Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Kita sebagai umat Islam mempunyai kewajiban untuk menuntut ilmu dan
mengajarkan ilmu yang telah dimiliki untuk beribadah dan meningkatkan mutu kehidupan.
Keutamaan memiliki ilmu diterangkan dalam Alquran Surah Al-Mujadilah ayat 11. Ayat
tersebut menjelaskan bahwa Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu.
Kitab Alquran tidak hanya mencakup ilmu pengetahuan yang seharusnya kita ketahui tapi
juga terdapat berbagai jawaban dan cara jika umat Islam ingin maju dalam segala bidang.
Penguasaan ilmu dalam segala bidang dapat meningkatkan derajat kehidupan di dunia
sebagai bekal untuk hidup di akhirat.
Islam sebagai agama yang berlaku universal dan abadi mendorong umatnya untuk
bersikap yang positif dan konstruktif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek), sepanjang iptek tersebut sejalan dengan syariat Islam. Masalah rekayasa
genetika pada isu yang paling mutakhir, kloning, di Baratpun menjadi polemik etik yang
hangat.
Keberhasilan yang semakin mutakhir dalam sistem pengobatan belum mampu
menjawab secara konfrehensif dalam dunia medis di dunia. Penemuan dunia medis masih
belum memberikan solusi yang tuntas terhadap beberapa jenis penyakit seperti HIV AIDS.
Dalam sistem pengobatan suatu macam penyakit terdapat tradisi masyarakat yaitu
keberhasilan mengatasi sakit ringan dengan beristirahat, melakukan proses pengobatan,
menjalani diet, dan lainnya. Namun, kita tidak dapat menghindari kemungkinan bahwa suatu
saat, salah satu organ tubuhnya tidak berfungsi lagi dengan baik. Pada saat inilah, tergantung
pada sifat kerusakan organ. Orang itu harus menjalani pembedahan atau mengganti sama
sekali organ tubuhnya yang rusak melalui transplantasi. Mengganti organ tubuh yang sakit
atau rusak sebenarnya sama sekali bukanlah inovasi abad modern. Jeff E. Zhorne pada 2003
menyatakan bahwa sejak awal abad ke-8 SM, para ahli bedah Hindu telah melakukan
transplantasi kulit untuk mengganti hidung yang hilang karena penyakit sipilis, perang fisik,
atau hukuman atas suatu kejahatan. Dalam literatur hadis juga dituturkan peristiwa Ufrajah,
seorang sahabat Nabi Muhammad saw. yang kehilangan hidung dalam suatu pertempuran dan
diganti dengan hidung palsu dari perak. Hidung peraknya beberapa waktu kemudian
menimbulkan bau yang tidak sedap, sehingga ia meminta nasihat Nabi Muhammad saw. Dan
kemudian beliau menganjurkan agar ia mengganti hidung perak itu dengan hidung palsu lain
dari emas .
Stem sel membuka perspektif baru untuk ilmu kedokteran. Mungkin kita bisa
mengembangkan pengobatan baru dengan menggantikan sel-sel yang sudah rusak dengan sel-
sel induk yang berpotensi tumbuh sebagai sel-sel baru yang sehat, contohnya seperti penyakit
Parkinson dan Alzheimer (disebabkan oleh kerusakan sel otak) dan banyak jenis kanker yang
sampai sekarang belum ada obatnya. Kalangan ilmiah pada umumnya tanpa ragu-ragu
mendukung penelitian tentang sel induk embrionik, namun ada beberapa kontroversi karena
karaktersitik penelitian stem sel menggunakan manusia atau bagian dari manusia sebagai
bahan dasarnya. Umumnya kontroversi tersebut berkisar pada penggunaan stem sel embrio
(embryonic stemcell) karena harus merusak atau membunuh (mengurbankan) embrio (cabang
bayi) dalam proses pengambilannya. Kalangan yang kontra dengan penelitian stem sel
embrio berpendapat bahwa membunuh calon manusia untuk kepentingan perkembangan
sains dalam ilmu kedokteran telah menemukan sesuatu yang memberikan harapan dalam
bidang pengobatan. Dalam sistem transplantasi organ yang sudah menjadi salah satu sistem
pengobatan sejak abad ke-8 SM sudah semakin berkembang pesat dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi modern. Pada tahun 1981 para peneliti
menemukan metode pengembangan stem sel embrio mencit sebagai salah satu bentuk
pengembangan dari sistem transplantasi dan memerlukan waktu 20 tahun untuk menemukan
metode tersebut pada manusia. Stem sel merupakan sel induk yang merupakan cikal bakal
sel-sel dalam tubuh lainnya. Pengembangan penelitian dalam dunia medis memberikan
kontribusi dalam kehidupan manusia, salah satu karya yang besar adalah stem sel. Stem sel
secara revolusioner membuka peluang untuk memperbaiki kerusakan pada bagian tubuh
dengan menggunakan sel sehat baru dengan cara transplantasi stem sel. Temuan dalam dunia
medis tersebut berperan penting pada regenerasi sel pada beberapa penyakit.
Sistem pengobatan untuk beberapa penyakit-penyakit seperti gangguan fungsi hati, ginjal
terminal, jantung kronikserta stroke menjadi target pencapaian stem sel, maka angka harapan
hidup semakin meningkat. Bahkan penggunaan stem sel pada penyakit-neurologi lainnya
menjadi fokus utama pada beberapa penelitian. Penemuan teknologi stem sel sungguh suatu
terobosan luar biasa di dunia kedokteran. Dengan sebuah sel inti, penyakit yang tidak bisa
disembuhkan seperti Parkinson, Alzheimer, suatu saat mungkin bukan lagi menjadi penyakit
yang sulit diatasi. Transplantasi stem sel tidak diperlukan donor tertentu yang memiliki
kesesuaian untuk dilakukan transplantasi. Secara medis stem sel memang memiliki
karakteristik istimewa hingga bisa digunakan sebagai solusi untuk penyakit yang hingga
kini tidak dapat disembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai