Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI MANAJEMEN

Pelaporan Segmen dan Desentralisasi

Disusun oleh :

Kelompok 9

Ade Fitria Fajri 8105132102

Devy Inggit Anggriani 8105132137

Vita Nur Fajriani 8105132120

PENDIDIKAN AKUNTANSI A 2013

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia

serta hidayah-Nya dalam kehidupan ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

junjungan nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen mengenai

Pelaporan Segmen dan Desentralisasi serta untuk memberi pemahaman kepada pembaca

terkait materi yang disampaikan.

Mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayah dan karunia kepada Dosen mata

kuliah Akuntansi Manajemen yaitu Ibu Ati Sumiati,S.Pd,M.Si yang telah membimbing dan

memberikan materi selama proses perkuliahan. Makalah ini memang jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 28 Februari 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, banyak perusahaan memilih
untuk desentralisasi. perusahaan tersebut melakukan desentralisasi karena para manajer
lokal mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi lokal. Manajer
lokal juga mampu memberikan tanggapan tepat waktu untuk kondisi-kondisi yang
berubah. Dalam kondisi terdesentralisasi, para manajer memiliki peran yang lebih besar
dalam pembuatan keputusan dan pengimplementasiannya, serta menjadikan manajemen
lebih bertanggung jawab terhadap aktivitas unit kerja yang dipimpin. Adanya
desentralisasi ini akan menyebabkan para manajer yang dikenai limpahan wewenang
membutuhkan informasi yang berkualitas serta relevan untuk mendukung kualitas
keputusannya. Selain itu, desentralisasi untuk perusahaan besar digunakan untuk
perusahaan besar diperlukan karena keterbatasan kognitif karena tidak mungkin ada
orang yang dapat memahami secara utuh setiap pasar dan produk. Alasan lainnya adalah
sebagai wadah untuk melatih dan memotivasi manajer lokaldan membebaskan
manajemen puncak dari masalah-masalah operasional sehari-harisehingga mereka dapat
menggunakan waktunya untuk memikirkan hal-hal yang bersifat jangka panjang seperti
perencanaan strategis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desentralisasi?
2. Apa saja alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi?
3. Apa keunggulan dan kelemahan desentralisasi?
4. Apa saja akuntansi pertanggung jawaban?
5. Bagaimana kaitannya desentralisasi dan pelaporan segmen?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian desentralisasi
2. Untuk mengetahui apa saja alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi.
3. Untuk mengetahui apa keunggulan dan kelemahan desentralisasi.
4. Untuk mengertahui apa saja akuntansi pertanggung jawaban pada perusahaan yang
terdesentralisasi.
5. Untuk mengetahui bagaimana kaitannya desentralisasi dan pelaporan segmen.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh bagi penulis yaitu penulis dapat lebih memahami apa
saja keunggulan dan kelemahan desentralisasi serta akuntansi pertanggungjawaban pada
perusahaan terdesentralisasi dan bagaimana kaitannya desentralisasi dan pelaporan
segmen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan
kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu
struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang
memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta
meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa Desentralisasi Organisasi adalah Sebuah organisasi


yang terdesentralisasi (decentralized organization), wewenang pengambilan
keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan
disebarkan diseluruh organisasi. Di satu sisi ekstrem, organisasi yang terdesentralisasi
secara kuat adalah organisasi yang memberikan kebebasan kepada manajer-manajer
tingkat yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada sisi
lainnya, di suatu organisasi yang sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang
lebih rendah memiliki sedikit kebebasan untuk membuat suatu keputusan.

Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada


jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-
keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.Jadi
singkatnya Desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang pengambilan
keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.

B. Alasan-Alasan untuk Melakukan Desentralisasi


Perusahaan memutuskan untuk melakukan desentralisasi karena berbagai alasan
diantaranya:
1. Mengumpulkan dan Menggunakan Informasi lokal.
Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang
tersedia. Sejalan dengan pertumbuhan perusahaan dan penambahan operasi dipasar
dan area yang berbeda,manajemen pusat mungkin tidak memahami kondisi lokal.
Akan tetapi,para manajer tingkat rendah yang berhubungan dengan kondisi
operasional langsung memiliki akses terhadap informasi ini.Akibatnya,mereka
sering berada dalam suatu posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan lokal.

2. Memfokuskan Manajemen Pusat

Dengan mendesentralisasikan keputusan-keputusan operasional, manajemen pusat


bebas menangani perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.
Keberlangsungan jangka panjang dari perusahaan harus lebih penting bagi
manajemen pusat dari operasional sehari-hari.

3. Melatih dan Memotivasi Para Manajer


Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi
manajer jenjang lebih tinggi yang keluar untuk mengambil keuntungan dari peluang
yang lain.peluang seperti itu juga memungkinkanmanajer puncak mengevaluasi
kemampuan para manajer lokalnya. Manajer-manajer yang menghasilkan keputusan
terbaik adalah manajer yang bisa dipromosikan.

C. Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi


Desentralisasi memiliki lima keunggulan utama:

1. Manajemen puncak dibebaskan dari pemecahan persoalan sehari-hari yang


banyak sehingga memiliki peluang untuk berkonsentrasi pada strategi,pada
perbuatan keputusan yang tingkatnya lebih tinggi dan pada kegiatan-kegiatan
koordinasi.
2. Manajer tingkat lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih terperinci
dan lebih baru mengenai kondisi setempat dibandingkan dengan para manajer
puncak
3. Pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada manajer pada tingkat
yang lebih rendah membuat mereka dapat lebih cepat memberikan respons kepada
para pelanggan.
4. Desentralisasi memberikan pengalaman pengambilan keputusan kepada para
manajer tingkat lebih rendah yang nantinya diperlukan jika mereka dipromosikan
ketingkatan yang lebih tinggi.
5. Pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada manajer tingkat lebih
rendah seringkali meningkatkan motivasi mereka,sehingga dapat meningkatkan
kepuasan kerja dan tingkat retensi karyawan,serta membaiknya kinerja.

Desentralisasi memiliki empat kelemahan utama :

1. Manajer-manajer pada tingkat yang lebih rendah mungkin membuat keputusan-


keputusan tanpa sepenuhnya memahami gambaran besar (menyeluruh).
2. Di suatu organisasi yang betul-betul terdesentralisasi,mungkin terjadi kurang
koordinasi diantara manajer yang memiliki otonomi.
3. Manajer tingkat yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4. Dalam suatu organisai yang sangat terdesentralisasi,mungkin lebih sulit untuk
secara efektif menyebarkan gagasan-gagasan yang inovatif.

D. Desentralisasi dan Pelaporan Segmen


Suatu segmen adalah suatu bagian atau aktivitas suatu organisasi dan manajer-
manajer akan menginginkan data biaya, penerimaan atau laba dari bagian organisasi
tersebut. Laporan laba rugi berguna dalam menganalisis profitabilitas segmen dan dalam
mengukur prestasi-prestasi manajemen segmen.
1. Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggung jawaban adalah suatu sistem unit organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Berdasarkan karakteristik masukan
dan keluaran, pusat pertanggung jawaban dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tipe
pusat pertanggung jawaban, yaitu sebagai berikut :
a. Pusat Biaya (Expanse Center)
Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang diukur prestasinya
atas dasar masukan atau biaya. Setiap pusat pertanggung jawaban mempunyai
masukan dan keluaran dalam hal hubungan pusat biaya, keluarannya tidak dapat
atau perlu diukur dengan dalam wujud pendapatan.

b. Pusat Pendapatan (Revenue Center)


Pusat Laba, Manajer sebagai pusat laba memiliki kendali atas biaya
maupun pendapatan. Seperti halnya manajer pusat biaya, manajer suatu pusat laba
tidak memiliki kendali atas dana-dana investasi. Manajer pusat laba sering kali
dievaluasi dengan membandingkan laba aktual dengan laba yang ditargetkan atau
dianggarkan.

c. Pusat Investasi (Investment Center)


Pusat Investasi, Manajer sebuah pusat investasi memiliki kendali atas
biaya, pendapatan, dan investasi di aktiva operasi. Manajer pusat investasi
biasanya dievaluasi dengan menggunakan ukuran imbal hasil atas investasi (ROI)
atau laba residu.

E. Kaitannya Desentralisasi dengan Pelaporan Segmen


Desentralisasi yang efektif memerlukan adanya pelaporan tersegmen. Selain
laporan laba rugi perusahaan secara keseluruhan, juga diperlukan laporan untuk masing-
masing segmen organisasi. Segmen (segment) merupakan bagian atau aktivitas organisasi
yang memuat data biaya, penjualan atau laba yang diperlukan oleh manajer. Contoh
segmen adalah divisi sebuah perusahaan, wilayah penjualan, unit-unit toko, pusat
layanan, pabrik, departemen pemasaran, pelanggan individu, dan lini produk. Operasi
perusahaan dapat tersegmentasi dengan banyak cara. Laporan laba rugi tersegmen ini
bermanfaat untuk menganalisis profibilitas usaha dan mengukur kinerja manajer.
Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang
laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan
diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari
metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk
penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konventional kita olah lagi
dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen.
Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana menyusun laporan laba rugi untuk segmen
usaha. Laporan laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profitabilitas
segmen dan mengukur kinerja manajer segmen.

Menyusun Laporan Laba Rugi Tersegmen


Tingkatan Laporan Tersegmen
Penjualan dan Margin Kontribusi
Biaya Tetap yang Dapat Ditelusuri dan Biaya Tetap Umum
Biaya yang Dapat Ditelusuri Dapat Menjadi Biaya Umum
Margin Segmen
Informasi Keuangan Tersegmen di Laporan Eksternal

F. Laporan Laba Rugi Bersegmen dan Pendekatan Kontribusi


1. Beban Tetap yang Dapat Ditelusuri dan Umum dan Margin Segmen
Dalam menyiapkan laporan laba rugi bersegmen menggunakan laporan laba rugi
bersegmen pendekatan kontribusi-traceable fixed cost, common fixed cost, segment
margin
a. Beban tetap dapat ditelusuri (traceable fixed cost) dari segmen adalah biaya
tetap yang terjadi karena adanya segmen. Jika segmen tidak pernah ada biaya
tetap tidak akan pernah terjadi dan jika segmen dihilangkan, beban tetap akan
hilang. Contohnya adalah gaji manajer produksi di Frito perusahaan PepsiCo
adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri dari segmen bisnis Frito dari
perusahaan PepsiCo.
b. Biaya tetap umum (common fixed cost) adalah biaya tetap yang menunjang
operasi satu atau lebih segmen tetapi tidak dapat ditelusuri keseluruhan atau
sedikit dari satu segmen. Bahkan bila segmen tersebut dihilangkan. Dan tidak
ada perubahan di dalam biaya tetap umum. Contohnya adalah gaji komisaris di
General Motors adalah biaya tetap umum dari berbagai divisi di General
Motors.
Untuk menyiapkan laporan laba rugi bersegmen, beban variabel dikurangi dari
penjualan dan menghasilkan margin kontribusi segmen. Margin kontribusi
berguna untuk membuat keputusan yang memerlukan informasi mengenai
kapasitas yang tersisa untuk mengerjakan pesanan khusus. Jenis keputusan ini
hanya memerlukan informasi biaya variabel dan pendapatan-dua komponen dari
margin kontribusi.
c. Margin segmen (segment margin) didapat dari biaya tetap segmen yang dapat
ditelusuri dikurangi Margin Kontribusi Segmen. Margin segmen adalah alat
terbaik untuk mengukur laba jangka panjang segmen karena hanya mencakup
biaya-biaya yang disebabkan. Jika sebuah segmen tidak dapat menutupi
biayanya maka seharusnya segmen tersebut harus ditutup.

2. Mengidentifikasi Biaya Tetap yang Dapat Ditelusuri

Perbedaan jelas antara biaya tetap yang dapat ditelusuri dan biaya tetap umum
adalah penting dalam laporan segmen karena biaya tetap yang dapat ditelusuri
dibebankan ke segmen.

Ketika membebankan biaya ke segmen, hal yang harus dihindari adalah


mengalokasikan biaya tetap yang umum dan tetap akan ada walaupun segmen itu ada
atau tidak.

G. Laporan Laba Rugi Bersegmen Kesalahan Umum


1. Menghilangkan Sebagian Biaya

Biaya yang dibebankan ke segmen harus meliputi semua biaya yang berperan
terhadap segmen tersebut dari keseluruhan perusahaan. Semua fungsi perusahaan dari
Riset dan Pengembangan, desain produk, pabrikan, pemasaran, penyaluran, dan
layanan pelanggan diharapkan bekerja dengan baik menyediakan barang atau jasa
kepada pelanggan dan menghasilkan pendapatan.
Akan tetapi hanya biaya produksi yang ada di biaya produk dengan metode
biaya penyerapan yang memang disyaratkan dalam laporan keuangan eksternal.
Untuk menghindari dua system perhitungan dan memberi konsistensi antara pihak
luar (eksternal) dan internal (manajemen), banyak perusahaan menggunakan Biaya
Penyerapan untuk tujuan internalnya seperti Laporan Laba Rugi Bersegmen.
Akibatnya banyak perusahaan menghilangkan analisis laba (profitability analysis)
sebagai bagian dari biaya yang besar dari suatu produk.

2. Metode yang Kurang Tepat dalam Membebankan Biaya Yang Dapat Ditelusuri di
antara Segmen-Segmen
Perusahaan membebankan secara tidak tepat biaya-biaya tetap yang dapat
ditelusuri ke pusat-pusat pertanggungjawaban dengan dua cara. Pertama, mereka
mungkin gagal menelusuri biaya ke pusat-pusat pertanggungjawaban meskipun hal
ini masih dapat dilakukan. Kedua, mereka bergantung pada dasar alokasi yang tidak
tepat untuk membebankan biaya tetap yang dapat ditelusuri.
Seharusnya biaya dialokasikan ke segmen untuk kepentingan pengambilan
keputusan internal hanya jika dasar alokasinya benar-benar menyebabkan timbulnya
biaya yang sedang dialokasikan.
3. Pembagian yang Tidak Jelas untuk Biaya Tetap Umum di antara Segmen yang Ada
Praktik bisnis ketiga yang mengakibatkan biaya segmen terdistorsi adalah
praktik membebankan biaya yang tidak dapat ditelusuri ke segmen. Tidak ada
hubungan sebab akibat antara biaya bangunan kantor pusat dengan keberadaan suatu
produk apapun. Konsekuensinya, setiap alokasi biaya bangunan kantor pusat ke
produk pasti bersifat tidak jelas.

H. Laporan Laba Rugi Laporan untuk Pihak Luar


Dalam praktiknya laporan laba rugi biaya penyerapan disyaratkan oleh U.S.
GAAP (Generally Accepted Accounting Principle). Sehingga,IFRS (International
Financial Reporting Standards) juga mensyaratkan penggunaan laporan laba rugi biaya
penyerapan juga. Mungkin karena penghematan biaya dan mengurangi kebingungan
membuat dua system biaya satu untuk pihak luar, satu untuk pihak dalam kebanyakan
perusahaan menggunakan laporan laba rugi biaya penyerapan untuk pengguna eksternal
dan internal.
Informasi Keuangan Bersegmen
U.S.GAAP dan IFRS mensyaratkan bahwa perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan memasukan informasi keuangan bersegmen dan data lainnya dalam
laporan tahunannya dan bahwa laporan bersegmen yang disusun untuk pengguna
eksternal harus menggunakan metode dan definisi yang sama dengan yang digunakan
perusahaan untuk laporan segmen internal yang disusun untuk membantu pemgambilan
keputusan operasi. Persyaratan ini menciptakan insentif untuk perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan menghindari penggunaan format kontribusi untuk laporan segmen
internal. Laporan laba rugi format kontribusi segmen mencakup informasi penting yang
mana perusahaan tidak mau melaporkan kepada umum (terutama pesaingnya). Sehingga
persyaratan ini menciptakan masalah dalam merekonsiliasi laporan internal dan eksternal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah makalah ini disusun dan diuraikan, maka berdasarkan hal tersebut dapatlah
penulis mengambil kesimpulan yang merupakan penutup dari penyusunan makalah ini yaitu
sebagai berikut :

1. Desentralisasi adalah wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada


beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi.
2. Desentralisasi adalah wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada
beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi.
3. Laporan laba rugi segmen dapat memberikan informasi untuk pengevaluasian
profitabilitas dan kinerja divisi, lini produk, wilayah penjualan, dan segmen segmen lain
dari suatu perusahaan
Demikian kesimpulan yang dapat penulis berikan, semoga makalah ini nantinya akan
berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya diri penulis
sendiri.

B. Saran

Dengan penulisan makalah ini diharapkan masyarakat terutama mereka yang bekerja
di perusahaan, agar dapat mengetahui tentang apa itu desentralisasi dan bagaimana
pelaporan segmen. Untuk semua yang menjabat dalam perusahaan, baik manajer yang
paling bawah ataupun manajer yang paling atas ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam
mengelola perusahaan. Selain itu dengan mengetahui hal ini, diharapkan para manajer bisa
lebih memahami dan mampu melaksanakan kerjasama yang baik antar manajer dalam satu
lingkup perusahaan tersebut demi menjalankan misi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai