat yang diinginkan. Penambahan unsur-
treatment) yang sesuai. Baja karbon unsur paduan lain seperti Si, Mn, Ni, Cr,
sedang biasanya digunakan untuk V, W, dan lain sebagainya dapat
pembuatan poros, rel kereta api, roda menghasilkan sifat-sifat baja yang
gigi,baut, pegas, dan komponen mesin diinginkan. Pengaruh penambahan
lainnya. beberapa unsur paduan terhadap sifat baja
c. Baja karbon tinggi memiliki sifat adalah:
tahan panas, kekerasan serta kekuatan a. Silikon (Si)
tarik yang sangat tinggi akan tetapi Unsur silikon mempunyai pengaruh
memiliki keuletan yang lebih rendah menaikkan tegangan tarik dan
sehingga baja karbon ini menjadi menurunkan kecepatan pendinginan
lebih getas. Baja karbon tinggi ini sulit kritis (laju pendinginan minimal
diberi perlakuan panas untuk yang dapat menghasilkan 100%
meningkatkan sifat kekerasannya, hal martensit). Silikon merupakan unsur
ini dikarenakan baja karbon tinggi paduan yang ada pada setiap baja
memiliki jumlah martensit yang dengan jumlah kandungan lebih dari
cukup tinggi sehingga tidak akan 0,4%.
memberikan hasil yang optimal pada b. Mangan (Mn)
saat dilakukan proses pengerasan Unsur mangan dalam proses
permukaan. Dalam pengaplikasiannya pembuatan baja berfungsi sebagai
baja karbon tinggi banyak digunakan deoxider (pengikat O2) sehingga
dalam pembuatan alat-alat perkakas proses peleburan dapat berlangsung
seperti palu, gergaji, pembuatan kikir, baik. Dengan kadar Mn yang rendah
pisau cukur, dan sebagainya. dapat menurunkan pendinginan kritis.
c. Nikel (Ni)
Sedangkan untuk baja paduan terdiri dari: Unsur nikel memberikan pengaruh
1. Baja Paduan Rendah (Low Alloy sama dengan Mn, yaitu menurunkan
Steel) suhu kritis dan kecepatan kritis. Ni
Baja paduan rendah merupakan membuat struktur butiran menjadi
baja paduan yang elemen halus dan menambah keuletan.
paduannya kurang dari 2,5% wt, d. Krom (Cr)
misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P Unsur krom meningkatkan kekuatan
dan lain-lain. tarik dan keplastisan, menambah
2. Baja Paduan Menengah (Medium mampu keras, meningkatkan tahan
Alloy Steel) korosi dan tahan suhu tinggi.
Baja paduan menengah merupakan e. Vanadium (V) dan Wolfram (W)
baja paduan yang elemen Unsur vanadium dan wolfram
paduannya 2,5% - 10% wt, membentuk karbidat yang sangat
misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P keras dan memberikan baja dengan
dan lain-lain. kekerasan yang tinggi. Kekerasan
3. Baja Paduan Tinggi (High Alloy dan tahan panas yang cukup tinggi
Steel) pada baja sangat diperlukan untuk
Baja paduan tinggi merupakan baja mesin pemotongan dengan kecepatan
paduan yang elemen paduannya tinggi.[ 5]
lebih dari 10% wt, misalnnya unsur
Cr, Mn, Ni, S, Si, P dan lain-lain.
2.4 Sifat Mekanik Pada Bahan Lalu untuk keuletan material
Adapun sifat mekanik dari bahan digambarkan dari kurva yang diberi
adalah label most ductile.
a. Tegangan yaitu gaya diserap oleh
material selama berdeformasi
persatuan luas.

b. Regangan yaitu besar deformasi


persatuan panjang.

c. Modulus elastisitas adalah besarnya


nilai yang digunakan untuk mengukur Gambar 3.2 Kurva Stress dan Strain [13]
ketahanan bahan untuk mengalami
deformasi elastis ketika gaya e. Ketangguhan yaitu besar energi yang
diterapkan pada benda. diperlukan sampai terjadi perpatahan/
(gradien kemiringan dari daerah suatu material dapat dilihat dari luas
elastis) daerah sibawah kurva stress-strain
nya. Semakin besar luas daerah di
bawah kurva, maka material tersebut
dikatakan semakin tangguh.
f. Keuletan (ductility) yaitu
menggambarkan bahwa material
tersebut sulit untuk mengalami patah
(fracture) yang dalam kurva dapat
dilihat sebagai kurva yang memiliki
nilai sumbu-x (strain / regangan)
tertinggiKekuatan luluh yaitu besarnya
tegangan yang dibutuhkan untuk
mendeformasi plastis.
g. Kekerasan yaitu kemampuan material
Gambar 3.1 Stress dan Strain Diagram [12] menahan deformasi plastis lokal akibat
penetrasi pada permukaan
d. Kekuatan yaitu kemampuan suatu h. Kekuatan tarik (tensile strength,
material dalam menerima beban, ultimate tensile strength) adalah
semakin besar beban yang mampu tegangan maksimum yang bisa ditahan
diterima oleh material maka benda oleh sebuah bahan ketika diregangkan
tersebut dapat dikatakan memiliki atau ditarik, sebelum bahan tersebut
kekuatan yang tinggi. Dalam kurva patah.
stress-strain kekuatan (strength) dapat
dilihat dari sumbu-y (stress), semakin
tinggi nilai stress-nya maka material
tersebut lebih kuat. Kurva yang diberi
label strongest (terkuat) digambarkan
sebagai kurva yang memiliki nilai sb-y
tertinggi. Kemudian kurva yang diberi
label Toughest adalah kurva yang
memiliki nilai ketangguhan tertinggi.
finish (selesai) pada waktu yang
bersamaan.
Ammonia yang dikirim dari kapal
maupun dari Pabrik I memiliki suhu -33
0
C, dan setelah sampai di ammonia storage
tank suhu ammonia naik menjadi -28 0C
dengan menggunakan refrigeration system
yang dapat mempertahankan suhu
ammonia di dalam ammonia storage tank
supaya tidak terjadi penguapan.
Selama proses unloading ammonia
dari kapal menuju ammonia storage tank
harus dalam kondisi sesuai yang telah
Gambar 3.3 Grafik Uji Tarik [14] ditentukan. Hal ini mengacu pada kapasitas
tangki, pipa, dan transfer pump yang
III. ANALISA DATA DAN digunakan supaya fase cair pada ammonia
PEMBAHASAN tetap terjaga dan dalam kondisi aman.
3.1 Analisa Data Berikut ini karakteristik operasi dan desain
3.1.1 Proses Distribusi Amoniak dari tangki amoniak untuk tangki 11-TK-801
Kapal dan Pabrik I dan tangki 31-TK-801 :
Sebagai perusahaan pupuk nasional,
PT. Petrokimia Gresik sangat Tabel 3.1 Tabel Karakteristik Operasi dan
membutuhkan ammonia sebagai bahan Desain Tangki Amoniak 11-
dasar pembuatan pupuk seperti Phonska, TK-801 dan 32-TK-801[10]
ZA, Urea dan yang lainnya. Kebutuhan Variabel Nilai
ammonia di PT. Petrokimia Gresik disuplai
Normal Pressure 0,02- 0,07
dari Pabrik I dan impor dari PT. Pupuk
kg/cm2.G
Kalimantan Timur dengan menggunakan
Desaign Pressure -0,005 s/d 0,15
kapal tanker. Pada Proses distribusi
kg/cm2.G
ammonia dari kapal tanker menuju
Normal Temperature -33C
ammonia storage tank yang terletak di
Design Temperature -33C s/d +33C
Pabrik II dilakukan melalui 3 pipa dengan
ukuran masing-masing pipa yaitu 4 inchi. Design Liquid 682 Kg/m3
Ammonia merupakan suatu senyawa kimia dencity pada -33C
dengan rumus NH3 yang biasanya didapati
berupa gas. Ammonia yang digunakan di Kemudian, unloading dari kapal
PT. Petrokimia Gresik memiliki titik didih menuju ammonia storage tank harus dalam
-33 0C, sehingga apabila dalam kondisi kondisi yang ditunjukkan pada tabel 4.2 :
diatas suhu tersebut maka ammonia akan Tabel 3.2 Kapasitas dan Kondisi
menguap. Ammonia dari Kapal
Sebelum proses unloading (bongkar No. Variabel Nilai
muat) dari kapal, ammonia transfer pump 1. Capacity 300 MT/hour
digunakan untuk mendinginkan ammonia 2. Design -30 0C (maximum
yang dialirkan di dalam pipa antara storage Temperature dari kapal)
0
tank (tangki penyimpanan ammonia) 3. Operating -28 C (dari
dengan unloading pump sebelumnya untuk Temperature kapal)
menerima ammonia cair dari kapal. Selain 4. Pressure 5,5 kg/cm2.g
itu, ammonia storage tank juga digunakan
untuk menampung ammonia cair dari Selain itu, proses unloading dari
Pabrik I. Pada proses unloading ammonia pabrik I menuju ammonia storage tank
dari kapal dan dari Pabrik I terkadang
harus dalam kondisi seperti yang dikeraskan dengan memberikan perlakuan
ditunjukkan tabel 4.2 berikut ini. panas yang sesuai[7]. Baja karbon rendah
memiliki kandungan unsur carbonnya
Tabel 4.3 Kapasitas dan Kondisi Ammonia berkisar < 0,25 % -.
Dari Pabrik I Baja Karbon A516 terdiri dari
No. Variabel Nilai beberapa kelas yaitu kelas 55,60,65, dan
1. Capacity 50 MT/hour 70. Kelas 70 merupakan yang paling
2. Temperature -26 0C umum digunakan dengan memiliki plat
3. Pressure 2,5 3 kg/cm2.g baja karbon yang berkualitas tinggi untuk
fabrikasi boiler dan pressure vessel. Baja
3.1.2 Tangki Amoniak 11-TK -801 PT. Karbon A516 Gr 70 memiliki kekuatan
Petrokimia Gresik luluh dan kekuatan tarik yang lebih besar
Tangki amoniak 11-TK-801 bila dibandingkan dengan A516 Gr 65 dan
memiliki kapasitas sebesar 7500 MT. bisa beroperasi pada suhu lebih rendah
Berdasarkan standar teknik ASTM/ASME sekalipun[7].
tangki amoniak 11-TK-801 di PT
Petrokimia Gresik ini merupakan jenis 3.1.3 Mechanical Properties A516 Gr 70
tangki dengan material A516 Gr Berikut ini merupakan mechanical
70.Dimana material tipe ini merupakan properties dari material A516 Gr 70 :
material baja karbon.
Tabel 3.4 Chemical Composition
Specification (percent %)[8]
Specificati Max C for thickness t (mm)
on 6t 12,5< 25< t 50< t
12,5 t 25 50 63
A 516 Gr 0,27 0,28 0,28 0,30
70

Tabel 3.4 Lanjutan


Mn for thickness t Si P S
(mm) max max
t 12,5 t> 12,5
0,85-1,2 0,85-1,2 0,15- 0,035 0,003
0,4 5
Tabel diatas merupakan maksimum
spesifikasi komposisi (%) bahan penyusun
karbon steel A516 Gr 70 berdasarkan
tingkat ketebalan plat.Berikut ini tabel
Gambar 3.1 Tangki Amoniak 11-TK-801 komposisi material A516 Gr 70 :
PT.Petrokimia Gresik
Tabel 3.5 Typical Chemical Composition
Baja karbon A516 Gr 70 merupakan of ASTM A516 Grade 70
jenis baja ferit yang digunakan untuk Grade C Mn Si P S
material bejana tekan dari plat baja yang 70 0,27 1,05 0,32 0,035 0,035
umumnya beroperasi pada temperatur
rendah.Baja karbon A516 Gr 70 termasuk
baja karbon rendah yang memiliki
ketangguhan dan keuletan tinggi akan
tetapi memiliki sifat kekerasan dan
ketahanan aus yang rendah. Besarnya
kandungan karbon yang terdapat dalam
besi memungkinkan baja untuk dapat
Tabel 3.6 Requirement As Specified in Struktur mikro baja dapat
ASTM A 516 Gr 70[8] dipahami melalui metalurgi baja karbon
Grade Tensile Minimum Minimum dengan diagram besi karbon (Fe-C).[6]
Strength Yield elongation
(Mpa) Strength (%) In a
(Mpa) gauge
length of :
50 200
mm mm
70 485-620 260 21 17 Gambar 3.3 Gambar Geometris Kristal.
Tabel 3.6 merupakan spesifikasi
yang disyaratkan pada material A516 Gr Beberapa fasa yang terdapat pada
70 yang mana memiliki tensile strength material baja karbon A516 Gr 70 adalah
(kekuatan tarik) sebesar 485 Mpa-620 Mpa a. Ferit
sedangkan yield strength (kekuatan luluh) Fasa ini disebut alpha (). Ruang antar
yaitu < 260 Mpa pada material dengan atomnya kecil dan rapat sehingga akan
karakter elastis dan >260 Mpa pada saat sedikit menampung atom karbon. Batas
material plastis. maksimum kelarutan karbon 0,025%C
pada temperatur 723 C, struktur
3.1.4 Karakteristik Baja Karbon A516 Gr kristalnya BCC (Body Center Cubic).
70 Pada suhu ruang, kadar karbonnya
Baja karbon A516 Gr 70 adalah jenis 0,008% sehingga dapat dianggap besi
baja ferit yang terdiri dari ferit () dan murni. Sifat-sifat ferit adalah ketangguhan
perlit (+Fe3C) Seperti terlihat diagram rendah, keuletan tinggi, ketahanan
fasa baja karbon pada gambar 3.2 . korosi medium dan struktur paling lunak
diantara diagram Fe3C.
b. Perlit
Fasa perlit merupakan campuran
mekanis yang terdiri dari dua fasa, yaitu
ferit dengan kadar karbon 0,025% dan
sementit dalam bentuk lamellar (lapisan)
dengan kadar karbon 6,67% yang
berselang-seling rapat terletak
bersebelahan. Jadi perlit merupakan
struktur mikro dari reaksi
eutektoidlamellar.

3.1.5 Tangki Amoniak 32-TK-801


PT.Petrokimia Gresik
Gambar 3.2 Diagram Fasa Baja Karbon [11] Tangki amoniak 32-TK-801 PT.
Petrokimia Gresik memiliki kapasitas
Gambar diatas menunjukkan sebesar 20.000 MT yang mendapatkan
transformasi fasa yang terjadi sebagai supply amoniak dari kapal dan dari pabrik
akibat dari perlakuan panas pada baja I. Berdasarkan standar teknik
yakni pemanasan dan pendinginan. Pada ASTM/ASME tangki amoniak 23-TK-801
pendinginan di bawah A1 akan di PT Petrokimia Gresik ini merupakan
mempengaruhi struktur mikro. (Higgins, jenis tangki dengan material A537 Cls
1999) 1.Dimana material tipe ini merupakan
material baja karbon yang diberi perlakuan
panas yang ditujukan untuk bejana yang Tabel 3.7 Chemical Composition
bertekanan. Specification (%)[9]
Grade C Si Mn (mm)
6 -38,1 38,11
50,8
SA53 0,2 0,15/ 0,7/ 1/ 1,6
7 4 0,5 1,35
Class
1

Tabel 3.7 Lanjutan


P S Cr Mo Ni Cu

0,03 0,03 0,25 0,08 0,2 0,35


5 5 5

Tabel diatas merupakan spesifikasi


komposisi (%) bahan penyusun karbon
steel A537 Cls 1 berdasarkan tingkat
Gambar 3.4 Ammonia Storage Tank 32- ketebalan plat.Berikut ini tabel mechanical
TK-801 PT. Petrokimia properties A537 Cls 1 :
Gresik
Tabel 3.8 Mechanical Properties of A537
Material A537 Cls 1 adalah Bahan Cls 1
baja yang dinormalisasi yang diperlakukan Grade Yield Tensile Elongastion
panas sehingga hasil memiliki kekuatan Strengt Strengt % min
tarik yang lebih besar dari pada ASTM h Mpa h Mpa A 50 A
A516 yang lebih standar. min mm 200
Normalizing itu sendiri merupakan suatu mm
proses pemanasan logam hingga mencapai A537 345 485- 22 18
fase austenit yang kemudian didinginkan Cls 1 620
secara perlahan-lahan dalam media
pendingin udara. Hasil pendingin ini 3.2 Pembahasan
berupa perlit dan ferit namun hasilnya jauh PT. Petrokimia Gresik memiliki 4
lebih mulus dari anneling. Prinsip dari tangki penyimpanan amoniak,terdiri dari
proses normalizing adalah untuk tangki 11-TK-801,25-TK-801,06-TK-801
melunakkan logam. Namun pada baja dan tangki 32-TK-801 . Keempat tangki
karbon tinggi atau baja paduan tertentu tersebut digunakan untuk penampungan
dengan proses ini belum tentu memperoleh amoniak yang berasal dari kapal
baja yang lunak. Mungkin berupa dipelabuhan dan amoniak dari produksi
pengerasan dan ini tergantung dari kadar pabrik I. Selama proses unloading
karbon. ammonia dari kapal menuju ammonia
storage tank harus dalam kondisi sesuai
3.1.6 Mechanical Properties A537 Cls 1 yang telah ditentukan. Hal ini mengacu
Berikut ini merupakan mechanical pada kapasitas tangki, pipa, dan transfer
properties dari material A537 Cls 1 : pump yang digunakan supaya fase cair
pada ammonia tetap terjaga dan dalam
kondisi aman. Karakteristik operasi dan
desain tangki amoniak pada tangki 11-TK-
801 dan tangki 32-TK-801 adalah desain
pressure -0,005 s/d 0,15 kg/cm2.g, normal Material A516 Gr 70 memiliki
pressure 0,02 0,07 kg/cm2.g , normal tensile strength (kekuatan tarik) sebesar
temperature -33C,desain temperature - 485 620 Mpa yang artinya apabila
33C s/d +33C. Kondisi amoniak dari material ini ditarik sampai melebihi 620
kapal adalah desain temperature -30 0C Mpa maka menunjukkan beban maksimum
(maximum dari kapal),operating yang dapat ditahan oleh bahan sebelum
0
temperature -28 C (dari kapal), pressure mengalami patah. Minimum yield strength
5,5 kg/cm2.g. Sedangkan kondisi amoniak material ini sebesar 260 Mpa dimana <260
dari pabrik I adalah pressure 2,5 3 Mpa material bersifat elastis sehingga pada
kg/cm2.g, temperature -26 0C. saat material diberi gaya tarik akan dapat
Berdasarkan standart teknik kembali pada posisi semula dan >260 Mpa
ASTM/ASME tangki 11-TK-801,25-TK- material akan bersifat plastis sehingga
801,06-TK-801 memiliki jenis material apabila diberi gaya tarik material tidak
A516 Gr 70 dan tangki 32-TK-801 dengan akan kembali pada bentuk semula. Begitu
jenis material A5537 Cls 1. Material A516 pula untuk material A537 Cls 1.Elongasi
Gr 70 merupakan material baja karbon sendiri adalah perubahan panjang pada saat
untuk plat vessel yang bertekanan dan material diregangkan. Berdasarkan data
temperature rendah. diatas maka material yang lebih tangguh
Selain dari material diatas terdapat yaitu material A537 Cls 1 karena memiliki
juga material A537 Cls 1 yang terdapat yield strength lebih besar sehingga material
pada tangki 32-TK-801. Material A537 Cls tersebut lebih elastis. Pertambahan panjang
1 merupakan material baja-mangan-silicon pada material A537 Cls 1 lebih besar
steel yang diberi perlakuan panas dengan dibanding dengan material A516 Gr 70
proses normalisasi untuk vessel yang sehingga tidak mudah patah apabila diberi
bertekanan. Normalizing merupakan suatu tekanan yang besar.
proses pemanasan logam hingga mencapai
fase austenit yang kemudian didinginkan
secara perlahan-lahan dalam media
pendingin udara. Hasil pendingin ini
berupa perlit dan ferit namun hasilnya jauh
lebih mulus dari anneling. Prinsip dari
proses normalizing adalah untuk
melunakkan logam.
Dari kedua bahan tangki amoniak
diatas memiliki kelebihan dan kekurangan
masing masing. Ditinjau berdasarkan
mechanical spesification bahan dengan
material A537 cls 1 dan materila 516 Gr 70
memiliki perbedaan sebagai berikut : Gambar 3.5 Kurva Stress dan Strain hasil
plot tabel material (a) A516
Tabel 3.9 Mechanical Properties A516 Gr Gr 70 dan (b) A537 Cls 1
70 and A537 Cls 1 Dari kurva diatas didapatkan perbandingan
Grade Yield Tensile kedua
Elongastion %bahan tersebut adalah
Strength Mpa Strength min
min Mpa A 50 A 200
mm mm
A516 260 485-620 21 17
Gr 70
A537 345 485-620 22 18
Cls 1
Tabel 3.10 Perbedaan Material A516 Gr bersifat plastis sehingga apabila diberi
70 dengan A537 Cls 1 gaya tarik material tidak akan kembali
pada bentuk semula.
No A516 Gr A537 Cls Keterangan 3. Material yang lebih tangguh dan
ulet(ductility) yaitu material A537 Cls 1
70 1
karena memiliki yield strength lebih besar
Kurang Lebih Berdasarkan sehingga material tersebut lebih elastis.
1. Tangguh tangguh luasan Pertambahan panjang pada material A537
(toughne kurva stress Cls 1 lebih besar dibanding dengan
ss) dan strain material A516 Gr 70 sehingga lebih ulet.
yang lebih
besar 4.2 Saran
2Keuletan Lebih Karena Adapun saran dari laporan kerja praktek
2. (ductility Ulet memiliki ini adalah perlu dilakukan studi lanjut
) kurang nilai strain mengenai proses pengujian secara langsung
yang lebih dan pembuatan material tersebut.
tinggi
DAFTAR PUSTAKA
3Kerapuh Kerapuh Kebalikan
3. an an dari
(brittlene (brittlene ductility [1] Anonim. 2012. PT. Petrokimia
ss) tinggi ss) Gresik.www.petrokimia-gresik.com
rendah [2] Fadjar.1992. Inspeksi Teknis.
[3] SMITH,Peter (2005). Piping materials
Selection and Applications
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan [4] Juliaptini,devinta.2010.Analisis Sifat
Adapun kesimpulan dari laporan kerja Mekanik dan Metalografi Baja Karbon
praktek ini adalah Rendah Untuk Aplikasi Tabung Gas 3
1. Material A516 Gr 70 memiliki tensile kg.Universitas Islam Negeri Syarif
strength (kekuatan tarik) sebesar 485 Hidayatullah Jakarta.
620 Mpa yang artinya apabila material ini [5] Anonim.2013. Baja Paduan
ditarik sampai melebihi 620 Mpa maka [6] Anonim.2012.Klasifikasi baja
menunjukkan beban maksimum yang [7] Jaya madhu mohan.2016.Mechanical
dapat ditahan oleh bahan sebelum Characteristics of gas Metal Arc
mengalami patah. Minimum yield Welding of ASTM A516 grade 70
strength material ini sebesar 260 Mpa
Steel. International journal of Reserch
dimana <260 Mpa material bersifat elastis
sehingga pada saat material diberi gaya in Engineering,Science and
tarik akan dapat kembali pada bentuk Technologies (IJRESTs). India
semula dan >260 Mpa material akan [8] Matweb.1996.Matweb Material
bersifat plastis sehingga apabila diberi Property Data SA516 Gr 70. Diakses
gaya tarik material tidak akan kembali pada tanggal : 10 Juni 2017.
pada bentuk semula. http://www.matweb.com/search/Quick
2. Material A537 Cls 1 memiliki tensile Text.aspx?SearchText=A516%20Gr%
strength (kekuatan tarik) sebesar 485 2070
620 Mpa yang artinya apabila material ini [9] Matweb.1996.Matweb Material
ditarik sampai melebihi 620 Mpa maka Property Data SA537 Cls 1. Diakses
menunjukkan beban maksimum yang
pada tanggal : 10 Juni 2017.
dapat ditahan oleh bahan sebelum
mengalami patah. Minimum yield
http://www.matweb.com/search/Quick
strength material ini sebesar 345 Mpa Text.aspx?SearchText=A537%20cls%
dimana <345 Mpa material bersifat elastis 201
sehingga pada saat material diberi gaya [10] Anonim.Manual Book Operasi dan
tarik akan dapat kembali pada bentuk desain tangki amoniak di PT.
semula dan >345 Mpa material akan Petrokimia Gresik
[11] Biuw Giscard.2010.Diagram Fasa
Baja Karbon. Diakses pada tanggal :
20 Juni 2017
http://giscard-
biuw.blogspot.co.id/2010/07/skripsi-
part-1.html
[12] Cae world.2014.Stress and Strain
Diagram Part 2. Diakses pada tanggal
: 10 Juni 2017
http://aeronauticallecture.blogspot.co.i
d/2014/01/stress-strain-diagram-part-
2.html
[13] Nayhan.2008.Material.Diakses pada
tanggal : 10 Juni 2017
https://nayhan.wordpress.com/categor
y/material/
[14] Rudy.2010.Mengetahui Sifat Mekanik
Material dan Uji Tarik .Diakses pada
tanggal : 18 Juni 2017
https://rudydwi.wordpress.com/2010/0
3/28/mengetahui-sifat-mekanik-
material-dengan-uji-tarik/

Anda mungkin juga menyukai