Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Amerika Serikat cenderung meningkat 4-5 kali lipat dalam dua dekade
terakhir, insidensi tertinggi pada wanita usia 20-30 tahun. Setiap tahun ada
500.000-1.000.000 kasus baru yang ditemukan di Amerika Serikat. Laporan lain
telah mencatat bahwa prevalensi penyakit ini empat kali lebih tinggi dalam dua
dekade terakhir ini. Laporan dari klinik penyakit menular seksual (PMS) di
Inggris, bahwa jumlah kasus baru meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir
ini. Di negara Hongkong penyakit ini menduduki peringkat kedua PMS, dan
akhir-akhir ini insidensi penyakit ini meningkat terus. Data rumah sakit di
Indonesia menunjukkan bahwa penyakit ini menduduki peringkat ketiga diantara
penyakit penular seksual, sesudah uretritis gonore dan non gonore.
Virus alami dari genital warts, Venereal warts, verruca vulgaris, jengger
ayam, kutil kelamin pertama kali dikenal tahun 1907 oleh Ciuffo. Dengan
berkembangnya teknik biologi molekuler, Human Papillomavirus (HPV)
diidentifikasi sebagai penyebab kondiloma akuminata.1
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan
rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk
bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa
tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan
ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit,
kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi
bahan bahan purulen pada belahan belahan, biasanya berbau tidak sedap
warnanya abu abu, kuning pucat atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan tonjolan yang berbentuk bunga
kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk
kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma
akuminata dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui

1
hubungan seksual melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada
permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus.
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar
multifocal dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya.
Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai penampakan normal dan
anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah frenulum, korona,
glans pada pria dan daerah introitus posterior pada wanita

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Condiloma Accuminata ?
2. Apa penyebab dari Condiloma Accuminata?
3. Apa tanda gejala dari Condiloma Accuminata?
4. Bagaimanakah cara penanganan Condiloma Accuminata?
5. Bagaimana asuhan keperawatan dari Condiloma Accuminata?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pembuatan makalah mata kuliah Sistem Intergumen dengan judul Askep
Condiloma Accuminata
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari Condiloma Accuminata
2. Untuk mengetahui penyebab Condiloma Accuminata
3. Untuk mengetahui tanda gejala dari Condiloma Accuminata
4. Untuk mengetahui penanganan Condiloma Accuminata
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari Condiloma Accuminata

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Virus alami dari genital warts, Venereal warts, verruca vulgaris, jengger
ayam, kutil kelamin pertama kali dikenal tahun 1907 oleh Ciuffo. Dengan
berkembangnya teknik biologi molekuler, Human Papillomavirus (HPV)
diidentifikasi sebagai penyebab kondiloma akuminata.
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan
rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk
bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa
tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan
ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit,
kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi
bahan bahan purulen pada belahan belahan, biasanya berbau tidak sedap
warnanya abu abu, kuning pucat atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan tonjolan yang berbentuk bunga
kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk
kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma
akuminata dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui
hubungan seksual melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada
permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus.

Gambar kutil pada kemaluan

3
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar
multifocal dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya.
Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai penampakan normal dan
anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah frenulum, korona,
glans pada pria dan daerah introitus posterior pada wanita.

2.2 Gejala dan Tanda yang Sering Muncul


1. Kondiloma akuminata sering muncul disaerah yang lembab, biasanya pada
penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar
sampai daerah perianal
2. Berbau busuk
3. Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat, gambaran bunga kol
4. Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal. Infeksi dapat
dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi
didalam folikel rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak
disirkumsisi.
5. Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari
labia minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom. Pada
sebagian kasus biasanya terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal
discharge
6. Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai
berdiameter 10, 2 cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil
sampai tidak diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah.
7. Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus
mencapai saluran uretra
8. Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak pasangan.
9. Kondiloma ukuran besar Kondiloma ukuran kecil
10. Kondiloma pada penis kondiloma dinding vagina

4
2.3 Etiologi
Kutil kelamin atau kondiloma disebabkan oleh infeksi pada epidermis oleh
jenis Human Papiloma Virus yang spesifik pada sebagian besar lesi yang terjadi
akibat HPV 6 dan 11 yang dijumpai, namun terkadang HPV 16 atau jenis lain juga
dijumpai hubungan antara kutil kelamin dengan kutil kulit biasanya telah banyak
dibahas sebelumnya namun tidak ada bukti hubungan klinis atau virologis antara
keduanya meskipun demikian sejumlah kecil pasien dengan kutil kulit biasa juga
mengalami kutil yang sama pada bagian genital autoinokulasi dengan HIV 1,2
atau 4 tampaknya merupakan penjelasan yang paling mungkin, karena jenis
jenis tersebut telah diidentifikasi pada beberapa material kutil.

2.4 Patofisiologi
HPV merupakan kelompok virus DNA double-strand. Sekitar 30 jenis HPV
dapat menginfeksi traktus anogenital. Virus ini menyebabkan lokal infeksi dan
muncul sebagai lesi kondiloma papilomatous. Infeksi HPV menular melalui
aktivitas seksual.
HPV yang berhubungan dengan traktus genital dibagi dalam kelompok
resiko rendah dan resiko tinggi yang didasarkana atas genotipe masing-masing.
Sebagian besar kondiloma genital diinfeksi oleh tipe HPV-6 atau HPV-11.
Sementara tipe 16, 18, 31, 33, 45, 51, 52, 56, 68, 89 merupakan resiko tinggi.
Papiloma virus bersifat epiteliotropik dan reflikasinya tergantung dari
adanya epitel skuamosa yang berdeferensisasi. DNA virus dapat ditemui pada
lapisan bawah epitel, namun struktur protein virus tidak ditemukan. Lapisan basal
sel yang terkena ditandai dengan batas yang jelas pada dermis. Lapisan menjadi
hiperplasia (akantosis), pars papilare pada dermis memanjang. Gambaran
hiperkeratosis tidak selalu ada, kecuali bila kutil telah ditemui pada waktu yang
lama atau pengobatan yang tidak berhasil, dimana stratum korneum hanya
mengandung 2 lapisan sel yang parakeratosis. Koibeytes terpancar pancar keluar
dari lapisan terluar dari kutil genialia. Merupakan sel skuamosa yang zona mature
perinuclear yang luas dibatasi dari peripheral sitoplasma. Intinya bisa diperluas
dan hyperchromasi, 2 atau lebih nuclei / inti bisa terlihat. Penelitian ultrastruktural

5
menunjukkan adanya partikel partikel virus pada suatu bagian nuclei sel.
Koilositosis muncul untuk menunjukkan kembali suatu efek cytopathic spesifik
dari HPV.4,8,10

2.5 Epidemiologi
Ras : Tidak ada perbedaan
Jenis kelamin : Pria 13%, wanita 9%, pernah mengalami kondiloma akuminata
Umur : Kebanyakan wanita aktif seksual dibawah usia 25 tahun.
Karena penyakit ini tidak dilaporkan dari spesialis lain atau praktek umum,
maka peningkatan substansial pada jumlah kasus baru sepanjang dekade terakhir
dan tingkat kejadian sekarang kira kira telah 2 kali lebih banyak dari laporan
kejadian sebelumnya. Dewasa ini kutil kelamin adalah penyakit PMS viral yang
paling umum, 3 kali banyaknya dari herpes genital dan tingkat kejadian hanya
dilampaui oleh GO dan infeksi chlamidya.

6
2.6 Pahtway

Kebersihan
Hubungan genetik Gaya hidup
daerah
seksual
kemaluan
kurang

infeksi pada epidermis oleh


jenis Human Papiloma Virus

Infeksi lesi kondiloma


hiperkeratosis
(menular melalui aktivitas seksual) papilomatous

stratum korneum
Mengalami peoses hiperplasia (akantosis), pars hanya mengandung
peradangan papilare pada dermis 2 lapisan sel yang
memanjang parakeratosis
Gangguan intergitas
kulit berhubungan
Gangguan rasa nyaman : nyeri
atau gatal

kurangnya
pengetahuan tentang
penyakit

ansietas

7
2.7 Kondiloma Selama Kehamilan
1. Kehamilan dan kondiloma acuminata/HPV
Wanita yang terpapar HPV selama kehamilan memiliki kekhawatiran
bahwa virus ini akan membahayakan bayi mereka. Dalam kebanyakan kasus
HPV tidak mempengaruhi perkembangan janin.5,6
2. Pengaruh kondiloma selama kehamilan
Jika seorang wanita terpapar kondiloma selama kehamilan, maka
kondiloma akan cepat berkembang, kemungkinan karena terjadi
pengeluaran cairan vagina berlebih yang membuat lingkungan yang baik
untuk virus, perubahan horminal atau penurunan kekebalan tubuh.
3. Pengaruh kondiloma acuminata/HPV terhadap bayi
HPV tidak mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi secara
langsung. Resiko transmisi virus ini terhadap bayi sangat rendah.
Jika bayi terpapar virus saat kehamilan atau saat melahirkan maka
transmisi ini bisa menyebabkan terjadinya perkembangan wart/kutil pada
korda vokalis dan kadang pada daerah lain pada infan atau anak-anak.
Kondisi ini disebut recurrent respiratory papillomatous (RRP), hal ini
sangaat berbahaya, namun hal in sangat jarang terjadi.1,5,6
4. Aktivitas
Tidak ada restriksi kecuali menghindari hubungan seksual
5. Diet
Tidak ada restriksi, namun sebaiknya mengkonsumsi nutrisi yang
seimbang pada program dietari untuk memastikan ibu mendapatkan sitem
imun yang optimal.
6. Dietari program
1) Sangat penting
a. Vitamin B-kompleks, penting untuk multiplikasi sel
b. Vitamin C, antiviral
2) Penting
a. L-Cystein, suplai sulfur, sebagai preventasi dan perawatan kutil
b. Vitamin A, menormalkan kulit dan epitel membran

8
c. vitamin E, meningkatkan aliran darah dan membantu perbaikan
jaringan
d. Zinc, meningkatkan imunitas tubuh melawan virus1,4

2.8 Diagnosa Banding


Papul dan nodul pseudoverrucous adalah suatu kondisi yang dapat dilihat
berkaitan dengan ureterostomi dan pada daerah perianal yang berkaitan dengan
defekasi yang tidak dapat ditahan juga bisa menyerupai kondiloma acuminata.
Papul papul yang terdapat didaerah anogenital seperti molusca dan skintag,
1. Veruka vulgaris yang tidak bertangkai, kering dan berwarna abu abu atau
sama dengan warna kulit.
2. Kondiloma latum atau sifilis stadium II, klinis berupa plakat yang erosi,
3. Karsinoma sel skuamosa vegetasi yang seperti kembang kol mudah
berdarah dan berbau.

2.9 Penatalaksanaan
Karena virus infeksi HPV sangat bersifat subklinis dan laten, maka tidak
terdapat terapi spesifik terhadap virus ini, maka perawatan diarahkan pada
pembersihan kutil kutil yang tampak dan bukan pemusnahan virus. Pemeriksaan
adalah lesi yang muncul sebelum kanker serviks adalah sangant penting bagi
pasien wanit yang memiliki lesi klinis atau riwayat kontak. Perhatian pada pribadi
harus ditekankan karena kelembaban mendukung pertumbuhan kutil
1. Kemoerapi
a. Podophylin
Podophylin adalah resin yang diambil dari tumbuhan dengan
kandungan beberapa senyawa sitotoksik yang rasionya tidak dapat
dirubah. Podophylino yang paling aktif adalah podophylotoksin. Jenis ini
mungkin terdiri atas berbagai konsentrasi 10 25 % dengan senyawa
benzoin tinoture, spirit dan parafin cair.yang digunakan adalah tingtur
podofilin 25 %, kulit di sekitarnya dilindungi dengan vaselin atau pasta
agar tidak terjadi iritasi setelah 4 6 jam dicuci. Jika belum ada

9
penyembuhan dapat diulangi setelah 3 hari, setiap kali pemberian tidak
boleh lebih dari 0,3 cc karena akan diserap dan bersifat toksik. Gejala
toksik ialah mual, muntah, nyeri abdomen gangguan alat napas dan
keringat kulit dingin. Pada wanita hamil sebaiknya jangan diberikan
karena dapat terjadi kematian fetus. Respon pada jenis perawatan ini
bervariasi.
b. Podofilytocin
Ini merupakan agen anti mitotis dan tidak disarankan untuk
penggunaan pada masa kehamilan atau menyusui, jenis ini lebih aman
dibandingkan podophylin apilkasi mandiri dapat diperbolehkan pada
kasus kasus keluhan yang sesuai.
c. Asam Triklorasetik ( TCA )
Ini agent topikal alternatif dan seringkali digunakan pada kutil
dengan konsentrasi 30 50 % dioleskan setiap minggu dan pemberian
harus sangat hati hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam.
Bahan ini dapat digunakan pada masa kehamilan.
d. Topikal 5-Fluorourasil (5 FU )
Cream 5 Fu dapat digunakan khususnya untuk perawatan kutil
uretra dan vulva vagina, konsentrasinya 1 5 % pemberian dilakukan
setiap hari sampai lesi hilang dan tidak miksi selama pemberian.
e. Interferon
Meskipun interferon telah menunjukkan hasil yang menjanjinkan
bagi verucciformis dan infeksi HPV anogenital, keefektifan bahan ini
dalam perawatan terhadap kutil kelamin masih dipertanyakan. Terapi
parentral dan intra lesional terhadapa kutil kelamin dengan persiapan
interferon alami dan rekombinasi telah menghasilkan tingkat respon yang
berkisar antara 870 80 % pada laporan laporan awal. Efek samping
dari perlakuan inerferon sistemik meliputi panyakit seperti flu dan
neutropenia transien.

10
2. Terapi pembedahan
a. Kuret atau Kauter ( Elektrokauterisasi )
Kuret atau Kauter ( Elektrokauterisasi ) dengan kondisi anastesi
lokal dapat digunakan untuk pengobatan kutil yang resister terhadap
perlakuan topikal munculnya bekas luka parut adalah salah satu
kekurangan metode ini.
b. Bedah Beku ( N2, N2O cair )
c. Laser
Laser karbodioksida efektif digunakan untuk memusnahkan
beberapa kutil kutil yang sulit. Tidak terdapat kekawatiran mengenai
ketidakefektifan karbondioksida yang dibangkitkan selama prosedur
selesai, sedikit meninggalkan jaringan parut.
3. Terapi Kombinasi
Berbagai kombinasi terapi yang telah dipergunakan terhadap kutil
kelamin yang membandel, contohnya kombinasi interferon dengan prosedur
pembedahan, kombinasi TCAA dengan podophylin, pembedahan dengan
podophylin. Seseorang harus sangat berhati hati ketika menggunakan
terapi kombinasi tersebut dikarenakan beberapa dari perlakuan tersebut
dapat mengakibatkan reaksi yang sangat serius.

2.10 Prognosis
Kondiloma akuminata dapat memberikan prognosis baik dengan perwatan
yang teliti dengan memperhatikan hygiene serta jaringan parut yang timbul sangat
sedikit. Pengaruh terhadap kehamilan, perkembangan kehamilan, janin sangat
minimal.

2.11 Pencegahan
Menjauhi sex merupakan salah satu cara untuk mencegah, penggunaan
kondom belum tentu melindungi sepenuhnya dari kutil kelamin karena lokasi
lokasinya tidak tentu dan diketahui jelas. Jangan melakukan hubungan seks
sampai anda dan pasangan anda selesai berobat jika anda terinfeksi virus HPV.

11
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
Tanggal MRS : No. RM :
Tanggal Pengkajian : Jam :
Ruang Kelas : Diagnosa Masuk :
A. Identitas Klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan wanita aktif seksual dibawah usia
25 tahun), jenis kelamin (pria 13%, wanita 9%, pernah mengidap kondiloma
akuminata.), agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan
(sering terjadi pada pasien yang bergonta-gani pasangan), suku bangsa,
nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Keluhan utama yang biasanya dialami adalah mengatakan ada benjolan
yang banyak didaerah alat kemaluannya dan kadang-kadang terasa nyeri
saat jalan dan duduk serta keputihan yang bau dan gatal.
2. Riwayat Sekarang
Biasanya klien mengeluh terdapat benjolan atau kutil yang ukuran tiap
kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10, 2
cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak
diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah, nyeri, berbau
busuk.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya klien mangatakan sering keputihan, berbau busuk, dan sering
bergonta-ganti pasangan

4. Riwayat Penyakit keluarga :


Apabila salah satu dari pasangan baik yang pria maupun wanita menderita
penyakit condiloma maka pasangannya peresiko tinggi tertular penyakit
condiloma melalui hubungan seksual .
5. Riwayat Psikososial Spiritual

12
Rasa gelisah dan takut terhadap perubahan yang terjadi, depresi, dan
hilangnya kepercayaan diri.
6. Pola kesehatan fungsional
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada
keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat
2) Pola nutrisi dan metabolik
Biasanya pasien mengalami penurunan nafsu makan, akibat
terlalu memikirkan penyakitnya sehingga terjadi malnutrisi.
3) Pola eliminasi
a. Eliminasi Alvi : tidak terjadi kelainan
b. Eliminasi Urine : biasanya terjadi retensi urin, disuria, hematuria
dan nyeri saat BAK
4) Pola aktivitas dan latihan
Biasanya aktivitas pasien bisa terganggu sehubungan dengan
adanya nyeri didaerah genetalia, ketidak ada mood dalam melakukan
kegiatan, menurunnya motivasi terhadap berbagai hal.
5) Pola tidur dan istirahat
Pola istirahat tidur akan terganggu sehubungan dengan
peningkatan suhu tubuh, insomnia.
6) Pola persepsi sensori dan kognitif
Kaji ada tidaknya gangguan kognitif mudah merasa lelah,
menurunnya motivasi terhadap berbagai hal, berkurangnya ketajaman
mental, depresi, dan hilangnya kepercayaan diri.

7) Pola hubungan dengan orang lain


Peran dan hubungan pasien dengan keluarga akan terjadi perubahan
7. Pola reproduksi seksual
Pada pola seksualitas pasien akan terganggu akibat dari rasa nyeri yang
selalu dirasakan pada saat melakukan hunungan seksual (dispareuni)dan
adanya pendarahan setelah berhubungan serta keluar cairan encer
(keputihan) yang berbau busuk dari vagina.
8. Pola persepsi dan konsep diri

13
Biasanya akan terjadi kecemasan dan ketakutan terhadap keadaan
penyakitnya, merupakan dampak psikologi pasien. Sedangkan konsep diri
biasanya pasien akan merasa malu karena hilangnya fungsi seksual
sekunder.
9. Pola mekanisme koping
Biasanya pasien mengalami gangguan dalam manajement koping stress
yang diakibatkan dari cemas yang berlebihan akibat resiko dari
penyakitnya.
10. Pola nilai kepercayaan atau keyakinan
Pasien beragama islam dan yakin akan cepat sembuh menganggap ini
merupakan cobaan dari Allah SWT.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-Tanda Vital :
S : Meningakat (>36,5 37,50c)
N : Meningkat (> 100x/menit)
RR : Normal (16- 20 x/ menit)
TD : Meningkat (>120/90 mmHg).
3. Head to toe :
1) Rambut :
Banyak kehilangan rambut tubuh terutama rambut kepala.
2) Muka : Tidak ada kelainan
3) Mata : Tampak normal,simetris
4) Hidung : Tampak normal,simetris
5) Mulut : Tidak ada stomatitis
6) Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar
7) Dada
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris kanan dan kiri, tidak ada
otot bantu pernafasan
Palpasi : Biasanya tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor seluruh lapang pandang
Auskultasi :Pernafasan vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas
tambahan.
8) Abdomen
Inspeksi :Biasanya abdomen tampak rata, tidak ada pembesaran
abnormal, ditemukan distensi kandung kemih pada
daerah suprapubis.
Auskultasi :Bising usus (>12x/menit)

14
Palpasi :Biasanya tidak ada pengerasan pada abdomen,
terkadang nyeri perut.
Perkusi : Hypertimpani
9) Genetalia
Inspeksi : Adanya benjolan atau kutil, kemerahan, iritasi / lecet
dan bengkak pada daerah perineal.
Palpasi : Adanya nyeri tekan pada benjolan atau kutil
10) Ekstremitas : Tidak terjadi kelemahan dan keletihan.
11) Ekstremitas : Menurunnya tenaga secara signifikan, kekuatan, dan
massa otot.

D. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes asam asetat
Dibutuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai.
Dalam beberapa menit lesi akan berubah warna menjadi putih
(acetowhite). Perubahan warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu
lebih lama (sekitar 15 menit).
2. Kolposkopi
Merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan.
Pemeriksaan ini terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata
subklinis, dan kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat.
3. Histopatologi
Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan dengan mikroskop
cahaya akan memperlihatkan gambaran papilomatosis, akantosis, rete
ridges yang memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada
sitoplasma.

3.2 Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman : gatal berhubungan dengan adannya infeksi virus
human papiloma
2. Gangguan pola fugsi seksual berhubungan dengan nyeri
3. Gangguan intergitas kulit berhubungan dengan pecahnya nodul dan muncul
lesi pada kulit alat kelamin

15
4. Gangguan body image berhubungan dengan penumpukan nodul merah
seperti kembang kol
5. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
yang diderita

3.3 Perencaan Keperawatan


Hari/ No. Tujuan dan
Intervensi Rasional
Tanggal Dx Kreteria Hasil
10 Juni 1 Setelah dilakukan 1. Pantau Membantu
2016 tindakan penyebab gatal mengidentifikasi
keperawatan dan Catat hasil tindakan yang
selama 1x24 jam observasi tepat untuk
rasa nyaman (gatal) secara rinci memberikan
kenyamanan.

16
pada pasien akan
2. Berikan tehnik
berkurang, dengan: Dapat membuat
distraksi .
K: pasien
Pasien mengetahui melupakan pada
penyebab rasa 3. Anjurkan focus gatalnya.
nyaman (gatal) memakai
A: pakaian dalam Bahan katun
Pasien mengetahui dari bahan dapat menyerap
cara mengatasi katun. keringat agar
gangguan rasa 4. Anjurkan pasien tidak lembab.

nyaman (gatal) untuk

P: melakukan Dapat
Pasien mampu aktivitas memberikan
melakukan tehnik berendam dalam rasa nyaman

distraksi dan air pada pasien


5. Cuci celana
aktivitas berendam
dalam klien
dalam air
dengan sabun
P: Sabun yang
yang lembut.
Pasien merasa keras dapat
nyaman 6. Larang klien menimbulkan
Gatal berkurang menggaruk iritasi.
daerah penis,
vulva, atau Dengan
vagina yang menggaruk
gatal dapat
7. Kolaborasi
memperparah
dengan tim
lesi
medis untuk
pemberian obat
Membantu
antihistamin.
meredakan
gejala rasa gatal.

17
1O Juni 2 Setelah dilakukan 1. Lakukan Mengetahui dan
2016 tindakan inspeksi lesi mengidentifikasi
keperawatan setiap hari dan kerusakan kulit
selama 1x24jam Pantau adanya untuk
diharapkan tanda-tanda melakukan
integritas kulit infeksi intervensi yang
membaik, dengan: tepat
2. Anjurkan
K: Tekanan dari
klien
Pasien mengetahiu celana dalam,
menggunakan
penyebab dari membiarkan
celana dalam
gangguan integritas luka terbuka
yang tipis dan
kulit terhadap udara
lembut
A: meningkat
Pasien mengetahui proses
cara mengatasi penyembuhan
gangguan integritas dan menurunkan
kulit resiko infeksi
3. Jaga
P:
kebersihan alat
Pasien mampu
kelamin dan
melakukan Untuk mencegah
Pergunakan
tindakan yang infeksi dan
sarung tangan
dianjurkan perawat Untuk
jika merawat
P: menghindari
lesi
Menunjukkan kontaminasi
peningkatan 4. Libatkan
integritas kulit keluarga dalam Untuk
Menghindari cidera memberikan membantu
kulit bantuan pada meningkatkan
Kulit utuh, pasien penerimaan diri
benjolan atau kutil dan sosialisasi.
5. Kolaborasi
hilang
dengan tim

18
medis untuk Untuk
pemberian asam menetralisir
trikloroasetat asam yang tidak
80-90% bereaksi.

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan
rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk
bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa
tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan
ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit,
kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi
bahan bahan purulen pada belahan belahan, biasanya berbau tidak sedap
warnanya abu abu, kuning pucat atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan tonjolan yang berbentuk bunga
kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk
kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma
akuminata dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui
hubungan seksual melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada
permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus.

4.2 Saran
Diharapkan agar kita semua agar lebih menjaga kebersihan diri terutama
pada bagian Genital (alat kelamin), karena hal itu dapat mencegah timbulnya
jamur atau virus pada bagian genital yang dapat menyebabkan berbagai penyakit
seperti Condiloma accuminata.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dalil SF, Maksa WIB, Zubier F, Judanarso J. 2005. Infeksi Menular Seksual..
Jakarta: Fakultas kedokteran UI.
Fadlun, Feryanto Achmad. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba
Medika.
Malik SR, Amin S, Anwar AI. Gonore. In: Amiruddin MD, editor. Penyakit
Menular Seksual. Makasar: Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin: 2004.
http://eemoo.wordpress.com/2009/02/16/kutil-kelamin/. Diakses tanggal 15 Juni
2016.

21

Anda mungkin juga menyukai