Anda di halaman 1dari 7

Tugas

Computing Resource
Processor AMD

Oleh
Dikki Bagus Kurnyawan
(16.0504.0134)

S1 TEKNIK INFORMATIKA 2016


UNIVERSITAS MUMAHADIYAH MAGELANG
Pendahuluan
AMD (Advanced Micro Devices, Inc) adalah terbesar kedua pemasok global mikroprosesor
berdasarkan arsitektur x86 setelah Intel Corporation, dan ketiga terbesar pemasok unit pengolahan
grafis.Pada tahun 2007, AMD peringkat kesebelas antara produsen semikonduktor dari segi pendapatan.

Pabrik pertama berada di Austin, Texas, Amerika dan pabrik kedua berada di Dresden, Jerman
yang ditetapkan untuk memproduksi Athlon saja. Bila semuanya berjalan lancar, mimpi harga sistim PC
akan dapat lebih murah bisa terwujud karena tidak lagi di monopoli oleh Intel.

Latar Belakang
AMD didirikan pada tahun 1969 lebih tepatnya lagi di daerah Sunnyvale, kota California.
Setahun kemudian, perusahaan memperkenalkan perangkat proprietary pertama, Am2501 logika counter,
yang sangat sukses. Perusahaan yang memiliki jilukan go public pada tahun 1972. sepuluh tahun
kemudian tepatnya tahun 1982, AMD menandatangani sebuah perjanjian dengan Intel untuk melayani
sebagai produsen sumber kedua Intel untuk prosesor IBM komputer pribadi, namun Intel kemudian
membatalkan perjanjian. Selama ini, AMD mengembangkan prosesor pertama, AMD 8086, yang identik
dengan model Intel. 8086 memiliki clock rate sederhana hingga 10 MHz, sebagian kecil dari kecepatan
prosesor modern. AMD terus mengembangkan prosesor yang lebih rendah dalam alternatif harga
dibanding produk Intel.

Gambar perkembangan Processor AMD

Beberapa produk mikroprosesor AMD yaitu:


Turion 64 Athlon (K7)
Duron Opteron (AMD64 / K8)
Sempron Athlon64 (K8L)
Kryptonite (K5) Phenom (K10)
NexGen (K6 / K6 MMX / K6-2 / K6-3)
Beberarapa Tipe Processor AMD
K5 dan K6

Pada tahun 1995, AMD memperkenalkan mikroprosesor pertama yang dirancang secara
independen, di : AMD-K5. K5 didasarkan pada arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel,
yang telah menjadi standar dominan untuk mikroprosesor. K5 juga teknologi yang lebih maju
daripada prosesor Pentium saingan Intel, yang menawarkan clock speed 100 MHz mengesankan.
Dua tahun kemudian, AMD mengembangkan mikroprosesor AMD K6-yang diposisikan sebagai
berkinerja tinggi, murah alternatif untuk prosesor Intel Pentium II, membantu untuk mendorong
harga komputer pribadi di bawah $ 1.000. AMD terus menyempurnakan K6 dengan versi baru,
termasuk K6-III, yang dirilis pada tahun 1999, yang menawarkan clock speed hingga 450 MHz
dan memori maksimum 4.096 MB.

Athlon

Pada tahun 1999, AMD memperkenalkan prosesor Athlon, prosesor generasi ketujuh. Pada saat
itu, Athlon adalah prosesor tercepat di pasar dengan menggunakan teknologi x86, menawarkan
kecepatan clock hingga 1 GHz. Bahkan, Athlon adalah prosesor pertama untuk menerobos
hambatan gigahertz untuk clock speed, dan melakukannya hanya beberapa hari sebelum 1 GHz
prosesor Intel Pentium III diperkenalkan. Athlon front-side bus - yang pada dasarnya merupakan
jalur antara prosesor dan memori dan merupakan faktor penentu utama bagi kecepatan
pemrosesan - dinilai pada 100 MHz.

Sempron

Secara historis, AMD telah mengembangkan produk-produk sebagai alternatif biaya rendah
untuk Intel - dan ini lagi benar pada tahun 2004, ketika AMD memperkenalkan keluarga
prosesor anggaran, awalnya disebut Duron tetapi kemudian dicap sebagai Sempron. Sempron
lebih lambat dan memiliki memori cache kurang dari Athlon yang lebih tinggi-end, dan
dirancang untuk bersaing dengan Intel Celeron, yang dirancang untuk anggaran PC.

Phenom

Pada tahun 2007, AMD diganti nama merek Athlon untuk prosesor high-end dengan Phenom.
Pada 2010, AMD terus strategi biaya rendah dengan Intel, menawarkan enam-core, prosesor
1090T 3,2 GHz sebesar $ 295, secara signifikan kurang dari $ 885 daftar harga Intel untuk Core
i7 enam-core, 3,2 GHz 970 prosesor. Untuk processor jenis AMD Phenom sebenarnya masih
memiliki jenis banyak, yang diantaranya PHENOM II X2 560 BLACK EDITION.

PHENOM II X2 560 BLACK EDITION

Processor dengan core ganda ini memiliki kecepatan frequensi sebesar 3.3GHz, 6MB Cache
memory, unlocked multiplier, dan memiliki TDP sebesar 80W.

Berikut adalah penjelasan mengenai spesifikasi beserta fitur yang dimilikinya.

a. Class Phenom II

Sesuai dengan namannya AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION. Prosesor ini merupakan jenis
phenom generasi ke-2. Sebelumnya, pada era Phenom generasi pertama, AMD memulai tren baru.
Mereka menawarkan prosesor berinti lebih banyak ketimbang saingannya pada satu titik harga pasar.
Pendekatan pasar yang cukup efektif ini sepertinya membuat AMD ketagihan. Ketika Intell
meluncurkan prosesor hexa-core, kita tentunya tahu bahwa pilihan alternatif dari AMD juga nantinya
akan segera keluar. Yang pasti processor keluaran produk AMD ini harganya akan lebih murah
dibandingkan produk Intel.

Nah, untuk menjawab tantangan tersebut maka AMD pun mengeluarkan phenom generasi ke-2. Dengan
kelebihan sebagai berikut:

AMD 64 with Direct Connect Architecture, dapat meningkatkan system performance dengan
menghubungkan secara langsung prosesor, memori kontroler, dan input output kedalam keping prosesor.

Balanced Smart Cache, menyediakan cache yang cukup untuk semua core
Integrated DDR2 DRAM Controller with AMD Memory Optimizer Technology
AMD Cool n Quiet 3.0 technology
Dual Dynamic Power Management. Management power untuk efisiensi daya pada core prosesor
dan memory kontroler

b. Socket AM3

Soket adalah tempat dudukan prosesor pada motherboard. Dudukan ini berbentuk segi empat dengan
lubang-lubang kecil tempat tertancapnya kaki-kaki (pin-pin) prosesor yang tersusun membentuk matriks 2
dimensi. Susunan, letak, dan jarak antar lubang sama persis dengan susunan, letak, dan jarak antar pin-pin
pada prosesor.

Soket AM3 merupakan soket yang paling baru di platform AMD. Soket AM3 memiliki 941 pin konektor,
namun ada ada beberapa yang mengatakan bahwa soket AM3 hanya memiliki 938 pin, dimana terpaut 1
pin dengan soket AM2/AM2+. Soket AM3 ini memiliki dukungan untuk dual-channel DDR3 dan
frekuensi Hyprtransport hingga 3200Mhz (6400Mhz DDR). Soket ini diluncurkan setelah prosesor
generasi Deneb (Phenom II) diluncurkan. Soket ini tidak memiliki bacward kompatibility, yaitu prosesor
dengan soket AM2/AM2+ tidak akan bekerja di soket ini, jangankan bekerja, jika dipasang pun tidak
akan bisa karena perbedaann jumlah pin-nya. Sebaliknya, prosesor AMD terbaru dengan soket AM3
dapat bekerja di soket AM2/AM2+ dengan dukungan memori DDR2. Hal tersebut dikarena prosesor
AM3 dilengkapi memory controller yang kompatibel dengan DDR3 dan DDR2, sedangkan prosesor soket
AM2/AM2+ memory controller nya hanya mendukung DDR2 saja.

c. Dual Core CPU

AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION memiliki kemampual dua core, dimana terdapat 2 macam
inti pada prosesornnya.

Pada komputer yang inti (core) prosesornya hanya satu (single core), multi-tasking (mengerjakan
beberapa hal sekaligus di satu komputer yangg sama) memang masih bisa dikerjakan. Namum karena
otaknya (core adalah otak dari prosesor) hanya 1 terpaksa beberapa tugas tersebut dikerjakan secara
bergantian dan bergiliran. Untuk tugas-tugas yang ringan seperti mendengarkan musik sambil mengetik
surat misalnya, prosesor single core masih mampu menanganinya tanpa si pengguna merasa terganggu.
Tapi kalau tugas-tugas tersebut cukup berat seperti converting file, bermain game 3D, dsb, kadang akan
terjadi lag atau program terhenti sejenak. Kalau mendengarkan musik, maka alunan suara akan terdengar
putus-putus. Hal tersebut menandakan bahwa prosesor sudah kewalahan menangani tugas yang
bertumpuk tumpuk.

Produsen prosesor merespon tuntutan para penggunanya dengan menciptakan prosesor yang memiliki
lebih dari 1 core (multi core). Angka yang terdekat setelah 1 tentu saja 2. Maka lahirlah prosesor berinti 2
(dual core). Dengan adanya dual core ini pekerjaan yang dapat dilakukan akan semakin cepat. Berbeda
dengan dual core pada intel (Seperti Intel Pentium D) yang menempatkan kedua core-nya pada dua chip
yang berbeda dalam prosesornya. Pada AMD, kedua core-nya ditempatkan pada 1 chip, sehingga
komunikasi antar kedua otaknya (core) lebih mudah tershubung dibandingkan dengan intel. Prosesor yang
memiliki 2 core, digambarkan sebagai berikut:

d. Callisto Core
Sebelumnya, AMD meluncurkan Phenom II mulai dari tipe empat core (X4). Setelah proses produksi,
tidak semua core yang ada pada prosesor ini berjalan dengan stabil. Saat sebuah core dianggap tidak dapat
bekerja dengan baik, AMD me-ngunci core tersebut dan menjual prosesornya dengan sebutan X3 dan
mengganti nama kodenya dengan Heka walaupun masih merupakan sebuah Deneb. Baru-baru ini AMD
merilis Phenom II X2 yang diberi kode Calisto. Seperti Heka, prosesor ini memiliki dua buah core yang
dinon-aktifkan dari total empat core. Apakah hanya core-nya saja yang di non-aktifkan? Ya! Bahkan pada
Phenom II X2, pengguna masih mendapatkan fasilitas shared L3 cache sebesar 6 MB dan dukungan
terhadap memori DDR3. Karena hanya dua prosesor yang bekerja, otomatis TDP yang hasilkan juga lebih
rendah. Dengan begitu, AMD tidak akan menderita kerugian akibat memiliki prosesor yang tidak bekerja
secara semestinya. Sayang-nya, dengan strategi seperti ini, keterse-diaan prosesor ini sangat tidak
menjanjikan saat supply-nya sudah habis.

Pada AMD Phenom II X2 ini memiliki basis Core yag sama dengan AMD Phenom II X4, tapi ketika di
produksi dan di pasarkan, 2 Core dari AMD Phenom II X2 dikunci sehingga cuma 2 Core yg aktif. Untuk
dapat mengaktifkan 2 Core yang dikunci tersebut, harus melakukan Unlocking Processor. Cara Unlocking
secara sederhananya tinggal mengaktifkan Feature Special ACC melalui BIOS yang ada di chipset
SB750. Namun sekarang juga sudah tersapat cara Unlocking melalui Windows.

e. Clock Speed 3.3GHz

Sebelumnya mari lihat kembali mengenai nama prosesor ini, AMD Phenom II X2 560 BLACK
EDITION. Terdapat kata Black Edition yang disertakan disana, tidak seperti jenis phenom lainnya yang
tidak terdapat kata Black Edition pada namanya, AMD Black Edition adalah CPU dari AMD yang
multipliernya di unlock atau tidak di kunci, dimana dapat mengubah Multiplier di processor tanpa harus
menaikan Bus speed pada processor. Jadi pilihan untuk overclock lebih terbuka lebar. Sementara CPU
AMD yang non black edition multipliernya terbatas atau terkunci. Dapat dilihat disini, bahwa clock speed
yang dimiliki oleh AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION ini adalah 3330 MHz / 3.3GHz.
Kemampuan AMD sebagai prosesor yang dapat di overclocking dengan lebih mudah, tidak menahannya
dengan angka clock speed 3.3 GHz. Nilai tersebut bisa ditingkatkan lagi. Berdasarkan sumber dari

www.bhinneka.com/products/sku00005766/amd_phenom_ii_x2_560_black.aspx

Prosesor amd phenom II X2 ini berhasil di Overclock sampai dengan 3,7 GHz dan kinerjanya tetap stabil.

f. Arsitektur 45nm

Pada prosesor AMD ini telah dibuat kedalam arsitektur 45nm, angka 45nm tersebut adalah besarnya
transistor yang digunakan oleh prosesor. Dimana semakin kecil transistor maka semakin banyak
komponen yang bisa ditanamkan didalam prosesor. Sehingga arsitektur prosesor tersebut semakin
kompleks. Dengan begitu, maka akan didapatkan penggunaan energi yang lebih rendah. Jika
dibandingkan dengan prosesor 65nm, penggunaan energi prosesor 45nm lebih rendah 12%. Disamping itu
keuntungan tambahan dari prosesor ini yaitu memiliki suhu yang rendah dibandingkan dengan prosesor
65nm.

Arsitektur desain dalam prosesor 45nm sama seperti prosesor 65nm, tetapi berbeda dalam hal jumlah
transistor. Chace memory pada AMD 45nm yaitu 3 chase dibuat bintik-bintik fungsinya untuk membuat
kinerja lebih tinggi dengan memory 6MB. 3 chase memory akan membuat hebat kinerja komputer dengan
melebihi kinerja quad core.

g. Hyper Transport up to 4000MT/s

Istilah HyperTransport (HT) sebelumnya dikenal dengan nama Lightning Data Transport (LDT) adalah
saluran komunikasi dua arah (bidirectional) yang berfungsi untuk mentransmisikan data yang bersifat
paralel maupun serial yang memiliki bandwidth tinggi dengan tingkat latency (penghambatan) yang
rendah. Teknologi ini diperkenalkan pada tanggal 2 April 2001. Banyak perusahaan Intenasional yang
memanfaatkan teknologi ini. AMD adalah salah satu perusahaan yang menggunakan dan menerapkan
teknologi HyperTransport pada prosesor golongan x86.Sedangkan Intel, pesaing AMD, tetap
menggunakan Font Side Bus dan tidak mengadopsi teknologi HyperTransport untuk diaplikasikan pada
prosesor produksinya.

HyperTransport mempunyai 3 versi, yakni versi 1.0, 2.0 dan 3.0 yang berjalan dari kecepatan 200 MHz
hingga 2600 MHz (2,6 GHz). Hal ini jelas sangat berbeda dengan kecepatan bus PCI yang hanya berkisar
pada kecepatan 33 MHz atau 66 MHz. Dengan menggunakan koneksi Double Data Rate (DDR)
HyperTransport dapat mentransmisikan data dua kali lebih banyak pada kecepatan yang sama. Dengan
teknologi ini, HyperTransport dapat mentransfer data hingga 5200 Megatransfer per second (MT/second
= Juta transfer/detik) ketika berjalan pada kecepatan 2600 MHz.

Pada AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION memiliki HyperTransport Technology up to


4000MT/s, yang berarti bahwa HyperTransport-nya dapat mencapai batas maksimum sebesar 4000 juta
transfer / detik. Hal inilah yang membuat teknologi prosesor AMD yang menggunakan HyperTransport
ini menjadi lebih cepat daripada FSB biasa.

h. Cache Memory

Cache memory adalah memory berukuran kecil berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menyimpan
sementara instruksi dan/atau data (informasi) yang diperlukan oleh prosesor. Pada saat ini, cache memory
ada 3 jenis, yaitu L1 cache, L2 cache, dan L3 cache. Tujuannya adalah untuk memperkecil perbedaan
speed(botleneck) antara memory (lambat, data banyak) dan prosesor (cepat, data sedikit).

Prosesor AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION ini memiliki ketiga jenis cache memory yang ada,
yaitu L1 sebesar 2 x 128 KB yang sama dengan 256 KB, dan L2 sebesar 2 x 512 KB yang sama dengan
1MB. Dari ukuran tersebut dapat dilihat bahwa prosesor AMD ini memiliki kecepatan yang sangat bagus.
Kelebihan utama dari prosesor ini adalah adanya cache memory L3 sebesar 6 MB.

Secara logika, kapasitas cache memory yang lebih besar dapat membantu memperbaiki kinerja prosesor,
setidak-tidaknya mempersingkat waktu yang diperlukan dalam proses mengakses data.

i. Thermal Envelope 80 W

Thermal Envelope 80 W ini mengarah pada TDP (Thermal Design Power atau Thermal Design Point).
TDP menyatakan power consumption atau daya yang dibutuhkan processor saat bekerja, dengan beban
normal, sehingga dapat lebih mudah memilih motherboard yang cocok. Biasanya semakin tinggi speed
processor, maka semakin besar TDP-nya. Semakin rendah speednya, semakin kecil pula TDP-nya. ini
dikarenakan prosesor dalam arsitektur tertentu membutuhkan daya (watt/tenaga) lebih besar untuk
berjalan di frekuensi tinggi untuk menjaga stabilitas. Semakin besar TDP, semakin besar juga kalor yang
dihasilkan. Hal ini juga sangat berkaitan dengan Overclocking, dimana semakin dingin processor-nya
maka kemungkinan untuk di Overclocking-nya semakin besar. Angka 80 W merupakan angka yang
dirasa pas, karena tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.

Kelebihan Processor Amd

Enhanced Virus Protection (EVP) : Tekhnologi untuk mendeteksi virus


Hyper Transport Tekhnologi : Mempercepat lalulintas transfer data
Integrated Memory Controller : Memungkinkan Processor untuk melakukan pengaksesan memory langsung tanpa
melewati chipset northbridge terlebih dahulu
CoolnQuiet : Untuk menghemat daya
Lebih murah dengan performa lebih baik
AMD yang sekarang juga tidak panas

Kelemahan Processor Amd

Kalah merk, karena intel sering mengiklankan produknya maka masyarakat lebih mengenal intel.

Kelebihan Processor Amd Deangan Intel


Kelebihan AMD dibanding intel adalah AMD tidak memfokuskan pada kecepatan tinggi
sehinggia processor AMD dapat bekerja secara efesien yang menyebankan frekuensi yang lebih
rendah, bahkan processor AMD mampu menyamai kecepatan processor Intel yang memilki
frekuensi lebih tinggi. Selain itu, karena AMD memiliki frekuensi yang lebih rendah, processor
amd jadi lebih dingin.
Kecepatan AMD untuk jenis processor low-end berbeda dibanding intel, untuk jenis socket AMD
AM2/AM2+ masih kalah dengan Intel socket LGA 775. Bahkan, AMD berkecepatan 2,8 Ghz
mungkin sebanding dengan intel 2,2 Ghz. Untuk komputer atau laptop low-end untuk aplikasi
ringan, misalnya ms.word, mungkin AMD lebih cocok.
Kelebihan AMD yang lain adalah dari segi harga yang jauh dibawah intel. Mengapa? Mungkin
harga intel yang mahal itu karena adanya monopoli. Seperti yang kita tahu hingga saat ini hanya
intel yang menguasai pangsa pasar. Namun, jika AMD terus mengembangkan processor varian
Vishera atau Kaveri yang memilihi harga terjangkau dan sangat berkualitas, namun bukan berarti
murahan.

Kesimpulan

Dari berbagai ulasan mengenai spesifikasi dan fitur-fitur yang dimiliki oleh prosesor AMD. Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa prosesor AMD ini memiliki kelebihan yang sangat banyak dengan harga yang
murah. Selain itu dengan melakukan overclocking terhadap prosesor ini maka akan didapatkan hasil yang
lebih lagi dari spesifikasi standarnya. Prosesor AMD ini sangat cocok digunakan untuk pengolahan data
grafis, dimana penggunaan multi-taskingnya sangat banyak. Prosesor ini dapat dikategorikan sebagai
Processor High-end, dimana performancenya dapat dikatakan setara dengan Intel Core i3 530.

Sumber

https://gozur32.wordpress.com/2011/12/21/mengenal-prosesor-amd/
http://www.nanangrizkywijaya.xyz/2015/04/sejarah-prosesor-amd.html
http://serviskomputermurahsurabaya.blogspot.co.id/2016/02/keunggulan-dan-kelemahan-
prosesor-intel.html

Anda mungkin juga menyukai